Metode Analisis Evaluasi Model

1. Berikan bobot terlebih dahulu bobot awal dengan skala yang terukur , adapun skala bobot tersebut yaitu ; bobot 1 tidak penting , bobot 2 kurang penting ,bobot 3 penting , bobot 4 sangat penting . 2. Bobot yang ditulis ke dalam matriks disebut bobot relatif, yang merupakan hasildari hasil pembagian antara bobot awal dengan jumlah bobot awal keseluruhan pada langkah 1 diatas. Bobot ditentukan berdasarkan industri industry based , sedangkan rating ditentukan didasarkan kepada perusahaan company based . Mengidentifikasi faktor-faktor peluang dan ancaman 1. Faktor yang ada akan diberikan bobot dengan menggunakan metoda perbandingan berpasangan, sehingga total nilai sama dengan satu. 2. Memberikan peringkat 1 sampai dengan peringkat 4 untuk tiap peluang dan ancaman, peringkat 4 sangat baik, peringkat 3 respon di atas rata-rata, 2 rata-rata, dan satu adalah respon kurang di bawah rata-rata. 3. Lakukan pengalian antara bobot dengan peringkat untuk memperoleh skor tertimbang. 4. Kemudian jumlahkan skor tertimbang untuk memperoleh skor total tertimbang. B. Analisis SWOT Berdasarkan analisis matrik SWOT dapat dirumuskan berbagai kemungkinan alternatif strategi dalam pengembangan pariwisata pulau kecil pada pulau pasaran. Kombinasi komponen-komponen SWOT merupakan strategi-strategi yang mendukung pengembangan potensi objek dan daya tarik wisata seperti : strategi Strengths Opportunities SO, Strengths Threats ST, Weaknesses Opportunities WO dan Weaknesses Threats WT disajikan dalam Tabel 3.3: Tabel 6: Matriks SWOT IFAS EFAS Strengths S Tentukan 5-10 faktor kekuatan internal Weakness W Tentukan 5-10 faktor kekuatan internal Opportunities O Tentukan faktor peluang Eksternal Strategi SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Strategi WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang. Threats T Tentukan faktor ancaman Eksternal Strategi ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman. Strategi WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dang menghindari ancaman. Sumber: Diadaptasi dari Rangkunti, 2005

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka beberapa kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut : a. Potensi- potensi daya tarik wisata di wilayah pualu Pasaran tersebar terdapat pada wisata bahari seperti pemancingan serta wisata kuliner bahari. b. Kondisi internal berupa faktor-faktor kekuatan dari daya tarik wisata wilayah Pulau Pasaran adalah keindahan alam, kedekatan daya tarik dengan dermaga pelabuhan, dukungan masyarakat setempat yang tinggi terhadap pengembangan pariwisata di Pulau Pasaran, dekungan pemerintah yang cukup tinggi dalam pengembangan pariwisata di Pulau Pasaran, kualitas jalan menuju daya tarik, ketersediaan angkutan wisata, tempat parkir dan aturan conduct. Kondisi internal berupa faktor-faktor kelemahan, di antaranya: lingkungan yang kurang bersih, kurang tersedianya sarana dan prasarana penunjang aktivitas pariwisata, kurangnya promosi tentang potensi-potensi wisata di wilayah Pulau Pasaran, toilet, warung dan pedagang kaki lima, kualitas pelayanan, dan pengelola daya tarik wisata. Hasil analisis matriks IFAS didapati bahwa kondisi internal daya tarik wisata wilayah Pulau Pasaran berada pada posisi sedang yaitu dengan total skor 2,790. c. Kondisi eksternal berupa faktor-faktor peluang dari daya tarik wisata wilayah Pulau Pasaran peran serta masyarakat dalam melestarikan budaya, kebijakan pemerintah dalam mengembangkan pariwisata, kondisi keamanan kawasan Pulau Pasaran, esempatan berinvestasi, peningkatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat khususnya, transportasi dan daya tarik wisata sejenis. Kondisi eksternal berupa faktor-faktor ancaman adalah tercemarnya lingkungan berupa masih kotornya wilayah Pulau Pasaran, kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan informasi. Hasil analisis matriks EFAS menunjukkan posisi lingkungan eksternal daya tarik wisata wilayah Pulau Pasaran berada pada posisi sedang, yaitu dengan total skor 2,860. d. Strategi pengembangan daya tarik wisata wilayah Pulau Pasaran terdiri atas strategi umum dan strategi khusus. Strategi umum meliputi: strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Adapun strategi khusus meliputi: strategi pengembangan daya tarik wisata, strategi pengembangan promosi daya tarik wisata wisata, strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan, strategi pengembangan kelembagaan dan pengembangan sumber daya manusia SDM dalam bidang pariwisata. Program-program yang dirancang untuk pengembangan daya tarik wisata wilayah Pulau Pasaran, meliputi: program penataan kawasan pariwisata dan program inventarisasi daya tarik wisata serta mengelompokkan potensi-potensi daya tarik wisata di wilayah Pulau Pasaran, program pengembangan sarana dan prasarana pariwisata, program pelestarian lingkungan, program peningkatan keamanan dan kenyamanan berwisata, peningkatan kualitas lingkungan, peningkatan kualitas kehidupan sosial budaya masyarakat lokal, peningkatan perekonomian masyarakat, program promosi baik dengan pihak pemerintah, pelaku pariwisata, membentuk lembaga pengelolaan daya tarik wisata, meningkatkan kualitas SDM pariwisata, serta mengadakan kampanye sadar wisata.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini beberapa saran yang dapat disampaikan sebagai berikut : 1. Untuk pihak Pemerintah Kota Bandar Lampung: a. Perlunya perbaikan dan pengembangan sarana dan prasarana pariwisata di wilayah Pulau Pasaran. b. Perlunya penetapan daya tarik wisata yang ada di wilayah Pulau Pasaran dan mengembangkan produk wisata tersebut. c. Pengembangan yang dilakukan pemerintah sebaiknya dimulai dengan perencanaan yang matang dan melalui kajian penelitian serta harus memperhatikan keberlanjutan ekologis, sosial budaya dan ekonomi masyarakat Pulau Pasaran. d. Pemerintah Kota Bandar Lampung perlu mempromosikan dan memperkenalkan potensi daya tarik wisata di wilayah Pulau Pasaran kepada pasar wisatawan. e. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan berbagai pihak untuk membuat event-event seni dan budaya yang diselenggarakan secara berkala dan terus menerus, tujuannya adalah agar masyarakat tetap melestarikan seni dan budaya. f. Pemerintah memberikan peluang lebih besar lagi bagi masyarakat lokal untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangan pariwisata di tempat mereka, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, maupun penerimaan manfaat dan keuntungan. 2. Untuk Masyarakat Setempat a. Masyarakat perlu menjaga dan memelihara sumber daya alam dan budaya yang merupakan potensi atau modal utama yang dapat menarik kedatangan wisatawan. b. Masyarakat bekerjasama dengan pemerintah untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wilayah Pulau Pasaran serta tetap melestarikan aturan-aturan adat yang berkaitan dengan pelestarian dan pemanfaatan sumber daya alam, mempertahankan kebudayaan dan arsitektur lokal. c. Masyarakat harus menjaga kebersihan serta kelestarian lingkungan Pulau Pasaran. Karena kebersihan dan kelestarian lingkungan merupak kunci utama dalam pembangungan pariwisata di Pulau Pasaran.