Konsep Investasi dan Konsumsi

WTP diperoleh langsung dari responden, yang langsung diungkapkan secara lisan maupun tertulis. Salah satu teknik yang cukup popular sering digunakan ini adalah yang disebut Contingent Valuation Method CVM Method. Secara skematis, teknik valuasi non-market tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 2. Klasifikasi valuasi non-market Secara umum keseluruhan teknik tersebut menuju pada satu kesimpulan yang sama, namun banyak kasus yang terkadang butuh kesesuaian dalam penggunaannya. Metode Travel Cost yang dikembangkan oleh Hotelling pada tahun 1931, yang kemudian secara formal diperkenalkan oleh Wood dan Trice 1958 serta Clawson dan Knetsch 1996 dapat digunakan untuk mengukur manfaat dan biaya. Teknik lainnya adalah Hedonic Pricing yang memiliki prinsip mengestimasi nilai implisit karakteristik atau atribut yang melekat pada suatu produk variabel dan mengkaji hubungannya. Kelompok teknik secara langsung diawali dengan melakukan pendekatan melalui survey dan mengajukan pertanyaan kepada masyarakat. Metode CVM sering digunakan untuk mengukur nilai pasif nilai non-pemanfaatan, sedangkan Valuasi Non-Market Tidak Langsung Revealed WTP Langsung Survei - Expressed WTP - Contingent Valuation - Randam Utility Model - Contingent Choice - Travel Cost - Hedonic Pricing - Random Utily Model Randam Utility Model , dan Contingent Choice dilakukan sama seperti CVM dengan beberapa perbedaan. CVM yang menghasilkan nilai non-pemanfaatan akan dianggap sebagai manfaat yang terungkap dengan mengacu pada teknik tanya jawab secara langsung kepada responden untuk mengungkapkan nilai sebenarnya Fauzi, 2010.

7. Teori Pengambilan Keputusan

a. Pengertian Pengambilan Keputusan

Kamus Webster mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai tindakan menentukan sesuatu pendapat atau langkah-langkah tindakan. Secara formal, pengambilan keputusan adalah suatu proses untuk memilih salah satu cara atau arah tindakan dari berbagai alternatif yang ada demi tercapainya hasil yang diinginkan. Mengambil atau membuat keputusan berarti melakukan pemilihan dari berbagai kemungkinan atau alternatif. Definisi di atas mengandung unsur- unsur sebagai berikut: 1. Proses. Proses menunjukan adanya kegiatan atau pelaksanaan sesuatu. 2. Pemilihan. Pemilihan menunjukkan adanya pilihan, yaitu ada beberapa alternatif untuk dipilih. Apabila tidak ada alternatif maka tidak ada keputusan yang akan diambil. Alternatif yang hendak dipilih dan diputuskan tersebut harus layak, realistis, dan dapat dijangkau. 3. Tujuan. Pengambilan keputusan yang efisien menuntut adanya tujuan yang jelas dan telah ada dibenak pengambil keputusan decision maker. Tujuan sebagaimana halnya dengan alternatif harus layak dan bersifat khusus.

Dokumen yang terkait

MANFAAT EKONOMI LUMBUNG DESA DAN LUMBUNG RUMAH TANGGA BAGI PETANI (KASUS DI KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU DAN KECAMATAN KOTAAGUNG TIMUR KABUPATEN TANGGAMUS)

0 8 77

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENANGKARAN BENIH PADI PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI BENIH (PPIB) UNILA DI KECAMATAN PULAU PANGGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

3 21 18

JUDUL INDONESIA: MANFAAT SERTIFIKASI RAINFOREST ALLIANCE (RA) DALAM MENGEMBANGKAN USAHATANI KOPI YANG BERKELANJUTAN DI KECAMATAN PULAU PANGGUNG KABUPATEN TANGGAMUS JUDUL INGGRIS: THE BENEFITS OF RAINFOREST ALLIANCE (RA) CERTIFIED IN DEVELOPING THE SUSTAIN

6 22 107

Manfaat Sertifikasi Rainforest Alliance (Ra) dalam Mengembangkan Usahatani Kopi yang Berkelanjutan di Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus

0 9 110

Manfaat Sertifikasi Rainforest Alliance (Ra) dalam Mengembangkan Usahatani Kopi yang Berkelanjutan di Kecamatan Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus

1 21 171

KEBERLANJUTAN USAHATANI KOPI AGROFORESTRI DI KECAMATAN PULAU PANGGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

3 21 94

PENDAPATAN USAHATANI PADI DENGAN MENERAPKAN SISTEM RESI GUDANG DI KECAMATAN PULAU PANGGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

2 34 108

Beberapa Kendala dalam Pengembangan Program Kerjasama antara Petani dengan Eksportir Kopi di Lampung

0 2 103

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PETANI KOPI BERALIH KE TANAMAN JERUK DI DESA TANJUNG BERINGIN KABUPATEN DAIRI.

1 5 17

TENGKULAK DAN PETANI: Kajian Historis Terhadap Perkembangan Tengkulak Sayur di Desa Nanggerang Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat Tahun 1990-2013.

4 6 46