Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 5.4. Distribusi frekuensi dan perentase berdasarkan sumber pengetahuan responden penelitian tentang SADARI Sumber Pengetahuan Jumlah Responden Persentase Internet Teman Televisi Petugas kesehatan Sumber lain 14 29 17 13 2 18,7 38,7 22,6 17,3 2,7 Total 75 100 Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan responden tentang SADARI, peneliti menggunakan uji chi square. Hasil uji chi square dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 5.5. Tabulasi tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan responden tentang SADARI Pendidikan Pengetahuan p value baik Cukup kurang Total Tidak Sekolah 2 1 3 0,506 Pendidikan Dasar 4 13 26 43 Pendidikan Menengah 10 16 21 47 Perguruan Tinggi 6 12 15 33 Total 20 43 63 126 Setelah dilakukan uji hipotesis dengan metode chi square dengan tingkat kemaknaan 0,05 α = 5 , diperoleh p value sebesar 0,506 p value 0,05 yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan SADARI.

5.2. Pembahasan

Dari 126 responden, hanya 20 responden yang mengetahui SADARI dengan pengetahuan baik, 43 cukup, dan 63 responden memiliki pengetahuan kurang tentang SADARI. Hal ini menunjukkan bahwa informasi tentang SADARI belum menyebar dengan baik di masyarakat Kelurahan Tanjung Rejo. Universitas Sumatera Utara Penyuluhan kesehatan tentang SADARI sudah seharunsya digalakan. Puskesmas sebagai layanan kesehatan primer secara program dapat memberikan penyuluhan SADARI kepada masyarakat. Namun, berdasarkan sumber yang peneliti dapat, hanya 17,3 responden yang mendapatkan informasi SADARI dari layanan kesehatan puskesmas. Hal ini tentu disayangkan karena pada dasarnya puskesmas berperan penting dalam menyebarluaskan informasi SADARI. Menurut Notoatmodjo 2003, pengetahuan seseorang salah satunya dipengaruhi oleh ketersediaan fasilitas sebagai sumber informasi. Di era globalisasi ini, informasi mengenai SADARI bisa didapatkan tidak hanya dari penyuluhan kesehatan, tetapi juga dari internet. Berdasarkan hasil, 18,7 responden mendapatkan informasi SADARI dari internet. Persentase terbesar sumber informasi SADARI adalah teman, yaitu 38,7. Hal ini sesuai dengan faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Notoatmodjo 2003, pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain dapat memperluas pengetahuan seseorang. Dari hasil penelitian, 60 dari 75 responden yang mengetahui SADARI pernah mengaplikasikannya. Hal ini sejalan dengan penelitian Syafitri 2008 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang SADARI dengan perilakuaplikasi SADARI walaupun dengan korelasi yang kurang erat. Penelian tersebut membuktikan bahwa ada kecenderungan semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang SADARI maka semakin baik pula perilaku SADARI dan semakin rendah tingkat pengetahuan tentang SADARI maka semakin kurang baik pula perilaku SADARI. Dari hasil yang peneliti dapatkan, sebagian besar responden 50 memilki pengetahuan kurang tentang SADARI. Pengetahuan yang kurang ini menunjukkan bahwa responden tidak tahu atau salah dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner. Secara umum, responden tidak mengetahui atau salah dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini: a. SADARI dapat dilakukan oleh semua wanita tanpa membutuhkan alat apapun Universitas Sumatera Utara b. SADARI merupakan deteksi dini kanker payudara, bukan pengobatan pada kanker payudara c. Waktu melakukan SADARI d. Sejak usia berapa SADARI dianjurkan untuk dilakukan e. Langkah-langkah SADARI secara lengkap Tingkat pengetahuan baik tentang SADARI berdasarkan tingkat pendidikan responden terdapat pada pendidikan menengah 50, diikuti pendidikan tinggi 30, pendidikan dasar 20, dan tidak sekolah 0. Tingkat pengetahuan cukup secara berurutan adalah pendidikan menengah 37,2, pendidikan dasar 30,2, pendidikan tinggi 27,9, dan tidak sekolah 4,7. Sedangkan untuk tingkat pengetahuan kurang paling banyak terdapat pada pendidikan dasar 41,3, diikuti pendidikan menengah 33,3, pendidikan tinggi 26,2, dan tidak sekolah 2,4. Dari hasil analisa data didapatkan p value=0,506 dimana p0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan responden tentang SADARI. Hasil ini berbeda dengan yang didapatkan oleh Lubis 2011 dimana terdapat hubungan tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan tentang SADARI p=0,018. Pada penelitian yang dilakukan oleh Damanik 2009 menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan wanita tentang SADARI p=0,925. Pada penelitian ini didapatkan hasil yang tidak berhubungan dikarenakan tingkat pengetahuan dipengaruhi oleh berbagai faktor, tidak hanya pendidikan. Beberapa faktor lain yaitu: pekerjaan, usia, kebudayaan, dan informasi Notoatmodjo, 2003. Hal yang menjadi hambatan dalam penelitian adalah sulitnya memastikan responden menjawab kuesioner dengan sebenar-benarnya. Walaupun peneliti sudah mengkondisikan agar responden menjawab sesuai pengetahuan yang dimiliki, tetapi peneliti kurang bisa memastikan apakah responden menebak, melihat jawaban responden lain, ataupun melihat sumber lain misal internet karena pengisian kuesioner oleh responden dilakukan serentak mengingat banyaknya jumlah sampel penelitian. Penyulit-penyulit ini bisa menjadi nilai bias penelitian. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

a. Dari 126 responden penelitian, 3 reponden 2,4 tidak sekolah, 43 responden 34,1 sekolah dasar, 47 responden sekolah menengah 37,3, dan 33 responden 26,2 pendidikan tinggi. b. Dari hasil pengisian kuesioner tentang SADARI, didapatkan bahwa 63 responden 50 memiliki tingkat pengetahuan kurang, 43 responden 34,1 tingkat pengetahuan cukup, dan 20 responden 15,9 tingkat pengetahuan baik. c. Berdasarkan analisa statistik, didapatkan p value dengan uji chi square sebesar 0,506. Dari hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan wanita usia 20-50 tahun di Kelurahan Tanjung Rejo tentang SADARI.

6.2. Saran

a. Puskesmas dapat melakukan penyuluhan kesehatan tentang SADARI ke masyarakat agar informasi SADARI dapat tersebar dengan baik. Penyuluhan dilakukan kepada seluruh wanita, baik dari yang pendidikan tinggi ataupun tidak sekolah. b. Pemerintah dapat menyebarluaskan informasi SADARI baik pada berbagai media terutama media elektronik karena media ini mudah dan sering diakses masyarakat. c. Wanita sangat dianjurkan untuk mencari informasi tentang kesehatan wanita terutama tentang kanker payudara dan deteksi dini karena kanker payudara. d. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti faktor-faktor lain yang menyebabkan kurangnya pengetahuan tentang SADARI di masyarakat, seperti faktor pekerjaan, usia, kebudayaan, dan minat. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) sebagai Salah Satu Cara Mendeteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Babura Tahun 2011

0 57 65

Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-40 Tahun Di Kelurahan Polonia Kecamatan Medan Polonia Tentang Sadari Sebagai Salah Satu Cara Untuk Mendeteksi Dini Kanker Payudara

1 21 46

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang SADARI Sebagai Salah Satu Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Tanjung Rejo Medan

1 69 65

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang SADARI Sebagai Salah Satu Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Tanjung Rejo Medan

0 0 11

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang SADARI Sebagai Salah Satu Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Tanjung Rejo Medan

0 0 1

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang SADARI Sebagai Salah Satu Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Tanjung Rejo Medan

0 0 3

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang SADARI Sebagai Salah Satu Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Tanjung Rejo Medan

0 1 15

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang SADARI Sebagai Salah Satu Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Tanjung Rejo Medan

0 0 3

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang SADARI Sebagai Salah Satu Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Tanjung Rejo Medan

0 0 18

14 GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA 20 – 30 TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI

0 0 5