1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Dan Perkembangan PT. Bio Farma Persero
Indonesia merupakan negara yang berkembang dalam segala bidang, salah satunya dari segi kesehatan baik untuk warga Indonesia sendiri maupun bagi
seluruh masyarakat dunia. Dalam upaya pengembangan tersebut Indonesia tidak berhenti dalam proses pengembangan obat-obatan, vaksin dan lainnya. Jawa Barat
dan lebih tepatnya Kota Bandung merupakan Kota dimana ikut serta mengembangkan centra produk kesehatan bagi manusia.
Zaman seperti ini telah membawa manusia untuk berpikir praktis dan modern dalam menghadapi hal apapun termasuk permasalahan kesehatan,
sehingga dituntut adanya usaha pengembangan dalam segi pengobatan. Pengobatan tersebut bisa berupa pencegahan awal atau proses penyembuhan atau
pengobatan, yaitu dengan menemukan cara pengobatan yang mempermudah manusia dalam mencegah suatu penyakit.
Salah satunya Perusahaan yang bergerak dibidang kesehatan yaitu Bio Farma yang beberapa puluh tahun lalu telah menetapkan untuk ikut serta dalam
pencegahan penyakit menular khususnya di Indonesia dan umumnya di Dunia. Perusahaan yang memproduksi vaksin, serum dan antisera sebagai imunnisasi
untuk pencegahan dari berbagai penyakit mematikan bagi manusia. Bio Farma menyediakan kebutuhan berbagai jenis vaksin dan serum untuk pemerintah
melalui Kementerian Kesehatan.
Awal sejarah Bio Farma berdiri yaitu, sejak tanggal dikeluarkannya Surat Keputusan Pemerintahan Hindia Belanda, 6 Agustus 1890 tentang pendirian Parc
Vaccinogene atau Landskoepok Inrichting di rumah sakit tentara Weltreveden- Batavia, yang merupakan tonggak sejarah awal berdirinya perusahaan vaksin dan
sera di Indonesia. Dengan berjalannya waktu dan semakin meningkatnya kegiatan produksi, lembaga ini berubah menjadi Parc Vaccinogen Institut Pasteur.
Setelah tahun 1923 menempati gedung di jalan Pasteur, nomor 28 Bandung, lembaga ini kembali mengubah namanya menjadi landskoepok
Inrichting en Institut Pasteur dan tahun 1924-1942 dipimpin oleh L. Otten. Pada saat Jepang berkuasa, nama lembaga diubah menjadi Bandung Boeki Kenkyushoo
yang kembali dipimpin oleh R.M. Sardjito 1945-1946 dan beliau merupakan orang Indonesia yang pertama yang memimpin lembaga ini. Kegiatan lembaga ini
berpindah ke Klaten, selama Bandung diduduki Belanda, sehingga Bandung Boeki Kenkyushoo kembali berganti nama menjadi Landskoepok Inrichting en
Institut Pasteur. Melalui Peraturan Pemerintah No.80 tahun 1961 Lembaran Negara Tahun
1961 No. 101, Perusahaan Negara Pasteur berubah menjadi Perusahaan Negara Bio Farma. Setelah melalui dan penilaian, bentuk badan usaha Bio Farma resmi
menjadi Perusahaan Umum Bio Farma dengan Peraturan Pemerintah RI No. 26 tahun 1978. Periode itu Prof.Dr. Konosuke Fukai telah mengawali upaya transfer
teknologi produksi Vaksin Polio dan Campak. Pada tahun 1992 tepatnya bulan Mei dalam World Health Assembly,
WHO menghimbau seluruh Negara anggotanya agar hanya menggunakan vaksin
yang memenuhi persyaratan WHO dalam program imuniasi. Maka pada saat itu Bio Farma dipantau oleh National Control Authority NCA yang mana Bio
Farma adalah salah satu dari 23 produsen vaksin dunia yang diakui WHO atau di Indonesia dikenal sebagai Badan POM BPOM RI.
Seiring dengan perkembangan dan strategi bisnis, Bio Farma berusaha untuk lebih mandiri, dibawah kepemimpinan Dorojdatun sebagai Direktur Bio
Farma periode 1988-1997 Bio Farma mendapat dispensasi untuk menumpuk laba sebelum berganti status. Setelah hampir dua puluh tahun, tepat di hari Senin 3
Februari 1997, yang sebelumnya berstatus sebagai perum, melalui Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1997 perusahaan berubah menjadi Perseroan Terbatas
PT yang selanjutnya dikenal dengan PT. Bio Farma Persero sebagai Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia.
PT. Bio Farma Persero sebagai satu-satunya produsen vaksin untuk manusia di Indonesia, selama ini telah mendedikasikan seluruh sumber daya yang
dimilikinya untuk memproduksi vaksin dan antisera yang berkualitas internasional untuk mendukung program imunisasi nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat Indonesia yang memiliki kualitas derajat kesehatan yang lebih baik. PT. Bio Farma Persero menjalankan roda organisasinya diatas lahan
seluas 91.058 m
2
bertempat di JL. Pasteur No. 28 Bandung, untuk fasilitas produksi, penelitian dan pengembangan, pemasaran dan administrasi, dan seluas
282.441 m
2
yang berlokasi di cisarua, lembang kabupaten Bandung Barat untuk pengembangbiakkan dan pemeliharaan hewan laboratorium. Dan untuk
mendukung kelancaran operasional, perusahaan juga memiliki Kantor Pewakilan yang bertempat di Gedung Arthaloka Lt. 3 Jl. Jend. Sudirman No. 2 Jakarta.
Bidang usaha utama PT. Bio Farma Persero adalah memproduksi vaksin dan antisera yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat yang didukung oleh
penelitian dan pengembangan, pemasaran dan distribusi serta usaha pelayanan jasa pemeriksaan laboratorium kesehatan dan imunisasi, sehingga mendapatkan
keuntungan guna meningkatkan nilai perseroan. Selain itu produk yang dihasilkan PT. Bio Farma Persero merupakan
wujud nyata dan tanggung jawab bagi kemanusiaan global dengan didukung sumber daya manusia yang handal dan berkomitmen tinggi, maka setiap produk
atau jasa yang dihasilkan adalah dedikasi PT. Bio Farma Persero untuk kesehatan dunia.
Sifat usaha PT Bio Farma Persero adalah melayani kebutuhan pasar domestik dan global yaitu:
1. Pasar pemerintah untuk memenuhi kebutuhan vaksin EPI Expanded Program on Immunization untuk Program Imunisasi Nasionalisasi
2. Pasar swasta nasional 3. Pasar internasional, terutama UNICEF untuk produk-produk yang
telah memperoleh sertifikasi WHO.
1.2 Visi dan Misi PT. Bio Farma Persero