BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan metode uji klinis terbuka open clinical trial.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2.1 Waktu penelitian
Penelitian dilakukan mulai bulan Desember 2013 sampai September 2014. 3.2.2 Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di Poliklinik Sub Bagian Bedah Kulit SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP H.Adam Malik Medan.
3.3 Populasi Penelitian 3.3.1 Populasi target
Pasien skin tag. 3.3.2 Populasi terjangkau
Pasien skin tag yang berobat ke Poliklinik bedah kulit SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP H.Adam Malik Medan dari bulan
Juni sampai September 2014 Pasien skin tag yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
3.4 Sampel Penelitian
Rumus :
n =
Zα
2
PQ d
keterangan :
2
27
Universitas Sumatera Utara
Z
α
: deviat baku alfa
, untuk α=0,05 maka Z
α
P : proporsi kategori variabel yang diteliti =1,96
d : presisi atau tingkat ketetapan absolut yang dikehendaki, ditetapkan 20
P Q = 1 - P = 1-0,46 =0,54
= proporsi skin tag = 46 =0,46
Maka : n = 1,96
2
0,20 x 0,46 x 0,54
=
2
3,84 0,04
x 0,46 x 0,54 =
0,04 0,724
= 18 sampel Jumlah sampel minimal dalam penelitian ini sebanyak 18 orang
3.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
3.5.1 Kriteria inklusi : a. Pasien dengan skin tag multipel, kecil, diameter 0,5 cm dan filiform
pada satu regio b. Berusia 30 tahun
c. Bersedia ikut dalam penelitian 3.5.2 Kriteria eksklusi :
a. Pasien hamil dan menyusui b. Pasien dengan penyakit diabetes melitus tak terkontrol
c. Pasien dengan penyakit imunodefisiensi
Universitas Sumatera Utara
d. Pasien yang memakai alat pacu jantung. e. Pasien dengan riwayat skar atau keloid
f. Pasien yang memakai obat imunosupresan tidak menggunakan obat obatan 2 minggu sebelum dilakukan prosedur pengobatan.
g. Pasien yang tidak sedang menggunakan obat obatan pengencer darah seperti warfarin, heparin,aspirin dan clopidogrel.
3.6 Identifikasi Variabel Variabel bebas : pengguntingan dan elektrodesikasi
Variabel terikat : penyembuhan luka
3.7 Definisi Operasional 3.7.1
Skin tag Skin tag merupakan papul filiform warna kulit, lunak, pendukulasi,
berwarna seperti warna kulit ataupun hiperpigmentasi yang ditegakkan berdasarkan anamnesis dan gambaran klinis.
3.7.2 Elektrodesikasi Elektrodesikasi merupakan salah satu varian bedah listrik yang
menggunakan energi panas. Dengan menggunakan alat bedah listrik monotermal, Lamidey France
3.7.3 Tehnik menggunakan gunting Tehnik membuang lesi skin tag dengan menggunakan gunting
dindikasikan untuk lesi pendukulasi. Tehnik ini digunakan dengan menggunakan gunting kecil dan bengkok yang tajam.
Universitas Sumatera Utara
3.7.4 Penyembuhan luka Penyembuhan luka adalah sembuh secara klinis, yaitu keadaan dimana
lesi luka menutup sempurna, tidak ditemukan eritema,edema dan basah. 3.7.5 Kenyamanan
Tidak terdapatnya rasa takut dan nyeri pada saat penatalaksanaan skin tag dengan menggunakan gunting dan elektrodesikasi. Rasa takut dinilai
dengan ya atau tidak dan rasa nyeri dinilai dengan ya atau tidak. 3.7.6 Diabetes melitus
Penderita diabetes melitus yang diketahui dari anamnesis menderita diabetes mellitus dan jika menderita diabetes melitus maka harus
dikonsulkan ke spesialis penyakit dalam untuk menetapkan diagnosis diabetes melitus
3.7.7 Penyakit Imunodefisiensi Imunodefisiensi adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan reaksi
pembentukan zat kebal tubuh atau antibodi akibat kerusakan organ limfoid. Penyakit imunodefisiensi ini adalah pasien yang menderita :
keganasan, penyakit tiroid, HIVAIDS yang dapat diketahui berdasarkan anamnesis, yang selama ini telah ditegakkan oleh dokter.
3.7.8 Efek samping penatalaksanaan skin tag Adalah adanya hipopigmentasi, hiperpigmentasi dan sikatrik yang
terjadi karena pengobatan skin tag baik dengan tehnik menggunting atau elektrodesikasi
Universitas Sumatera Utara
3.7.9 Alat pacu jantung Pasien yang menggunakan alat pacu jantung adalah pasien yang
dipasang alat pacu jantung yang dapat diketahui dari berdasarkan anamnesis.
3.7.10 Ibu hamil dan menyusui Ibu hamil adalah wanita yang membawa embrio atau fetus didalam
tubuhnya dan ibu menyusui adalah ibu yang masih dalam memberikan Asi pada anak bayi nya.
3.7.11 Obat imunosupresan Obat imunosupresan adalah kelompok obat yang digunakan untuk
menekan respon imun. 3.7.12 Obat pengencer darah
Obat pengencer darah adalah obat obat yang dapat menurunkan agregasi platelet dan dapat menghambat pembentukan thrombus di
sirkulasi arteri. 3.7.13 Skar dan keloid
Skar dan keloid adalah tanda, bekas atau parut yang masih tertinggal pada kulit setelah kulit mengalami luka yang sudah kering atau sembuh.
3.8 Alat dan Bahan, Cara Kerja dan Pengamatan 3.8.1 Alat dan bahan
3.8.1.1 Alat dan bahan pengobatan dengan pengguntingan a. Sarung tangan
b. Antiseptik povidon iodine 10
Universitas Sumatera Utara
c. Gunting kecil bengkok d. Pinset
e. Anastesi topikal EMLA yang dioleskan pada lesi dan ditunggu 1 jam sebelum tindakan.
f. Kassa steril g.
Wrapping plastic h. Krim gentamisin
3.8.1.2 Alat dan bahan pengobatan dengan elektrodesikasi a. Sarung tangan
b. Povidon Iodine 10 c. Anastesi topikal EMLA yang dioleskan pada lesi dan ditunggu 1 jam
sebelum tindakan. d. Alat bedah listrik monotermal, Lamidey France
e. Kassa steril f.
Wrapping plastic g. Krim gentamisin
3.8.2 Cara kerja 3.8.2.1 Diagnosis klinis
Diagnosis klinis ditegakkan oleh peneliti bersama dengan pembimbing di Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin divisi bedah
kulit RSUP H.Adam Malik Medan.
Universitas Sumatera Utara
3.8.2.2 Pencatatan data dasar Pencatatan data dasar dilakukan oleh peneliti di Poliklinik Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUP H.Adam Malik Medan . Pencatatan data dasar meliputi identitas penderita, anamnesis, dan pemeriksaan
dermatologis. 3.8.2.3 Persetujuan Tindakan Medis
Pasien menandatangani persetujuan tindakan medis, setelah diberikan penjelasan mengenai prosedur tindakan yang akan dilakukan
pada pasien. 3.8.2.4 Prosedur Pemilihan Pasien
Pasien dilakukan pemilihan jenis dan lokasi skin tag yang diambil dari lesi :
a. Lesi skin tag diambil pada regio yang sama. b. Jika lesi sejajar maka pengguntingan dilakukan sebelah kanan
operator dan sebelah kiri operator dilakukan tindakan elektrodesikasi c. Jika lesi terletak diatas dan dibawah maka pengguntingan dilakukan
pada lesi sebelah atas dan elektrodesikasi pada lesi sebelah bawah d. Dilakukan pengambilan foto skin tag sebelum dilakukan tindakan
yang berguna sebagai dokumentasi. 3.8.2.5 Prosedur pengobatan skin tag dengan penguntingan dilakukan oleh
peneliti dengan pengawasan pembimbing a. Pasien duduk atau berbaring
Universitas Sumatera Utara
b. Lesi pada skin tag dan sekitarnya dibersihkan dengan povidon iodine 10
c. Dioleskan anastesi topikal dengan menggunakan EMLA d. Kemudian ditutup dengan wrapping plastic
e. Ditunggu selama 1 jam f. Lesi dijepit dengan menggunakan pinset
g. Dilakukan pemotongan dengan gunting pada dasar lesi skin tag. h. Dihentikan perdarahan dengan menekan menggunakan kassa steril
i. Kemudian diberikan krim gentamisin.