GAMBARAN UMUM PRODUK KURSI ROTAN

PERAN PERBANKAN SYARIAH DALAM PENGUATAN ISBN: 978‐979‐636‐147‐2 KAPASITAS UMKM MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL 442 pada proses pengembangan produk atau jasa sedini mungkin Cohen, 1995. Quality function deployment tidak hanya memenuhi sebanyak mungkin harapan pelanggan, tapi diharapkan juga mampu melebihi harapan- harapan pelanggan sebagai competency advantage dengan pesaingnya, sehingga diharapkan konsu- men tidak menolak, namun malah mengingin- kannya Jono, 2006. Implementasi QFD terdiri dari tiga tahap, dimana seluruh kegiatan yang dilakukan pada masing-masing tahapan dapat diterapkan seperti layaknya suatu proyek, dengan terlebih dahulu dilakukan tahap perencanaan dan persiapan, ketiga tahapan tersebut adalah Cohen, 1995 : 1. Tahap pengumpulan Voice of Customer. 2. Tahap penyusunan rumah kualitas House of Quality. 3. Tahap analisa dan implementasi.

2.5. House Of Quality HOQ

Secara umum HOQ memberikan gambaran yang sangat kuat sehingga mampu menyimpulkan informasi yang beragam dan menggambarkan hubungan timbal balik antara berbagai macam elemen Parkin et al., 2002. Keunggulan dari QFD adalah bahwa ketika QFD diimplemen- tasikan dengan tepat, QFD akan memberikan sebuah rencana sebuah produk dan detail anggaran yang dapat memaksimalkan kepuasan dipihak konsumen dan mendapatkan laba bagi produsen. Untuk membangun House of Quality, ada 6 langkah dasar yang harus dilakukan menurut Render 2001 : 1. menentukan keinginan konsumen 2. mengidentifikasi atribut barangjasa 3. membuat hubungan antara keinginan konsu- men dengan cara barangjasa memenuhinya 4. mengevaluasi produk saingan 5. mengembangkan spesifikasi kinerja atas cara barang jasa memenuhi keinginan konsumen tersebut 6. menerapkan cara-cara tersebut pada tahap perubahan input menjadi output secara tepat.

3. GAMBARAN UMUM PRODUK KURSI ROTAN

3.1. Aneka Bentuk Kursi Rotan Rotan yang cenderung fleksibel dan mudah dibentuk telah menjadi inspirasi alternatif bagi dekorasi interior dan eksterior rumah. Dewasa ini telah dikembangkan aneka perangkat rumah tangga yang berbahan baku rotan, seperti kursi makan dining chairs, kursi teras veranda chairs, kursi tamu atau sofa, kursi taman, kursi santai dan ragam kursi unik lainnya yang bisa diposisikan sesuai kebutuhan. Kursi rotan tidak hanya berfungsi sebagai sarana duduk, namun juga sebagai simbol sosial, menunjukkan prestise pemilik, juga dilihat tidak hanya sebagai produk namun juga nilai estetis dan keindahan. Elemen- elemen seperti bentuk rupa, warna finishing, jenis bahan, tekstur, hiasan, anyaman, proporsi, ergonomis dan ukuran antropometris menjadi alat visual yang penting dalam pencapaian nilai- nilai desain interior dan eksterior. 3.2. Gaya Kursi Rotan Kursi rotan memiliki beraneka ragam bentuk yang dapat dikategorikan ke dalam tiga gaya yaitu gaya modern-minimalis, gaya post- modern dan gaya Klasik Marizar, 2007. 3.3. Proses Pembuatan Kursi Rotan Menurut Schacknat 2007, berdasarkan kemampuan perusahaan dalam membuat desain mebel rotan, terdapat tiga jenis manufacturing industri mebel rotan. Yaitu, original equipment manufacturing OEM, original design manu- facturing ODM dan original brand manufactur- ing OBM. 3.4. Industri Mebel Rotan di Sukoharjo Tercatat pada data disperindagkop Kabupa- ten Sukoharjo pada tahun 2007 terdapat 16 perusahaan mebel rotan. Namun pada kenya- taannya beberapa perusahaan telah tutup karena bangkrut atau kesalahan manajemen. Perusahaan yang masih eksis hingga saat ini berjumlah 10. sedangkan perusahaan lain mulai merintis usaha kembali menjadi penge-sub produk untuk perusahaan yang lebih besar karena belum melakukan ekspor secara mandiri. Ekspor khusus untuk Eropa didominasi oleh Belgia, Spanyol, Denmark, Jerman, Perancis, Inggris, Italia dan Belanda. Sebesar 63 pembeli adalah wholesaler yakni pembeli bermodal besar yang mempunyai jaringan perdagangan di berbagai negara. Sedangkan 37 merupakan retailer atau pembeli PROCEEDING SEMINAR NASIONAL ISBN: 978‐979‐636‐147‐2 DAN CALL FOR PAPERS SANCALL 2013 Surakarta, 23 Maret 2013 443 yang memiliki agen penjualan di daerah tujuan ekspor tertentu.

4. PENELITIAN TERDAHULU

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Application of Quality Function Deployment (QFD) For Quality Improvement of Suwar Suwir Product

0 5 9

Integration Kano Model And Quality Function Deployment (QFD) Application For Design Improvement Of An Accessories Product Case Study: Umbrella.

0 2 24

THE POTENTIAL OF RUBBER AGROFORESTRY FOR RATTAN (Calamus sp) CULTIVATION IN KATINGAN REGENCY: DIVERSITY OF CLIMBING TREES FOR RATTAN

0 0 13