Hipotesis PENGARUH KUALITAS AUDIT, TENURE AUDIT DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP ASIMETRI INFORMASI DENGAN KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2013-2015)

21 2. Hubungan tenure audit dengan asimetri informasi Jangka waktu penugasan audit berpengaruh terhadap kualitas audit. Dengan kata lain, semakin panjang tenure, maka akan meningkatkan kualitas audit Fitriany, 2015. Dengan munculnya peraturan yang mengatur masa perikatan auditor tentu akan berpengaruh terhadap asimetri informasi antara agent dan principal. Pihak yang pro atas peraturan tersebut berpendapat bahwa semakin panjang tenure akan menurunkan tingkat independensi auditor dan menurunkan objektifitas auditor. Sedangkan, pihak yang kontra menyatakan bahwa kualitas audit akan meningkat seiring dengan bertambahnya tahun perikatan tenure audit. Hal ini dikarenakan auditor akan mendapatkan pengalaman lebih banyak dan menjadi lebih familiar dengan bisnis operasi kliennya serta isu-isu terkait Fitriany, 2011. Faktor lain dari adanya pembatasan tenure audit seperti banyak terjadi kesalahan audit di awal penugasan auditor yang barudan resiko pelaksanaan audit dibawah standar karena auditor belum memahami kliennya secara mendalam dan akan menigkatkan biaya audit secara keseluruhan Davis et al, 2002. Penelitian Primadita dan Fitriany 2012, Almutairi et al. 2009, Wakum dan Wisadha 2014, serta Hakim dan Omri 2010 menguji pengaruh audit tenure pada asimetri informasi. Wakum dan Wisadha 2014 memperoleh temuan bahwa tenure audit berpengaruh negatif pada asimetri informasi, sedangkan pada penelitian Almutairi et al. 2009 diperoleh temuan bahwa audit tenure berpengaruh positif pada asimetri informasi. Temuan Almutairi et al. 2009 ini diperkuat kembali oleh Hakim dan Omri 2010 yang menyatakan bahwa tenure 22 audit berpengaruh positif pada asimetri informasi. Penelitian Primadita dan Fitriany 2012 tidak menemukan adanya pengaruh yang signifikan terhadap penurunan asimetri informasi. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: H 2 : Tenure audit berpengaruh negatif terhadap asimetri informasi 3. Hubungan ukuran perusahaan dengan asimetri informasi Ukuran perusahaan dapat menunjukan bagaimana keadaan perusahaan tersebut apakah tergolong perusahaan yang mempunyai kinerja yang bagus dengan pengalaman dan perkembangannya atau bahkan sebaliknya. Sehingga dapat mengetahui kemampuan perusahaan dan tingkat risiko dalam mengelola investasi yang diberikan pada pemegang saham. Ukuran perusahan dapat berdampak pada adanya asitmetri informasi yang menyebabkan manajemen melakukan praktek manajemen laba, Azlina 2010 mengemukakan bahwa perusahaan-perusahaan yang lebih besar memiliki dorongan yang lebih besar untuk melakukan manajemen laba dibandingkan dengan perusahaan kecil, karena memiliki biaya politik lebih besar. Biaya politik muncul dikarenakan profitabilitas perusahaan yang tinggi dapat menarik perhatian media dan konsumen. Perusahaan besar seringkali menjadi perhatian banyak pihak investor sehingga seringkali manajer dituntut agar dapat menghasilkan informasi laba yang lebih baik. Tuntutan tersebut seringkali menjadikan manajemen berusaha untuk melaporkan laba lebih tinggi, dengan begitu maka 23 manajemen melakukan tindakan manajemen laba untuk memanipulasi labanya agar menarik investor. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Azlina 2010 serta Lidiawati dan Asyik 2016 menyatakan bahwa ukuran perusahaan mempunyai hubungan positif dengan tingkat asimetri informasi. Hasil ini didukung oleh penelitian Pambudi dan Sumantri 2014 yang menyatakan perusahaan besar mempunyai dorongan yang lebih besar untuk melakukan tindakan kecurangan dan memanipulasi laporan keuangan. Hal berbeda disampaikan Handayani dan Rachadi 2009 dan Prasetya dan Gayatri 2016 yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap asimetri informasi. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: H 3 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap asimetri informasi 4. Pengaruh Komite Audit terhadap hubungan Tenure audit dengan asimteri informasi Tenure audit yang pendek akan menimbulkan efek asimetri yang tinggi Primadita dan Fitriany. 2012. Namun saat masa perikatan audit terlalu lama dapat mengurangi objektivitas serta independensi auditor. Hal ini terjadi karena kedekatan yang terjalin antara auditor dan manajer. Maka perlu diadakannya komite audit. pembentukan komite audit pada perusahaan diharapkan dapat memonitor hubungan antara auditor dan manejemen perusahaan. Hamonangan dan Mas’ud 2006 menyatakan komite audit merupakan pihak independen dari dalam perusahaan yang ikut dalam melakukan pengawasan, sehingga komite audit 24 dapat mengurangi sifat opportinistic manajemen dengan cara mengawasi laporan keuangan dan melakukan pengawasan pada audit eksternal. Tugas komite audit berkaitan dengan kualitas laporan keuangan, karena peran utama komite audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam hal pengawasan laporan keuangan oleh manajemen. Dengan demikian, komite audit memegang peranan sangat penting dalam mekanisme pengendalian internal perusahaan. Penelitian yang dilakukan Wakum dan Wisadha 2014 menemukan bahwa keberadaan komite audit sebagai variabel moderasi terbukti memperlemah pengaruh negatif audit tenure terhadap asimetri informasi. Hal ini didukung oleh penelitian Friyani 2011 yang menyatakan komite audit berpengaruh terhadap asimetri informasi, Berbeda dengan Evi dan Dhinar 2009 serta Pamudji dan Trihartati 2010 yang menyatakan bahwa komite audit tidak berpengaruh pada asimetri informasi. Maka hipotesis yang diturunkan adalah : H 4 : Keberadaan komite audit mampu memoderasi hubungan tenure audit dengan asimetri informasi 25

D. Model Penelitian

- + - Kualitas audit Komite Audit Tenure audit Asimetri Informasi Ukuran Perusahaan GAMBAR 2.1 MODEL PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN

A. Objek dan Subjek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Sampel penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2013-2015, perusahaan bergerak di bidang manufaktur dan menerbitkan laporan keuangan tahunan annual report.

B. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahunan audited perusahaan yang diterbitkan oleh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

C. Teknik pengambilan sampel

Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan yan terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang telah memenuhi kriteria tertentu. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling yaitu pemilihan sampel dengan menetapkan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Adapun kriteria yang harus dipenuhi untuk dijadikan sampel adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2015. 2. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangannya secara lengkap tahun 2013 sampai tahun 2015. 27 3. Perusahaan memiliki ketersediaaan data yang lengkap untuk semua variabel dalam jangka waktu 3 tahun

D. Teknik Pengumpulan Data

Karena jenis data adalah sekunder, maka digunakan teknik pengambilan data dokumentasi. Teknik dokumntasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan sumber-sumber data dokumenter seperti laporan tahunan dan summary of financial statement perusahaan yang menjadi sampel penelitian.

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini ialah asimetri informasi, dimana proksi yang digunakan untuk mengukur asimetri informasi tersebut mengikuti perhitungan spread seperti pada penelitian Wakum dan Wisadha. 2014 yang dihitung dengan: SPREAD it = : N Keterangan: ∑ SPREADit = Relative Bidask rata-rata presentase bid-ask spread dari saham i selama tahun t ∑ Spread perusahaan i pada tahun t ∑ Aski,t = Harga ask Jual tertinggi saham perusahaan i pada bulan t ∑ Bidi,t = Harga bid beli terendah saham perusahaan i pada bulan t ∑ N = Jumlah bulan pada tahun t Bid it - Askit Bid it + Askit2

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengadopsian Isa, Ukuran Klien Audit, Kompleksitas Audit, Risiko Litigasi, Profitabilitas Klien, Dan Jenis Kap Terhadap Professional Fee

14 82 125

Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009 – 2013)

27 175 83

Pengaruh Karakteristik Komite Audit, Stres Kerja, Pergantian Auditor dan Biaya Eksternal Audit Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

5 103 106

Pengaruh Kualitas Auditor Dan Ukuran Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dibursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011

0 59 86

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas Audit, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2010-2013

1 34 125

PENGARUH AUDIT TENURE, AUDITOR SPESIALIS, DAN KOMITE AUDIT TERHADAP ASIMETRI INFORMASI (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI)

4 67 22

PENGARUH KUALITAS AUDIT, TENURE AUDIT DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP ASIMETRI INFORMASI DENGAN KOMITE AUDIT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2013-2015)

0 7 23

PENGARUH UKURAN KAP, FEE AUDIT, DAN AUDIT TENURE TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Ukuran Kap, Fee Audit, Dan Audit Tenure Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015).

2 4 20

Kemampuan Tenure Audit Sebagai Pemoderasi Pengaruh Ukuran Perusahaan Pada Audit Report Lag.

1 3 39

Pengaruh Audit Tenure, Audit Switching, Audit Capacity Stress, Ukuran Perusahaan, dan Independensi Komite Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2009 – 2013)

0 0 12