Gula Dehidrasi Osmosis TINJAUAN PUSTAKA

3.3 Rancangan Penelitian

Penelitian ini dirancang dengan dua perlakuan yaitu suhu dan konsentrasi. Perlakuan suhu dan konsentrasi larutan gula yang digunakan adalah : Perlakuan 1 suhu T 30 = Suhu larutan gula 30 º C T 40 = Suhu larutan gula 40 º C T 50 = Suhu larutan gula 50 º C Perlakuan 2 konsentrasi larutan C 40 = Konsentrasi larutan gula 40 º Brix C 50 = Konsentrasi larutan gula 50 º Brix C 60 = Konsentrasi larutan gula 60 º Brix Secara lebih jelas kombinasi perlakuan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 1. Perlakuan penelitian Perlakuan Waktu Perendaman menit Notasi Perlakuan Suhu larutan º C Konsentrasi Larutan º Brix 30 40 480 T 30 C 40 50 480 T 30 C 50 60 480 T 30 C 60 40 40 480 T 40 C 40 50 480 T 40 C 50 60 480 T 40 C 60 50 40 480 T 50 C 40 50 480 T 50 C 50 60 480 T 50 C 60

3.4 Prosedur Penelitian

Pertama, buah waluh dikupas dan dibersihkan kemudian daging buah dipotong dengan ukuran panjang ± 2 cm, lebar ± 2 cm, dan tebal ± 1 cm. Selanjutnya dilakukan pengamatan awal yang meliputi berat awal, total padatan terlarut TPT, kekerasan, dan dimensi. Setelah itu dilakukan pembuatan larutan gula dengan konsentrasi 40 ° Brix, 50 º Brix, dan 60 º Brix. Selanjutnya buah waluh yang telah dipotong-potong direndam dalam larutan gula pada suhu 30 º C, 40 º C, dan 50 º C selama 8 jam. Selama perendaman, buah waluh diukur paremeter-parameter fisiknya. Diagram alir proses perendaman buah waluh dalam larutan gula hingga analisis data adalah sebagai berikut : Gambar 1. Diagram alir penelitian Mulai Pengupasan dan pemotongan buah waluh Pengukuran awal sampel bobot, TPT, kekerasan, dimensi Perendaman buah waluh pada suhu 30 ° C, 40 º C, 50 º C dan konsentrasi 40 º Brix, 50 º Brix, 60 º Brix Pengukuran parameter hasil penelitian penurunan bobot, TPT, kekerasan, dimensi, kadar air, SG, WL Pengeringan Selesai Analisis data Pengamatan dilakukan setiap 15 menit pada dua jam pertama, sedangkan enam jam berikutnya pengamatan dilakukan setiap 30 menit. Pengamatan yang dilakukan meliputi berat, TPT, dimensi, dan kekerasan. Setelah itu untuk memperoleh data kadar air, potongan-potongan waluh diletakkan pada cawan dan dilakukan pengeringan dengan menggunakan oven sampai bobot konstan ± selama 24 jam hingga diperoleh berat kering konstan.

3.5 Parameter Pengamatan

Selama perendaman dilakukan pengamatan dan pengukuran parameter, meliputi : 1. Total Padatan Terlarut TPT Total padatan terlarut diukur menggunakan alat refraktometer Atago model R- 201α dengan cara menghancurkan daging buah waluh dan kemudian sari buah diambil dan diletakkan pada sensor pada alat tersebut. Total padatan terlarut TPT dinyatakan dalam satuan ° Brix. Pada setiap interval waktu dilakukan pengulangan pengukuran total padatan terlarut TPT sebanyak tiga kali. Setiap selesai pengukuran sensor dibersihkan menggunakan aquades dan dikalibrasi setiap kali selesai pembacaan hasil. 2. Kadar air Pengukuran kadar air dilakukan dengan metode oven. Pengukuran dilakukan pada sampel sebelum perendaman dan di setiap interval waktu pengamatan. Pengukuran kadar air dilakukan dengan cara memasukkan sampel ke dalam cawan kemudian ditimbang hingga mendapatkan data berat awal W setelah itu dimasukkan dalam oven hingga mencapai bobot konstan ± selama 24 jam pada suhu 105 º C setelah itu bahan dikeluarkan dari oven dan ditimbang sebagai sampel kering W d . Perhitungan kadar air dihitung dengan persamaan di bawah ini: Kadar air bb = ......................... 1 Dimana : W : Bobot sampel awal waluh g W d : Bobot sampel waluh kering g 3. Penurunan bobot Sebelum direndam diambil sampel sebanyak lima potong buah lalu diletakkan ke dalam cawan dan ditimbang W , sampel yang telah direndam diambil dan ditiriskan kemudian diletakkan pada cawan dan ditimbang W t . Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan perhitungan sebagai berikut : WR = x 100 .....................................2 Dimana : WR : Penurunan bobot W : Bobot sampel waluh pada waktu t=0 g W t : Bobot sampel waluh pada waktu t g

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perbandingan Bubur Buah Belimbing dengan Bubur Labu Kuning dan Konsentrasi Natrium Benzoat terhadap Mutu Saus Belimbing

1 35 107

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN PERENDAMAN GARAM DAN KONSENTRASI GULA PADA PEMBUATAN SELAI DARI DAGING BUAH PALA (MYRISTICA FRAGRANS)

0 6 1

PEMANFAATAN EKSTRAK WORTEL (Daucus carota) DAN BUAH WALUH (Cucurbita moschata) SEBAGAI Pemanfaatan Ekstrak Wortel (Daucus Carota) Dan Buah Waluh (Cucurbita moschata) Sebagai Bahan Pengawet Alami Bakso Daging.

0 1 15

PENDAHULUAN Pemanfaatan Ekstrak Wortel (Daucus Carota) Dan Buah Waluh (Cucurbita moschata) Sebagai Bahan Pengawet Alami Bakso Daging.

2 10 5

PEMANFAATAN EKSTRAK WORTEL (Daucus carota) DAN BUAH WALUH (Cucurbita moschata) SEBAGAI Pemanfaatan Ekstrak Wortel (Daucus Carota) Dan Buah Waluh (Cucurbita moschata) Sebagai Bahan Pengawet Alami Bakso Daging.

0 1 11

PENGARUH SUHU DAN KONSENTRASI LARUTAN GULA PADA PROSES DEHIDRASI OSMOSIS DAN PENGERINGAN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA DAN SENSORI BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus.

0 2 15

Pengaruh Dehidrasi Osmosis dengan Variasi Konsentrasi Larutan Gula dan Laju Pengadukan Terhadap Karakteristik Fisik, Kimia, dan Organoleptik Buah Pepaya (Carica papaya L.).

0 0 13

TAP.COM - PENGARUH SUHU DAN KONSENTRASI LARUTAN GULA ... 9399 22901 1 PB

0 0 8

OSMOSIS Pengaruh Konsentrasi Larutan Gul

0 0 11

PENGARUH KETEBALAN DAN KONSENTRASI LARUTAN GULA SELAMA PROSES DEHIDRASI OSMOSIS TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN SENSORIS MANISAN KERING JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) - Unika Repository

0 0 198