Self Assessment System Account Representative Kepatuhan Wajib Pajak

2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Account Representative terhadap kepatuhan wajib pajak pada KPP Pratama Bandung Tegallega

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Self Assessment System

Menurut Supramono dan Theresia Woro Damayanti 2010:4 Self Assessment System adalah suatu sistem pemungutan yang wajib pajaknya boleh menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus disetor, dalam sistem ini wajib pajak harus mengetahui kapan mulainya suatu kewajiban pajak dan kappa berakhirnya kewajiban-kewajiban yang menyertainya. Berdasarkan dari pengertian diatas, maka dapat dikatakan bahwa Self Assessment System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberikan kepercayaan kepada wajib pajaknya untuk menghitung, membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus disetor

2.1.2 Account Representative

Menurut John Hutagaol 2007:22 Account Representative adalah pegawai direktorat jenderal pajak bekerja pada KPP yang diberikan kepercayaan dan kewenangan untuk memberikan pelayanan, pembinaan, pengawasan secara langsung kepada wajib pajak. Adapun menurut Diana Sari 2013:20 Account Representative adalah pegawai direktorat jenderal pajak yang diberikan khusus untuk memberikan pelayanan dan mengawasi wajib pajak secara langsung, dengan adanya Account Representative ini diharapkan dapat menciptakan hubungan yang dilandaskan kepercayaan anatara KPP dan wajib pajak. Berdasarkan dari pengertian diatas, maka dapat dikatakan bahwa Account Representative adalah pegawai yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak yang diberikan kepercayaan untuk memberikan pelayanan dan mengawasi wajib pajak secara langsung.

2.1.3 Kepatuhan Wajib Pajak

Pengertian kepatuhan wajib pajak menurut Zain 2003:31 adalah suatu iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan, yang tercermin dalam situasi dimana wajib pajak paham dan berusaha untuk memahami semua ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas, menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar dan membayar pajak yang terhutang tepat pada waktunya.

2.2 Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kualitas Pelayanan Pajak Dan Self Assessment System Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama Bandung Karees)

0 9 7

Pengaruh Penerapan Hukum Pajak Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama Bandung Tegallega)

0 18 44

Pengaruh Pelaksanaan Self Assessment System dan Pengetahuan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Bandung Karees)

4 30 56

Pengaruh Perilaku Wajib Pajak dan Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Self Assessment System (Survey Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Bandung Karees)

0 2 1

Pengaruh Self Assessment System dan Account Representative Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Survey Pada Wajib Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang)

7 67 68

Pengaruh Biaya Kepatuhan dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Bandung Tegallega)

12 62 52

Pengaruh Pelayanan Fiskus dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Bandung Tegallega.

0 1 25

Pengaruh Kualitas Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakan: Survei terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bandung Karees.

0 1 20

Pengaruh Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak: Survey terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bandung Cibeunying.

0 0 27

Pengaruh Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak: Survei terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Bandung Bojonagara.

0 0 24