PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 11 MEDAN T. P. 2015/2016.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATERI
LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA
NEGERI 11 MEDAN T.P. 2015/2016

Oleh :
Listri Pardani
NIM 4122121010
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

ii


RIWAYAT HIDUP

Listri Pardani lahir di Lampahan, pada tanggal 15 Februari 1994. Ayah bernama
Halidin dan Ibu bernama Lastuti dan merupakan anak

pertama dari tiga

bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk TK Pertiwi Lampahan, dan lulus
pada tahun 2000, Pada tahun 2000, penulis melanjutkan sekolah di SD Negeri 2
Lampahan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan
sekolah di MTsN Lampahan dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis
melanjutkan sekolah di MAN Lampahan dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun
2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Fisika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATERI
LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI

11 MEDAN T. P. 2015/2016
Listri Pardani (NIM 4122121010)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
berdasarkan masalah terhadap hasil belajar kognitif siswa pada materi listrik
dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P. 2015/2016. Jenis
penelitian ini adalah quasi eksperiment. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan yang terdiri dari
sepuluh kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas X-6 sebagai
kelas eksperimen dan kelas X-7 sebagai kelas kontrol yang masing-masing
berjumlah 37 siswa. Pengambilan sampel dilakukian dengan teknik Cluster
Random Sampling. Instrumen yang diggunakan untuk mengetahui hasil belajar
kognitif siswa adalah tes hasil belajar kognitif dalam bentuk essay. Setelah
diberikan perlakuan yang berbeda kelas eksperimen dengan model pembelajaran
berdasarkan masalah dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional, Dari
hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 44,93 dan
nilai rata-rata kelas kontrol adalah 40,20. Setelah pembelajaan selesai diberikan
postes dengan nilai rata-rata kelas eksperimen 69,39 dan kelas kontrol 61,89, hasil
uji t postes diperoleh thitung > ttabel = 3,30 >1,668 dan diperoleh data kedua kelas
berdistribusi normal dan homogen. Dengan demikian, diproleh bahwa hasil belajar

kognitif siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berdasarkan masalah
memiliki pengaruh yang lebih tinggi daripada siswa yang diajarkan dengan
pembelajaran konvensional pada materi listrik dinamis di Kelas X SMA Negeri
11 Medan T.P. 2015/2016.
Kata Kunci: Pembelajaran Berdasarkan Masalah, Hasil Belajar Kognitif.

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan nikmat yang dikaruniakan-Nya kepada penulis hingga penelitian ini dapat
selesai tepat pada waktunya.
Skripsi

berjudul

“Pengaruh

Model


Pembelajaran

Berdasarkan

Masalah Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa pada Materi Listrik
Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P. 2015/2016”
Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan..
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terimakasih kepada Ibu
Dr.Derlina, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

Beliau telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan
proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan
kepada bapak Drs.Sehat Simatupang, M.Si, Bapak Drs.Rappel Situmorang, M.Si
dan Bapak Drs.Abd Hakim S, M.Si sebagai dosen penguji I, II, III yang telah
memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian


sampai

penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada bapak Drs.
Jonny Haratua Panggabean, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Bapak Dr.Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA
Unimed. Ucapan terima kasih juga kepada Pemerintah indonesia BIDIKMISI.
Ucapan terimakasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama perkuliahan. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak
Drs.K.Lumbantoruan, M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 11 Medan, Ibu
Ederiana Sidebang, S.Pd selaku guru bidang studi Fisika yang telah banyak
membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf
administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis
selama melakukan penelitian.

v

Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda Halidin dan Ibunda
tercinta Lastuti yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih sayang yang

takpernah henti, dan adik tersayang (Ramni Sedah dan Misluna Rahmah) serta
keluarga besar dari Lampahan dan Toa yang cukup banyak berperan dalam
memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan
studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada sahabat-sahabat terdekat penulis, terutama TRIDISILIVARIE
(Dian Mentari, Siti Khadijah, Nurlia Rahmadani, Apri Tivani Maduwu, Rika
Utami dan Eka Wahyuni), MAYLIS (Mika Diana, Ruhdi Ayuni, Yuliani, Isna
Rosa Saputri dan Sukma Yanti) dan Keluarga besar Fisika Dik C 2012 yang telah
memberikan dorongan dan semangat kepada penulis. keluarga besar Al-Khintifun
Kak Cica, Kak time, Kak Arin, Kak Ema, Kak Har, Kak Rika, Ayu, Wita, Eli,
Lili, Evi, Wilda, Sindi dan Desi. Keluarga besar Satu Perjuangan Naimah, Putri,
ican, Andi, Rahma dan Pumay. Penulis menyadari masih banyak kekurangan
dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi
ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Juli 2016
Penulis,

Listri Pardani

NIM. 4122121010

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

Halaman
i
ii
iii
iv

vi
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Definisi Operasional

1
3
4
4
4
5

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Pengertian Hasil Belajar
2.1.2.1 Ranah Kognitif
2.1.2.2 Aktivitas Belajar
2.1.3 Model Pembelajaran
2.1.4 Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2.1.4.1 Teori yang Melandasi Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2.1.4.2 Ciri-Ciri Khusus Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2.1.4.3 Manfaat Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2.1.4.4 Sintaks Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2.1.4.5 Hasil-hasil Penelitian Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
2.1.5 Pembelajaran Konvensional
2.1.6 Materi Pelajaran
2.1.6.1 Pengertian Arus Listrik
2.1.6.2 Hukum Ohm

2.1.6.3 Rangkaian Seri dan Paralel
2.1.6.4 Rangkaian Campuran Seri dan Paralel
2.1.6.5 Hukum Kirchoff
2.1.6.6 Energi Listrik
2.1.6.7 Daya Listrik
2.2
Kerangka Konseptual
2.3
Hipotesis

7
7
7
8
11
12
12
13
14
15

15
16
17
18
18
20
22
24
25
25
26
26
28

vii

BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1 Populasi Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
3.3
Variabel Penelitian
3.4
Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1 Jenis Penelitian
3.4.2 Desain Penelitian
3.5
Prosedur Penelitian
3.6
Teknik Pengumpulan Data
3.6.1 Pretes
3.6.2 Postes
3.7
Instrumen Penelitian
3.7.1 Tes Hasil Belajar Kognitif
3.7.2 Validitas Tes
3.8
Teknik Analisis Data
3.8.1 Menghitung Mean dari Pretes dan Postes
3.8.2 Uji Normalitas
3.8.3 Uji Homogenitas
3.8.4 Uji Hipotesis
3.8.4.1 Uji Kesamaan Rata-Rata Pretes (Uji t Dua Pihak)
3.8.4.2 Uji Kesamaan Rata-Rata Postes (Uji t Satu Pihak)

29
29
29
29
29
29
29
30
30
33
33
33
33
33
34
34
34
34
35
36
36
37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Belajar Kognitif
4.1.2 Aktivitas Siswa
4.1.3 Data Hasil Penelitian
4.1.4 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
4.1.5 Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
4.1.6 Uji Persyaratan Analisis Data
4.1.7 Pengujian Hipotesis
4.2
Pembahasan

39
39
40
41
43
44
44
45
46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran

51
51

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

52
54

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Dua buah logam dengan muatan sama dan berlawanan tanda 19
Gambar 2.2 Grafik arus atau tegangan

21

Gambar 2.3 Rangkaian Seri

22

Gambar 2.4 Hambatan R1, R2, dan R3 yang diganti Rs

22

Ganbar 2.5 Rangkaian Paralel

23

Gambar 2.6 Aliran arus yang mengalir pada rangkaian paralel

23

Gambar 2.7 Paralel, seri dengan hambatan pengganti

24

Gambar 2.8 Hukum Kirchoff I

25

Gambar 3.1 Skema Rancangan penelitian

32

Gambar 4.1 Hasil belajar kognitif di kelas eksperimen dan kontrol

39

Gambar 4.2 Rata-rata presentase aktivitas sisw pada kelas eksperimen

41

Gambar 4.3 Nilai pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol

42

Gambar 4.4 Nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol

43

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Dimensi Proses Kognitif

9

Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

15

Tabel 2.3 Hasil Penelitian Terdahulu

16

Tabel 3.1 Two Group Pre tes – Post tes Design

30

Tabel 3.2 Spesifikasi Tes Hasil Belajar Materi Listrik Dinamis

33

Tabel 4.1 Perkembangan aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen

40

Tabel 4.2 Hasil Pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol

41

Tabel 4.3 Hasil Postes kelas eksperimen dan kelas kosntrol

42

Tabel 4.4 Hasil perhitungan nilai rata-rata, standar deviasi dan varians

43

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas kelas eksperimen dan kontrol

44

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas kelas eksperimen dan kontrol

45

Tabel 4.7 Perhitungan Uji Hipotesis kemampuan pretes siswa

45

Tabel 4.8 Perhitungan Uji Hipotesis kemampuan postes siswa

46

x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 1)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 2)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 3)
Lembar Kegiatan Siswa (LKS 1)
Lembar Kegiatan Siswa (LKS 2)
Lembar Kegiatan Siswa (LKS 3)
Penilaian Aspek Kognitif
Penilaian Aktivitas Belajar Siswa
Tes Hasil Belajar
Rekapitulasi hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen
Rekapitulasi hasil Jawaban Pretes Kelas Kontrol
Rekapitulasi hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen
Rekapitulasi hasil Jawaban Postes Kelas Kontrol
Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi
Uji Normalitas
Uji Homogenitas
Uji Hipotesis
Lembar penilaian Aktivitas Kelas Eksperimen
Hasil Belajar Kognitif Siswa pada Kelas Eksperimen
Dokumentasi Penelitian
Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z
Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F

Halaman
54
61
69
77
82
86
91
92
94
104
106
108
110
112
116
119
122
126
135
136
141
142
143
145

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Kualitas pendidikan di Indonesia masih jauh tertinggal bila dibandingkan

dengan negara lain. Rendahnya daya saing sebagai indikator bahwa pendidikan
belum mampu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan
adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat
perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah
hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.
Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terusmenerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan (Trianto, 2009: 1).
Berdasarkan data Education For All Global Monitoring Report 2012 yang
dikeluarkan oleh UNESCO setiap tahunnya, pendidikan Indonesia berada di
peringkat ke-64 untuk pendidikan di seluruh dunia dari 120 negara. Data
Education Development Index (EDI) Indonesia, pada 2011 Indonesia berada di
peringkat ke-69 dari 127 negara (https://pramithasari27.wordpress.com).
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah)
dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari
rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memperihatinkan.
Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat
konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu
bagaimana sebenarnya belajar itu. Dalam arti yang lebih substansial, bahwa
proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan
tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri
melalui penemuan dalam proses berpikirnya (Trianto, 2009: 5).
Dalam proses pentransferan informasi dari guru kepada siswa yang
menjadi subjek pembelajaran, seharusnya tidak hanya guru yang aktif
memberikan informasi, siswa juga dituntut untuk aktif dalam menerima informasi.
Namun fakta dilapangan tidaklah demikian, siswa yang menjadi subjek
pembelajaran bersifat pasif saat proses belajar mengajar berlangsung. Seiring

1

2

dengan hal ini (Arends dalam Trianto 2009: 90), menyatakan :”it is strange that
we expect student to learn yet seldom teach then about learning, we expect student
to solve problems yet seldom teach then about problem solving,” yang berarti
dalam mengajar guru selalu menuntut siswa untuk belajar dan jarang memberikan
pelajaran tentang bagaimana siswa untuk belajar, guru juga menuntut siswa untuk
menyelesaikan masalah, tapi jarang mengajarkan bagaimana siswa seharunya
menyelesaikan masalah. Uraian di atas menjelaskan bahwa belajar itu sendiri
menjadi hal membosankan bagi siswa. Siswa akan semangat belajar saat pelajaran
atau bidang studi yang disukainya.
Dari hasil observasi yang telah dilakukan dengan salah satu guru mata
pelajaran fisika mengatakan hasil belajar siswa pada ulangan harian tergolong
rendah. Dimana Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) untuk mata pelajaran
fisika sendiri adalah 75 sedangkan siswa yang mengalami kelulusan rata-rata
sebanyak 48%. Ia mengatakan tidak pernah menggunakan model pembelajaran
yang bervariasi, termasuk tidak pernah menggunakan Model Pembelajaran
berdasarkan masalah. metode yang digunakan hanya menggunakan metode
ceramah, latihan dan penugasan.
Selanjutnya dari hasil data angket diperoleh semua siswa kelas X
mengatakan 50% pelajaran Fisika kurang menarik dan susah dimengerti. Setiap
materi pelajarannya membosankan sehingga nilai hasil belajar siswa tersebut
tidak memuaskan rata-rata dibawah KKM. 32% diantaranya menyatakan pelajaran
fisika biasa-biasa saja dan nilai hasil belajar siswa masih kurang memuaskan ratarata masih sebahagian dibawah KKM. 18% diantaranya menyatakan pelajaran
fisika menarik dan menyenangkan dan nilai hasil belajar siswa rata-rata diatas
KKM. Selain itu, dari hasil angket semua siswa mengatakan bahwa, 75% Ketika
dalam proses belajar mengajar pernah menggunakan media dan model
pembelajaran yang digunakan tidak bervariasi hanya menggunakan model
pembelajaran konvensional.
Salah satu untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan mengubah model
pembelajaran konvensional menjadi model pembelajaran yang berpusat pada
keaktifan siswa, dimana pada saat ini ada banyak model pembelajaran yang

3

berpusat pada siswa dalam proses pembelajaran, misalnya adalah model
pembelajaran berdasarkan masalah. model pembelajaran berdasarkan masalah
termasuk model pembelajaran yang dapat memacu semangat setiap siswa secara
aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya, merupakan salah satu alternatif
model pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya keterampilan
berpikir siswa (penalaran, komunikasi dan koneksi) dalam memecahkan masalah.
Menurut Arends (2008: 42) model pembelajaran berdasarkan masalah
merupakan model pembelajaran yang mengorganisasikan pembelajaran di sekitar
pertanyaan dan masalah, melalui pengajuan situasi kehidupan nyata yang otentik
dan bermakna, yang mendorong siswa untuk melakukan proses penyelidikan dan
inkuiri, dengan menghindari jawaban sederhana, serta memungkinkan adanya
berbagai macam solusi dari situasi tersebut. Dalam pembelajaran berdasarkan
masalah keaktifan siswa lebih diutamakan karena kegiatan dalam pembelajaran
berdasarkan masalah meliputi pengamatan terhadap masalah, merumuskan
terhadap hipotesa, perencanaan penelitian sampai pelaksanaannya, hingga
mendapatkan sebuah kesimpulan yang merupakan jawaban atau pemecahan
permasalahan yang diberikan.
Berdasarkan uraian di atas, perlu diteliti penggunaan model pembelajaran
berdasarkan

masalah

melalui

penelitian

berjudul

“Pengaruh

Model

Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa
pada Materi Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan
T. P. 2015 / 2016”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Pembelajaran yang digunakan cenderung masih berpusat pada guru (teacher
centered)
2. Hasil belajar fisika masih rendah
3. Siswa merasa pembelajaran fisika sebagai pelajaran yang sulit dan
membosankan.

4

1.3 Batasan Masalah
Karena luasnya permasalahan dan keterbatasan kemampuan, waktu dan
biaya maka peneliti perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini. Adapun
yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berdasarkan
masalah untuk kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional untuk
kelas kontrol.
2. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah materi kelas X yaitu materi
listrik dinamis.
3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Semester II SMA Negeri 11
Medan T.P. 2015/2016.
1.4 Rumusan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan penelitian ini, maka rumusan masalah di
Kelas X Semester II SMA Negeri 11 Medan T.P. 2015/2016 ini adalah:
1. Bagaimanakah hasil belajar kognitif siswa yang diajarkan dengan
pembelajaran konvensional pada materi listrik dinamis?
2. Bagaimanakah hasil belajar kognitif siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran berdasarkan masalah pada materi listrik dinamis?
3. Bagaimana aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran
berdasarkan masalah pada materi listrik dinamis?
4. Apakah ada pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap
hasil belajar kognitif siswa pada materi listrik dinamis?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dilaksanakan penelitian di Kelas X Semester II SMA Negeri 11
Medan T.P. 2015/2016 ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hasil belajar

kognitif siswa yang diajarkan dengan

pembelajaran konvensional pada materi listrik dinamis.
2. Untuk mengetahui hasil belajar kognitif siswa yang diajarkan dengan model
pembelajaran berdasarkan masalah pada materi listrik dinamis.

5

3. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa dengan menggunakan model
pembelajaran berdasarkan masalah pada materi listrik dinamis.
4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah
terhadap Hasil belajar kognitif siswa pada materi listrik dinamis.
1.6 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, maka penulis mengharapkan tulisan ini dapat
dijadikan sebagai berikut:
1. Bahan informasi hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran
berdasarkan masalah pada materi listrik dinamis di kelas X Semester II SMA
Negeri 11 Medan T.P. 2015/2016.
2. Bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran.
1.7 Defenisi Operasional
Untuk memeberikan arahan bagi pelaksanaan pendidikan, maka berikut ini
diajukan beberapa defenisi operasional yang mengacu pada penelitian, antara lain:
1. Model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan
pembelajaran di mana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan
menggunakan beberapa fase diantaranya: orientasi siswa pada masalah,
mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individu
dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis
dan mengevaluai proses pemecahan masalah. (Arends 2008: 57).
2. Pembelajaran konvensional siswa ditempatkan sebagai objek belajar yang
berperan sebagai penerima informasi secara pasif, pembeljaran bersifat
teoritis dan abstrak, prilaku dibangun atas proses kebiasaan, kemampuan
diperoleh melalui latihan, latihan, tujuan akhirnya adalah penguasaan materi
pembelajaran dan tindakan atau perilaku individu didasarkan oleh faktor dari
luar diri, kebenaran yang dimiliki bersifat absolut dan final serta keberhasilan
pembelajaran biasanya hanya diukur dari tes, (Sanjaya 2006: 233).
3. Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam kawasan
kognisi. Proses belajar yang melibatkan kognisi meliputi kegiatan sejak dari
penerimaan stimulus eksternal oleh sensori, penyimpanan dan pengolahan

6

dalam otak menjadi informasi hingga pemanggilan kembali informasi ketika
diperlukan untuk menyelesaikan masalah. Oleh karena belajar melibatkan
otak maka perubahan perilaku akibatnya juga terjadi dalam otak berupa
kemampuan tertentu oleh otak untuk menyelesaikan masalah. Hasil belajar
kognitif

tidak

merupakan

kemampuan

tunggal.

Kemampuan

yang

menimbulkan perubahan perilaku dalam domain kognitif meliputi beberapa
tingkat atau jenjang, (Purwanto, 2011: 39).
4. Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang melibatkan gerak fisik dan
mental sekaligus. Sehubungan dengan hal ini, Piaget menerangkan bahwa
seseorang anak itu berpikir sepanjang ia berbuat. Tanpa perbuatan berarti
anak itu tidak berpikir. Oleh karena itu, agar anak berpikir sendiri harus diberi
kesempatan untuk berbuat sendiri (Sardiman, 2006: 100).

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka
disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil belajar

kognitif siswa yang diajarkan dengan

pembelajaran

konvensional pada materi listrik dinamis sebelum diberikan perlakuan ratarata pretes sebesar 40,20 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa
sebesar 61,89.
2. Hasil belajar kognitif siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran

berdasarkan masalah pada materi listrik dinamis sebelum diberikan perlakuan
rata-rata pretes sebesar 44,93 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes
siswa sebesar 69,39.
3. Aktivitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan
masalah pada materi listrik dinamis diperoleh nilai rata-rata 80,93 dengan
kriteria sangat aktif.
4. Hasil belajar kognitif siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran
berdasarkan masalah memiliki pengaruh yang lebih tinggi daripada siswa
yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional pada materi listrik dinamis
di Kelas X SMA Negeri 11 Medan T.P. 2015/2016.

5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak
lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Bagi guru, hendaknya menguasai semua sintaks dalam Pembelajaran
Berdasarkan Masalah dan mengatur waktu untuk melaksanakan semua
sintaks tersebut dengan tepat waktu dan siswa tersebut tidak merasa kesulitan
di dalam mengikuti semua sintaks tersebut.
2. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya sebelum melakukan penelitian maupun
pembelajaran hendaknya melakukan simulasi agar mahir dalam hal
mengontrol, mengarahkan siswa dan menertibkan suatu kegiatan.

51

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W., Krathwohl, D.R., (2015), Kerangka Landasan Untuk
Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Arends, R.I., (2008), Learning to Teach, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Dahar, R.W., (1989), Teori-Teori Belajar, Erlangga: Jakarta.
Djamarah, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam universitas Negeri Medan,
(2012), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar
Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan,
FMIPA Unimed, Medan.
Firmamsyah,A., Kosim.,Ayub,S., (2015), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis
Masalah dengan Metode Eksperimen pada Materi Cahaya Terhadap
Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMPN 2 Gunungsari Tahun Ajaran
2014/2015, Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi Volume 1 No 3, Juli
2015.
Hidayat,K.,Kade,A.,Haeruddin., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBM) Menggunakan Bahan Ajar Berbasis E-Materi Terhadap
Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas X SMA N 1 Boromaru,
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol.1 No.3.
Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun, E., (2009), Models of Teaching, Pustaka
Belajar: Yogyakarta.
Kanginan, Marthen., (2007). Fisika SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta
Ngalimun, (2012), Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin, Aswaja
Presindo
Purwanto, (2011), Evaluasi Hasil Belajar , Pustaka Belajar,Yogyakarta
Pramitasari, 2011, https://pramithasari27.wordpress.com/pendidikan/kualitaspendidikan-di-indonesia/.
Rusman, (2012), Model-Model Pembelajaran, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Sani, R. A., (2014), Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013.
Bumi Aksara: Jakarta.
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.

52

53

Sardiman, (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo
Persada: Jakarta.
Setyorini.U.,Sukiswo,S.E.,Subali,B., (2011), penerapan model Pembelajaran
berdasarkan masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa smp, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) 52-56
Siswati,H.A.,Sunarno,W.,Suparmi., (2012), Pembelajaran Fisika Berbasis
Masalah dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Diskusi dan
Eksperimen Ditinjau dari kemampuan Verbal dan Gaya Belajar, Jurnal
Inkuiri Vol 1, No2, 2012 (hal 132-141)
Slameto,(2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya,Rineka Cipta,
Jakarta
Sudjana, (2002), Metode Statistika, Tarsito: Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja:
Rosdakarya: Bandung.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.
Turnip,B.M.,dan Maidita, N., (2015), Pengaruh Model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah Menggunkan Video Pembelajaran Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Suhu Dan Kalor Kelas X SM II SMAN 1
Selesai .P. 2014/2015, Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri
Medan Vol.1 No.1 Oktobr 2015.
Wardhani,K.,Sunarno,W., dan Suparmi., (2012), Pembelajaran Fisika dengan
Model Problem Based Learning Menggunakan Multimedia dan Modul
ditinjau dari Kemampuan Berpikir Abstrak dan Kemampuan Verbal
Siswa, Jurnal Inkuiri Vol 1, N0 2, 2012 (hal 163-169).