Normalisasi Tabel Relasi Faktor Pengujian Software

Tujuan dari perancangan basis data adalah untuk menentukan data-data yang dibutuhan dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat terpenuhi dengan baik.

a. Normalisasi

Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu di uji pada beberapa kondisi apakah ada kesulitan pada saat menambah insert , menghapusretrieve pada suatu database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan belum mendapat basis data yang optimal. Kegunaan normalisasi : 1. Meminimalisasi pengulangan informasi. 2. Memudahkan indentifikasi entitasobjek. Langkah langkah normalisasi 1. Normal Pertama 1 st Normal Form Aturan : a. Mendefinisikan atribut kunci b. Tidak ada group berulang c. Semua atribut bukan kunci tergantung pada atribut kunci. 2. Normalisasi Kedua 2 nd Normal Form Aturan : a. Sudah memenuhi bentuk normal pertama. b. Sudah tidak ada ketergantungan parsial di mana seluruh field hanya bergantung pada sebagian field kunci. 3. Normalisasi Ketiga 3 rd Normal Form Aturan : a. Sudah berada dalam bentuk normal kedua. b. Tidak ada ketergantungan transitif dimana field bukan kunci bergantung pada field bukan kunci lainnya.

b. Tabel Relasi

Tabel relasi menggambarkan hubungan antara tabel-tabel yang ada pada suatu sistem. Model basis data relation sering disebut sebagai model relation, menunjukan suatu cara mekanisme yang digunakan untuk mengelola atau mengorganisasi data secara fisik.

3.4. Faktor Pengujian Software

Metode yang diambil adalah metode pengujian black box. Pengujian black box adalahpengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Pengujian black box digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang. Kebenaran perangkat lunak yang di uji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari datakondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut, apakah keputusan yang diambil sudah sesuai dengan kenyataan di perusahaan. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diketahui kesalahan-kesalahannya. Adapun beberapa jenis kesalahan yang dapat diidentifikasi: 1. Fungsi tidak benar hilang 2. Kesalahan antar muka 3. Kesalahan pada struktur data pengaksesan basis data 4. Kesalahan inisialisasi dan akhir program 5. Kesalahan formasi. BAB IV ANALISIS SISTEM

4.1 Analisis Sistem yang Berjalan