Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang SADARI Sebagai Salah Satu Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Tanjung Rejo Medan

(1)

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT

PENGETAHUAN WANITA USIA 20-50 TAHUN TENTANG

SADARI SEBAGAI SALAH SATU DETEKSI DINI KANKER

PAYUDARA DI KELURAHAN TANJUNG REJO MEDAN

KARYA TULIS ILMIAH Oleh:

APRILIA PRAFITA SARI ROITONA 120100137

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang SADARI Sebagai Salah Satu Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan

Tanjung Rejo Medan

Nama : Aprilia Prafita Sari Roitona NIM : 120100137

Pembimbing,

dr. Bambang Prayugo, Sp.B NIP 19800228 200501 1 003

Penguji I,

dr. Vita Camelia, Sp.KJ NIP 19780404 200501 2 002

Penguji II,

dr. Bayu Rusfandi Nasution, Sp. PD NIP 198505142009121002

Medan, Desember 2015 Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara


(3)

ABSTRAK

Kanker Payudara merupakan pembunuh kedua pada wanita setelah kanker serviks. Prevalensi kanker payudara di Indonesia tahun 2013 adalah sebesar 0,5‰ atau diperkirakan sebanyak 61.682 penderita. Lebih dari 60% pasien kanker payudara datang ke dokter pada tahap yang sudah lanjut. Oleh sebab itu, deteksi dini kanker payudara sangat dianjurkan untuk mengurangi keterlambatan diagnosis. Salah satu deteksi dini kanker payudara adalah periksa payudara sendiri (SADARI).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan SADARAI. Desain penelitian ini adalah studi analitik dengan metode cross-sectional. Populasi dalam penelitian adalah wanita usia 20-50 tahun di Kelurahan Tanjung Rejo, Medan. Sampel penelitian berjumlah 126 orang yang diambil dengan metode consecutive sampling. Data hasil penelitian kemudian diolah dengan menggunakan uji chi square.

Dari 126 responden, 3 responden tidak sekolah (2,4%), 43 responden pendidikan dasar (34,1%), 47 responden pendidikan menengah (37,3%), dan 33 reponden pendidikan tinggi (26,2%). Tingkat pengetahuan baik tentang SADARI berdasarkan tingkat pendidikan responden terdapat pada pendidikan menengah (50%), diikuti pendidikan tinggi (30%), pendidikan dasar (20%), dan tidak sekolah (0%). Tingkat pengetahuan cukup secara berurutan adalah pendidikan menengah (37,2%), pendidikan dasar (30,2%), pendidikan tinggi (27,9%), dan tidak sekolah (4,7%). Sedangkan untuk tingkat pengetahuan kurang paling banyak terdapat pada pendidikan dasar (41,3%), diikuti pendidikan menengah (33,3%), pendidikan tinggi (26,2%), dan tidak sekolah (2,4%). Hasil uji hipotesis tersebut menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan tentang SADARI (p value 0,506).


(4)

ABSTRACT

Breast cancer is the second killer in women after cervical cancer. The prevalence

of breast cancer in Indonesia in 2013 is estimated at 0.5 ‰ or as many as 61.682 people.

More than 60% of breast cancer patients come to the doctor at an advanced stage. Therefore, early detection of breast cancer is highly recommended to reduce delays in diagnosis. One of early detection for breast cancer is breast self-examination (BSE).

The purpose of this study was to determine the relationship between level of education and level of knowledge about BSE. The design of this study is an analytic study with cross-sectional method. The population were women aged 20-50 years in the village of Tanjung Rejo, Medan. These samples included 126 people who were taken by consecutive sampling method. The data was analyzed by chi square test.

Based on 126 respondents, three respondents are out of school/uneducated (2.4%), 43 respondents are primary education (34.1%), 47 respondents are secondary education(37.3%), and 33 respondents are tertiary education (26.2%). Good level of knowledge about BSE according to education level is highest in secondary education (50%), followed by tertiary education (30%), primary education (20%), and uneducated (0%). In a sequence, sufficient level of knowledge are secondary education (37.2%), primary education (30.2%), tertiary education (27.9%), and uneducated (4.7%). Lack of knowledge is highest in primary education (41.3%), followed by secondary education (33.3%), tertiary education (26.2%), and uneducated (2.4%). The hypothesis test results showed that no relationship between education level with the level of knowledge about BSE (p value 0,506).


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah ‘azza wa jalla atas petunjuk ilmu yang dikaruniakan-Nya, penelitian berjudul Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat

Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang SADARI Sebagai Salah Satu Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Tanjung Rejo Medan ini dapat

diselesaikan. Besar harapan penulis karya tulis ini dapat bermanfaat untuk peningkatan kualitas kesehatan di Indonesia.

Laporan Hasil Penelitian ini alhamdulillah bisa diselesaikan atas dukungan dari banyak pihak, kepada mereka penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya, diantaranya:

1. Prof. dr. Gontar A. Siregar, SpPD, KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Bambang Prayugo, Sp.B, selaku dosen pembimbing penulis yang telah memberikan koreksi dan masukannya.

3. Keluarga tercinta penulis, khususnya ummi dan abi, yang telah memberikan segala dukungannya dan kasihnya sejak penulis kecil. 4. Rekan-rekan seperjuangan di BKM Ar-Rahmah FK USU dan KSQ

Medan, atas dukungan dan motivasinya.

Penulis meyakini bahwa hasil laporan penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan guna proses penyempurnaannya. Semoga karya tulis ini pada akhirnya dapat turut berkonstribusi bagi kemajuan Indonesia.

Medan, Desember 2015 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Persetujuan ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

Daftar Tabel ... iv

Daftar Gambar ... v

Daftar Lampiran ... vi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan ... 4

2.1.1 Definisi Pengetahuan ... 4

2.1.2 Tingkat Pengetahuan 4 2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan ... 5

2.2 Pendidikan ... 6

2.2.1 Definisi Pendidikan... 6

2.2.2 Jenis-jenis Pendidikan ... 7

2.3. Kanker Payudara ... 8

2.3.1 Anatomi Payudara ... 8

2.3.2 Definisi Kanker Payudara ... 9

2.3.3 Etiologi dan Faktor Risiko ... 10


(7)

2.3.5 Diagnosis ... 11

2.3.6 Stadium ... 12

2.3.7 Penatalaksanaan ... 14

2.3.8 Prognosis ... 14

2.4 SADARI Sebagai Salah Satu Cara Deteksi Dini Kanker Payudara ... 15

2.4.1 SADARI ... 15

2.4.2 Prosedur SADARI ... 15

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL 3.1 Kerangka Konsep ... 19

3.2 Definisi Operasional ... 19

3.3 Hipotesis ... 20

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian... 21

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 21

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 21

4.3.1 Populasi ... 21

4.3.2 Sampel ... 21

4.4 Metode Pengumpulan Data ... 22

4.4.1 Instrumen Penelitian 22 4.4.2 Data Sekunder 23 4.5 Pengolahan dan Analisis Data ... 24

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian... 25

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 25

5.1.2. Deskripsi Resnponden Penelitian... 25

5.1.2. Hasil Analisis Data... 26


(8)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan ... 31 6.2. Saran ... 31 DAFTAR PUSTAKA


(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 5-year survival rate pasien kanker payudara 15

3.1 Definisi Operasional Penelitian 19 4.1 Hasil uji validitas da reliabilitas kuesoner 23 5..1 Distribusi frekuensi dan perentase berdasarkan

karakteristik responden

25

5.2 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan pengetahuan responden penelitian

27

5.3 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan aplikasi SADARI responden penelitian

27

5.4 Distribusi frekuensi dan perentase berdasarkan sumber pengetahuan responden penelitian tentang SADARI

28

5.5 Tabulasi singkat pendidikan dan tingkat pengetahua nresponden tentang SADARI


(10)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Anantomi Payudara 9

Gambar 2.2 Prosedur SADARI melihat payudara di depan cermin dengan posisi tangan di samping

16

Gambar 2.3 Prosedur SADARI melihat payudara di depan cermin dengan posisi tangan di kelapa dan di pinggang

16

Gambar 2.4 Prosedur SADARI meraba seluruh bagian payudara dalam posisi berbaring

17

Gambar 2.5 Prosedur SADARI meraba seluruh bagian payudara dalam posisi berdiri

17

Gambar 5.1 Gambaran kategori tingkat pendidikan responden penelitian


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup Peneliti Lampiran 2. Kuesioner Penelitian

Lampiran 3. Lembar Penjelasan dan Lembar Persetujuan Lampiran 4. Ethical Clereance


(12)

ABSTRACT

Breast cancer is the second killer in women after cervical cancer. The prevalence

of breast cancer in Indonesia in 2013 is estimated at 0.5 ‰ or as many as 61.682 people.

More than 60% of breast cancer patients come to the doctor at an advanced stage. Therefore, early detection of breast cancer is highly recommended to reduce delays in diagnosis. One of early detection for breast cancer is breast self-examination (BSE).

The purpose of this study was to determine the relationship between level of education and level of knowledge about BSE. The design of this study is an analytic study with cross-sectional method. The population were women aged 20-50 years in the village of Tanjung Rejo, Medan. These samples included 126 people who were taken by consecutive sampling method. The data was analyzed by chi square test.

Based on 126 respondents, three respondents are out of school/uneducated (2.4%), 43 respondents are primary education (34.1%), 47 respondents are secondary education(37.3%), and 33 respondents are tertiary education (26.2%). Good level of knowledge about BSE according to education level is highest in secondary education (50%), followed by tertiary education (30%), primary education (20%), and uneducated (0%). In a sequence, sufficient level of knowledge are secondary education (37.2%), primary education (30.2%), tertiary education (27.9%), and uneducated (4.7%). Lack of knowledge is highest in primary education (41.3%), followed by secondary education (33.3%), tertiary education (26.2%), and uneducated (2.4%). The hypothesis test results showed that no relationship between education level with the level of knowledge about BSE (p value 0,506).


(13)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker payudara merupakan kanker terbanyak yang dijumpai pada wanita baik di negara maju maupun negara berkembang. Kanker payudara juga merupakan pembunuh akibat kanker pertama pada wanita. Diperkirakan lebih dari 220.000 wanita di Amerika Serikat didiagnosis dengan kanker payudara setiap tahunnya dan lebih dari 40.000 akan mati. Jumlah kasus baru setiap tahun diperkirakan akan meningkat dari 10 juta pada 2002 menjadi 15 juta pada tahun 2025 dengan 60% dari kasus-kasus yang terjadi di negara-negara berkembang. Insiden kanker payudara meningkat di negara berkembang karena peningkatan angka harapan hidup, urbanisasi, dan perubahan gaya hidup (WHO, 2009).

Prevalensi kanker payudara di Indonesia tahun 2013 sebesar 0,5‰ atau diperkirakan sebanyak 61.682 penderita. Di Sumatera Utara, penderita kanker payudara tercatat 2.682 penderita (Depkes RI, 2013). Data Rumah Sakit H. Adam Malik Medan, menunjukkan bahwa prevalensi tertinggi kanker payudara terdapat pada usia 45-64 tahun (Balasubramaniam, 2010).

Lebih dari 60% pasien kanker payudara datang ke dokter pada tahap yang sudah lanjut (Oemati, 2011). Pada penelitian yang dilaksanakan pada tahun 1998-2000 di RS dr. M Djamil Padang, didapatkan data bahwa 68,6% pasien kanker payudara mencari pengobatan ke rumah sakit pada kanker stadium lanjut. Dari 146 pasien kanker payudara usia 24-80 tahun di RS Adam Malik, didapatkan data bahwa 39,7% pasien didiagnosis kanker payudara stadium IV dan 34,2 % stadium IIIB dengan prevalensi tertinggi usia 50 tahun (Ponniah, 2009).

Umumnya, kelainan payudara (misal: tumor) pertama kali diketahui oleh penderitanya sendiri. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan payudara yang rutin dilakukan untuk mendeteksi perubahan-perubahan abnormal yang terdapat payudara. Dengan deteksi dini kanker payudara, diharapkan morbiditas dan mortalitas kanker payudara dapat menurun jika disertai dengan penatalaksaan yang cepat dan tepat. Deteksi dini lebih ditekankan lagi pada wanita yang sudah


(14)

tua, belum menikah, berpenghasilan rendah, dan tingkat pendidikan yang rendah (Taplin et al, 2004).

Saat ini, ada tiga cara deteksi dini kanker payudara yang sering digunakan, yaitu; periksa payudara sendiri (SADARI), pemeriksaan payudara oleh petugas kesehatan, dan mamografi.

SADARI sebagai salah satu deteksi dini kanker payudara sangat direkomendasikan karena pemeriksaannya mudah dan tidak memerlukan biaya sehingga dapat menjangkau seluruh kalangan (Dekes RI,2009). Selain itu, SADARI nyaman dilakukan karena dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.

SADARI adalah pemeriksaan payudara yang dilakukan sendiri dan idealnya dilakukan satu kali per bulan (sekitar 7-10 hari setelah menstruasi). SADARI ini sangat penting dilakukan secara rutin untuk melihat perubahan pada payudara. Perubahan payudara yang dapat diamati meliputi perubahan bentuk, ukuran, dan kontur kulit payudara. Tujuan SADARI ini adalah apabila ditemukan perubahan-perubahan tidak normal pada payudara dapat melapor ke petugas kesehatan untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut. Jika ditemukan kelainan pada payudara dan segera mendapatkan tindak lanjut yang tepat, maka kemungkinan sembuh dapat mencapai 95% (Depkes RI, 2009). Mengingat pentingnya pencegahan primer dilakukan, American cancer society merekomendasikan SADARI dilakukan setiap bulan sejak usia 20 tahun (Kosters et al, 2008).

Berdasarkan data bahwa sebagian besar pasien kanker payudara didiagnosis pada stadium lanjut, peneliti memiliki ketertarikan untuk meneliti pengetahuan wanita tentang SADARI. Lebih jauh lagi, peneliti ingin meneliti hubungan tingkat pendidikan degan pengetahuan wanita usia 20-50 tahun di Kelurahan Tanjung Rejo Medan tentang SADARI.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang ingin digali peneliti dalam penelitian ini adalah:

a. Apakah ada hubungan tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan wanita usia 20-50 tahun di Tanjung Rejo tentang SADARI?


(15)

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan wanita usia 20-50 tahun dengan tingkat pengetahuan SADARI di Kelurahan Tanjung Rejo.

1.3.2 Tujuan khusus

Yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui distribusi tingkat pendidikan responden

b. Untuk mengetahui distribusi tingkat pengetahuan responden tentang SADARI berdasarkan tingkat pendidikan

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Memperoleh gambaran hubungan tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan wanita usia 20-50 tahun di kelurahan Tanjung Rejo tentang SADARI.

b. Memberikan informasi kepada lembaga terkait agar lembaga tersebut dapat menyusun strategi penyuluhan tentang SADARI.


(16)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan

2.1.1. Definisi Pengetahuan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tahun 2008, pengetahuan berarti segala sesuatu yang diketahui, kepandaian, atau segala sesuatu yg diketahui berkenaan dengan hal, misal mata pelajaran. Pengetahuan dapat berupa hasil dari tahu dari seseorang setelah melakukan penginderaan terhadap objek tertentu (Notoatmodjo, 2003). Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba.

2.1.2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkatan yang berbeda-beda. Secara garis besar, pengetahuan memiliki 6 tingkatan (Notoatmodjo,2003) :

a. Tahu (know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Oleh sebab itu, tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan, dan sebagainya.

b. Memahami (comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.

c. Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan apabila seseorang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang telah diketahui tersebut pada situasi yang lain.


(17)

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan memisahkan, dan mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang telah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat membedakan, mengelompokan, atau membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas objek tersebut.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri.

Ircham (2005) membagi pengetahuan responden menjadi 3 tingkatan, yaitu: a. Pengetahuan baik: 76-100%

b. Pengetahuan cukup: 56-75% c. Pengetahuan kurang: <56%

2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan

Menurut Mubarak (2007) ada tujuh faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :

a. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Biasanya, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin baik pengetahuannya.

b. Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung.


(18)

c. Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi perubahan pada aspek psikis dan psikologis (mental). Pertumbuhan fisik secara garis besar ada empat kategori perubahan, yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri-ciri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis dan mental taraf berfikir seseorang semakin matang dan dewasa.

d. Minat

Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih dalam.

e. Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang baik seseorang akan berusaha untuk melupakannya, namun jika pengalaman terhadap objek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang membekas dalam emosi sehingga menimbulkan sikap positif.

f. Kebudayaan

Kebudayaan lingkungan sekitar, apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.

g. Informasi

Kemudahan memperoleh informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru.

2.2. Pendidikan

2.2.1. Definisi Pendidikan

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan proses, cara, dan perbuatan mendidik (KBBI, 2008).


(19)

2.2.2. Jenis-Jenis Pendidikan Pendidikan di Indonesia terdiri dari: a. Pendidikan formal

Menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang sistem penidikan nasional, tingkat pendidikan formal di Indonesia dibagi menjadi tiga, yaitu:

a) Pendidikan Dasar

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.

b) Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

c) Pendidikan tinggi

Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi

b. Pendidikan nonformal

Pendidikan nonformal merupakan pendidikan di luar pendidikan formal yang dalam pelaksanaannya dapat terstruktur dan berjenjang. Contoh pendidikan nonformal adalah Taman Pendidikan Al-Quran (TPA), kursus musik dan bahasa, bimbingan belajar, dll (Kamil, 2007).


(20)

c. Pendidikan informal

Pendidikan informal merupakan pendidikan yang dilaksanakan di lingkungan dan keluarga. Pendidikan informal lebih bersifat pendidikan moral.

2.3. Kanker Payudara 2.3.1. Anatomi Payudara

Payudara dewasa terletak di dareh dada, antara iga ke dua sampai dengan iga ke enam secara vertikal dan antara tepi sternum sampai dengan liea aksilaris media secara horizontal. Ukuran diameter payudara berkisar sekitar 10-12 cm, dan ketebalan antara 5-7 cm, jaringan payudara juga dapat berkembang sampai ke aksila yang disebut axillary tail of spence. Kelenjar payudara ini dimiliki oleh pria dan wanita. Namun, pada masa pubertas, payudara wanita secara bertahap akan membesar hingga membentuk setengah lingkaran, sedangkan pada pria tidak. Pembesaran ini terutama terjadi akibat penimbunan lemak dan dipengaruhi oleh berbagai hormon (Snell, 2006).

Bentuk payudara biasanya kubah (dome) yang bervariasi antara bentuk konikal pada nulipara hingga bentuk pendulous pada multipara. Payudara terdiri dari tiga unsur yaitu kulit, lemak subkutan, dan jaringan payudara yang terdiri dari jaringan parenkim dan stromal. Jaringan stroma dan jaringan subkutaneus payudara terdiri dari lemak, jaringan ikat, pembuluh darah, dan limfatik. Aliran limfe payudara sering dikaitkan dengan metastasis kanker payudara.

Pasokan darah ke kulit payudara tergantung pada pleksus subdermal dan memasok sampai ke parenkim payudara. Pasokan darah payudara berasal dari berikut ini:

1. Perforator mammae internal 2. Arteri thoracoacromial 3. Arteri thoracis lateral

4. Cabang-cabang arteri intercosta 3-8

Persarafan sensorik payudara terutama berasal dari cabang-cabang anterolateral dan anteromedial dari intercosta T3-T5. Saraf supraklavikula dari serat lebih rendah dari pleksus servikal juga menyediakan persarafan ke bagian atas dan lateral payudara.


(21)

Untuk mempermudah mendeskripsikan letak suatu kelainan, payudara dibagi menjadi lima regio, yaitu:

1. Kuadran medial atas (inner upper quadrant) 2. Kuadran lateral atas (outer upper quadrant) 3. Kuadran medial bawah (inner lower quadrant) 4. Kuadran lateral bawah (outer lower quadrant) 5. Regio putig susu (nipple)

Gambar 2.1 Anatomi Payudara (Sumber: http://humansanatomy.org/ 2013/11/26/ breast-anatomy/ breast_anatomy4/)

2.3.2. Definisi Kanker Payudara

Kanker payudara adalah adalah pertumbuhan massa ganas yang tidak terendali, dapat menginvasi jaringan sekitarnya atau metastasis ke organ-organ lain. Kanker payudara banyak terjadi pada wanita, namun kanker payudara juga bisa terjadi pada laik-laki. Kanker payudara tidak selalu berasal dari sel-sel payudara, tetapi bisa juga merupakan metastasis dari kanker di tempat lain dalam tubuh.


(22)

2.3.3. Etiologi dan Faktor Risiko

Penyebab pasti kanker payudara masih belum bisa dipastikan, namun beberapa faktor risiko yang dikaitkan dengan beberapa faktor risiko di bawah ini (Stopect, 2014):

a. Jenis kelamin

Wanita lebih berisiko menderita kanker payudara dibanding laki-laki. Hal ini berhubungan dengan hormon terutama estrogen.

b. Penuaan

Risiko terkena kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. Setiap sepuluh tahun, risiko kanker payudara meningkat hingga dua kali lipat, dengan puncak usia 40-50 tahun.

c. Genetik

Sekitar 5% sampai 10% dari kasus kanker payudara terjadi turun-temurun, yang berarti bahwa wanita tersebut mendapat mutasi gen yang diwarisi dari orangtua. Mutasi gen yang terjadi diduga adalah BRCA1 dan BRCA2 yang secara normal, gen ini membantu mencegah kanker dengan membuat protein yang menjaga sel-sel tumbuh abnormal.

d. Usia saat kehamilan pertama

Wanita yang hamil pertama pada usia 30 tahun mempunyai risiko terkena kanker payudara dua kali lipat dibandingkan dengan hamil pada usia 20 tahun. e. Penggunaan hormone replacement therapy (HRT)

f. Faktor gaya hidup (berat badan, gaya hidup, konsumsi alkohol)

2.3.4. Gejala Klinis

Keluhan pasien payudara berbeda-beda tergantung stadiumnya. Sebagian besar pasien kanker payudara in situ, T1, atau T2 mempunyai keluhan massa abnormal dengan atau tanpa disertai nyeri. Sebagian kecil pasien dapat menjumpai hasil yang abnormal pada saat screening dengan mamografi.

Pasien kanker payudara stadium lanjut biasanya menunjukkan tanda-tanda seperti: perubahan warna, ukuran, dan bentuk payudara, keluarnya darah &


(23)

discharge dari puting susu. Pada beberapa kasus, dapat juga dijumpai pembesaran kelenjar getah bening axilla akibat metastasis (Hoskins et al, 2005).

2.3.5. Diagnosis

Penegakan diagnosis kanker payudara menurut WHO (2006) adalah sebagai berikut:

A. Anamnesis

Anamnesis harus mencakup unsur-unsur berikut: 1. Gejala berupa :

a) massa payudara b) nyeri payudara c) nipple discharge

d) puting atau kulit retraksi e) massa/sakit daerah axilla f) lengan bengkak

g) gejala kemungkinan penyebaran metastasis h) temuan yang mencurigakan pada mamografi rutin 2. Riwayat penyakit payudara terdahulu

3. Riwayat keluarga kanker payudara dan kanker lainnya terutama pada kanker ginekologi.

4. Riwayat reproduksi: a) usia menarche

b) usia persalinan pertama

c) jumlah kehamilan, anak, dan keguguran d) usia menopause

e) riwayat penggunaan pil kontrasepsi (jenis dan durasi) dan HRT (jenis dan durasi).

B. Pemeriksaan fisik payudara

Pemeriksaan fisik payudara harus mencakup sebagai berikut: a) Massa payudara

Menentukan ukuran, lokasi, bentuk, konsistensi, fiksasi kulit, dan nyeri. b) Perubahan kulit


(24)

Menentukan apakah terdapat eritema (lokasi dan luasnya), edema (lokasi dan luasnya), dimpling, infiltrasi, ulserasi, dan nodul satelit.

c) Perubahan puting

Perubahan puting yang diamati meliputi retraksi puting, eritema, erosi, ulserasi, dan discharge.

d) Pembesaran kelenjar getah bening

Kelenjar getah bening aksila pada kedua sisi (jumlah, ukuran, lokasi dan fiksasi ke node lain atau struktur yang mendasari) dan kelenjar getah bening supraklavikula.

e) Pemeriksaan lokal dimana lokasi tersering metastasis

C. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan meliputi: a) Hitung darah lengkap, ginjal, dan profil hati b) Mamografi bilateral dan atau USG

c) Biopsi

d) Foto toraks ± dihitung pencitraan tomografi (CT) dada jika diperlukan e) Abdomen USG ± CT perut

f) CT Tulang jika diindikasikan

Berdasarkan lokasinya, kanker payudara sering ditemukan pada (Sohn et al, 2008):

a) Kuadran atas lateral 58% b) Kuadran atas medial 9% c) Kuadran bawah medial 14% d) Kuadran bawah lateral 10% e) Daerah puting susu 9%

2.3.6. Stadium

Stadium tumor memberikan informasi tentang sejauh mana penyakit yang dialami, dapat digunakan untuk rekomendasi pengobatan, dan untuk memberikan perkiraan prognosis pasien. Menurut American Joint Committee on Cancer


(25)

(AJCC) tahun 2010, stadium pada kanker payudara mengunakan sistem TNM. Kriteria klasifikasi sistem stadium TNM adalah sebagai berikut.

Tumor primer (T)

T0 Tidak ada bukti tumor primer.

Tis Ductus carcinoma in situ (DCIS) atau lobular carcinoma in situ (LCIS), atau paget’s disease.

T1 Diameter tumor kurang dari 2 cm . T2 Diameter tumor 2-5 cm

T3 Diameter tumor lebih dari 5 cm.

T4 Tumor dari berbagai ukuran dengan ekstensi langsung ke dinding dada atau kulit

T4a Ekstensi dinding dada tetapi tidak termasuk otot dada

T4b Edema, termasuk peau d'orange, ulserasi kulit kulit, atau nodul satelit terbatas pada payudara yang sama

T4c Kedua T4a dan T4b

T4d Karsinoma inflamasi, infiltrasi, dan ulserasi kulit

Kelenjar getah bening regional (N)

N0 Tidak ada metastasis ke kelenjar getah bening

N1 Metastasis ke kelenjar getah bening aksila ipsilateral.

N2 Metastasis ke kelenjar getah bening aksila ipsilateral dan melekat satu sama lain atau melekat ke struktur lengan.

N3a Metastasis ke kelenjar getah bening ipsilateral infraklavikula

N3 Kanker menyebar ke mammary lymph node atau supraclavicular lypmh node ipsilateral.

Metastasis (M)

M0 Tidak ada metastasis ke organ yang jauh M1 Metastasis ke organ jauh


(26)

Stadium

Stadium 0: Tis, N0, M0 Stadium I: T1, N0, M0 Stadium IIa: T0, N1, M0 T1, N1, M0 T2, N0, M0 Stadium IIb: T2, N1, M0 T3, N0, M0 Stadium IIIa: T0, N2, M0 T1, N2, M0 T2, N2, M0 T3, N1, M0 T3, N2, M0 Stadium IIIb: T4, N0, M0 T4, N1, M0 T4, N2, M0 Stadium IIIc: Semua T, N3

Stadium IV: Semua T, Setiap N, M1

2.3.7. Penatalaksanaan Kanker Payudara

Saat ini terdapat empat tata laksana kanker paydudara (PubMed Health, 2015), yaitu:

a. Operasi b. Radiasi c. Kemoterapi d. Terapi hormonal

2.3.8. Prognosis

5-year survival rate mengacu pada persentase pasien yang hidup dapat hidup 5 tahun setelah didiagnosa kanker payudara. Sehinga, 5-year survival rate ini sering digunakan oleh dokter untuk membantu menentukan prognosis.


(27)

Tabel 2.1. 5-year survival rate pasien kanker payudara (American Cancer Society, 2014)

Stadium 5-year Relative

Survival Rate

0 100%

I 100%

II 93%

III 72%

IV 22%

2.4. SADARI Sebagai Salah Satu Cara Deteksi Dini Kanker Payudara 2.4.1. SADARI

Deteksi dini adalah pemeriksan yang dilakukan untuk menemukan kondisi (misal kanker payudara) pada orang yang tanpa gejala (Komen, 2014). SADARI merupakan salah satu cara deteksi dini kanker payudara. Pemeriksan ini berguna untuk memastikan bahwa payudara seseorang masih normal. Bila ada kelainan seperti infeksi, tumor, atau kanker dapat ditemukan lebih awal. Kanker payudara yang diobati pada stadium dini mempunyai angka kesembuhan mendekati 95%. Sebaiknya, SADARI dilakukan oleh setiap perempuan tiap bulan dimulai pada usia 20 tahun atau sejak menikah. Waktu terbaik melakukan SADARI yaitu pada hari ke 7-10 dihitung sejak hari ke 1 haid atau bagi yang telah menopause SADARI dilakukan dengan memilih tangal tetap setiap bulannya.

2.4.2. Prosedur SADARI 1. Melihat Payudara

a. Pemeriksaan dilakukan dalam posisi berdiri di depan cermin dengan lengan di sisi tubuh.

b. Melihat payudara apakah terdapat perubahan dalam hal ukuran, bentuk, warna kulit.


(28)

Gambar 2.2 Prosedur SADARI melihat payudara di depan cermin dengan posisi tangan di samping (Sumber: Buku Saku Pencegahan Kanker Serviks dan Kenker Payudara)

c. Meletakan tangan di kepala dan di pinggang sambil mengamati keseluruhan payudara

Gambar 2.3 Prosedur SADARI melihat payudara di depan cermin dengan posisi tangan di kepala dan di pinggang (Sumber: Buku Saku Pencegahan Kanker Serviks dan Kenker Payudara)

d. Memperhatikan kelainan lain misalnya kerutan, lekukan seperti lesung pipi pada kulit.

e. Dengan lembut tekan masing-masing puting dengan ibu jari dan jari telunjuk untuk melihat apakah ada cairan yang keluar.

2. Meraba Payudara

a. Pemeriksaan ini dapat dilakukan sambil berdiri atau berbaring. b. Jika pemeriksaan dalam keadaan berbaring:


(29)

b) Lengan kiri diangkat ke atas kepala

c) Tangan kanan menekan payudara dengan ketiga jari tengah (telunjuk, tengah, manis)

d) Pemeriksaan dimulai dari daerah puting susu dan ketiga jari digerakkan dengan gerakan memutar di seluruh permukaan payudara. Pemeriksaan juga dilakukan di daerah yang berada di antara payudara, di bawah lengan, dan di bawah tulang selangka.

e) Merasakan apakah terdapat benjolan atau penebalan

f) Lengan kanan diangkat ke atas kepala dan ulangi pemeriksaan unruk payudara sebelah kanan dengan menggunakan tangan kiri.

Gambar 2.4 Prosedur SADARI meraba seluruh bagian payudara dalam posisi berbaring (Sumber: Buku Saku Pencegahan Kanker Serviks dan Kenker Payudara)

Gambar 2.5 Prosedur SADARI meraba seluruh bagian payudara dalam posisi berdiri (Sumber: Buku Saku Pencegahan Kanker Serviks dan Kenker Payudara)

c. Jika payudara biasanya memiliki benjolan, harus diketahui berapa banyak benjolan yang teraba beserta lokasinya. Bulan berikutnya, harus


(30)

diperhatikan apakah terdapat perubahan ukuran maupun bentuk benjolan tersebut dibandingkan bulan sebelumnya.

d. Jika ada cairan dari puting yang tampak seperti darah atau nanah, pada ibu yang tidak menyusui, maka harus segera menemui petugas kesehatan untuk memeriksakan diri lebih lanjut.


(31)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Pada Penelitian ini, tingkat pengetahuan wanita usia 20-50 tahun (responden) tentang SADARI diuraikan berdasarkan variabel tingkat pendidikan.

3.2. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian

Variabel Definisi Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Tingkat Pendidikan pendidikan formal yang diselesaikan oleh responden berdasarkan ijazah yang dimiliki atau pendidikan formal yang sedang dijalani responden. Pengisian Kuesioner

Kuesioner a. Tidak sekolah

b. Pendidikan dasar: SD dan SMP

c. Pendidikan menengah : SMA

d. Pendidikan tinggi : Perguruan tinggi Kategorik Tingkat pendidikan responden Tingkat pengetahuan

responden tentang SADARI Variabel independen Variabel dependen


(32)

Tingkat pengetahu-an

Segala sesuatu yang diketahui oleh responden tentang

SADARI. Dalam konsep penelitian ini, pengetahuan yang diukur hanya dalam batas “tahu”.

Pengisian kuesioner

Kuesioner - Pengetahu-an baik -

Pengetahu-an cukup -

Pengetahu-an kurPengetahu-ang

Kategorik

3.3. Hipotesis

Hipotesis Nol (Ho) : Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan SADARI pada wanita usia 20-50 tahun di Kelurahan Tanjung Rejo, Medan.

Hipotesis Alternatif (Ha) : Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan SADARI pada wanita usia 20-50 tahun di Kelurahan Tanjung Rejo, Medan.


(33)

BAB 4

METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik dengan desain cross sectional, yang kemudian didapatkan gambaran pengetahuan responden tentang SADARI dan hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan responden tentang SADARI.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Pengumpulan dan pengolahan data penelitian ini dilaksanakan selama tujuh bulan, yaitu bulan Mei sampai November 2015 pada wanita usia 20-50 tahun di Kelurahan Tanjung Rejo, Kota Medan. Peneliti memilih Kelurahan Tanjung Rejo sebagai lokasi penelitian karena Kelurahan Tanjung Rejo merupakan salah satu kelurahan yang padat penduduk dan memilki tingkat pendidikan yang beragam.

4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi

Populasi target dalam penelitian ini adalah wanita usia 20-50 tahun yang tercatat sebagai penduduk Kelurahan Tanjung Rejo pada tahun 2014 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Populasi penelitian ini berjumlah 8.222 orang.

4.3.2. Sampel

Sampel diambil dengan menggunakan teknik non probability sampling, yaitu dengan teknik consecutive sampling, dimana semua orang yang memenuhi kriteria dijadikan sebagai sampel penelitian. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian ini adalah:

Kriteria inklusi :

1. Wanita usia 20-50 tahun

2. Penduduk Kelurahan Tanjung Rejo, Medan 3. Bersedia ikut dalam penelitian


(34)

Kriteria eksklusi :

1. Mengalami gangguan fisik atau mental yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penelitian

Menurut Sastroasmoro (2014), jumlah sampel minimal akan dihitung dengan menggunakan rumus:

√ √

Keterangan :

Zα = Derivat baku alfa Zβ = derivat baku beta P1 = Proporsi efek standar

P2 = Proporsi efek yang diteliti

Q1 = 1-P1

Q2 = 1-P2

Berdasarkan rumus diatas, besarnya sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

√ √

Dari rumus besar sampel di atas, didapatkan n = 62,8. Jika

,

maka jumlah sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian ini

yaitu 126 orang.

4.4 Metode Pengumpulan Data 4.4.1 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Tingkat pengetahuan responden dikelompokkan berdasarkan kategori berikut:

a. Pengetahuan baik: 76-100% b. Pengetahuan cukup: 56-75%


(35)

c. Pengetahuan kurang: <56%

Nilai yang didapat responden akan dihitung menggunakan rumus:

Peneliti mengadaptasi kuesioner penelitian sebelumnya dimana kuesioner telah diuji validitas dan reabilitasnya dengan menggunakan teknik korelasi “product moment” dan uji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS (Chandra, 2009).

Tabel 4.1 Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesoner Variabel No Total Pearson

Correlation

Status Alpha Status

Pengetahuan 1 0,630 valid 0,924 Reliabel

2 0,785 valid Reliabel

3 0,501 valid Reliabel

4 0,784 valid Reliabel

5 0,784 valid Reliabel

6 0,785 valid Reliabel

7 0,608 valid Reliabel

8 0,630 valid Reliabel

9 0,784 valid Reliabel

10 0,608 valid Reliabel

11 0,785 valid Reliabel

12 0,501 valid Reliabel

4.4.2 Data Sekunder

Data sekunder pada penelitian ini berupa jumlah penduduk wanita usia 20-50 tahun diperoleh dari kantor Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan.


(36)

4.5. Pengolahan dan Analisis Data

a. Kuesioner yang telah diisi oleh responden diperiksa secara manual. Sistem skoring untuk kuesioner:

1) Jika pada pertanyaan pertama responden menjawab Tidak Tahu maka pertanyaan tidak dilanjutkan. Skor total yang didapat responden adalah nol.

2) Pertanyaan no. 1-2, 4-6, dan 8-12, masing-masing pertanyaan memiliki poin 1. Jika responden menjawab benar, maka responden mendapat skor 1. Jika salah atau tidak tahu, responden mendapat skor 0.

3) Untuk pertanyaan no. 3 dan 7, jika responden menjawab salah mendapat poin 1, jika pasien menjawab benar atau tidak tahu mendapat skor 0.

4) Total poin untuk seluru pertanyaan adalah 12

b. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan software SPSS dengan uji hipotesis chi square tipe independen.


(37)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal yang dipimpin oleh Bapak Abu Kasim Nasution, S.Sos, MAP. Kelurahan ini memiliki luas 350 Ha. Secara geografis, kelurahan ini memiliki batas-batas sebagai berikut:

a. Utara : Kelurahan Babura

b. Selatan : Kelurahan Tanjung Sari c. Barat : Kelurahan Asam Kumbang d. Timur : Kelurahan Padang Bulan

5.1.2. Deskripsi Responden Penelitian

Responden penelitian adalah wanita dengan rentang usia 20-50 tahun yang bertempat tinggal di Kelurahan Tanjung Rejo. Responden penelitian berjumlah 126 orang dan memiliki riwayat pendidikan yang beragam, yaitu: 3 orang tidak sekolah, 15 orang SD/sederajat, 28 orang SMP/sederajat, 47 orang SMA/sederajat, dan 33 orang PT/sederajat (Tabel 5.1).

Tabel 5.1. Distribusi frekuensi dan perentase berdasarkan karakteristik responden (N=126)

Karakteristik Responden Jumlah Responden Persentase (%) Usia 20-29 30-39 40-50 24 34 68 19 27 54 Riwayat Pendidikan Tidak Sekolah SD/sederajat SMP/sederajat SMA/sederajat PT 3 15 28 47 33 2,4 11,9 22,2 37,3 26,2


(38)

Pekerjaan Ibu RT Mahasiswi Wiraswasta Guru Pembantu RT Pegawai Karyawan 95 16 5 4 2 1 1 75,4 12,7 4 3,2 1,6 0,8 0,8

Riwayat pendidikan responden dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu: tidak sekolah, pendidikan dasar (SD dan SMP/sederajat), pendidikan menengah (SMA/sederajat), dan pendidikan tinggi (PT).

Gambar 5.1. Gambaran kategori tingkat pendidikan responden penelitian (N=126)

5.1.3. Hasil Analisis Data

Pengisian kuesioner oleh 126 responden penelitian menunjukkan bahwa 51 orang tidak mengetahui SADARI dan 75 orang lainnya mengetahui SADARI. 63 orang dinyatakan memiliki pengetahuan kurang tentang SADARI (skor <56%), 43 orang memilki pengetahuan cukup (skor 56-75%), dan 20 orang memiliki

Tidak Sekolah Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah Perguruan Tinggi 34,1% 37,3% 33% 2,4%


(39)

Tabel 5.2. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan pengetahuan responden penelitian (N=126)

Pengetahuan Jumlah Responden Persentase (%) Gambaran Pengetahuan Tidak tahu Tahu 51 75 40,5 59,5 Tingkat Pengetahuan kurang cukup baik 63 43 20 50 34,1 15,9

Pengetahuan responden tentang SADARI tidak selalu diikuti aplikasi untuk melakukan SADARI. Dari 75 responden yang mengetahui istilah SADARI, 60 orang pernah melakukan SADARI dan 15 orang lainnya tidak pernah melakukan SADARI. (Tabel 5.3)

Tabel 5.3. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan aplikasi SADARI responden penelitian

Pernah melakukan SADARI

Jumlah responden Persentase (%)

Pernah Tidak pernah 60 15 80% 20%

Total 75 100

Responden penelitian mengetahui istilah SADARI dari sumber yang berbeda. Dari 75 responden yang mengetahui SADARI, 14 orang mengetahuinya dari internet, 29 orang dari teman, 17 orang dari televisi, 13 petugas kesehatan, dan 2 orang dari sumber yang lain (buku dan dosen). [Tabel 5.4]


(40)

Tabel 5.4. Distribusi frekuensi dan perentase berdasarkan sumber pengetahuan responden penelitian tentang SADARI

Sumber Pengetahuan Jumlah Responden Persentase (%) Internet Teman Televisi Petugas kesehatan Sumber lain 14 29 17 13 2 18,7 38,7 22,6 17,3 2,7

Total 75 100

Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan responden tentang SADARI, peneliti menggunakan uji chi square. Hasil uji chi square dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.5. Tabulasi tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan responden tentang SADARI

Pendidikan Pengetahuan p value

baik Cukup kurang Total

Tidak Sekolah 0 2 1 3 0,506

Pendidikan Dasar 4 13 26 43

Pendidikan Menengah 10 16 21 47

Perguruan Tinggi 6 12 15 33

Total 20 43 63 126

Setelah dilakukan uji hipotesis dengan metode chi square dengan tingkat kemaknaan 0,05 (α = 5 %,) diperoleh p value sebesar 0,506 (p value> 0,05) yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan SADARI.

5.2. Pembahasan

Dari 126 responden, hanya 20% responden yang mengetahui SADARI dengan pengetahuan baik, 43% cukup, dan 63% responden memiliki pengetahuan kurang tentang SADARI. Hal ini menunjukkan bahwa informasi tentang SADARI belum menyebar dengan baik di masyarakat Kelurahan Tanjung Rejo.


(41)

Penyuluhan kesehatan tentang SADARI sudah seharunsya digalakan. Puskesmas sebagai layanan kesehatan primer secara program dapat memberikan penyuluhan SADARI kepada masyarakat. Namun, berdasarkan sumber yang peneliti dapat, hanya 17,3% responden yang mendapatkan informasi SADARI dari layanan kesehatan (puskesmas). Hal ini tentu disayangkan karena pada dasarnya puskesmas berperan penting dalam menyebarluaskan informasi SADARI.

Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan seseorang salah satunya dipengaruhi oleh ketersediaan fasilitas sebagai sumber informasi. Di era globalisasi ini, informasi mengenai SADARI bisa didapatkan tidak hanya dari penyuluhan kesehatan, tetapi juga dari internet. Berdasarkan hasil, 18,7% responden mendapatkan informasi SADARI dari internet. Persentase terbesar sumber informasi SADARI adalah teman, yaitu 38,7%. Hal ini sesuai dengan faktor yang mempengaruhi pengetahuan menurut Notoatmodjo (2003), pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain dapat memperluas pengetahuan seseorang.

Dari hasil penelitian, 60 dari 75 responden yang mengetahui SADARI pernah mengaplikasikannya. Hal ini sejalan dengan penelitian Syafitri (2008) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang SADARI dengan perilaku/aplikasi SADARI walaupun dengan korelasi yang kurang erat. Penelian tersebut membuktikan bahwa ada kecenderungan semakin tinggi tingkat pengetahuan tentang SADARI maka semakin baik pula perilaku SADARI dan semakin rendah tingkat pengetahuan tentang SADARI maka semakin kurang baik pula perilaku SADARI.

Dari hasil yang peneliti dapatkan, sebagian besar responden (50%) memilki pengetahuan kurang tentang SADARI. Pengetahuan yang kurang ini menunjukkan bahwa responden tidak tahu atau salah dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner.

Secara umum, responden tidak mengetahui atau salah dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:

a. SADARI dapat dilakukan oleh semua wanita tanpa membutuhkan alat apapun


(42)

b. SADARI merupakan deteksi dini kanker payudara, bukan pengobatan pada kanker payudara

c. Waktu melakukan SADARI

d. Sejak usia berapa SADARI dianjurkan untuk dilakukan e. Langkah-langkah SADARI secara lengkap

Tingkat pengetahuan baik tentang SADARI berdasarkan tingkat pendidikan responden terdapat pada pendidikan menengah (50%), diikuti pendidikan tinggi (30%), pendidikan dasar (20%), dan tidak sekolah (0%). Tingkat pengetahuan cukup secara berurutan adalah pendidikan menengah (37,2%), pendidikan dasar (30,2%), pendidikan tinggi (27,9%), dan tidak sekolah (4,7%). Sedangkan untuk tingkat pengetahuan kurang paling banyak terdapat pada pendidikan dasar (41,3%), diikuti pendidikan menengah (33,3%), pendidikan tinggi (26,2%), dan tidak sekolah (2,4%).

Dari hasil analisa data didapatkan p value=0,506 dimana p>0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan responden tentang SADARI. Hasil ini berbeda dengan yang didapatkan oleh Lubis (2011) dimana terdapat hubungan tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan tentang SADARI (p=0,018). Pada penelitian yang dilakukan oleh Damanik (2009) menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan wanita tentang SADARI (p=0,925). Pada penelitian ini didapatkan hasil yang tidak berhubungan dikarenakan tingkat pengetahuan dipengaruhi oleh berbagai faktor, tidak hanya pendidikan. Beberapa faktor lain yaitu: pekerjaan, usia, kebudayaan, dan informasi (Notoatmodjo, 2003).

Hal yang menjadi hambatan dalam penelitian adalah sulitnya memastikan responden menjawab kuesioner dengan sebenar-benarnya. Walaupun peneliti sudah mengkondisikan agar responden menjawab sesuai pengetahuan yang dimiliki, tetapi peneliti kurang bisa memastikan apakah responden menebak, melihat jawaban responden lain, ataupun melihat sumber lain (misal internet) karena pengisian kuesioner oleh responden dilakukan serentak mengingat banyaknya jumlah sampel penelitian. Penyulit-penyulit ini bisa menjadi nilai bias penelitian.


(43)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

a. Dari 126 responden penelitian, 3 reponden (2,4%) tidak sekolah, 43 responden (34,1%) sekolah dasar, 47 responden sekolah menengah (37,3%), dan 33 responden (26,2%) pendidikan tinggi.

b. Dari hasil pengisian kuesioner tentang SADARI, didapatkan bahwa 63 responden (50%) memiliki tingkat pengetahuan kurang, 43 responden (34,1%) tingkat pengetahuan cukup, dan 20 responden (15,9%) tingkat pengetahuan baik.

c. Berdasarkan analisa statistik, didapatkan p value dengan uji chi square sebesar 0,506. Dari hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan wanita usia 20-50 tahun di Kelurahan Tanjung Rejo tentang SADARI.

6.2. Saran

a. Puskesmas dapat melakukan penyuluhan kesehatan tentang SADARI ke masyarakat agar informasi SADARI dapat tersebar dengan baik. Penyuluhan dilakukan kepada seluruh wanita, baik dari yang pendidikan tinggi ataupun tidak sekolah.

b. Pemerintah dapat menyebarluaskan informasi SADARI baik pada berbagai media terutama media elektronik karena media ini mudah dan sering diakses masyarakat.

c. Wanita sangat dianjurkan untuk mencari informasi tentang kesehatan wanita terutama tentang kanker payudara dan deteksi dini karena kanker payudara.

d. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti faktor-faktor lain yang menyebabkan kurangnya pengetahuan tentang SADARI di masyarakat, seperti faktor pekerjaan, usia, kebudayaan, dan minat.


(44)

e. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan metode pengisian kuesioner yang lebih akurat lagi untuk mengurangi nilai bias, misalnya dengan wawancara, sehingga memperoleh hasil yang lebih valid.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society. 2014. Breast Cancer. http://www.cancer.org/cancer/ breast cancer/detailedguide/breast-cancer-survival-by-stage (Diakses pada 10 Mei 2015)

American Joint Committee on Cancer. 2010. Breast Cancer Staging.

https://cancerstaging.org/references-tools/quickreferences/Documents/BreastMedium.pdf (Diakses 4 Juni 2015)

Balasubramaniam, Banurekha. 2010. Prevalensi Kanker Payudara Pada Wanita di

RSUP H. Adam Malik Tahun 2009.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21569/7/.pdf (Diakses Mei 2015)

Chandra, Yenni. 2009. Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang SADARI sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009. 48-55

Damanik, Nina Munawaroh. 2009. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-40 Tahun di Kelurahan Polonia Kecamatan Medan Polonia tentang SADARI sebagai Salah Satu Cara untuk

Mendeteksi Kanker Payudara.

http://www.researchgate.net/publication/42355759_Hubungan_Tingkat_P

endidikan_Dengan_Tingkat_Pengetahuan_Wanita_Usia_20-40_Tahun_Di_Kelurahan_Polonia_Kecamatan_Medan_Polonia_Tentang_ Sadari_Sebagai_Salah_Satu_Cara_Untuk_Mendeteksi_Dini_Kanker_Payu dara (diakses pada Desember 2015)

Dinas Kesehatan Kabupaten Bariko Kalimantan Selatan. Pemeriksaan payudara sendiri. http://dinkes.baritokualakab.go.id/index.php?option= comconten t&view= article &id=83:pemeriksaan-payudara-sendiri-sadari-&catid=52:bina-kesga&Itemid=79 (Diakses pada 15 April 2015)

Depkes RI. 2009. Buku Saku Pencegahan Kanker Serviks dan Kenker Payudara. Diakses 16 April 2015 http://www.pppl.depkes.go.id/_asset/ download/ bukusakukanker.pdf

________. 2013. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Indonesia. Diakses 27 Juni 2015 www.depkes.go.id/download.php?file=download /pusdatin/...kanker. pdf

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Undang-undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003


(46)

Hoskins, William J, Robert C. Young, et al. 2005. Breast Cancer. In: Principles and Practice of Gynecologic Oncology. Ed. 4th. Phialadelphia: Lippincoot William&Wilkins, 1077-1155.

Ircham, Machfoedz. 2008. Ilmu Pengetahuan dan Aplikasinya dalam Masyarakat. Yogyakarta: Fitramaya

Lubis, Wizni Nadra. 2011. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 tahun Mengenai SADARI Sebagai Salah Satu Cara Mendeteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Babura Tahun 2011. http://core.ac.uk/display/15416470 (Diakses Desember 2015) Kamil, Mustofa. 2007. Membangun Pendidikan Nonformal melalui PKBM.

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/196111091 987031001-MUSTOFA_KAMIL/BAB_I_minggu__9__december_jadi.pdf (Diakses 17 Desember 2015)

KBBI. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.2008. http://bahasa. kemdiknas.go.id/ kbbi/index.php (Diakses 16 April 2015)

Komen, Susan G. 2014. Breast Cancer Detection. http://ww5.komen.org/ uploadedfiles /content binaries/806-374a.pdf (Diakses 10 Mei 2015) Kosters, JP. Gotzsche, PC. 2008. Regular self-examination or clinical

examination for early detection of breast cancer. Cochraine Journal. 2-18 Mubarak, Wahid Iqbal et al. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses

Belajar Mangajar dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Kosep Perilaku dan Perilaku Kesehatan. Dalam: Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 121-128

___________________.2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Eka Cipta. Hal. 92.

Oemati, Ratih. Rahajeng, Ekowati , Kristanto, Antonius Yudi. 2011. Prevalensi Tumor dan Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya di Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan; Vol. 39:190-204. http://download.portal garuda.org/article.php?article=70991&val= 4882 (Diakses pada 16 April 2015)

Ponniah, Geethamalar. 2009. Prevalensi Kanker Payudara pada Wanita Berdasarkan Usia dan Jenis Histopatologi di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21568/7/ Cover.pdf (Diakses pada 4 Juni 2015)


(47)

Snell, Richard S. 2006. Extremitas Superior dalam Anatomi Klinik. Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 420-422

Sohn, VY, Arthurs ZM, Sebesta JA, Brown TA. 2008. Primary tumor location impacts breast cancer survival. The American journal of surgery. Vol. 195(5). Hal:641-644. http://www.americanjournalofsurgery.com/article /S0002-9610%2808%2900102-5/abstract.(Diakses 5 Mei 2015)

Stopeck, Alison T. 2014. Breast Cancer Risk Factors dalam Medscape References..http:// emedicine.medscape.com/article/1945957-overview (Diakses 21 April 2015)

Syahfitri, Azmeilia. 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Kanker Payudara dan SADARI dengan Perilaku SADARI pada Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara Angkatan 2008. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/31861 (Diakses pada 28 November 2015)

Taplin, Stephen H et al. 2004. Reason for Late-Stage Breast Cancer. Journal of National Cancecr Institute: Vol. 96, No.20, Hal. 1518

http://jnci.oxfordjournals.org/content/96/20/1518.full.pdf+html (Diakses pada 4 Juni 2015)

Wahyuni, Arlinda Sari. 2008. Statistika Kedokteran. Jakarta: Bamboeda Communication, 87-102

WHO. Breast Cancer: control and prevention. 2013. http://www.who.int/cancer/ detection/breastcancer/en/ (Diakses pada 16 April 2015)


(48)

LAMPIRAN 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Aprilia Prafita Sari Roitona Tempat/Tanggal Lahir : Cirebon, 3 April 1994

Agama : Islam

Alamat : Jl. Perjuangan, Perumahan Anthurium, no.2, Kec. Medan Sunggal, Medan

Riwayat Pendidikan : 1. TK Fatahillah 2. SDN 1 Lohbener

3. SMPN Unggulan Sindang 4. SMAN 1 Sindang

No Riwayat Oraginsasi Tahun Jabatan 1. Komunitas Sahabat Al-Quran

(KSQ)

2015-2016 Sekretaris Pembinaan 2. BKM Ar-Rahmah FK USU 2015 Sekretaris

Kaderisasi

3. MPMFK USU 2014 Staf Komisi III

4. Desa Produktif Etos Medan 2014 Sekretaris umum 5. Kesatuan Aksi Mahasiswa

Muslim Indonesia (KAMMI)

2014 Staf Departemen Kaderisasi


(49)

(50)

LAMPIRAN 2

KUESIONER Identitas Responden (wajib diisi)

Nama : _____________________

Usia : _____ tahun

Pendidikan saat ini/terakhir : Tidak Sekolah/SD/SMP/ SMA/ Perguruan Tinggi* Status Perkawinan : Menikah/ Belum Menikah*

(*) Coret yang tidak perlu

Berilah tanda ( ) pada SATU jawaban yang PALING BENAR Menurut Anda. 1. Apakah ibu pernah mendengar SADARI? Ya Tidak

(jika ya, lanjut ke no.2)

2. SADARI adalah ... 3. Dari mana Ibu Mendengar SADARI? (Boleh lebih dari satu)

Televisi Internet

Teman Lain-lain (sebutkan) ... Petugas Kesehatan (puskesmas)

4. Apakah Ibu pernah melakukan SADARI? ? Ya Tidak

No. Pertanyaan Benar Salah Tidak

Tahu 1. Salah satu cara pemeriksaan yang

dilakukan untuk mendeteksi dini kanker payudara adalah dengan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) 2. SADARI dapat dilakukan oleh semua

orang tanpa membutuhkan alat apapun 3. SADARI dilakukan sebagai pengobatan

pada kanker payudara

4. SADARI dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit infeksi pada payudara

5. Wanita dapat melakukan SADARI mulai umur 20 tahun

6. SADARI dilakukan secara rutin setiap bulan

7. Pada wanita yang telah menopause (berhenti haid) tidak dapat melakukan


(51)

8. Struktur payudara akan berubah setiap bulannya

9. SADARI dapat dilakukan dengan posisi berdiri tegak meghadap kaca

10. SADARI dapat dilakukan dengan posisi berbaring

11. Pada saat melaksanakan SADARI posisi berbaring, satu tangan berada di bawah bahu yang akan diperiksa dan tangan satunya melakukan pemeriksaan 12. SADADRI dapat dilakukan dengan jari

tangan, jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis tangan yang lainnya


(52)

LAMPIRAN 3

LEMBAR PENJELASAN Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara semester VII yang sedang melakukan penelitian berjudul Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang SADARI Sebagai Salah Satu Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Tanjung Rejo Medan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan wanita usia 20-50 tahun tentang SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Oleh karena itu, saya meminta kesediaan Saudara untuk ikut serta menjadi subjek penelitian ini dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner. Adapun data individu dalam penelitian ini tidak akan dipublikasikan

Apabila dikemudian hari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sehubungan dengan keikutsertaan Saudara dalam penelitian ini maka Saudara dapat menghubungi saya, Aprilia Prafita S R (nomor telepon :089637387179).


(53)

LEMBAR PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ………

Umur : ………

Pekerjaan : ………

Alamat : ………

Setelah mendapat keterangan dan penjelasan secara lengkap serta memahaminya, maka dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan saya menyatakan bersedia berpartisipasi pada penelitian ini. Demikianlah lembar persetujuan ini saya

perbuat tanpa paksaan dan apabila di kemudian hari saya mengundurkan diri, saya tidak dituntut apapun.

Medan, ……... 2015 Peneliti Yang membuat pernyataan


(54)

(55)

(56)

LAMPIRAN 5

Hasil Uji Statistik Usia Yang Dikelompokkan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 20-29 24 19.0 19.0 19.0

30-39 34 27.0 27.0 46.0

40-50 68 54.0 54.0 100.0

Total 126 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Guru 4 3.2 3.2 3.2

Ibu RT 95 75.4 75.4 78.6

Karyawan 1 .8 .8 79.4

Mahasiswi 16 12.7 12.7 92.1

Pedagang 2 1.6 1.6 93.7

Pegawai 1 .8 .8 94.4

Pembantu RT 2 1.6 1.6 96.0

Wiraswasta 5 4.0 4.0 100.0


(57)

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid PT 33 26.2 26.2 26.2

SD 15 11.9 11.9 38.1

SMA 47 37.3 37.3 75.4

SMP 28 22.2 22.2 97.6

Tidak Sekolah 3 2.4 2.4 100.0

Total 126 100.0 100.0

Pendidikan Yang Dikelompokkan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid dasar 43 34.1 34.1 34.1

menengah 47 37.3 37.3 71.4

Tidak Sekolah 3 2.4 2.4 73.8

tinggi 33 26.2 26.2 100.0

Total 126 100.0 100.0

Pengetahuan Yang Dikelompokkan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid baik 20 15.9 15.9 15.9

cukup 43 34.1 34.1 50.0

kurang 63 50.0 50.0 100.0


(58)

Pendidikan Yang Dikelompokkan * Pengetahuan Yang Dikelompokkan Crosstabulation

PengetahuanYgDikelompokkan

Total

baik cukup kurang

PendidikanYgDikelompokkan Tidak Sekolah Count 0 2 1 3

% within

PengetahuanYgDikelompokk an

.0% 4.7% 1.6% 2.4%

dasar Count 4 13 26 43

% within

PengetahuanYgDikelompokk an

20.0% 30.2% 41.3% 34.1%

menengah Count 10 16 21 47

% within

PengetahuanYgDikelompokk an

50.0% 37.2% 33.3% 37.3%

tinggi Count 6 12 15 33

% within

PengetahuanYgDikelompokk an

30.0% 27.9% 23.8% 26.2%

Total Count 20 43 63 126

% within

PengetahuanYgDikelompokk an

100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 5.302a 6 .506

Likelihood Ratio 5.675 6 .461

N of Valid Cases 126

a. 3 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,48.


(59)

DATA INDUK

Nama Usia Pekerjaan Pendidikan Kel.Pendidikan

Tahu

SADARI Sumber

Pernah SADARI 1 41 Ibu RT SMP dasar Ya Televisi Ya 2 36 Ibu RT SD dasar Ya Televisi Ya 3 40

Pembantu

RT SD dasar Ya P.Kesehatan Ya 4 50 Ibu RT SD dasar Ya Teman Ya 5 38 Ibu RT SMP dasar Ya Televisi Ya 6 50 Ibu RT

Tidak

Sekolah Tidak Sekolah Ya Televisi Ya 7 50 Ibu RT SD dasar Tidak

8 27 Ibu RT SMA menengah Ya Televisi Ya 9 32 Ibu RT SMP dasar Ya Televisi Ya 10 53 Ibu RT SMP dasar Ya Televisi Ya 11 35 Ibu RT PT tinggi Ya Teman Tidak 12 50 Ibu RT

Tidak

Sekolah Tidak Sekolah Ya P.Kesehatan Ya 13 30 Wiraswasta SMA menengah Ya Teman Ya 14 41 Ibu RT SMP dasar Tidak

15 35 Ibu RT SMA menengah Ya Televisi Tidak 16 43 Ibu RT SMP dasar Tidak

17 43 Ibu RT SD dasar Tidak

18 48 Ibu RT SMA menengah Ya Teman Ya 19 24 Guru PT tinggi Ya Teman Ya 20 31 Guru PT tinggi Ya Teman Ya 21 49 Ibu RT SMP dasar Tidak

22 48 Ibu RT SMP dasar Tidak

23 50 Ibu RT SD dasar Ya Teman Ya 24 46 Ibu RT SMA menengah Tidak

25 40 Ibu RT SMP dasar Tidak

26 50 Ibu RT SMP dasar Ya P.Kesehatan Ya 27 40 Ibu RT SD dasar Ya Teman Ya 28 49 Ibu RT SMP dasar Tidak

29 27 Ibu RT SMA menengah Tidak 30 50 Ibu RT SMA menengah Tidak

31 25 Ibu RT SMA menengah Ya Teman Tidak 32 35 Ibu RT PT tinggi Ya Teman Ya 33 35 Ibu RT SMP dasar Ya Teman Tidak 34 45 Ibu RT SD dasar Tidak

35 50 Ibu RT SD dasar Ya P.Kesehatan Ya 36 50 Ibu RT SMA menengah Ya Televisi Ya 37 30 Guru PT tinggi Ya Internet Ya


(60)

38 42 Ibu RT SMA menengah Ya P.Kesehatan Ya 39 33 Ibu RT SMP dasar Tidak

40 50 Ibu RT SMA menengah Ya Teman Ya 41 50 Ibu RT SMP dasar Ya Teman Tidak 42 45 Ibu RT SMP dasar Ya Teman Tidak 43 42 Ibu RT SMA menengah Ya Televisi Ya 44 43 Ibu RT SMA menengah Tidak

45 25 Karyawan SMA menengah Ya Televisi Ya 46 50 Ibu RT SMA menengah Tidak

47 43 Ibu RT SMA menengah Ya Teman Ya 48 48 Ibu RT PT tinggi Ya Teman Ya 49 42 Ibu RT SMA menengah Ya Televisi Tidak 50 40 Ibu RT SMA menengah Ya Televisi Ya 51 50 Ibu RT SD dasar Tidak

52 34 Ibu RT SMA menengah Ya Internet Tidak 53 40 Ibu RT SMP dasar Tidak

54 32 Ibu RT PT tinggi Ya Internet Ya 55 44 Ibu RT SMA menengah Tidak

56 41 Pedagang SMA menengah Ya P.Kesehatan Ya 57 40 Ibu RT PT tinggi Tidak

58 45 Ibu RT SMP dasar Ya Internet Tidak 59 43 Pedagang SMA menengah Tidak

60 37 Ibu RT SD dasar Tidak

61 39 Ibu RT PT tinggi Ya P.Kesehatan Ya 62 33 Ibu RT SMA menengah Ya Teman Ya 63 45 Ibu RT PT tinggi Ya Internet Ya 64 34 Ibu RT SMA menengah Ya P.Kesehatan Ya 65 43 Ibu RT SMA menengah Ya Internet Ya 66 36 Ibu RT SMA menengah Tidak

67 41 Ibu RT SMA menengah Tidak

68 38 Ibu RT PT tinggi Ya Teman Ya 69 35 Ibu RT SMP dasar Ya Teman Ya 70 36 Ibu RT SMA menengah Tidak

71 47 Ibu RT PT tinggi Ya Teman Ya 72 50 Ibu RT SMA menengah Ya Televisi Ya 73 20 Mahasiswi PT tinggi Ya Teman Tidak 74 38 Ibu RT SMP dasar Tidak

75 38 Ibu RT SMP dasar Tidak 76 50 Pegawai SMA menengah Tidak

77 36 Ibu RT SMA menengah Ya Teman Tidak 78 35 Ibu RT SMP dasar Ya P.Kesehatan Tidak 79 32 Ibu RT SMA menengah Ya Teman Tidak 80 41 Ibu RT SMA menengah Ya Internet Ya


(61)

81 47 Wiraswasta SMA menengah Ya Internet Ya 82 49 Ibu RT SMP dasar Tidak

83 50 Ibu RT SMA menengah Ya Teman Ya 84 43 Ibu RT SD dasar Ya Internet Ya 85 38 Ibu RT SMA menengah Tidak

86 36 Ibu RT SMP dasar Ya Teman Ya 87 48 Wiraswasta SMA menengah Tidak

88 47 Wiraswasta SMA menengah Tidak

89 50 Ibu RT SD dasar Ya Teman Ya 90 39 Ibu RT SMP dasar Tidak

91 28 Ibu RT SMA menengah Ya Teman Ya 92 50

Pembantu

RT SD dasar Tidak

93 25 Guru PT tinggi Ya Televisi Ya 94 38 Ibu RT SMA menengah Tidak

95 30 Ibu RT SMA menengah Tidak 96 50 Ibu RT

Tidak

Sekolah Tidak Sekolah Ya Teman Ya 97 46 Wiraswasta SMP dasar Tidak

98 43 Ibu RT SMA menengah Ya P.Kesehatan Ya 99 50 Ibu RT SMA menengah Ya Televisi Tidak 100 45 Ibu RT SMP dasar Tidak

101 40 Ibu RT PT tinggi Ya Internet Ya 102 45 Ibu RT SMA menengah Ya P.Kesehatan Ya 103 42 Ibu RT SMP dasar Tidak

104 43 Ibu RT SD dasar Ya P.Kesehatan Ya 105 46 Ibu RT SMA menengah Ya Televisi Ya 106 33 Ibu RT SMA menengah Tidak

107 39 Ibu RT SMA menengah Ya P.Kesehatan Ya 108 48 Ibu RT SMP dasar Tidak

109 24 Mahasiswi PT tinggi Tidak 110 32 Ibu RT PT tinggi Tidak 111 49 Ibu RT PT tinggi Tidak 112 26 Ibu RT PT tinggi Tidak

113 21 Mahasiswi PT tinggi Ya Internet Ya 114 21 Mahasiswi PT tinggi Tidak

115 23 Mahasiswi PT tinggi Tidak 116 21 Mahasiswi PT tinggi Tidak 117 20 Mahasiswi PT tinggi Tidak

118 21 Mahasiswi PT tinggi Ya Internet Ya 119 20 Mahasiswi PT tinggi Tidak

120 20 Mahasiswi PT tinggi Ya Internet Ya 121 20 Mahasiswi PT tinggi Ya Lain-lain Ya


(1)

38 42 Ibu RT SMA menengah Ya P.Kesehatan Ya 39 33 Ibu RT SMP dasar Tidak

40 50 Ibu RT SMA menengah Ya Teman Ya 41 50 Ibu RT SMP dasar Ya Teman Tidak 42 45 Ibu RT SMP dasar Ya Teman Tidak 43 42 Ibu RT SMA menengah Ya Televisi Ya 44 43 Ibu RT SMA menengah Tidak

45 25 Karyawan SMA menengah Ya Televisi Ya 46 50 Ibu RT SMA menengah Tidak

47 43 Ibu RT SMA menengah Ya Teman Ya 48 48 Ibu RT PT tinggi Ya Teman Ya 49 42 Ibu RT SMA menengah Ya Televisi Tidak 50 40 Ibu RT SMA menengah Ya Televisi Ya 51 50 Ibu RT SD dasar Tidak

52 34 Ibu RT SMA menengah Ya Internet Tidak 53 40 Ibu RT SMP dasar Tidak

54 32 Ibu RT PT tinggi Ya Internet Ya 55 44 Ibu RT SMA menengah Tidak

56 41 Pedagang SMA menengah Ya P.Kesehatan Ya 57 40 Ibu RT PT tinggi Tidak

58 45 Ibu RT SMP dasar Ya Internet Tidak 59 43 Pedagang SMA menengah Tidak

60 37 Ibu RT SD dasar Tidak

61 39 Ibu RT PT tinggi Ya P.Kesehatan Ya

62 33 Ibu RT SMA menengah Ya Teman Ya 63 45 Ibu RT PT tinggi Ya Internet Ya

64 34 Ibu RT SMA menengah Ya P.Kesehatan Ya

65 43 Ibu RT SMA menengah Ya Internet Ya 66 36 Ibu RT SMA menengah Tidak

67 41 Ibu RT SMA menengah Tidak

68 38 Ibu RT PT tinggi Ya Teman Ya 69 35 Ibu RT SMP dasar Ya Teman Ya 70 36 Ibu RT SMA menengah Tidak

71 47 Ibu RT PT tinggi Ya Teman Ya 72 50 Ibu RT SMA menengah Ya Televisi Ya 73 20 Mahasiswi PT tinggi Ya Teman Tidak 74 38 Ibu RT SMP dasar Tidak

75 38 Ibu RT SMP dasar Tidak 76 50 Pegawai SMA menengah Tidak

77 36 Ibu RT SMA menengah Ya Teman Tidak 78 35 Ibu RT SMP dasar Ya P.Kesehatan Tidak 79 32 Ibu RT SMA menengah Ya Teman Tidak 80 41 Ibu RT SMA menengah Ya Internet Ya


(2)

81 47 Wiraswasta SMA menengah Ya Internet Ya 82 49 Ibu RT SMP dasar Tidak

83 50 Ibu RT SMA menengah Ya Teman Ya 84 43 Ibu RT SD dasar Ya Internet Ya 85 38 Ibu RT SMA menengah Tidak

86 36 Ibu RT SMP dasar Ya Teman Ya 87 48 Wiraswasta SMA menengah Tidak

88 47 Wiraswasta SMA menengah Tidak

89 50 Ibu RT SD dasar Ya Teman Ya 90 39 Ibu RT SMP dasar Tidak

91 28 Ibu RT SMA menengah Ya Teman Ya

92 50

Pembantu

RT SD dasar Tidak

93 25 Guru PT tinggi Ya Televisi Ya 94 38 Ibu RT SMA menengah Tidak

95 30 Ibu RT SMA menengah Tidak 96 50 Ibu RT

Tidak

Sekolah Tidak Sekolah Ya Teman Ya 97 46 Wiraswasta SMP dasar Tidak

98 43 Ibu RT SMA menengah Ya P.Kesehatan Ya

99 50 Ibu RT SMA menengah Ya Televisi Tidak 100 45 Ibu RT SMP dasar Tidak

101 40 Ibu RT PT tinggi Ya Internet Ya 102 45 Ibu RT SMA menengah Ya P.Kesehatan Ya 103 42 Ibu RT SMP dasar Tidak

104 43 Ibu RT SD dasar Ya P.Kesehatan Ya

105 46 Ibu RT SMA menengah Ya Televisi Ya 106 33 Ibu RT SMA menengah Tidak

107 39 Ibu RT SMA menengah Ya P.Kesehatan Ya 108 48 Ibu RT SMP dasar Tidak

109 24 Mahasiswi PT tinggi Tidak 110 32 Ibu RT PT tinggi Tidak 111 49 Ibu RT PT tinggi Tidak 112 26 Ibu RT PT tinggi Tidak

113 21 Mahasiswi PT tinggi Ya Internet Ya 114 21 Mahasiswi PT tinggi Tidak

115 23 Mahasiswi PT tinggi Tidak 116 21 Mahasiswi PT tinggi Tidak 117 20 Mahasiswi PT tinggi Tidak

118 21 Mahasiswi PT tinggi Ya Internet Ya 119 20 Mahasiswi PT tinggi Tidak

120 20 Mahasiswi PT tinggi Ya Internet Ya 121 20 Mahasiswi PT tinggi Ya Lain-lain Ya


(3)

122 20 Mahasiswi PT tinggi Ya Teman Ya 123 20 Mahasiswi PT tinggi Tidak

124 20 Mahasiswi PT tinggi Ya Lain-lain Ya 125 20 Mahasiswi PT tinggi Ya Internet Tidak 126 20 Mahasiswi PT tinggi Tidak

Nama P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 Skor Total %T

Tk. Pngthuan 1 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 9.0 75.0 cukup 2 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 9.0 75.0 cukup 3 1.0 1.0 0.0 1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 3.0 25.0 kurang 4 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 0.0 10.0 87.3 baik 5 1.0 0.0 0.0 0.0 1.0 0.0 0.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 6.0 50.0 kurang 6 1.0 0.0 0.0 0.0 1.0 0.0 0.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 6.0 50.0 kurang 7 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 8 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 9.0 75.0 cukup 9 1.0 1.0 0.0 1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 7.0 58.3 cukup 10 1.0 1.0 0.0 1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 7.0 58.3 cukup 11 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 0.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 8.0 66.6 cukup 12 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 0.0 0.0 0.0 7.0 58.3 cukup 13 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 10.0 85.3 baik 14 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 0.0 0.0 0.0 1.0 0.0 0.0 1.0 3.0 25.0 kurang 15 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 4.0 33.3 kurang 16 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 17 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 18 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 11.0 91.3 baik 19 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 11.0 91.6 baik 20 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 11.0 91.6 baik 21 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 22 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 23 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 10.0 83.3 baik 24 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 25 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 26 1.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 8.0 66.6 cukup 27 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 7.0 58.3 cukup 28 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 29 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 30 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 31 1.0 1.0 0.0 1.0 0.0 0.0 0.0 1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 4.0 33.3 kurang 32 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 0.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 7.0 58.3 cukup 33 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 9.0 75.0 cukup 34 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang


(4)

35 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 0.0 0.0 1.0 7.0 58.3 cukup 36 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 9.0 75.0 cukup 37 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 9.0 75.0 cukup 38 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 9.0 75.0 cukup 39 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 40 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 8.0 66.6 cukup 41 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 0.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 8.0 66.6 cukup 42 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 8.0 66.6 cukup 43 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 12.0 100.0 baik 44 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 45 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 4.0 33.3 kurang 46 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 47 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 5.0 41.6 kurang 48 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 0.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 7.0 58.3 cukup 49 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 9.0 75.0 cukup 50 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 9.0 75.0 cukup 51 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 52 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 0.0 0.0 0.0 5.0 41.6 kurang 53 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 54 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 0.0 1.0 8.0 66.6 cukup 55 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 56 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 11.0 91.6 baik 57 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 58 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 0.0 0.0 0.0 3.0 25.0 kurang 59 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 60 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 61 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 0.0 0.0 0.0 1.0 0.0 0.0 1.0 6.0 50.0 kurang 62 1.0 1.0 1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 7.0 58.3 cukup 63 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 10.0 83.3 baik 64 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 10.0 83.3 baik 65 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 0.0 1.0 8.0 66.6 cukup 66 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 67 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 68 1.0 1.0 0.0 1.0 0.0 1.0 0.0 0.0 1.0 0.0 0.0 1.0 6.0 50.0 kurang 69 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 8.0 66.6 cukup 70 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 71 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 11.0 91.6 baik 72 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 0.0 0.0 1.0 7.0 58.3 cukup 73 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 8.0 66.6 cukup 74 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 75 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 76 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 77 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 0.0 1.0 1.0 9.0 75.0 cukup


(5)

78 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 10.0 83.3 baik 79 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 10.0 83.3 baik 80 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 10.0 83.3 baik 81 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 10.0 83.3 baik 82 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 83 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 9.0 75.0 cukup 84 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 10.0 83.3 baik 85 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 86 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 0.0 1.0 0.0 1.0 0.0 0.0 1.0 6.0 50.0 kurang 87 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 88 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 89 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 0.0 0.0 1.0 8.0 66.6 cukup 90 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 91 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 9.0 75.0 cukup 92 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 93 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 0.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 8.0 66.6 cukup 94 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 95 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 0.0 9.0 75.0 cukup 96 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 9.0 75.0 cukup 97 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 98 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 0.0 0.0 1.0 0.0 1.0 1.0 8.0 66.6 cukup 99 1.0 0.0 1.0 1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 7.0 58.3 cukup 100 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 101 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 10.0 83.3 baik 102 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 10.0 83.3 baik 103 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 104 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 8.0 66.6 cukup 105 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 10.0 83.3 baik 106 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 107 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 7.0 58.3 cukup 108 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 109 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 110 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 111 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 112 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 113 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 0.0 0.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 8.0 66.6 cukup 114 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 115 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 116 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 117 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 118 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 0.0 1.0 9.0 75.0 cukup 119 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 120 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 0.0 0.0 1.0 8.0 66.6 cukup


(6)

121 1.0 1.0 0.0 1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 3.0 25.0 kurang 122 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 0.0 0.0 0.0 7.0 58.3 cukup 123 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang 124 1.0 1.0 0.0 0.0 1.0 0.0 0.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 7.0 58.3 cukup 125 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 1.0 0.0 1.0 1.0 1.0 1.0 11.0 91.6 baik 126 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 kurang


Dokumen yang terkait

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) sebagai Salah Satu Cara Mendeteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Babura Tahun 2011

0 57 65

Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-40 Tahun Di Kelurahan Polonia Kecamatan Medan Polonia Tentang Sadari Sebagai Salah Satu Cara Untuk Mendeteksi Dini Kanker Payudara

1 21 46

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang SADARI Sebagai Salah Satu Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Tanjung Rejo Medan

0 2 65

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang SADARI Sebagai Salah Satu Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Tanjung Rejo Medan

0 0 11

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang SADARI Sebagai Salah Satu Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Tanjung Rejo Medan

0 0 1

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang SADARI Sebagai Salah Satu Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Tanjung Rejo Medan

0 0 3

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang SADARI Sebagai Salah Satu Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Tanjung Rejo Medan

0 1 15

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang SADARI Sebagai Salah Satu Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Tanjung Rejo Medan

0 0 3

Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Tentang SADARI Sebagai Salah Satu Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Tanjung Rejo Medan

0 0 18

14 GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA 20 – 30 TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI

0 0 5