PROSEDUR PELAKSANAAN DAN STANDARDISASI KONFERCAB 1. Penjelasan Umum
VII. PROSEDUR PELAKSANAAN DAN STANDARDISASI KONFERCAB VII.1. Penjelasan Umum
1 Bahwa KONFERCAB harus dilaksanakan sesuai dengan aturan ADART organisasi yang merupakan hasil
Kongres Nasional PERMAHI terakhir yang dilaksanakan sesuai dengan ADART sebelumnya.
2 Prosedur ini adalah ketentuan teknis yang harus dilakukan agar tercapai hasil dan tujuan yang
maksimal dari kegiatan KONFERCAB tersebut.
VII.2. Tahapan KONFERCAB
KONFERCAB dilaksanakan dengan mengikuti tahapan sebagai berikut :
1 Pra-KONFERCAB 2 Acara KONFERCAB
3 Laporan KONFERCAB
Add.1. Pra-KONFERCAB
Sebelum KONFERCAB dilaksanakan, harus mengikuti tahapan sebagai berikut :
1 Dua bulan sebelum berakhirnya kepenngurusan, Ketua DPC menunjuk Paniti Pengarah dan Ketua Pelaksana
KONFERCAB sesuai prosedur rekruitmen yang telah ditentukan
2 Ketua DPC melaporkan rencana pelaksanaan kepada DPP yang berisikan ;
a Tanggal dan tempat pelaksanaan b Ketua Panitia Pengarah
c Susunan Panitia Pelaksana
3 Panitia pengarah mempersiapkan materi KONFERCAB yang berisikan minimal ;
a Tata tertib KONFERCAB b Tata tertib pemilihan Calon Ketua DPC
c Rekomendasi-rekomendasi terhadap kepengurusan yang akan datang
d Pengaturan kepengurusan
yang tidak
bertentangan dengan ADART 4 Ketua pelaksana membentuk kepanitian, sesuai
prosedur rekruitmen yang telah ditentukan 5 Hal-hal
yang harus
diperhatikan dalam
menyelenggarakan KONFERCAB ;
a Materi KONFERCAB b Publikasi kepada seluruh anggota
c Publikasi kepada khalayak umum
Add.2. Acara KONFERCAB
A. Prosedur Umum : a
Pendaftaran peserta KONFERCAB dimulai satu jam sebelum dilakukan acara pembukaan KONFERCAB.
b Pendaftaran peserta KONFERCAB ditutup setelah
dimulainya RAPAT Pleno Pertama.
B. Susunan Acara : a
Sebelum acara pembukaan KONFERCAB dimulai seluruh peserta menyanyikan Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya yang dipimpin oleh satu orang anggota.
b Penyampaian Laporan Ketua Umum Pelaksana.
c Sambutan Ketua DPC.
d Sambutan DPP danatau Pejabat Negara yang
diundang untuk itu danatau sekaligu membuka KONFERCABB.
e Ketua Panitia pengarah memimpin sidang sementara
untuk memilih tiga orang presidium sidang. f
Presidium sidang terpilih memilih Ketua, Wakil, dan Sekretaris.
g Sebelum Rapat Pleno Pertama dimulai, pimpinan
sidang menyampaikan jumlah peserta sidang pleno yang bersangkutan dan menetapkan keabsahan
KONFERCAB tersebut.
h Jika sampai peserta KONFERCAB tidak memenuhi
kuorum pelaksanaan KONFERCAB maka pimpinan sidang menunda sidang 2 X 10 menit dan
selanjutnya KONFERCAB secara sah dapat dilaksanakan.
i Tahapan Persidangan :
j Ketua DPC terpilih dilantik oleh Ketua Umum DPP
atau yang mewakili.
Add.3. Laporan KONFECAB
Laporan KONFERCAB terdiri dari : a Laporan Panitia Pelaksana.
b Laporan Presidium sidang.
Add.a. Ketua panitia mlaporkan pertanggungjawaban
sebagai pelaksana KONFERCAB sesuai dengan
aturan Laporan Pertanggungjawaban kegiatan yang telah ditentukan.
Add.b. Presidium sidang melaporkan hasil
KONFERCAB yang terdiri dari ; 1. Susunan Presidium Sidang
2. Ketetapan-ketetapan KONFERCAB 3. Risalah persidangan
Laporan hasil KONFERCAB disampaikan kepada Ketua DPC terpilih paling lambat dua minggu
setelah KONFERCAB dilaksanakan.
VII.3. Keadaan Tertentu VII.3.1. Penjelasan Umum
Yang dimaksud dengan keadaan tertentu adalah :
a Jika KONFERCAB gagal memilih Ketua DPC b Jika Ketua DPC tidak menyampaikan Laporan
Pertanggungjawaban c Jika Laporan Pertanggungjawaban Ketua DPC ditolak
VII.3.2. Prosedur Keadaan Tertentu Add.a. Jika KONFERCAB gagal memilih Ketua DPC
Jika keadaan ini terjadi, maka : 1. Pemberitahuan secara tertulis kepada
Ketua Umum DPP bahwa KONFERCAB telah gagal memilih Ketua DPC
2. Ketua Umum DPP mengeluarkan surat penetapan penunjukan Ketua Presidium
sidang sebagai Pejabat Sementara Ketua DPC.
3. PJS wajib mengadakan KONFERCAB luar biasa paling lambat tiga bulan setelah
KONFERCAB sebelumnya. 4. Pelaksanaan KONFERCAB Luar Biasa sesuai
dengan ketentuan kuorum pelaksanaan KONFERCAB
5. KONFERCAB Luar Biasa hanya melaksanakan pemilihan Ketua DPC sesuai dengan tata
tertib yang telah ditetapkan dalam KONFERCAB sebelumnya.
6. Jika PJS tidak melaksanakan KONFERCAB Luar Biasa atau gagal memilih Ketua DPC
maka Ketua Umum DPP akan mencabut penetapan Ketua Presidium Sidang sebagai
PJS dan menunjuk Ketua DPC definitif yang memiliki tugas, fungsi, kewenangan, dan
tanggung jawab sama dengan Ketua DPC hasil KONFERCAB.
7. Penunjukan Ketua DPC definitif oleh Ketua Umum DPP dilakukan dengan memperhatikan
nilai-nilai permusyawaratan, persatuan, dan kekeluargaan
Add.b. Jika Ketua DPC tidak menyampaikan
1. Presidium sidang memuat surat ketetapan KONFERCAB yang berisikan :
a Menyatakan bahwa Ketua DPC tidak
bertanggung jawab sebagai Ketua DPC b
Menjatuhkan sanksi skorsing sebagai anggota selama satu tahun
2. Ketua DPC terpilih berdasarkan ketetapan angka 1 huruf b, membuat surat
keputusan sanksi
terhadap yang
bersangkutan 3. Dapat meminta pertanggungjawaban kepada
masing-masing pengurus yang diberikan dalam bentuk tertulis dan tidak dibacakan
Add.c. Jika LPJ ditolak
Jika keadaan ini terjadi, maka Presidium sidang membuat surat ketetapan KONFERCAB yang
berisikan : a Menyatakan bahwa LPJ Ketua DPC ditolak
b Meminta hal-hal yang diperlukan agar LPJ
tersebut dapat diterima c Hal-hal yang dimintakan tersebut harus
dipenuhi paling lambat satu minggu setelah KONFERCAB berakhir dan disampaikan Kepada
Ketua DPC terpilih
d Menentukan sanksi e Jika hal-hal yang dimaksud dalam angka 1
huruf c tidak dilaksanakan atau dilakukan maka Ketua DPC terpilih menetapkan sanksi
berdasarkan rekomendasi dari KONFERCAB.
VII.4. Kewenangan Pejabat Sementara Ketua DPC
1. Mempersiapkan dan melaksanakan KONFERCAB Luar Biasa. 2. Mewakili organisasi untuk urusan intern dan ekstern.
3. Dilarang melakukan pengangkatan dan perhentian
anggota. 4. Dilarang membuat keputusan yang mengikat organisasi.
VIII. PROSEDUR DAN STANDARDISASI PENERIMAAN ANGGOTA BARU VIII.I.MAPERCA