Penelitian Terdahulu Kajian Pustaka .1 Ritel

seseorang saat berbelanja memiliki korelasi positif yang signifikan dengan kecenderungan melakukan pembelian impuls. Sedangkan menurut Arnould, Linda, dan George, 2002:14 “Pembelian impulsif terjadi ketika konsumen mengalami perasaan tiba-tiba, sering merasakan perasaan yang sangat kuat dan berkeras hati terhadap dorongan emosional untuk membeli sesuatu dengan segera”.

2.1.7 Penelitian Terdahulu

Untuk mendukung penelitian ini, maka penulis akan paparkan hasil penelitian terdahulu yang ada kaitanya dengan judul penelitian yang penulis angkat. Penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2.1 Peneliti Hasil Persamaan Perbedaan Penelitian Terdahulu Rencana Penelitian Rahma Fitriani,2010,Study tentang impulse buying pada hypermarket di kota Semarang keempat variabel independen emosi positif X1, respon lingkungan belanja X2, interaksi antara pelanggan dan pelayan toko X3, hedonic - 2 variabel yang sama - Meneliti di hypermarket - menggunak an 4 variabel independe n yaitu emosi positif X1, respon lingkungan belanja X2, - Menggun akan 2 variabel independ en yaitu Lingkunga n belanja X1 respon emosiX2 dan shopping value X4, berpengaruh secara signifikan terhadap dependen yaitu impulse buyingY. interaksi antara pelanggan dan pelayan toko X3, hedonic shopping value X4, dan impulse buying sebagai variabel dependenn ya Y. - meneliti di hypermark et carrefour semarang variabel dependen yaitu pembelia n impulsive Y - Meneliti di Hypermar ket Giant Bandung Supermall Hatane Samuel,2005,Respon lingkungan belanja sebagai stimulasi pembelian tidak terencana pada toko serba ada TOSERBA variabel respons lingkungan belanja dominance berpengaruh positip terhadap pembelian tidak terencana dan variabel pengalaman belanja resources Sama-sama Meneliti tentang lingkungan belanja dan pembelian tidak terencana Variabel respons lingkungan belanja, yang terdiri dari pleasure, arousal, dan dominance PAD. Penelitian ini menggunakan variabel pengalaman belanja hedonic Variable lingkungan belanja terdiri dari dua aspek atau dimensi dimensi pada lingkungan fisik dan lingkungan social. expenditure merupakan variabel mediator antara respons lingkungan belanja dan variabel pengalaman belanja lainnya, serta berpengaruh negatip terhadap pembelian tidak terencana shopping value, resources expenditure, dan utilitarian shopping value sebagai mediator respons lingkungan belanja terhadap pembelian tidak terencana Hatane Samuel,2006,Dampa k respon emosi terhadap perilaku pembelian impulsive pada konsumen online dengan sumber daya yang dikeluarkan dan orientasi belanja sebagai variabel mediasi Terdapat perbedaan pengaruh stimulus antara format media offline dan online terhadap respon emosi dan kecenderungan perilaku pembelian impulsif Terdapat dua variable yang sama yaitu respon emosi dan pembelian impulsif Respon emosi dan perilaku kecenderungan pembelian impulsive di timbulkan karena stimulus dari iklan online Respon emosi di pengaruhi oleh Emosi Mood terdiri dari tiga factor yaitu pleasure,arous al,dan dominance Astrid G. Herabadi,Bas Verplanken and Advan Knippenberg, 2009. Consumption experience of The results demonstrated a high versus low arousal dimension of positive Terdapat variabel yang sama yaitu pembelian impulsive, respon emosi. hedonic buying considerations, impulse buying tendency, positive emotional environmental shopping, consumer emotional response, unplanned impulse buying in Indonesia: Emotional arousal and hedonistic considerations. emotions and a hedonic versus utilitarian dimension of considerations. Emotions and considerations were predicted by general impulse-buying tendency, and were related to the experience of impulsive purchases. In Study 2, impulse buying tendency was measured 2 months earlier. arousal, shopping experience purchases.

2.2 Kerangka Pemikiran

Manajemen pemasaran MP adalah suatu ilmu atau kegiatan bagaimana seharusnya manusia marketing untuk menunjukan segala sesuatu yang dimiliki agar seseorang mengerti tentang suatu yang kita miliki dan sebisa mungkin menjadikan seseorang yang tertarik dengan apa yang kita tawarkan. Manajemen pemasaran merupakan salah satu kunci utama dalam perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain. Marketing adalah suatu jembatan yang dapat menjadikan seseorang marketing menjadi manajer yang baik. Salah satunya adalah usaha bisnis ritel modern, hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya hypermarket,supermarket dan minimarket yang berdiri di berbagai kota yang ada di Indonesia yang dapat dengan mudah kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya saja di Bandung banyak ditemui hypermarket yang berada di mall dan tidak. Penempatan lokasi yang strategis digunakan para peritel untuk menarik konsumen agar berbelanja. Giant hypermarket-Bandung Supermall merupakan salah satu gerai ritel terbesar yang berada di mall yang beralamat di Jl. Gatot Subroto. Giant Bnadung Supermall merancang strategi pemasaran dalam hal lingkungan belanja baik itu itu lingkungan fisik yang berhubungan dengan apa yang di alami konsumen saat berada dalam toko, maupun dalam lingkungan social sehingga mampu menarik konsumen agar mau berbelanja. Pada dasarnya retail merupakan suatu bisnis usaha yang berkecimpung dalam bidang penjualan produk secara eceran.