antara larutan dengan bahan, setiap kenaikan suhu juga meningkatkan proses dehidrasi osmosis yang ditandai dengan nilai WL water loss yang semakin
tinggi. Waktu perendaman juga berpengaruh terhadap penurunan kadar air ini karena semakin lama perendaman maka semakin lama juga waktu kontak antara
bahan dengan larutan sehingga jumlah air yang keluar dari bahan menuju larutan juga semakin besar Jaya, dkk., 2012. Selain itu dimensi ketebalan irisan buah
juga mempengaruhi jumlah air yang keluar, semakin tipis irisan buah maka akan meningkatkan nilai WL dan sebaliknya semakin tebal akan menurunkan nilai WL
Dwinata, 2013. Menurut Agustina, dkk. 2013 pada saat perendaman kacang merah terjadi peningkatan kadar air yang tajam pada ±120 menit pertama, pada
waktu ± 120 menit hingga ±240 menit peningkatan kadar air terlihat seragam, sedangkan pada waktu ± 240 menit dan seterusnya tingkat kenaikan menurun
hingga mencapai konstan. Fenomena ini disebabkan perbedaan konsentrasi yang besar antara larutan dan bahan pada awal proses sehingga gaya dorong aliran air
lebih cepat.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2014 di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pascapanen, Jurusan Teknik Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
3.2 Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah water bath Tipe Digiterm 200 merk P selecta, refraktometer Atago model R-
201α, digital caliper, oven listrik Venticell, thermometer, stopwatch, pisau, nampan, saringan, parutan,
rheometer Compac-100, cawan, gelas ukur, timbangan analitik OHAUS model AR2140, dan panci. Bahan yang digunakan adalah buah waluh yang sudah tua
yaitu yang dipanen dengan ciri-ciri kulit sudah mengeras dan warna mulai menguning, serta daun mengering dan berguguran umur ± 3 bulan yang dibeli
dari petani di Desa Margadadi, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, gula pasir, aquades, tissue, dan kain kasa.
3.3 Rancangan Penelitian
Penelitian ini dirancang dengan dua perlakuan yaitu suhu dan konsentrasi. Perlakuan suhu dan konsentrasi larutan gula yang digunakan adalah :
Perlakuan 1 suhu T
30
= Suhu larutan gula 30
º
C T
40
= Suhu larutan gula 40
º
C T
50
= Suhu larutan gula 50
º
C Perlakuan 2 konsentrasi larutan
C
40
= Konsentrasi larutan gula 40
º
Brix C
50
= Konsentrasi larutan gula 50
º
Brix C
60
= Konsentrasi larutan gula 60
º
Brix Secara lebih jelas kombinasi perlakuan dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 1. Perlakuan penelitian Perlakuan
Waktu Perendaman
menit Notasi
Perlakuan Suhu larutan
º
C Konsentrasi
Larutan
º
Brix 30
40 480
T
30
C
40
50 480
T
30
C
50
60 480
T
30
C
60
40 40
480 T
40
C
40
50 480
T
40
C
50
60 480
T
40
C
60
50 40
480 T
50
C
40
50 480
T
50
C
50
60 480
T
50
C
60
3.4 Prosedur Penelitian
Pertama, buah waluh dikupas dan dibersihkan kemudian daging buah dipotong dengan ukuran panjang ± 2 cm, lebar ± 2 cm, dan tebal ± 1 cm. Selanjutnya