Perbuatan Melawan Hukum Tinjauan Umum Tanggung Jawab Hukum

Keterangan: Pada dasarnya setiap masyarakat atau kelompok miskin berhak mendapatkan bantuan hukum. proses terjadinya pemberian bantuan hukum diawali dengan kebutuhan masyarakat sebagai penerima bantuan hukum untuk mendatangi advokat sebagai pemberi bantuan hukum, kedatangan masyarakat tersebut dapat ditafsirkan untuk mengajukan permohonan bantuan hukum kepada advokat dalam upaya untuk meminta pertolongan dalam mengatasi permasalahan-permasalahan hukum. Kemudian dari permohonan tersebut advokat sebagai pemberi bantuan hukum akan membuat sebuah perjanjian yaitu perjanjian kuasa. Perjanjian kuasa adalah suatu perjanjian dengan mana penerima bantuan hukum memberikan kekuasaan kepada advokat sebagai penerima kuasa untuk dan atas namanya menyelenggarakan suatu urusan. Hubungan antara pemberi dan penerima bantuan hukum adalah hubungan hukum yang lahir berdasarkan ketentuan undang-undang dan kemudian diwujudkan dalam bentuk perjanjian kuasa. Hubungan hukum antara pemberi dan penerima tersebut kemudian melahirkan hak dan kewajiban bagi para pihak. Pemberian tersebut didasarkan pada keahlian dan pengalaman advokat dalam memberikan bantuan hukum. Saat ini bantuan hukum telah diatur secara khusus yaitu dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum. Menurut undang-undang tersebut bantuan hukum adalah jasa hukum yang diberikan pemberi bantuan hukum secara cuma-cuma kepada penerima bantuan hukum. Definisi yang sama juga diberikan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat. Berdasarkan definisi kedua undang-undang tersebut, dapat disimpulkan bahwa bantuan hukum mengandung unsur jasa hukum yang diberikan secara cuma-cuma. Untuk merealisasikan pelaksanaan pemberian bantuan hukum tersebut masyarakat sebagai penerima bantuan hukum harus mengajukan permohonan sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2013 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum. Ketentuan dalam peraturan tersebut mengatur mengenai syarat yang harus dipenuhi oleh pemberi dan penerima bantuan hukum dan mengatur mengenai tata cara pemberian bantuan hukum. Pemberian bantuan hukum yang dilakukan antara para pihak tidak selamanya dapat berjalam mulus dalam arti masing-masing pihak terutama masyarakat sebagai penerima bantuan hukum merasa puas, karena terkadang pihak penerima tidak menerima bantuan hukum yang diberikan advokat sesuai dengan standar bantuan hukum, untuk itu advokat telah melakukan itikad tidak baik sehingga masyarakat sebagai penerima bantuan hukum bantuan hukum mengalami kerugian. Untuk itu, penelitian ini akan mendeskripsikan mengenai syarat dan tata cara pemberian bantuan hukum, hubungan hukum antara pemberi dan penerima bantuan hukum, dan tanggung jawab dalam pemberian bantuan hukum. III. METODE PENELITIAN Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran, secara sistematis, metodologis, dan konsisten. Sistematis artinya menggunakan sistem tertentu, metodologis artinya menggunakan metode atau cara tertentu dan konsisten berarti tidak ada hal yang bertentangan dalam kerangka tertentu Penelitian sangat diperlukan untuk memperoleh data yang akurat sehingga dapat menjawab permasalahan sesuai dengan fakta atau data yang ada dan dapat mempertanggungjawabkan kebenarannya. 72

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Penelitian hukum normatif atau metode penelitian hukum kepustakaan adalah metode atau cara yang digunakan di dalam penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang ada. 73 Penelitian ini berkaitan dengan syarat dan tata cara pemberian bantuan hukum, hubungan hukum antara pemberi dan penerima bantuan hukum, serta tanggung jawab lembaga bantuan hukum dalam pemberian bantuan hukum. 72 Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2004, hlm. 2. 73 Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif, Rajawali Press,2009, hlm. 13.