Pengertian Belajar MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING DI KELAS III SD AL KAUTSAR BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

2. Teori Konstrutivisme

Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Teori kontruktivisme lebih menekankan bahwa belajar sebagai kegiatan manusia membangun atau menciptakan pengetahuan dengan memberi makna pada pengetahuannya sesuai dengan pengalamannya. Pengetahuan tidak bisa ditransfer dari guru kepada orang lain, karena setiap orang mempunyai skema sendiri tentang apa yang diketahuinya. Pembentukan pengetahuan merupakan proses kognitif dimana terjadi proses asimilasi dan akomodasi untuk mencapai suatu keseimbangan sehingga terbentuk suatu skema yang baru. Teori konstruktivisme juga mempunyai pemahaman tentang belajar yang lebih menekankan pada proses daripada hasil. Hasil belajar sebagai tujuan dinilai penting, tetapi proses yang melibatkan cara dan strategi dalam belajar juga dinilai penting. Dalam proses belajar, hasil belajar, cara belajar, dan strategi belajar akan mempengaruhi perkembangan tata pikir dan skema berpikir seseorang. Sebagai upaya memperoleh pemahaman atau pengetahuan, siswa ”mengkonstruksi” atau membangun pemahamannya terhadap fenomena yang ditemui dengan menggunakan pengalaman, struktur kognitif, dan keyakinan yang dimiliki. Dengan demikian, belajar menurut teori konstruktivisme bukanlah sekadar menghafal, akan tetapi proses mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman. Pengetahuan bukanlah hasil ”pemberian” dari orang lain seperti guru, akan tetapi hasil dari proses mengkonstruksi yang dilakukan setiap individu. Pengetahuan hasil dari ”pemberian” tidak akan bermakna. Adapun pengetahuan yang diperoleh melalui proses mengkonstruksi pengetahuan itu oleh setiap individu akan memberikan makna mendalam atau lebih dikuasai dan lebih lama tersimpandiingat dalam setiap individu.

C. Metode Penemuan Discovery

1. Pengertian Metode Penemuan

Metode Penemuan menurut Sund dalam Kartawisastra, 1980 ialah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Proses mental yang dimaksud antara lain: mengamati, mencerna, mengerti, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Dengan teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri guru hanya membimbing dan memberikan instruksi. Dengan demikian pembelajaran discovery ialan suatu pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan berdisikusi, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat belajar sendiri. Metode penemuan merupakan suatu metode pengajaran yang menitik beratkan pada aktivitas siswa dalam belajar. Dalam proses pembelajaran dengan metode ini, guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilotator yang mangarahkan siswa untuk menemukan konsep, dalil, prosedur, algoritma dan semacamnya. Sedangkan Bruner menyatakan bahwa anak harus berperan aktif didalam belajar. Lebih lanjut dinyatakan, aktivitas siswa itu perlu dilaksanakan melalui suatu cara yang disebut discovery. Discovery yang dilaksanakan siswa dalam belajarya, diarahkan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip.

2. Fungsi Metode Penemuan

Tiga fungsi utama belajar menemukan yaitu: 1 mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggenaralisasi pengetahuan. 2 berpusat pada siswa, 3 kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengatahuan yang sudah ada.

3. Langkah-langkah Metode Penemuan Discovery

Langkah-langkah pembelajaran discovery menurut Richard Seuham Subroto 2002: 199 adalah sebagai berikut: a Identifikasi kebutuhan siswa b Seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip pengertian konsep dan generaliasi pengetahuan. c Seleksi bahan, masalahtugas-tugas. d Membantu dan memperjelas tugasmasalah yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing siswa. e Mempersiapkan kelas dan alat-alat yang diperlukan. f Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan. g Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan. h Membantu siswa dengan informasidata jika diperlukan oleh siswa.