Keragamanan Genetik dan Heritabilitas

14 yang rendah, lalu melalui pemupukan yang tepat dan seimbang diharapkan dapat memperbaiki kondisi tanah tersebut. Menurut Supartha 2012 pupuk organik merupakan hasil dekomposisi bahan- bahan organik yang diuraikan oleh mikroba. Hasil akhirnya dapat menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk organik sangat penting sebagai penyangga sifat fisik, kimia, dan biologi tanah sehingga, dapat meningkatkan efisiensi pupuk dan produktivitas lahan. Hal ini akan membuat padi yang di tanam di lingkungan gogo diharapkan akan membantu memperbaiki kondisi lingkungan tersebut, dan akan menyerupai kondisi lingkungan target yaitu, lingkungan sawah. Seleksi pada lingkungan yang mirip dengan lingkungan target akan menghasilkan kemajuan seleksi yang lebih besar, dibandingkan dengan seleksi tidak langsung atau seleksi pada lingkungan yang sangat berbeda dengan lingkungan target Banziger et al., 1997 dalam Sutoro, 2005. Perbedaan lingkungan menyebabkan fenotipe suatu populasi tanaman akan beragam, namun keragaman lingkungan tidak dapat diwariskan. Pengaruh lingkungan terhadap kinerja fenotipe didefinisikan sebagai F= G + L, untuk L= G x L. Hal terpenting pada faktor lingkungan L adalah interaksi genotipe G x lingkungan L yang dapat bernilai positif atau negatif Fehr, 1987. Apabila faktor lingkungan gogo menunjukkan pengaruh yang lebih besar dalam pertumbuhannya, hal tersebut disebabkan koefisien keragaman fenotipe KKf lebih tinggi dibandingkan dengan koefisien keragaman genotipe KKg Hartati dkk., 2012. 15

2.7 Seleksi Tidak Langsung Indirect Selection

Semua jenis seleksi, dimana tanaman yang dipilih tidak digunakan secara langsung, bisa secara resmi dianggap sebagai seleksi tidak langsung, karena seleksi hanya didasarkan pada korelasi antara tanaman yang dipilih dengan tanaman yang akan digunakan. Namun, biasanya istilah ini dibatasi oleh masalah, di mana seleksi yang sudah dipakai pada karakter lain seperti itu yang harus diperbaiki. Seleksi tidak langsung hanya dapat efektif, jika ada korelasi antara suatu sifat dengan sifat lainnya Wricke and Weber, 1986. Artinya, karakter yang berkorelasi nyata dengan suatu karakter lainnya dapat dijadikan sebagai kriteria seleksi untuk mendapatkan tanaman yang diinginkan.