online sebnyak 87 anak. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik total sampling untuk pengambilan sampel, sampel yang
digunakan dalam penelitian ini berjumlah 87 responden Nursalam, 2015.
2.3 Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa kuesioner 2.4
Analisa Data Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis Chi Square
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
3.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Karakteristik Frekuensi
Persentase Jenis kelamin
Laki-laki Perempuan
53 34
61 39
Total 87
100 Umur
7 tahun 8 tahun
9 tahun 10 tahun
11 tahun 12 tahun
13 tahun 4
21 18
16 15
8 5
5 24
21 18
17
9 6
Total 87
100
3.2 Analisis Univariat
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Intensitas Menonton Tayangan Kekerasan di Media Sosial Internet
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Perilaku Agresif Anak Sekolah Perilaku agresif anak sekolah Jumlah
Persentase Tidak agresif
45 52
Agresif 42
48 Jumlah
87 100
Intensitas menonton tayangan kekerasan
Jumlah Persentase
Rendah 48
55 Tinggi
39 45
Jumlah 87
100
3.3 Analisis Bivariat
Tabel 4. Hubungan Intensitas Menonton Tayangan Kekerasan Di Media Sosial Internet Dengan Perilaku Agresif Anak
Sekolah Di SD Negeri 1 Tirtomoyo. Intensitas
menonton tayangan
Perilaku Tidak agresif
Agresif Total
Frek Frek
Frek Rendah
30 62
18 38
48 100
Tinggi 15
38 24
62 39
100 Total
45 52
42 48
87 100
hitung
= 4,979 p-value = 0,026
Keputusan = H ditolak
3.4 PEMBAHASAN
3.4.1 Karakteristik Responden
Berdasarkan karakteristik responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu
sebanyak 53 responden 61. Hal ini didukung oleh Anderson Busman 2012, bahwa laki-laki dan perempuan memiliki
kecenderungan keaktifan yang berbeda. Laki-laki terbukti lebih banyak melibatkan motorik kasarnya dalam beraktifitas dan
lebih sering terlibat dalam tindakan yang spontan dibanding dengan perempuan. Pada anak laki-laki tingkat ketertarikan
terhadap hal yang baru lebih besar dibandingkan dengan anak perempuan, terutama dalam hal internet yang dibuktikan dengan
tingginya antusiasme pada anak laki-laki dalam bermain game online Hariyadi, 2016. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Syarief 2013, yang menyatakan bahwa anak laki-laki sebagian besar lebih cenderung aktif dibandingkan dengan anak
perempuan. Karakteristik berdasarkan umur responden menunjukkan
bahwa sebagian besar responden yang sudah lancar dalam mengakses internet berada pada kelompok umur 8-11 tahun,
anak pada usia ini mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi dan mencoba hal-hal baru. Hal ini sejalan dengan penelitian