PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOTEKSTUAL
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL
BELAJAR MEKANIKA TEKNIK PADA SISWA
KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK
GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1
PERCUT SEI TUAN T.A. 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh
HERDI KURNIANTO
N I M. 5111 511 006
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Dan Maha Penyayang
Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (dirinya); dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang Dengan namanya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu. (an-Nisa : 1)
Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada Ibu bapak. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan “AH” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. (Al-Isra : 23) Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih saying dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktukecil”. (Al-Isra : 24)
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Maha Besar Allah yang telah memberiku sepasang orang tua yang luar biasa
Yang memberikan kasih sayang dan cinta yang tulus dalam mendidik dan membesarkanku Dimasa ku kecil sampai ku dewasa engkau selalu Sabar untuk menjawab segala pertayaanku, ketika engkau bertanya kepadaku tak bisa ku membalas jawaban sesabar engkau menjawab segala pertanyaanku di waktu kecil, Maaf kan anakmu ibuku dan ayah…
Dimasa hidupku lebih Banyak Ku mengatakan “Ah” dan membentak mu dari pada ku mengucapkan perkataan yang baik. Tetapi engkau tetap sabar dan memberikan senyumanmu untuk memdidik ku…
Kalian tegar memperjuangkan ku dalam mencapai pendidikan yang lebih baik, walaupun berbagai rintangan kalian hadapi. Susah, Pahit, Sedih, makan , tidak makan, hinaan, cacian, cemohoan dari orang-orang tetapi Kaliankuat untuk memperjuangkanku…
Allah mempermudahkan segala langkahku dengan Do’a kalian, Do’a kalian lah yang mempermudah jalanku untuk menyelasaikan pendidikanku. Aku yakin Akan janji Allah Terhadap Doa yang didiberikan Orang tua kepada Anaknya…
Baktiku selama ini Tak mungkin Dapat membalas Jasa-kalian, Doa ku lah Yang senantiasa kupanjatkan semoga dapat kalian bahagia, Maaf kan Anakmu Ayah dan Ibu, Akhirnya kupersembahkan karya Kecilku padamu dan aku berusaha mengangkat derajad keluarga juga selalu berusaha menjadi kebanggaan kalian…
(6)
i ABSTRAK
Herdi Kurnianto. NIM 5111511006. Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mekanika Teknik Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan . Skripsi. Fakultas Teknik – Universitas Negeri Medan. 2016.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan untuk menerapkan model pembelajaran Kontekstual yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran Mekanika Teknik pada kompetensi Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya Dalam Struktur Bangunan di Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Prosedur tindakan dikemas ke dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Data penelitian diambil dari tes hasil belajar siswa, bentuk tes menggunakan soal multiple coice. Soal berjumlah 55 soal dengan empat option pilihan, dimana 27 soal untuk siklus pertama dan 28 soal untuk siklus kedua dan data aktivitas siswa diambil menggunakan Format lembar observasi siswa. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan pertama dengan hasil nilai rata-rata 78,09 dengan katagori ( Kurang Aktif ) pada pertemuan kedua meningkat sebesar 2,88% dengan katagori (Cukup Aktif). Pada siklus II pertemuan pertama kembali meningkat sebesar 7,3% dengan katagori (Cukup Aktif) dan pada pertemuan keduan meningkat sebesar 11,73% dengan katagori (Aktif). Untuk hasil belajar siswa pada siklus I Nilai rata – rata 77,35 dengan prosentase kelulusan yaitu 73,08% meningkat pada siklus II dengan nilai rata – rata 83,38 dan Prosentase kelulusan yaitu 88,46%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan Model Pembelajaran Kontekstual dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik Kompetensi Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya Dalam Struktur Bangunan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A. 2015/2016.
(7)
ii ABSTRAC
Herdi Kurnianto. Registration number 5111511006. The application of Contextual Learning Model to improve the activity and results of the Study of Engineering Mechanics At The Engineering Mechanics Of Student Class X Engineering Program The Arsitecture State Vocational High School 1 Percut Sei Tuan. Skripsi Faculty of Technigue–State University Of Medan 2016. This research is a Research Action class (PTK) aims to apply Contextual learning model that can increase the activity and results of the study subjects of basic competence in Engineering Mechanics Apply Arranging styles in building structures in class X Program The Architecture Engineering Expertise Of State Vocational High School 1 Percut Sei Tua. The procedure of action packed into two cycles, each cycle consisting of two times. Each cycle consists of the stages of planning (planning), actions (acting), observation (observing) and reflection (reflecting). Research data taken from test results of student learning, the shape of the test using the reserved multiple coice. Reserved amounts to 55 questions with four options, options where the 27 reserved for the first cycle and 28 reserved for second cycle and data activity students are taken using the Format sheet of observation of students. The results showed learning activities of students at the first meeting I cycle with the results of the average value of 78.09 with categories (less active) at the confluence of both increased by 2.88% with categories (fairly active). Cycle II first meeting back increased by 7.3% with categories (fairly active) and at the meeting of keduan increased by 11.73% with categories (active). Results for student learning at a median Value – I cycle average graduation percentage with 77.3 and Percentage of Graduation is 73.08% increase in median value cycle II–average graduation Percentage and 83.38 and Percentage of Graduation is 88,46%. Based on the results of the study it can be concluded that with the implementation of Contextual Learning Model can enhance student learning outcomes and activities on subjects of Basic Competencies to apply Engineering Mechanics how to craft a Style in the structure of the building of Student Class X Program The Architecture Engineering Expertise State Vocational High School 1 Percut Sei Tuan in the teaching year 2015/2016.
(8)
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul : “ Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Mekanika Teknik Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negri 1 Percut Sei Tuan T.A 2015/2016” disusun sebagai syarat untuk memproleh gelar sarjana Pendidikan, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
Berikut didalam kata pengantar ini pula, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sedalam – dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan baik itu berupa materi, dukungan, arahan, dan informasi yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Drs. Ronald Butar-Butar. M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan perhatian, dorongan, bimbingan, serta masukan dan saran yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.
2. Dra. Rosnelli, M.Pd, selaku Plt. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
3. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan UNIMED.
4. Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd Selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan UNIMED.
(9)
iv
5. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Bangunan UNIMED.
6. Drs. Kristian, ST, M.Pd, Selaku Dosen Pembimbing Akademik dan juga selaku dosen narasumber / penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis sehinnga dapat menyelasaikan studi.
7. Drs. Sorgang Siagian, M.Pd, Selaku Dosen Penguji dan Narasumber. 8. Dr. Darwin, ST., M.Pd, Selaku Dosen Penguji Dan Narasumber.
9. Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama penulis melakukan perkuliahan.
10. Bapak/Ibu Staf Tata Usaha Fakultas Teknik UNIMED.
11. Bapak Drs. Kasni, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian. 12. Ibu Dra. Hafsah Nasution., selaku guru mata pelajaran Mekanika Teknik atas
bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian
13. Teristimewa kepada kedua orang tua saya, Akmal dan Nurlina Uli yang tercinta, serta ketiga adik – adik saya terima kasih yang tiada terhingga atas doa, dukungan, arahan dan segala limpahan kasih sayang yang diberikan kepada penulis.
14. Sahabat-sahabat terbaikku : Eko, Faisal, Rafik, Juliansyah, Safri, Rizky, Yasri, dan Zeki yang telah banyak memberikan saran dan masukan.
15. Rekan-rekan mahasiswa dari berbagai angkatan, khususnya stambuk 2011Ekstensi yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu terima kasih telah menjadi teman yang baik.
(10)
v
Akhirnya, hanya doa yang dapat penulis persembahkan ke hadirat Allah SWT, semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis akan mendapat balasan yang setimpal darinya. Akhir kata, Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan kekhilafan dalam penulisan Skripsi ini. Oleh karena itu, kritik, saran dan masukan dari pembaca akan sangat bermanfaat bagi penulis.
Medan, Februari 2016 Penulis,
(11)
vi DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN PERSEMBAHAN
ABSTRAK……… i
ABSTRACT………. ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah ... 10
C. Pembatasan Masalah ... 11
D. Rumusan Masalah ... 12
E. Tujuan Penelitian ... 12
F. Manfaat Penelitian ... 13
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis... 15
1. Hakikat Aktivitas Belajar ... 15
(12)
vii
3. Hakikat Model Pembelajaran Kontekstual ... 22
3.1 Pengertian Pembelajaran Kontekstual ... 24
3.2 Karakteristik Model Pembelajaran Konstektual ... 26
3.3 Langkah-Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Konstektual ... 32
4. Penelitian yang Relevan ... 36
B. Kerangka Konseptual / Berpikir ... 39
1. Model Pembelajaran Kontekstual Berpengaruh Terhadap Peningkatan Aktivitas Belajar. ... 39
2. Model Pembelajaran Kontekstual Berpengaruh Terhadap Peningkatan Hasil Belajar. ... 40
C. Pengajuan Hipotesis ... 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 42
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 42
C. Partisipan Penelitian ... 43
D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 43
E. Rancangan Penelitian ... 45
F. Prosedur Penelitian... 47
G. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 62
1. Tes... 62
(13)
viii
H. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 67
1. Validitas Tes ... 67
2. Indeks Kesukaran Tes... 68
3. Daya Pembeda Tes ... 70
4. Uji Reliabilitas Butir Tes ... 72
I. Teknik Analisis Data ... 74
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Siklus I ( Dua Pertemuan ) ... 77
1. Tahap Perencanaan ( Planning ) ... 77
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ( Acting )... 77
3. Tahap Pengamatan ( Observing )... 84
4. Tahap Refleksi dan Perencanaan Ulang ( Replecting and Replenning ) ... 89
B. Siklus II ( Dua Pertemuan ) ... 91
1. Tahap Perencanaan ( Planning )... 91
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ( Acting ) ... 92
3. Tahap Pengamatan ( Observing ) ... 99
4. Tahap Refleksi ( Replecting and Replenning )... 104
C. Pembahasan Penelitian... 107
1. Aktivitas Belajar ... 107
(14)
ix
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 112
B. Implikasi ... 113
C. Saran ... 115
(15)
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Mekanika Teknik Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1
Percut Sei Tuan T.P 2013/2014 Semester Ganjil………. 4
Tabel 1.2 Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Mekanika Teknik Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015 Semester Ganjil………. 5
Tabel 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 50
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Siklus I... 63
Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Siklus II ... 63
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Tes ... 64
Tabel 3.5 Format Observasi Aktivitas Siswa Saat KBM ... 65
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Tes... 75
Table 4.1 Rekapitulasi Hasil Nilai Tes Siswa Siklus I... 82
Table 4.2 Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus I. ... 85
Table 4.3 Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua Siklus I. ... 87
Table 4.4 Rekapitulasi Nilai Tes Siswa Siklus II... 97
Table 4.5 Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus II. ... 100
Table 4.6 Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua Siklus II. ... 102
Table 4.7 Perbandingan Ketercapaian Aktivitas Belajar. ... 108
(16)
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Tahap Penelitian Tindakan kelas ... 46
Gambar 4.1 Garfik Hasil Belajar Siswa siklus I. ... 83
Gambar 4.2 Garfik Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus I... 86
Gambar 4.3 Grafik Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua Siklus I. ... 88
Gambar 4.4 Grafik Hasil Belajar Siswa Siklus II. ... 98
Gambar 4.5 Grafik Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus II. ... 101
Gambar 4.6 Grafik Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua Siklus II. ... 103
Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Aktivitas Siswa Siklus I dan II. ... 105
Gambar 4.8 Garfik Perbbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan II.. ... 106
(17)
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Silabus ... 120
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 143
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II... 159
4. Naskah Pembelajaran Siklus I ... 174
5. Naskah Pembelajaran Siklus II ... 193
6. Tes Hasil Belajar Siklus I... 205
7. Kunci Jawaban Siklus I... 211
8. Tes Hasil Belajar Siklus II ... 213
9. Kunci Jawaban Siklus II ... 219
10. Lembar Jawaban Siklus I ... 222
11. Lembar Jawaban Siklus II... 223
12. Lembar Kerja Siswa (LKS) pertemuan pertama Siklus I ... 224
13. Lembar Kerja Siswa (LKS) pertemuan kedua Siklus I... 226
14. Lembar Kerja Siswa (LKS) pertemuan pertama Siklus II ... 229
15. Lembar Kerja Siswa (LKS) pertemuan kedua Siklus II ... 232
16. Tabel Nilai r Produk Momen ... 234
17. Tabel Perhitungan Validitas siklus I ... 236
18. Tabel Perhitungan Validitas siklus II... 237
19. Tabel Perhitungan Reabilitas Siklus I... 239
20. Tabel Perhitungan Reabilitas Siklus II ... 240
(18)
xiii
22. Tabel Perhitungan Taraf Kesukaran Siklus II... 242
23. Tabel Perhitungan Daya Pembeda Siklus I ... 243
24. Tabel Perhitungan Daya Pembeda Siklus II ... 244
25. Perhitungan Uji Validitas, Rebilitas, Indeks Kesukaran Dan Daya Pembeda Siklus I. ... 245
26. Perhitungan Uji Validitas, Rebilitas, Indeks Kesukaran Dan Daya Pembeda Siklus II. ... 252
27. Format Lembar Observasi Aktivitas Siswa. ... 259
28. Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus I ... 262
29. Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua Siklus I... 263
30. Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus II.. 264
31. Lembar Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kedua Pertama Siklus II ... 265
32. Lember Nilai Hasil Tes Siswa Siklus I. ... 266
33. Lembar Nilai Hasil Tes Siswa Siklus II... 267
34. Dokumentasi Uji Coba instrument Tes dan Penelitian ... 268 35. Permohonan Judul Skripsi
36. Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi 37. Permohonan Perubahan Judul Skripsi 38. Permohonan Izin Observasi
39. Surat Pernyataan Guru
40. Surat Keterangan Izin Observasi 41. Permohonan Izin Uji Coba Instrumen 42. Surat Keterangan Izin Uji Coba Instrumen
(19)
xiv 43. Permohonan Izin Penelitian
44. Surat Pernyataan Guru
45. Surat Keterangan Izin Penelitian 46. Lembar Revisi Proposal
47. Lembar Revisi Skripsi 48. Lembar Bimbingan
(20)
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu yang secara langsung maupun tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi (IPTEK) dalam rangka mensukseskan pembangunan yang senantiasa mengalami perubahan sejalan dengan tuntutan kebutuhan.
Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting dalam pembinaan SDM. Oleh karena itu, bidang pendidikan harus mendapatkan perhatian, penanganan dan prioritas secara sungguh-sungguh baik dari pemerintah, masyarakat pada umumnya, dan para pengelola pendidikan pada khususnya.
Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi SDM melalui kegiatan pengajaran. Di dalam pendidikan terdapat suatu proses belajar mengajar yang merupakan inti dari proses pendidikan di sekolah. Dalam belajar mengajar ada interaksi atau hubungan timbal balik antara siswa dengan guru, dimana siswa menerima bahan pelajaran yang diajarkan oleh guru. Guru mengajar dengan merangsang, membimbing siswa dan mengarahkan siswa mempelajari bahan pelajaran sesuai dengan tujuan. Tujuan belajar pada umumnya adalah agar bahan pelajaran yang disampaikan dikuasai sepenuhnya oleh semua siswa.
(21)
2
Salah satu lembaga pendidikan formal yang diharapkan mampu melaksanakan tujuan pendidikan nasional adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang menghasilkan siswa yang terampil, cakap, serta siap bekerja dalam dunia usaha. Dan menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetisi dalam program keahlian yang dipilihnya. SMK sebagai lembaga memiliki bidang keahlian yang berbeda-beda menyesuaikan dengan lapangan kerja yang ada.
SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan adalah salah satu SMK yang memberikan bekal pengetahuan, teknologi, keterampilan, disiplin, dan sikap etos kerja yang kuat dan terampil dalam bidangnya sehingga diharapkan dapat bersaing di industri kerja. SMK ini memiliki Program Kejuruan yaitu Teknik Otomotif, Teknik Permesinan, Teknik Bangunan, Teknik Audio-video, Teknik Listrik ,Teknik Komputer Jaringan dan Teknik Pendingin dan Tata Udara. Dari berbagai Program Kejuruan yang ada salah satu Program Studi Keahlian yang dimiliki SMK ini adalah Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan. Pada Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan ada tiga jenis mata pelajaran yang digolongkan yakni: Mata Pelajaran Normatif, Adaptif, dan Produktif. Dari ketiga golongan mata pelajaran ini, Mata Pelajaran Produktif merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting, karena siswa dituntut untuk mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang merupakan bekal bagi para siswa nantinya untuk dapat diterapkan dan dikembangkan pada dunia kerja. Salah satu mata pelajaran yang termasuk dalam mata pelajaran produktif tersebut adalah Mekanika
(22)
3
Teknik, yang awalnya adalah mata diklat Ilmu Statika Dan Tegangan yang berubah semenjak diberlakukannya kurikulum 2013 disekolah tersebut. Mata pelajaran ini dianggap penting karena mekanika teknik dapat menghantarkan siswa kepada dasar memahami mata pelajaran produktif lainnya seperti : Mata pelajaran Struktur Beton, Struktur Baja, Struktur Kayu, dan lain- lain.
Dalam hal ini masih banyak siswa merasa mata pelajaran mekanika teknik adalah mata pelajaran yang sulit dan membingungkan, padahal yang menjadi hambatan selama ini dalam pembelajaran mekanika teknik adalah disebabkan kurang dikemasnya pembelajaran mekanika teknik dengan menggunakan model pembelajaran yang menarik, menantang dan menyenangkan. Para guru sering kali menyampaikan materi apa adanya sehingga pembelajaran membosankan dan kurang menarik minat para siswa yang pada akhirnya prestasi belajar siswa rendah.
Dimana hal ini dapat terlihat dari hasil observasi awal yang penulis lakukan, pada tanggal 5 Agustus sampai dengan 11 Agustus 2015. Dengan Melakukan Wawancara kepada guru mata pelajaran dan meminta dokumen -dokumen seperti Nilai ulangan Harian, Absensi siswa, melihat kondisi kelas saat proses Pembelajaran, dan bertanya kepada siswa tentang metode mengajar guru yang dirasakan oleh siswa. Bahwa hasil dari observasi tersebut didapatkan, Hasil Belajar Mekanika Teknik pada siswa kelas X program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan masih tergolong rendah dan belum sesuai harapan, hal ini dapat dilihat dari Nilai Ulangan Harian siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan, dibawah ini :
(23)
4
Tabel 1.1 Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Mekanika Teknik Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014 Semester Ganjil
Tahun
Pelajaran Nilai
Skala nilai
s.d 100 Huruf Predikat
UH 1 UH 2 UH 3
Keterangan Juml ah siswa Perse ntase Juml ah siswa perse ntase Juml ah siswa perse ntase 2013/2014
1,00–1,17 25–29 D
KURANG - - - Tidak Tuntas
1,18–1,50 29,5–37,5 D+ - - -
-1,51–1,84 38–46
C-CUKUP
- - -
-Tidak Tuntas
1,85–2,17 46,5–54 C - - -
-2,18–2,50 54,5–62,5 C+ 5 20% 3 12% 5 20%
2,51–2,99 63–74,5
B-CUKUP
BAIK 4 16%
7 28% 6 24%
Tidak Tuntas 3,00–3,17 75–79 B
BAIK 15 60% 14 56% 14 56% Tuntas
3,18–3,50 79,5–87,5 B+ 1 4% 1 4% -
-3,51–3,84 88–96 A- SANGAT
BAIK
- - -
-Tuntas
3,85–4,00 96,5–100 A - - -
-Jumlah 25 100% 25 100% 25 100%
(24)
5 Tabel 1.2 Hasil Ulangan Harian Mata Pelajaran Mekanika Teknik Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015 Semester Ganjil
Sumber : Ulangan Harian Mata Pelajaran Mekanika Teknik Tahun
Pelajaran Nilai
Skala nilai
s.d 100 Huruf Predikat
UH 1 UH 2 UH 3
Keterangan Juml ah siswa perse ntase Juml ah siswa Perse ntase Juml ah siswa perse ntase 2014/2015
1,00–1,17 25–29 D
KURANG - - - Tidak Tuntas
1,18–1,50 29,5–37,5 D+ - - -
-1,51–1,84 38–46
C-CUKUP
- - -
-Tidak Tuntas
1,85–2,17 46,5–54 C - - -
-2,18–2,50 54,5–62,5 C+ 5 20% 2 8% 6 24%
2,51–2,99 63–74,5
B-CUKUP
BAIK 6 24%
10 40% 3 12%
Tidak Tuntas 3,00–3,17 75–79 B
BAIK 14 56% 13 52% 16 64% Tuntas
3,18–3,50 79,5–87,5 B+ - - -
-3,51–3,84 88–96 A- SANGAT
BAIK
- - -
-Tuntas
3,85–4,00 96,5–100 A - - -
(25)
6
Dari Tabel Nilai ulangan harian di atas, Menunjukkan sebagian siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami mata pelajaran Mekanika Teknik. Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah adalah 75. Dapat dilihat pada tahun pelajaran 2013/2014 semester ganjil pada UH 1 Kompetensi Dasar ( Elemen – elemen struktur dan Faktor yang mempengaruhi strukutur bangunan), terdapat 36% tidak tuntas dan 64% tuntas, UH 2 Kompetensi Dasar ( Menganalisis Macam – Macam gaya Dalam struktur Bangunan), terdapat 40% tidak tuntas, 60% tuntas, UH 3 Kompetensi Dasar ( Menerapkan Cara Menyusun Gaya Dalam Struktu Bangunan ), Terdapat 44% tidak tuntas, 56% tuntas. Pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 pada UH 1 Dasar ( Elemen – elemen struktur dan Faktor yang mempengaruhi strukutur bangunan), terdapat 44% tidak tuntas, 56% tuntas, UH 2 Kompetensi Dasar ( Menganalisis Macam – Macam gaya Dalam struktur Bangunan), 48% tidak tuntas, 52% tuntas, UH 3 Kompetensi Dasar ( Menerapkan Cara Menyusun Gaya Dalam Struktu Bangunan ), terdapat 36% tidak tuntas, 64% tuntas. Dengan demikian dalam hal ini masih terlihat siswa - siswa tersebut masih mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran hal ini dapat terlihat dari presentasi ketuntasan. Hal ini dapat dinyatakan bahwa kelas tersebut belum tuntas belajarnya berdasarkan ketuntasan klasikal didalam kelas harus terdapat sekurang – kurangnya 75% siswanya tuntas belajar. Dan berdasarkan keterangan dari guru mata pelajaran yang bersangkutan dari observasi awal yang peneliti lakukan mengatakan bahwa dari tahun sebelumnya rata – rata hasil belajar siswa tergolong rendah pada UH 3 Kompetensi Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya Dalam Struktu Bangunan dengan materi pokok
(26)
7
Konsep Besaran dan Satuan, Arah Gaya, Menguraikan Dan Menggabungkan Gaya dan Hukum Newton.
Informasi lain yang penulis peroleh dari observasi dengan bertanya kepada guru mata pelajaran dan melihat keadaan kelas saat proses belajar mengajar, aktivitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran kurang aktif, hal ini terlihat dari sedikitnya siswa yang merespon pembelajaran baik itu dengan bertanya dan menjawab pertanyaan, hal ini disebabkan oleh saat proses pembelajaran guru mata pelajaran cenderung menggunakan pendekatan ekspositori, biasanya bersifat komunikasi satu arah. Pada ekspositori pengajar lebih besar peranannya kepada guru, guru berdiri didepan kelas dan menerangkan dengan metode ceramah kemudian siswa diharapkan bisa memproses informasi dari pengajar didepan kelas. Padahal metode ini membuat guru mendominasi kegiatan belajar mengajar dalam kelas sehingga siswa menjadi kurang aktif. Guru dijadikan satu satunya sumber informasi sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung satu arah. Oleh karena itu timbul kemalasan dan kejenuhan dalam diri siswa, sehingga aktivitas belajar dikelas kurang dan minat belajar dalam diri mereka rendah. Sehingga perlunya inovasi baru dalam proses belajar mengajar agar aktivitas belajar dikelas menjadi mengasikkan dan minat belajar siswa menjadi tinggi.
Penggunaan media pembelajaran juga masih minim, guru hanya berceramah dan menulis materi pelajaran dipapan tulis. Padahal hasil penelitian, diyakini bahwa suatu materi pembelajaran harus didesian sedemikian rupa agar dapat memperjalas dan mempercepat proses penyampaian materi sehingga waktu
(27)
8
dalam proses belajar mengajar dapat seoptimal mungkin digunakan. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar di kelas dan hasil belajar siswa.
Rendahnya aktivitas belajar dan hasil belajar yang belum optimal disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut Slameto (2003:54), Ada dua faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajar siswa yaitu faktor internal dan eksternal. 1) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri, terbagi menjadi tiga yaitu faktor jasmani (mencakup faktor kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (mencakup inteligensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan) dan faktor kelelahan. 2) faktor eksternal adalah faktor yang diluar diri siswa, terbagi menjadi tiga, yaitu faktor keluarga (mencakup cara orang tua mendidik, relasi anggota keluarga, sussana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua dan latar belakang kebudayaan) faktor sekolah (mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pengajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode mengajar dan tugas rumah) faktor masyarakat (mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat, tempat bergaul dan kehidupan masyarakat.
Sebagaimana telah dikatakan sebelumnya bahwa masalah-masalah yang sering terjadi dalam proses pembelajaran di sekolah di antaranya adalah cara mengajar guru yang masih konvensional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher – centered sehingga siswa menjadi pasif. Meskipun demikian guru lebih suka menerapkan model tersebut, sebab tidak memerlukan alat dan bahan praktik, cukup menjelaskan konsep– konsep yang ada pada buku ajar atau
(28)
9
referensi lain. Dalam hal ini siswa tidak diajarkan strategi belajar yang dapat memahami bagaimana belajar, berfikir, dan memotivasi dan meningkatkan aktivitas diri sendiri. Masalah ini banyak dijumpai dalam kegiatan proses pembelajaran dikelas, oleh karena itu perlu menerapkan suatu model pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk memahami materi ajar dan aplikasinya dalam kehidupan sehari hari.
Berdasarkan alasan tersebut, maka sangatlah baik bagi para pendidik khususya guru memahami karakteristik materi, siswa dan metodologi pembelajaran dalam proses pembelajaran terutama berkaitan pemilihan terhadap model – model pembelajaran. Dengan demikian proses pembelajaran akan lebih variatif, inovatif dan konstruktif dalam mengkonstruksi wawasan pengetahuan dan implementasinya sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Persoalan sekarang adalah bagaimana menemukan cara yang terbaik untuk menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan sehingga siswa dapat menggunakan dan mengingat lebih lama konsep tersebut. Bagaimana guru dapat membuka wawasan berpikir yang beragam dari seluruh siswa, sehingga dapat mempelajari berbagai konsep dan cara mengaitkannya dalam kehidupan nyata
Untuk membantu siswa memahami konsep – konsep dan memudahkan guru dalam mengajarkan konsep – konsep tersebut diperlukan suatu model pembelajaran yang langsung mengaitkan materi konteks pelajaran dengan pengalaman nyata siswa dalam kehidupan sehari hari. Model pembelajaran tersebut adalah pembelajaran kontekstual.
(29)
10
Model pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatakan Aktivitas dan Hasil Belajar Mekanika Teknik Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A. 2015/2016”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka masalah penelitian ini diidentifikasi sebagai berikut :
1. Hasil belajar Mekanika Teknik kelas X Program keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan masih rendah pada Kompetensi Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya Dalam Struktur Bangunan Materi Pokok Konsep Besaran dan Satuan, Arah Gaya, Menguraikan Dan Menggabungkan Gaya dan Hukum Newton.
2. Aktivitas belajar siswa kurang Aktif.
3. Pendekatan yang dilakukan oleh guru cenderung pendekatan ekspositori dimana proses belajar mengajar dikelas lebih didominasi oleh guru sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung satu arah.
(30)
11
4. Belum terlihatnya penggunaan model pembelajaran kontekstual oleh guru yang diduga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, serta mempertimbangkan keterbatasan waktu dan dana serta luasnya cakupan masalah, maka masalah yang diteliti dibatasi sebagai berikut :
1. Penelitian dilaksanakan untuk meningkatkan Aktivitas belajar siswa yang meliputi kegiatan Bertanya, Memberikan jawaban (Oral Activities), Diskusi kelompok (Motor Activities) Menyalin materi pelajaran (Writing Activities), Memperhatikan uraian (Listening Activities).
2. Penelitian dilaksanakan untuk meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Mekanika Teknik pada Kompetensi Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya Dalam Struktur Bangunan Materi Pokok Konsep Besaran dan Satuan, Arah Gaya, Menguraikan Dan Menggabungkan Gaya dan Hukum Newton.
3. Penelitian dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning).
(31)
12
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Penerapkan Model Pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan Aktivitas Belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik Kompetensi Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya Dalam Struktur Bangunan Materi Pokok Konsep Besaran dan Satuan, Arah Gaya, Menguraikan Dan Menggabungkan Gaya dan Hukum Newton di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Semester Ganjil tahun pelajaran 2015/2016?
2. Apakah Penerapkan Model Pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan Hasil Belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik Kompetensi Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya Dalam Struktur Bangunan Materi Pokok Konsep Besaran dan Satuan, Arah Gaya, Menguraikan Dan Menggabungkan Gaya dan Hukum Newton di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Semester Ganjil tahun pelajaran 2015/2016?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan utama penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik Kompetensi Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya Dalam Struktur Bangunan Materi Pokok Konsep Besaran dan Satuan,
(32)
13
Arah Gaya, Mengraikan dan Mengabungkan Gaya, dan Hukum Newton di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016 Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kontekstual ( Contextual Teaching and Learning ).
2. Untuk meningkatkan Hasil Belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik Kompetensi Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya Dalam Struktur Bangunan Materi Pokok Konsep Besaran dan Satuan, Arah Gaya, Menguraikan dan Menggabungkan Gaya, dan Hukum Newton di kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Semester Ganjil tahun pelajaran 2014/2015 dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual ( Contextual Teaching and Learning ).
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat terhadap beberapa pihak antara lain :
Secara teoritis :
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan mamfaat dan menambah wawasan yang berkaitan dengan hasil belajar Mekanika Teknik dengan penerapan model pembelajaran Kontekstual.
2. Sebagai bahan refrensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti dengan topik yang sama.
(33)
14
Secara Praktis :
1. Bagi kepala sekolah SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melakukan proses pembelajaran yang efektif dan efesien dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Khususnya Guru mata Pelajaran Mekanika Teknik dalam Meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran.
3. Bagi siswa dapat meningkatkan ketertarikan dan daya serap siswa dalam belajar dan meningkatkan aktivitas belajar dan ketuntasan hasil belajar pada mata pelajaran mekanika teknik.
4. Bagi peneliti selanjutnya untuk melatih dan menambah pengetahuan dalam pembuatan karya ilmiah serta untuk menambah pengetahuan mengenai pembelajaran dengan model kontekstual.
(34)
112
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penerapan model pembelajaran Kontekstual dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2015/2016. Pada aspek pengamatan yaitu : Mengajukan pertanyaan, Memberikan Jawaban, Memperhatikan Pelajaran, Memperhatikan Materi, Berdiskusi Dalam Kelompok. Hal ini dapat diketahui dengan nilai rata-rata hasil observasi aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I pertemuan pertama nilai rata-rata komulatif kelas yaitu 78,08 dengan katagori (Kurang Aktif), pada pertemuan kedua meningkat sebesar 2,88% dengan katagori (Cukup Aktif). Pada siklus II pertemuan pertama n kembali meningkat sebesar 7,3% dengan katagori (Cukup Aktif) dan pada pertemuan keduan kembali sebesar 11,73% dengan katagori (Aktif). 2. Penerapan model pembelajaran Kontekstual dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik Siswa Kompetensi Dasar Menerapkan Cara Menyusun Gaya Dalam Struktur Bangunan Materi Besaran scalar Dan Vektor Sistem Satuan, Menguraikan Dan Menggabungkan Gaya Serata Hukum Newton Kelas X Program Keahlian
(35)
113
Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari data hasil belajar siswa dengan membandingkan antara Siklus I dan II, pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa 77,35 dengan presentase ketuntasan 73,08%. Dan pada pertemuan kedua nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan yaitu 83,38 dengan presentase ketuntasan 88,46%.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, terdapat hubungan positif antara model pembelajaran Kontekstual terhadap aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran Mekanika Teknik pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2015/2016. Setelah dilaksanakanya proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual dengan menerapkan tujuh komponen utama kontekstual yaitu kontrutivisme, inkuiry, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, penilaian sebenarnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran Kontekstual dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran Mekanika Teknik pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut sei Tuan. Hal ini dapat menjadi bukti bahwa model pembelajaran Koontekstual dapat diterapkan pada mata pelajaran Mekanika Teknik, terutama untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Penggunaan model pembelajaran Kontekstual sangat tepat dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dalam proses pembelajaran. Model
(36)
114
pembelajaran Kontekstual mengajak dan membawa siswa akan lebih aktif, bersemangat dalam menggali kemampuan sendiri, menumbuhkan rasa kepercayaan diri dengan kemampuan yang dimiliki, bertanya, berdiskusi, menganalisis dan mampu menyelesaikan tugas tepat waktu dalam mengikuti proses pembelajaran.
Hubungan antara model pembelajaran Kontektual terhadap aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran Mekanika Teknik berpengaruh secara sangat signifikan. Apabila model pembelajaran Kontekstual diterapkan dalam pembelajaran dikelas siswa antusias untuk mengikuti kegiatan belajar-mengajar, aktif dalam mengajukan pertanyaan kepada guru mata pelajaran, aktif dalam memberi jawaban dari pertanyaan guru mengenai meteri yang diajarkan, antusias dalam memberikan pendapat, dan aktif dalam diskusi kelompok. Hasil penelitian membuktikan bahwa model pembelajaran kontekstual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas dan hasil belajar mekanika teknik, terlihat dari nilai rata-rata aktivitas dan hasil belajar siswa.
Keterlibatan semua aspek pendukung baik itu guru, siswa, sarana maupun prasarana sangan berperan demi tecapainya kegiatan pembelajaran ini. Keterlibatan guru sangat diperlukan karena guru yang menjalankan proses kegiatan ini dengan merancang kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model kontekstual dengan menjalankan 7 komponen utama kontekstual yaitu mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri dan menemukan sendiri pengetahuan
(37)
115
dan keterampilan baru, menjalankan sejauh mungkin kegiatan inkuiry untuk semua topic yang diajarkan, mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui memunculkan pertanyaan – pertanyaan, menciptakan masyarakat belajar, menghadirkan model sebagai contoh dengan melibatkan siswa, melakukan kegiatan refleksi, dan melakukan penilaian secara objektif pada akhir pertemuan.
C. Saran
Setelah melihat hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi Kepala Sekolah, Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi sekolah, maka diharapkan mendukung pelaksanaan secara berkesinambungan sebagai referensi yang dapat digunakan oleh guru mata pelajaran lain.
2. Bagi Guru, Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan model pembelajaran Kontekstual ini sebagai suatu alternatif yang diterapkan didalam kelas dalam mata pelajaran Mekanika Teknik untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Kemudian Dalam kegiatan pembelajalan dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual hal terpenting diharapkan guru harus mampu mengaplikasikan materi pelajaran kekehidupan nyata siswa.
3. Gagi siswa, dapat meningkatkan ketertarikan dan daya serap siswa dalam belajar dan meningkatkan Aktivitas belajarnya.
(38)
116
4. Bagi peneliti selanjutnnya dapat digunakan sebagai bahan refrensi dalam membuat karnya ilmiah serta untuk menambah pengetahuan mengenai pembelajaran kontekstual.
(39)
117
DAFTAR PUSTAKA
Anisa. (2009). Kelebihan Pembelajaran CTL. [Online]. Tersedia: http://www.sekolahdasar.net/2012/05/kelebihan-dan-kelemahan pembelaja ran.html[diakses 25 Juni 2015]
Arikunto, Suharsimi. (2012). Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Dimyati. 2013, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Dzaki. (2009). Kelemahan Pembelajaran CTL. [Online]. Tersedia: http//www.sekolahdasar.net/2012/05/kelebihan-dan-kelemahan-pembelajar an. html[diakses 25 Juni 2015]
Ellsyah, S. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kontextual Teaching and Learning (CTL) Pada Kompetensi Menguasai Teori Dasar Elektronika Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Audio Vidio SMK Negri Percut Sei Tuan. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negri Medan. Medan. Hajar, Siti. (2008). Penerapan Model Pembelajarn Kontextual Teaching and
Learning ( CTL ) Pada Pembelajaran Ekosistem Darat dan Perairan Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekitar di Kelas X SMA Negri 1 Binjai. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negri Medan. Medan.
Hamalik, Oemar. (2012). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Handayani, Dwi. (2011). Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL ) Pada Mata Pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi Kelas X 3 Semester I T.P 2011/2012 SMK Kristen Salatiga. Skripsi.
(40)
118
Hastia L, Eka. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Dasar Kompetensi Kejuruan ( DKK ) di Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Stabat T.P 2010/2011. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negri Medan. Medan.
Jonson. (2006). Contextual Teaching and Learning menjadikan kegiatan belajar mengajar mengasikkan dan bermakna. Bandung: Mizan Learning Center. Nurhadi. (2002). Pendekatan Kontekstual ( Contextual Teaching and Learning ).
Malang: Universitas Negri Malang
Rusman. (2012). Model– Model Pembelajaran : Mengembangkan Propesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers
Sani, Ridwan Abdullah. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Sanjaya, Wina ( 2014 ). Strategi Pembelajaran : Berorientsi Standar Proses
pendidikan . Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Sardiman, A.M. (2011) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
Sujdana, N. (1998). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Syamsuddin, M.R. (2012). Statika Bangunan. [Online]. Tersedia:
(http://materiesemka.blogspot.com/2012/01/kompetensi.html/) [diakses 25 Juni 2015]
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group
(41)
119
Uno, Hamzah. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Yunita Elvi, Siska. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Pada Kompetensi Menerapkan Ilmu Statika dan Tegangan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Kontruksi Batu dan Beton SMK Negri 2 Binjai. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negri Medan. Medan.
(1)
pembelajaran Kontekstual mengajak dan membawa siswa akan lebih aktif,
bersemangat dalam menggali kemampuan sendiri, menumbuhkan rasa
kepercayaan diri dengan kemampuan yang dimiliki, bertanya, berdiskusi,
menganalisis dan mampu menyelesaikan tugas tepat waktu dalam mengikuti
proses pembelajaran.
Hubungan antara model pembelajaran Kontektual terhadap aktivitas dan
hasil belajar pada mata pelajaran Mekanika Teknik berpengaruh secara sangat
signifikan. Apabila model pembelajaran Kontekstual diterapkan dalam
pembelajaran dikelas siswa antusias untuk mengikuti kegiatan
belajar-mengajar, aktif dalam mengajukan pertanyaan kepada guru mata pelajaran,
aktif dalam memberi jawaban dari pertanyaan guru mengenai meteri yang
diajarkan, antusias dalam memberikan pendapat, dan aktif dalam diskusi
kelompok. Hasil penelitian membuktikan bahwa model pembelajaran
kontekstual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas dan hasil
belajar mekanika teknik, terlihat dari nilai rata-rata aktivitas dan hasil belajar
siswa.
Keterlibatan semua aspek pendukung baik itu guru, siswa, sarana
maupun prasarana sangan berperan demi tecapainya kegiatan pembelajaran ini.
Keterlibatan guru sangat diperlukan karena guru yang menjalankan proses
kegiatan ini dengan merancang kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
model kontekstual dengan menjalankan 7 komponen utama kontekstual yaitu
mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar lebih
(2)
dan keterampilan baru, menjalankan sejauh mungkin kegiatan inkuiry untuk
semua topic yang diajarkan, mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui
memunculkan pertanyaan – pertanyaan, menciptakan masyarakat belajar,
menghadirkan model sebagai contoh dengan melibatkan siswa, melakukan
kegiatan refleksi, dan melakukan penilaian secara objektif pada akhir
pertemuan.
C. Saran
Setelah melihat hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka
peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi Kepala Sekolah, Karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya
bagi sekolah, maka diharapkan mendukung pelaksanaan secara
berkesinambungan sebagai referensi yang dapat digunakan oleh guru mata
pelajaran lain.
2. Bagi Guru, Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan
model pembelajaran Kontekstual ini sebagai suatu alternatif yang
diterapkan didalam kelas dalam mata pelajaran Mekanika Teknik untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Kemudian Dalam kegiatan
pembelajalan dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual hal
terpenting diharapkan guru harus mampu mengaplikasikan materi
pelajaran kekehidupan nyata siswa.
3. Gagi siswa, dapat meningkatkan ketertarikan dan daya serap siswa dalam
(3)
4. Bagi peneliti selanjutnnya dapat digunakan sebagai bahan refrensi dalam
membuat karnya ilmiah serta untuk menambah pengetahuan mengenai
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Anisa. (2009). Kelebihan Pembelajaran CTL. [Online]. Tersedia: http://www.sekolahdasar.net/2012/05/kelebihan-dan-kelemahan pembelaja ran.html[diakses 25 Juni 2015]
Arikunto, Suharsimi. (2012). Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Dimyati. 2013, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Dzaki. (2009). Kelemahan Pembelajaran CTL. [Online]. Tersedia: http//www.sekolahdasar.net/2012/05/kelebihan-dan-kelemahan-pembelajar an. html[diakses 25 Juni 2015]
Ellsyah, S. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kontextual Teaching and Learning (CTL) Pada Kompetensi Menguasai Teori Dasar Elektronika Pada Siswa Kelas X Program Keahlian Audio Vidio SMK Negri Percut Sei Tuan. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negri Medan. Medan.
Hajar, Siti. (2008). Penerapan Model Pembelajarn Kontextual Teaching and Learning ( CTL ) Pada Pembelajaran Ekosistem Darat dan Perairan Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekitar di Kelas X SMA Negri 1 Binjai. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negri Medan. Medan.
Hamalik, Oemar. (2012). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Handayani, Dwi. (2011). Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL ) Pada Mata Pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi Kelas X 3 Semester I T.P 2011/2012 SMK Kristen Salatiga. Skripsi.
(5)
Hastia L, Eka. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Dasar Kompetensi Kejuruan ( DKK ) di Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Stabat T.P 2010/2011. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negri Medan. Medan.
Jonson. (2006). Contextual Teaching and Learning menjadikan kegiatan belajar mengajar mengasikkan dan bermakna. Bandung: Mizan Learning Center. Nurhadi. (2002). Pendekatan Kontekstual ( Contextual Teaching and Learning ).
Malang: Universitas Negri Malang
Rusman. (2012). Model– Model Pembelajaran : Mengembangkan Propesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers
Sani, Ridwan Abdullah. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina ( 2014 ). Strategi Pembelajaran : Berorientsi Standar Proses pendidikan . Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Sardiman, A.M. (2011) Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta
Sujdana, N. (1998). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Syamsuddin, M.R. (2012). Statika Bangunan. [Online]. Tersedia: (http://materiesemka.blogspot.com/2012/01/kompetensi.html/) [diakses 25 Juni 2015]
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group
(6)
Uno, Hamzah. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Yunita Elvi, Siska. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan Pada Kompetensi Menerapkan Ilmu Statika dan Tegangan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Kontruksi Batu dan Beton SMK Negri 2 Binjai. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negri Medan. Medan.