Hak Asasi Manusia Menurut Islam

Jenis-jenis hak-hak asasi manusia tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Hak hidup Islam sangat menghormati harkat dan martabat manusia, dan melarang siapa pun untuk merendahkan harkat dan martabat itu. b. Hak berkeluarga Fikih Islam mengatur secara rinci seluk beluk pernikahan dan pembentukan keluarga dalam bab munakahat. Membina keluarga merupakan sifat naluriah manusia. c. Hak memelihara agama Selain sebagai makhluk sosial manusia adalah makhluk beragama. Status ini meniscayakan manusia untuk percaya kepada Tuhan. d. Hak kepemilikan harta Hak kepemilikan harta sangat dihargai dalam Islam. Allah terang- terangan menyatakan bahwa alam dan seluruh isinya diciptakan untuk dimanfaatkan oleh manusia. e. Hak memelihara akal untuk berfikir dan berekspresi Hal ini Islam berfikir adalah sebuah kewajiban. Mereka yang mau menelaah Al-Qur ’an akan menemukan puluhan ayat memotivasi manusia untuk berfikir tentang dirinya dan alam semesta. Sedangkan menurut Maulana Abul A’la Maududi dalam buku Hak- Hak Asasi Manusia Dalam Islam, menyatakan bahwa hak asasi manusia dalam Islam meliputi: “Hak untuk hidup, hak atas keselamatan hidup, hak penghormatan terhadap kesucian kaum wanita, hak untuk memperoleh kebutuhan hidup pokok, hak Individu atas kebebasan, hak atas keadilan, hak kesamaan derajat umat manusia, hak untuk kerja sama dan tidak bekerja sama”. 42 Hak asasi manusia tersebut dijelaskan sebagai berikut: a. Hak untuk hidup Hak asasi yang paling utama adalah hak untuk hidup. Al- Qur’an menegaskannya dalam surat Al- Maidah ayat 32 “Barang siapa yang membunuh seorang manusia tanpa alasan pantas tanpa direncanakan, atau bukan karena melakukan perusakan di muka bumi maka seakan- akan ia dipandang telah membunuh manusia seluruhnya”. b. Hak atas keselamatan hidup Hak ini terdapat di surat Al- Maidah ayat 32 dijelaskan “Dan barang siapa menyelamatkan dengan perbuatannya hidup seorang manusia maka dengan perbuatannya itu seakan-akan ia menyelamatkan hidup seluruh umat manusia”. c. Hak penghormatan terhadap kesucian kaum wanita Unsur ketiga dalam piagam hak-hak asasi manusia yang diberikan oleh Islam adalah bahwa kesucian seorang wanita harus dihormati dan dilindungi setiap saat, baik apabila ia sebangsa dengan kita atau termasuk bangsa musuh, baik ia tidak ditaklukan, baik ia seagama dengan kita, atau termasuk bangsa musuh, baik ia kita temukan di 42 . Maulana Abul A’la Maududi, Hak-hak Asasi Manusia Dalam Islam, h. 12-21 dalam hutan belantara atau di sebuah kota yang ditaklukan, baik ia seagama dengan kita atau sama sekali ia tidak beragama. Seorang muslim tidak diperbolehkan menyiksanya secara fisik dalam keadaan apapun. d. Hak untuk memperoleh kebutuhan hidup pokok Surat Az-Zariyat ayat 19 menyatakan “Dan di antara harta benda mereka sesungguhnya terdapat bagian dari kaum peminta- minta dan orang miskin”. e. Hak individu atas kebebasan Islam secara tegas melarang praktek primitif penangkapan orang yang merdeka untuk dijadikan hamba sahaya atau budak atau untuk diperjualbelikan sebagai hamba sahaya. Nabi Muhammad SAW Mengatakan bahwa “Ada tiga kategori manusia yang aku sendiri akan menggugatnya pada hari kiamat, yaitu mereka yang menyebabkan seorang yang merdeka menjadi hamba sahaya, lalu menjualnya dan memakan uang hasil penjualannya” Bukhari dan Ibnu Majah. f. Hak atas keadilan Ini adalah hak yang sangat penting dan bernilai yang diberikan Islam kepada manusia. Dalam Al- Qur’an surat Al-Maidah ayat 2 dinyatakan bahwa “Janganlah membiarkan kebencianmu terhadap suatu kaum mendorongmu berbuat sewenang- wenang”. Dengan penekanan kepada hal ini Al-Qur ’an menyatakan bahwa “Hai orang-

Dokumen yang terkait

Harga Diri Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Tanjung Gusta Medan

26 227 125

Implementasi pembinaan narapidana di lembaga pemasyarakatan jember berkaitan dengan hak-hak narapidana berdasarkan uu.12 tahun 1995 (Tentang Pemasyarakatan)

0 18 101

Perlindungan Hak Kesehatan Narapidana Dalam Pandangan Hukum Positif dan Hukum Pidana Islam di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pemuda Tanggerang (Analisis Yuridis UU No 12 Tahun 1995)

0 17 0

PEMENUHAN HAK-HAK NARAPIDANA SELAMA MENJALANI MASA PIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA YOGYAKARTA.

0 3 15

SKRIPSI PEMENUHAN HAK-HAK NARAPIDANA SELAMA MENJALANI MASA PIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA YOGYAKARTA.

0 4 11

PENDAHULUAN PEMENUHAN HAK-HAK NARAPIDANA SELAMA MENJALANI MASA PIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA YOGYAKARTA.

0 2 16

PENUTUP PEMENUHAN HAK-HAK NARAPIDANA SELAMA MENJALANI MASA PIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA YOGYAKARTA.

0 3 4

PEMBINAAN NARAPIDANA LAKI LAKI DAN WANITA DALAM SATU LEMBAGA PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA YOGYAKARTA DITINJAU DARI UNDANG UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN

0 7 79

PENULISAN HUKUM/ SKRIPSI KERUSUHAN NARAPIDANA DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta).

0 3 14

ANALISIS YURIDIS TERHADAP BENTUK PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN (Studi Kasus Di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Sidoarjo).

0 0 91