Uji Brine Shrimp Lethality

Sofia Lenny: Isolasi dan Uji Bioaktifitas Kandungan Kimia Utama Puding Merah dengan Metoda Uji Brine Shrimp, 2006 USU Repository ©2006 12 yang sebelumnya telah diinokulasi dengan mikroba uji. Setelah inkubasi, pertumbuhan mikroba dapat ditentukan dengan cara visual atau dengan perbandingan turbidimetri dari kultur uji dengan kultur kontrol. Kurtul kontrol adalah kultur yang tidak diberi sampel yang akan diuji bioaktifitasnya. -Metoda Bioautografi Merupakan metoda untuk menentukan tempat posisi senyawa yang mempunyai aktifitas mikroba pada kromatogram. Caranya adalah dengan memindahkan senyawa uji dari kromatogram lapis tipis atau kertas ke medium agar yang sudah diinokulasi dengan mikroba uji. Daerah inhibisi kemudian dilihat dengan cara yang sesuai.

2.3.2. Uji Brine Shrimp Lethality

Senyawa bioaktif hampir selalu toksik pada dosis tinggi. Oleh karena itu daya bunuh in vivo dari senyawa terhadap organisme hewan dapat digunakan untuk menapis ekstrak tumbuhan yang mempunyai bioaktifitas dan juga untuk memonitor fraksi bioaktif selama fraksinasi dan pemurnian . Meyer, 1982. Salah satu organisme yang sangat sesuai untuk hewan uji tersebut adalah brine shrimp udang laut. Brine shrimp test sudah digunakan untuk berbagai sistem bioassay yaitu untuk menganalisa residu pestisida, mikotoksin, polutan pada air sungai, ananstetik, toksin dinoflagelata senyawa yang berupa morfin, toksisitas pada dispersant minyak dan kokarsinogenik ester phorbol. Dalam fraksinasi yang diarahkan dengan bioassay, metoda brine shrimp telah digunakan untuk memonitor fraksi aktif mikotoksin dan antibiotik pada ekstrak jamur. Abdi,2001 Metoda uji aktifitas brine shrimp adalah: Hostettman, 1991 1. Air laut dimasukkan kedalam tanki kecil dan masukkan telur udang ke dalam salah satu bagian dari tanki, tutup bagian ini. Lampu yang terletak pada sisi lain dihidupkan untuk rnenarik udang melalui lubang pembatas. Larva udang siap untuk digunakan setelah berumur dua hari. 2. Setiap fraksi diuji pada konsentrasi 1000, 100, 10 lml. Setiap perlakuan dilakukan dengan tiga kali ulangan. Sofia Lenny: Isolasi dan Uji Bioaktifitas Kandungan Kimia Utama Puding Merah dengan Metoda Uji Brine Shrimp, 2006 USU Repository ©2006 13 3. Penyiapan sampel dapat dilakukan dengan salah satu dari dua cara berikut : a. 20 mg sampel dilarutkan dengan 2 ml pelarut 20 mg2 ml. Dengan menggunakan syringe, larutan sampel dipindahkan ke dalam botol masing-masing 500, 50 dan 5 L. Pelarut diuapkan di bawah nitrogen dengan vakum tinggi selama 12 jam. b. Sampel dilarutkan dengan DMSO, maksimum 50 L DMSO per 5 ml larutan garam. Konsentrasi DMSO yang lebih tinggi dari 50 L5 ml berakibat toksik pada larva udang. Untuk kontrol, larutan sampel diganti dengan pelarut saja. 4. Ke dalam masing-masing hotel yang sudah berisi larutan sampel dimasukkan 5 ml larutan air garam dan 10 larva udang. 5. Setelah 24 jam kemudian, dihitung jumlah larva yang masih hidup. Kemudian tentukan LC 50 dari hewan uji.

2.3.3. Uji Aktifitas Terhadap Serangga