KEDUDUKAN DAN PERLINDUNGAN HUKUM KREDITOR SEPARATIS SEHUBUNGAN DENGAN PENOLAKAN PERMOHONAN KEPAILITAN OLEH HAKIM PENGADILAN NIAGA DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILIT.
KEDUDUKAN DAN PERLINDUNGAN HUKUM KREDITOR SEPARATIS
SEHUBUNGAN DENGAN PENOLAKAN PERMOHONAN KEPAILITAN
OLEH HAKIM PENGADILAN NIAGA DIHUBUNGKAN DENGAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN
DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN
FIDUSIA
Dinnaria Dara
110111090111
ABSTRAK
Penolakan permohonan kepailitan yang diajukan kreditor separatis dalam kasus
Sojitz Corporation melawan PT Tirtha Ria didasarkan hakim pada pertimbangan yang
berbeda diabndingkan dengan putusan Dionisius Asiu melawan PT BNI. Sudut
pandang hakim yang berbeda dalam menjatuhkan putusan pada perkara yang serupa
menimbulkan ketidakpastian hukum bagi kreditor separatiss sebagai pemegang obyek
jaminan yang pelunasan piutangnya harus didahulukan berdasarkan hak preferent
sebagaimana diatur dalam UUHT dan UUJF.
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah Yuridis Normatif
dengan spesifikasi bersifat deskritif analitis dengan teknik pengumpulan data
dititikberatkan pada bahan kepustakaan dan dilengkapi oleh hasl wawancara dan
analisis putusan.
Pertimbangan hukum yang digunakan oleh hakim menolak permohonan pailit
yang diajukan oleh Sojitz Corporation adalah hakim tidak mempertimbangkan
terpenuhinya Pasal 2 ayat (1) UUKPU dan perlindungan kreditor separatis dibatasi
peluansan piutangnya karena menangguhkan hak eksekusi jaminan selama 90 hari hal
ini bertentangan dengan ketentuan hak preferent kreditor separatis dalam UUJF dan
UUHT.
iv
SEHUBUNGAN DENGAN PENOLAKAN PERMOHONAN KEPAILITAN
OLEH HAKIM PENGADILAN NIAGA DIHUBUNGKAN DENGAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN
DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN
FIDUSIA
Dinnaria Dara
110111090111
ABSTRAK
Penolakan permohonan kepailitan yang diajukan kreditor separatis dalam kasus
Sojitz Corporation melawan PT Tirtha Ria didasarkan hakim pada pertimbangan yang
berbeda diabndingkan dengan putusan Dionisius Asiu melawan PT BNI. Sudut
pandang hakim yang berbeda dalam menjatuhkan putusan pada perkara yang serupa
menimbulkan ketidakpastian hukum bagi kreditor separatiss sebagai pemegang obyek
jaminan yang pelunasan piutangnya harus didahulukan berdasarkan hak preferent
sebagaimana diatur dalam UUHT dan UUJF.
Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah Yuridis Normatif
dengan spesifikasi bersifat deskritif analitis dengan teknik pengumpulan data
dititikberatkan pada bahan kepustakaan dan dilengkapi oleh hasl wawancara dan
analisis putusan.
Pertimbangan hukum yang digunakan oleh hakim menolak permohonan pailit
yang diajukan oleh Sojitz Corporation adalah hakim tidak mempertimbangkan
terpenuhinya Pasal 2 ayat (1) UUKPU dan perlindungan kreditor separatis dibatasi
peluansan piutangnya karena menangguhkan hak eksekusi jaminan selama 90 hari hal
ini bertentangan dengan ketentuan hak preferent kreditor separatis dalam UUJF dan
UUHT.
iv