undangan, dokumen dan informasi lain yang ada hubungannya dengan
permasalahan.
b. Studi Lapangan field research
Studi ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data primer yang dilakukan dengan menggunakan metode wawancara interview, dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Pertanyaan yang telah dipersiapkan diajukan kepada
pihak-pihak yang bersangkutan dengan maksud untuk mendapatkan data, tanggapan, dan juga jawaban dari responden.
2. Prosedur Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan untuk memperoleh analisis data yang telah diperoleh sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Adapun pengolahan data yang
dimaksud meliputi tahapan sebagai berikut: a.
Seleksi data, yaitu data yang didapatkan dari penelitian diperiksa dan diteiti kembali untuk mengetahui apakah data yang didapat itu sudah sesuai dengan
pokok bahasan penelitian ini. Sehingga dapat terhindar dari adanya kesalahan data.
b. Klasifikasi data,
menghubungkan data-data yang diperoleh sehingga menghasilkan suatu uraian yang kemudian dapat ditarik kesimpulan.
c. Sistematisasi data, yaitu proses penyusunan dan penenmpatan sesuai dengan
pokok permasalahan secara sistematis sehingga memudahkan analisis data.
E. Analisis Data
Setelah data sudah terkumpul data yang diperoleh dari penelitian selanjutnya adalah dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif, yaitu dengan
mendeskripsikan data dan fakta yang dihasikan atau dengan kata lain yaitu dengan menguraikan data dengan kalimat-kalimat yang tersusun secara terperinci,
sistematis dan analisis, sehingga akan mempermudah dalam membuat kesimpulan dari penelitian dilapangan dengan suatu interpretasi, evaluasi dan pengetahuan
umum. Setelah data dianalisis maka kesimpulan terakhir dilakukan dengan metode induktif yaitu menguraikan hal-hal yang bersifat khusus, kemudian
menarik kesimpulan yang bersifat umum.
V. PENUTUP
a. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana diuraikan dalam bab- bab terdahulu maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Upaya penegakan hukum terhadap praktik kedokteran ilegal yang dilakukan
oleh dokter palsu ini adalah menggunakan hukum pidana penal dan non penal. Non penal artinya secara preventif yaitu pencegahan sebelum
terjadinya kejahatan yang lebih ditekankan dengan mengadakan sosialisasi atau pelatihan di bidang kesehatan khususnya praktik kedokteran dan dokter
palsu terhadap masyarakat. Sedangkan penal artinya secara represif yaitu pemberantasan setelah terjadinya kejahatan yaitu dengan memproses laporan
yang masuk, tindakan represif yang dimaksudkan dalam kasus praktik kedokteran ilegal oleh dokter palsu ini adalah setiap proses peradilan hukum
pidana mulai dari tahap formulasi, tahap aplikasi, hingga tahap eksekusi. Namun dalam hal ini belum maksimal karena adanya keterbatasan yang
dialami oleh aparat penegak hukum. Hal ini dibuktikan dengan sulitnya pembuktian karena dampak yang ditimbulkan dari praktik kedokteran dokter
palsu terhadap pasien tidak secara langsung. Akibatnya aparat penegak hukum tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik sehingga dalam