HASIL PENEELITIAN DAN PEMBAHASAN

manasik haji diberikan sistem pendaftaran, sistem pendafatran diberikan penjelasan manasik haji, jadwal serta buku manasik haji. 4 Namun berbeda dengan yang dirasakan dengan Fariha jama’ah haji yang mengikuti pendidikan manasik haji tahun 2010 mengatakan bahwa sistem pendaftaran hanya diberikan buku pedoman dan jadwal manasik haji. 5 Tabel.1 Jadwal Pendidikan dan Pelatihan Manasik Haji Massal Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan NO TANGGAL TEMPAT MATERI 1. 2. 3. 03 Juli 2010 21 agustus 2010 25 agustus 2010 Masjid Al Mabrur Asrama Haji Pondok Gede Jak-Tim Masjid Al Mabrur Asrama Haji Pondok Gede Jak-Tim Masjid Al Mabrur Asrama Haji Pondok Gede Jak-Tim Kebijakan pemerintah tetangperhajian. kebijakan teknis tentang penyelenggaraan ibadah haji. kesehatan haji. sosialisasi zakat, infaq dan shadaqoh. Kebijakan UU No.13 Th 2008 Kebijakan Pemerintah tentang Bimbingan manasik haji. Bimbingan kesehatan jama’ah haji Sosialisasi Uuzakat. Bimbingan perjalanan haji. Peragaan manasik haji Kesehatan haji dengan alat KB Menunaikan ibadah zakat mal dan infaq shodaqoh calon jama’ah haji 4 M Syakiri Jama’ah Haji Tahun 2010 Yang Mengikuti Manasik Haji Di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan , Pejaten Jakarta Selatan,Sabtu 28 mei 2011 5 Fariha Jama’ah Haji Tahun 2010 Yang Mengikuti Manasik Haji Di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan , Pejaten Jakarta Selatan, Sabtu 28 mei 2011 4. 02 oktober 2010 Masjid Al Mabrur Asrama Haji Pondok Gede Jak-Tim Pembentukkan kelompok bimbingan perjalanan ibdah haji. Kesehatan haj mandiri Tempat pembayaran zakat, infaq dan shadaqoh. Tabel diatas menjelaskan tentang penjadwalan pendidikan dan pelatihan manasik haji yang dilakukan kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan yang dinamakan pendidikan dan pelatihan massal yang dilakukan di kantor Kementerian Agama kota Jakarta Selatan dengan diberikan jadwal pendidikan dan pelatihan manasik haji tersebut calon jama’ah haji lebih jelas waktu tempat dan materi yang diberikan oleh Pembina. Tabel.2 Jadwal Bimbingan Manasik Haji Klasikal Kantor Urusan Agama Kua NO TGL TEMPAT MATERI 1. 04,10,11,17, 18,24,25,32 juli dan 1,14,15 agustus 2010 Masing-masing kecamatan cilandak,keb.baru, mampang prapatan, jagakarsa, pesangrahan, kebayoran lama, pancoran, setiabudi, tebet, pasar minggu 1. panduan perjalanan haji  kegiatan ditanah suci  kegiaan di arab saudi 2. kesehatan dalam pelaksanaan ibadah haji koordinasi dengan puskesmas setempat 3. bimbingan manasi haji a. ahklakul karimah b. adat istiadat bangsa arab 4. bimbingan manasi haji a. niat aidan umroh b. thawaf c. peragaan 5. bimbingan mansik haji a. sa’i b. wukuf di arafah c. peragaan 6. bimbingan mansik haji a. mabit di mina dan lontar jumroh b. thawaf ifadhah dan wad c. peragaan 7. bimbingan mansik haji a. thawaf b. sa’i 8. bimbingan mansik haji a. Wukuf di arafah b. sa’i 9. a. Peragaan manasik haji dan travelling b. hikmah dan pelestarian haji mabrur 10. peragaan manasik haji lanjutan dari travelling 11. peragaan manasik haji lanjutan dari travelling Tabel diatas menjelaskan pendidikan dan pelatihan manasik haji tidak hanya dilakukan kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan, dalam hal ini Kantor Urusan Agama memberikan pendidikan dan pelatihan manasik haji yang dinamakan pendidikan dan pelatihan manasik haji klassikal. 2. Metode pendidikan dan pelatihan manasik haji kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan. Metode merupakan cara atau untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan, apabila metode tersebut efektif maka semakin mudahlah mencapai tujuan yang diinginkan. kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan mengunakan3 metode yaitu ceramah, Tanya jawab dan praktek. Seperti yang di jelaskan oleh Bpk Sulaiman, Bag penyuluhan: “Sedangkan metode yang digunakan saat pembelajaraan sedang berlangsung memakai 3 cara, yaitu ceramah, Tanya jawab, dan praktek. Kalo ceramah itu calon jama’ah haji hanya mendengarkan pemberi materi, sedangkan Tanya jawab itu calon jama’ah haji menanyakan kesulitan yang telah dijelaskan oleh pemberi materi dan yang terkahir itu praktek yaitu melakukan seluruh kegiatan ibadah haji” 6 A. Subhan, jama’ah haji yang mengikuti pendidikan dan pelatihan manasik haji kantor Kementerian Agama kota Jakarta Selatan mengungkapkan kantor Kementerian Agama kota Jakarta Selatan mempunyai metode manasik haji dibagi menjadi tiga metode, ceramah, Tanya jaawab dan praktek. 7 Sedangkan M. Syakiri mengungkapkan dari ketiga metode yang gunakan saat pendidikan dan pelatihan manasik haji kurang untuk dimengerti oleh sebagian calon jama’ah haji, dan menajdikan calon jama,ah haji yang binggung akan perjalanan haji. 8 Namun Fariha mengungkapakan dari ketiga metode yang dilangsungkan oleh kantor Kementerian Agama kota Jakarta Selatan cukup lebih faham, dengan melangsungkan metode dengan pendekatan kekeluargaan 6 Sulaiman bag, Penyuluhan penyelenggara haji dan umroh Kementerian Agama kota Jakarta Selatan, dalam Wawancara skripsi di Kantor Seksi Haji dan Umroh, senin 22 maret 2011 7 A Subhan jama’ah haji tahun 2010 yang mengikuti manasik haji di kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan, Buncit Raya Jakarta Selatan Sabtu 28 mei 2011 8 M Syakiri Jama’ah Haji Tahun 2010 Yang Mengikuti Manasik Haji Di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan , Pejaten Jakarta Selatan,Sabtu 28 mei 2011 seluruh calon jama’ah haji tidak akan segan untuk melakukan pembahasan ibadah haji. 9 Adapun metode yang digunakan kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan: a. Ceramah: adalah metode yang dilakkan oleh kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan untuk memberikan pemahaman mengenai makna ibadah haji kepada calon jama’ah haji. Dengan metode ini calon jama’ah haji hanya mendengarkan penjelasan-penjelasan yang diberikan oleh pembimbing atau Pembina baik penjelasan tentang hokum haji, adat istiadat Bangsa Arab. b. Tanya jawab: adalah metode yang dilakukan untuk calon jma’ah hjai yang mempunyai kendala yang mereka miliki ketika berlangsungnya pendidikan dan pelatihan manasik haji. Dengan metode ini kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan berharap agar calon jama’ah haji mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang ibadah haji yang sempurna. c. Praktek: adalah metode yang diterapkan kepada calon jama’ah haji untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang iabdah haji. Dalam hal ini calon jama’ah haji mempraktekkan keseluruhan ibadah haji. Seperti aktifitas thawaf, sa’i. 9 Fariha Jama’ah Haji Tahun 2010 Yang Mengikuti Manasik Haji Di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan , Pejaten Jakarta Selatan, Sabtu 28 mei 2011 Saat melakukan keseluruhan proses metode pendidikan dan pelatihan manasik haji yang dilangsungkan kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan mengggunakan pendekatan kekeluargaan, sehingga dengan pendekatan tersebut calon jama’ah haji bebas mengutarakan semua permasalahan yang dihadapi ketika pendidikan dan pelatihan manasik haji. Selain itu dengan menggunakan pendekatan kekeluargaan dapat memberikan kenyamanan calon jama’ah haji karena seperti yang diketahui bahwa sesama muslim itu saling bersaudara. 3. Materi pendidikan dan pelatihan manasik haji kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan Materi adalah hal yang sangat penting untuk disampaikan kepada calon jama’ah haji ketika dalam pendidikan dan pelatihan manasik haji, karena dengan penyampaian materi calon jama’ah haji lebih memudahkan dalam pelaksanaan ibadah haji. Diantara materi yang disampaikan pengenalan budaya adat istiadat Bangsa Arab, dengan pengenalan budaya bangsa Arab diharapkan calon jma’ah hji dapat lebih mandiri di tanah suci kelak, materi lainnya adalah akhlakul karimah dan pemahaman ibadah haji bertujuan calon jama’ah hji dapat lebih khusu’ menunaikan ibadah haji. Seperti yang diucapakan oleh Bpk Sulaiman: “Materi adalah bahan dasar untuk pembahasan manasik haji materi yang kami gunakan sudah ketetapan pemerintah yaitu dengan pengenalan budaya bangsa Arab yaitu menjelaskan kebiasan budaya arab,akhlakul karimah terdiri dari etika yang baik,selanjutnya tentang ibadah haji dari semua materi yang kami berikan bertujuan agar calon jama’ah haji lebih mandiri, khusu’ melaksanakan ibadah haji” 10 A.Subhan mengungkapkan bahwasanya materi yang diberikan pemerintah kepada calon jama’ah haji sangat bagus untuk bahan dasar dan pedoman pendidikan dan pelatihan manasik haji. 11 M.Syakiri mengungkapkan materi yang diberikan pemateri kepada calon jama’ah haji sangat jelas untuk diberikan kepada calon jama’ah haji yaitu dengan pengenalan budaya Arab Saudi, pemahaman tentang ibadah haji. 12 Namun tidak jauh berbeda dengan yang diungkapakan oleh Fariha materi yang diberikan kepada calon jama’ah haji terdiri dari pemahaman ibadah haji, pengenalan budaya Arab Saudi dengan materi yang diberikan sudah cukup bagus. 13 Berdasarkan tujuan kantor Kementerian Agama kota Jakarta Selatan yang menjadikan jama’ah haji yang mandiri mengerti huku-hukum ibadah haji dan dapat kkhusu melaksanakan ibadah haji maka kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan memberikan materi kepada calaon jama’ah haji yang mengikuti manasik haji dengan pengenalana budaya Bangsa Arab, 10 Sulaiman bag, Penyuluhan penyelenggara haji dan umroh Kementerian Agama kota Jakarta Selatan, dalam Wawancara skripsi di Kantor Seksi Haji dan Umroh, senin 22 maret 2011 11 A Subhan jama’ah haji tahun 2010 yang mengikuti manasik haji di kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan, Buncit Raya Jakarta Selatan Sabtu 28 mei 2011 12 M Syakiri Jama’ah Haji Tahun 2010 Yang Mengikuti Manasik Haji Di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan , Pejaten Jakarta Selatan,Sabtu 28 mei 2011 13 Fariha Jama’ah Haji Tahun 2010 Yang Mengikuti Manasik Haji Di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan , Pejaten Jakarta Selatan, Sabtu 28 mei 2011 hukum-hukum ibadah haji dan memberikan materi seluruh perjalanan ibadah haji. 4. Nara Sumber pendidikan dan pelatihan manasik haji kantor Kementerian Agama kota Jakarta Selatan Nara sumber adalah pemeberi materi disaat pendidikan dan pelatihana manasik haji sedang berlangsung, kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan membrikan wewenang kepada Drs.H Herman Syukri MM, Drs. H Hanif Bin kasha MA, Drs. KH Aakhfiyudin MA. Untuk memberikan materi pendidikan dan pelatihan manasik haji kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan. a. Drs Herman Syukri MM : memeberikan pendidikan dan pelatihan dengan materi pengenalan adat istiadat budaya Bangsa Arab, 14 dengan penyamapaian materi ini diharapkan calon jama’ah haji dapat berdaptasi dengan mudah. b. Drs. H. hanif bin Kasah MA: nara sumber ini memberikan materi tentang kegiatan ibadah haji. 15 Dengan latar belakang yang mahir dalam hukum fiqih haji maka nara sumber ini diberikan memberikan wewenang untuk mendidik dan melatih calon jama’ah haji dalam ibadah haji. Dengan penyamapaian materi ini di harapkan calon jama’ah haji dapat khusu’ menjalankan ibadah haji. 14 Hamidullah Kepala Seksi Penyelenggara Haji Dan Umroh Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan,Dalam Wawancara Skripsi di Kantor Seksi Haji Dan Umroh, Rabu 27 april 2011 15 Ibid c. Drs. KH. Wakhfiyuddin MA: nara sumber ini memeberikan materi tata cara ibadah haji melalui praktek. 16 Dengan latar belakang beliau yang mengerti dan mahir dalam ibadah haji, seksi haji dan umroh memberikan wewenang untuk memberikan praktek ibadah haji kepada calon jama’ah haji, diharapkan dengan penyamapaian ini calon jama’ah haji dapt lebih faham menjalankan ibadah haji. 5. Sarana dan Prasarana Fasilitas kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan cukup memadai dengan adanya ruangan Brwijaya di kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan gedung haji dan umroh lantai tiga dapat dijadikan pendidikan dan pelatihan manasik haji terhadap calon jama’ah haji, sarana dan prasarana yang digunakan kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan ketika praktek mamakai contoh ka’bah dengan semua fasilitas yang sudah lengkap diharapkan calon jama;ah dapat lebih semangat untuk memahami keseluruhan ibadah haji. Seperti yang dikatakan oleh Bapk Sulaiman: “Untuk fasilitas kantor Kementerian Agama sudah mempersiapkan seluruh kegiatan manasik haji dan kami sudah punya dan cukup untuk digunakan sebagai manasik, seperti tempat unutk pemberian materi dan praktek, kami selalu berharap dengan kelengkapan fasilitas ini, para calon jama’ah haji makin tumbuh rasa semangat untuk mengetahui ibadah haji” 17 16 Ibid 17 AgungBag.sarana dan prasrana penyelenggara haji dan umroh Kementerian Agama kota Jakarta Selatan dalam wawancara penelitian Skripsi,senin 22 maret 2011 B. Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan dalam Formulasi Strataegi Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Manasik Haji pada calon Jama’ah haji. 1. Perumusan Strategi Joel Ross dan Michael Kamy, sebagaimna yang dikutip olejh Fred.R David mengatakan bahwa sebuah organisasi tanpa adanya strategi itu bagaikan kapal tanpa kemudi, bergerak, tanpa adanya tujuan tertentu. 18 “Insya Allah kantor Kementerian Agama kota Jakarta selatan khususnya seksi haji dan umroh dalam menyelenggarakan pembelajaran manasik haji, kami masih dalam jalur manajemen strategi agar semua tujuan dapat dicapai, dalam mengambil keputusan kami tidak semena-mena kami ambil, akan tetapi kami rumuskan bersama terlebih dahulu” 19 Demikian halnya dengan Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan dalam penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan manasik haji semua yang diputuskan dalam penyelennggaraan tetap berada dalam jalur strategi. Dalam bukunya Fred. R david mengupas tentang tekhnik perumusan strategi yang penting dapat dipadukan menjadi kerangka kerja diantarannya : a. Tahapan in-put Dalam tahap ini proses dilakukan oleh dan meringkas informasi sebagai masukan yang perlu untuk merumuskan strategi. Dalam proses ini Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan memperoleh informasi yang masuk dari berbagai pihak diantarannya, lembaga seperti majlis 18 Fred R.David, Manajemen Strategis Konsep, Jakarta :PT Pren halindo, 1998, h.3 19 Hamidullah Kepala Seksi Penyelenggara Haji Dan Umroh Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan,Dalam Wawancara Skripsi di Kantor Seksi Haji Dan Umroh, Rabu 27 april 2011 taklim, masyarakat, dan lain sebagainnya, yang menjadi sumber inspirasi dan ide untuk merumuskan strategi penyelenggaraan. Diantara informasi yang menjadi sumber inspirasi adalah bahwa kualitas pengajar kurang, waktu yang disiapkan terlalu sedikit dan metode yang digunakan saat pendidikan dan pelatihan manasik haji kurang inovatif. Melalui cara ini akan dapat diketahui mengenai kelemahan dan kekuatan yang ada pada seksi haji, setelah mengetahui kelemahan dan kekuatan yang ada pada seksi haji melalui informasi yang masuk, maka barudari merumuskan strategi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan manasik haji Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan. b. Tahap pencocokan Dalam tahap ini, yang harus dilakukan adalah memfokuskan pada hasil strategi alternatif yaitu dengan memadukan faktor-faktor internal kekuatan dan kelemahan dan eksternal peluang dan ancaman. Dalam tahap ini seksi haji menyususiakan diri tehadap situasi dan kondisi yang dihadapi dengan memadukan pada kekuatan dan kelemahan secara internal, peluang dan ancaman secara eksternal, setelah diketahui faktor eksternal dan internal dari Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan khususnya seksi haji dapat mengetahui strategi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang digunakan. Kemudian kekuatan adalah merupakan sesuatau yang harus dipublikasikan karena akan menjadi nilai lebih bagi Seksi Haji Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan sendiri dan akan menjadi daya tarik bagi calon jama’ah haji khususnya. Pada tahap ini penulis akan menguraikan mengenai langkah-langkah yang diambil Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan yaitu seperti mengadakan pelatihan dan pelatihan dengan mengundang pendidik atau pelatih yang lebih berkompeten dalam Ibadah Haji. c. Tahap keputusan Dalam tahap ini merupakan tahap keputusan, dalam pengambilan keputusan harus memikirkan hal-hal apa yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang. Ketika semua sudah sesuai untuk menerapkan strategi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan manasik haji dengan mempertimbangkan segala situasi dan kondisi kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan baik dari faktor internal dan eksternal degan mengumpulkan informasi yang masuk mengenai kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, waktu untuk pendidikan dan pelatihan manasik haji, metode yang akan dilakukan saat pendidikan dan pelatihan. Seksi haji kantor kementerian agama Kota Jakarta Selatan mengambil beberapa langkah dalam menentukan keputusan strategi sebagaimana yang telah penulis kemukakan pada tahap pencocokan yaitu strategi mengandalkan pada kekuatan kantor kementerian Agama, karena strategi ini cukup efektif untuk diterapkan dalam kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan, hal ini merupakan langkah awal untuk memperkenalkan pendidikan dan pelatihan manasik haji yang lebih professional. Setelah penulis kemukakan mengenai tekhnik perumusan strategi yang dipadukan mengenai kerangka kerja diatas, berikut penulis uraikan juga mengenai tahapan pembuatan perumusan strategi, sebelum strategi itu dilaksanakan tentunya ada proses awal yaitu harus dirumuskan terlebih dahulu. Perumusan strategi adalah tahapan yang paling menantang sekaligus menarik dalam proses manajemen strategi. Yang dikaitkan pada proses penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan manasik haji dalam upaya menjadikan jama’ah haji yang lebih paham tentang perhajian dan lebih mandiri di tanah suci kelak. Dalam perumusa strategi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan manasik haji kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan termasuk didalamnya adalah pengembangan tujuan, peluang dan ancaman secara eksternal dan penetapan kekuatan dan kelemahan secara internal dengan menetapkan objektivitas, mengabungkan strategi alternatif serta memilih strategi yang akan dilaksanakan. 1 Mengembangkan tujuan Tujuan adalah hasil akhir yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi yang pada akhirnya kinerja organisasi menjadi terarah pada satu tujuan, sebagai instansi yang dekat dengan masyarakat, tujuan dari strategi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kantor kementeian agama kota Jakarta Selatan adalah menjadi jama’ah haji yang paham dan mengerti hukum-hukum perhajian dan menjadikan jama’ah yang mandiri serta dapat khusu’ beribadah ditanah suci. Karena pendidikan dan pelatihan manasik sangatlah penting dilaksanakan guna memperlancar ibadah haji ditanah suci maka dari itu banyak KBIH yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan manasik haji. Begitu pula halnya dengan kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan yang menjadikan jama’ah ahi yang mandiri melalui pendidikan dan pelatihan manasik haji. 2 Peluang dan ancaman faktor eksternal ditengah banyaknya KBIH yang menjanjikan pendidikan dan pelatihan yang professional, kantor kementerian agama Kota Jakarta Selatan mencoba menawrkan konsep manasik yang lebih profesinal, kehadiran kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan dalam pendidikan dan pelatian manasik haji berharap agar pendidikan dan pelatihan manasik yang mereka bawakan dapat dipahami oleh calon jama’ah haji dan bisa memberikan ibadah yang khusu’ ditanah suci kelak. Kendati kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan sangat dekat dengan masyarakat maka kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan harus mengenali peluang dan ancaman secara eksternal. Adapun peluang dan ancaman secara eksternal yang kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan miliki penulis uraikan sebagai berikut : Peluang merupakan sitauasi penting dan menguntungkan bagi suatu instansi yaitu kantor kementerian agama Jakarta Selatan dimasa yang akan , kantor kementerian agama Jakarta Selatan memiliki peluang diantaranya sebagai berikut : a. Instansi kantor kementerian agama Kota Jakarta Selatan mempunyai pandangan yang baik dari masyarakat. b. Instansi kantor Kementerian agama Kota Jakarta Selatan mempunyai harga yang cukup murah untuk pendididkan dan pelatihan manasik haji. c. Adanya kekerabatan yang sangat dekat dengan lembaga majlis taklim disekitar wilayah kantor kemeterian agama Kota Jakarta Selatan. d. Adanya hubungan baik antara alumni jama’ah haji dengan kantor kementerian agama Jakarta Selatan. Dan ancaman adalah keadaan yang tak menguntungkan ebuah instansi atau organisasi, dalam hal ini kantor kementerian agama Jakarta Selatan pelu mengetahui ancaman-ancaman yang ada secara baik dan benar dengan harapan kantor kementerian agama Kaota Jakarta Selatan dapat mengambil langkah awal untuk mengambil strategi. Adapun ancaman yang ada pada kantor kementerian agama Jakarta Selatan sebagai berikut : a. Strategi yang digunakan oleh kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan banyak dilakukan pula oleh instansi atau lembaga-lembaga lain. b. Kurangnya minat masyarakat dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan. c. Kondisi kegamaan di wilayah Jakarta Selatan yang belum sepenuhnya sadar atas pentingnya ibadah haji. 3 Penetapan kekuatan dan kelemahan secara internal Setiap organisai harus mengetahui kekuatan yang dilmiliki, karrena hal ini dapat memberikan keuntungan bagi organisasi. Adapun kekuatan yang dimiliki kantor kementerian agama Jakarta selatan adalah sebagai berikut: a. Pelayanan yang bersahabat terhadap calon jama’ah haji, kantor kementerian agama kota Jakarta selatan selalu berusaha membarikan yang terbaik. b. Faktor kebersamaan karyawan atau staff haji kantor kementerian agama Kota Jakarta Selatan selalu berusaha memberikan kenyamanan, kemudahan serta kebersamaan bagi calon jama’ah haji. Selain mengetahui kekuatan kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan harus mengenali segala kelemahan yang dimiliiki oleh organisasi, adapun kelemahan kantor kementerian agama Kota Jakarta selatan sebagai berikut: a. Kurangnya pengawasan yang diberikan oleh kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan yang diberikan terhadap calon jama’ah haji dalam pendidikan dan pelatihan manasik haji. b. Kuragnnya fasilitas untuk tempat pelatihan dan pendidikan manasik haji. c. Kurangnya tenaga pengajar yang lebih professional dalam pendidikan dan pelatihan manasik haji. 4 Menetapkan suatu objektifitas dan menghasilkan strategi alternative Setelah menetapkan kepada kekuatan dan kelemahan secara internal, kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan menetapkan kepada suatu objektifitas yang merupakan factor yang dominan untuk mengetahui hasil strategi yang akan diambil. Penetapan suatu objektifitas ini mengacu kepada tujuan dan sasaran yang kemudain dikaitkan dengan factor kekuatan yang mereka miliki yang menjadi keunggulan. Dengan menetapkan suatu objektifitas sehingga dapat menghasilkan strategi alternatif. Kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan menetapkan informasi, kritik atau saran sebagai bahan dasar penetapan suatu objek dan memperpanjang waktu pendidikan dan peatihan serta meberikan inovasi dalam metode pendidikan dan pelatihan mansik haji. 5 Memilih strategi untuk digunakan Unuk langkah selanjutnya setelah seksi haji memilih strategi yang telah ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah melaksanakan strategi yang telah ditetapkan tersebut.dalam tahap pelaksanaan strategi sangat membuthakn komitmen dan kerjasama dari seluruh unit, tingkat dan anggota kantor kementerian agam kota Jakarta selatan. Tanpa adanya komitmen dan kerjasama dalam melaksanakan strategi sehingga proses formulasi dan analisis strategi hanya akan menjadi impan yang jauh dari kenyataan yang diharapkan. Dalam hal ini kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan terlebih dahulu harus mengenalu pada kekuatan dan kelemahan secra internal serta peluang dan ancaman secara eksternal. Kemudian menetapkan suatu objektifitas dan menghasilkan strategi yang digunakan kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan harus memilih strategi yang akan digunakan dari strategi yang sudah ada membuat kembali strategi yang baru yang lebih efisien dan efektif dari strategi yang sudah ada.dan kantor kementerian agama Jakarta Selatan melakukan strategi metode yang lebih inovasi seperti menambahkan metode diskusi, dan memperpanjang waktu serta menjadikan informasi yang masuk sebagai dasar strategi. 2. Implemetasi Strategi Sebagaimana yang di nyatakan siagian dalam manajemen modern, Implementasi strategi termasuk pengembangan budaya dalam mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengubah arah, menyiapkan annggaran, mengembangkan dan memanfaatkan system informasi yang masuk. 20 Tahapan penerapan merupakan suatu proses yang paling penting dan vital bagi keberhasilan sutau organisasi pemerintah. Berikut implementasi strategi kantor kementerian agama Kota Jakarta Selatan dalam pendidikan dan pelatiahan manasik haji: a. Pengembangan budaya dalam mendukung strategi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan manasik haji 20 S.P Siagian, Manajemen Modern, Jakarta : Masagung, 1994 cet ke 2, hal, 17 Pada tahap pengembagan budaya sebagai pendukung strategi penyelenggaraan pendidikan pelatihan manasik haji, diantarnya sebagai berikut: 1 Mengadakan kerjasama dengan lembaga majlis taklim atau pengajian sekitar kantor kemeterian agama kota Jakarta Selatan. 2 Menciptakan buku-buku pendidikan dan pelatihan manasik haji agar calon jama’ah haji lebih mudah dalam memahami permasalahan haji. 3 Pengadaan dokumentasi dari setiap kegiatan pendidikan dan pelatihan manasik haji. b. Menciptakan struktur organisasi yang efektif Setelah program dan kegiatan yang dilakukan sebagai bagian dari pengembangan budaya dalam mendukung strategi pendidikan dan pelatihan manasik haji. Kemudian langkah selanjutnya dalam mengimplementasikan strategi adalah menciptkan struktur lembaga yang eefektif. Dalam suatu lembaga atau instasi, struktur lembaga yang efektif. Daklam suatu lembaga atau instansi, struktur lembaga adalah merupakan cermin miniatur suatu lembaga itu sendiri. Hal ini mencakup pada pengertian proses penetapan struktur lembaga melalui penentuan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai visi dan msi serta tujuan suatu lembaga. Maka penulis melampirkan struktur kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan. 1. Struktur Lembaga Struktur kantor kementerian agama Kota Jakarta Selatan sebagai berikut: a. Ketua seksi haji dan umroh b. Bagian sarana dan pra sarana c. Bagian pembinaan d. Bagian penyuluhan c. Mengubah arah Setelah menciptakan struktur kantor kementerian agama Kota Jakarta Selatan yang efektif, langkah selanjutnya untuk dapat melakukan strategi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan manasik haji kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan harus dapat mengyubah arah dan strategi dari sistem yang ada sebelumnya atau dapat membuat kembali strategi yang baru yang lebih efektif dan efesien dari strategi yang sudah ada sebelumnya. Langkah awal dari proses mengubah arah ini bertumpu pada kebijakan-kebijkan yang diambil oleh ketua atau komisaris sebagai pimpinan kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan. Berdasrkan tujuan kantor kemeterian agama kota Jakarta Selatan menjadikan jama’ah haji yang madiri, dapat khusu di tanah suci maka kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan membenahi dari metode, memperpanjang waktu untuk pendidikan dan pelatihan manasik haji dan menjadikan informasi yang masuk senagi dasar strategi. d. Menyiapkan anggaran Langkah berikutnya dalam implementasi strategi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan adalah menyiapkan anggaran dana sebagai pendukung rencana program yang ada. Dana yang ada pada kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan merupakan dukungan material dari calon jama’ah haji yang jumlahnya cukup memadai, sehingga rencana kegiatan lebih diarahkan untuk pembelian property manasik haji. Sebagai pendukung penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan manasik haji yaitu jumlahnya mencapai 35 juta kemudian untuk kegiatan lainnya budget tidak ditentukan karena terlebih dahulu disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Dengan menetapkan anggaran dapat diketahui sasaran profit juga pertumbuhannya. Penyusunan anggaran juga merupakan bentuk nyata komitmen suatu lembaga atau perusahaan dalam mengimplementasikan strategi yang telah diformulasikan sebelumnya sehingga dapat dipahami jika strategi tidak didukung dengan anggaran yang memadai, strategi tersebut besar kemungkinan akan berubah menjadi suatu dokumen sejarah perusahaan. e. Memanfaatkan informasi yang masuk kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan berusaha untuk mempertahankan dan selalu meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan manasik haji, oleh karena itu kantor kementerian agama kota Jakarta Selatanselalu memanfaatkan segala bentuk informasi yang didapatnya sebaik mungkin, baik mengenai kritik ataupun saran yang diterimanya dari berbagai pihak dijadikan sebagai sarana untuk intropeksi diri dan untuk mengembangkan dan terus meningkatkan pendidikan dan pelatihan manasik haji agar tetap menciptakan jama’ah yang mandiri. 3. Evaluasi strategi penyelenggaran pendidikan dan pelatihan manasik haji Langkah terakhir dalam strategi adalah evaluasi kegiatan atau program untuk mengukur tingkat keberhasilan atau justru sebaliknya yaitu kegagalan dalam menjalankan strategi sebagimana yang telah dinyatakan oleh Fred R David dalam bukunya manajemen strategic adalah proses berfikir strategic meberikan definidi tentang evaluasi yaitu evalusai strategi adalah proses mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan rencana-rencana yang telah diterapkan berikut kinerjanya serta menbandingkan rencana tersebut sengan standar yang telah ditentukan. 21 Evaluasi juga sangat diperlukan karena keberhasilan pada saat ini bukan merupakan jaminan kenerhasilan dimasa yang akan dating. Berikut beberapa langkah dalam proses evaluasi yang harus dilakukan oleh semua lembaga termasuk kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan: a. Meninjau factor eksternal dan internal yang menjadi dasr strategi. Kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan perlu meninjau kembali faktor-faktor eksternal mengenai peluang dan ancaman serta faktor-faktor internal yang mencakup kekuatan dan kelemahan yang ada pada kantor 21 Fred R.David, Manajemen Strategis Konsep, Jakarta :PT Pren halindo, 1998, Hal 5 kementerian agama kota Jakarta Selatan sebagaimana yang telah diuraikan diatas mengenai penetapan kekuatan dan kelemahan serta mengenai peluang dan ancaman sebagai dasar dari proses srtategi. Setelah diketahui dari faktor eksternal dan internal sehingga kantor kementerian agama kota Jakarta Selatandapat mengambil beberapa langkah untuk dapat mempertahankan apa yang dianggap lebih sebgai dasar strategi itu sendiri dan apa yang harus diperbaiki dan diubah dari kekurangan yang ada. Dengan demikian kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan akan mampu menutupi segala kekurangan yang diketahui dari faktor internal sebagai jati diri salah satu intansi pemerintahan yaitu kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan. b. Mengukur prestasi dan membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyatann. Sejauh ini keberhasilan kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan dalam melakukan pendidikan dan pelatihan manasik haji dapat dikatakan baik walaupun jauh dari tujuan, dengan hasil yang diharapkan oleh seluruh staff atau karyawan kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan. Diantaranya hasil yang telah dicapai oleh kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan sebagai berikut: 1 Semakin sedikit permasalah yang datang ketika jama’ah haji beribadah di tanah suci. 2 Banyaknya kepercayaan masyarakat dalam pendidikan dan pelatihan yang dilangsungkan oleh kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan. c. Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi dengan rencana. Dalam proses evaluasi tidak lengkap jika tidak diambil tindakan korektif terhadap perbaikan penyimpangan yang terjadi. Jika suatu standar ditetapkan untuk mencerminkan struktur lembaga atau instansi dan apabila prestasi kerja telah diukur dalam standar ini, maka perbaikan dalam penyimpangan dapat dicegah. Tindakan korektif terhadap karyawan atau staff kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan diambil alih oleh kepala seksi penyelenggaraan haji dan umroh. 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan serangkain penelitian dan menguraikan pembahasan tentang strategi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan manasik haji kantor kementerian agama kota Jakarta Selatan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kantor kementrian agama kota Jakarta Selatan selalu berupaya membenahi sistem pendaftaran, materi, metode, nara sumber serta sarana dan prasarana yang digunakan dalam penyelanggaraan pendidikan dan pelatihan manasik haji yaitu melalui sistem pendaftaran denagn memberikan jadwal dan konsultasi, Metode: ceramah yaitu calon jama’ah haji hanya mendengarkan penjelasan-penjelasan yang diberikan oleh Pembina atau pembimbing, metode Tanya jawab yaitu metode yang diberikan kepada calon jama’ah haji yang mempunyai persoalan terhadap pendidikan dan pelatihan manasik haji, selanjutnya adalah metode praktek yang diberikan Kantor kementrian agama kota Jakarta Selatan kepada calon jama’ah mempraktekkan seluruh kegiatan ibadah haji. Materi, materi yang digunakan Kantor kementrian agama kota Jakarta Selatan seperti pengenalan budaya Bangsa Arab, dan memberikan materi seluruh pemahaman ibadah haji. Yang terkahir nara sumber dan sarana prasarana. 2. Kantor kementrian agama kota Jakarta Selatan mengunakan formulasi Dalam formulasi strategi dibagi menjadi tiga bagian yaitu perumusan, implementasi, dan evaluasi. Sebagi berikut: a. Dalam perumusan strategi pertama tahap input yaitu memanfaatkan informasi yang masuk bersumber dari masyarakat, calon jama’ah haji dan lembaga majlis taklim. Tahap selanjutnya adalah tahap pencocokan yaitu memadukan antara factor eksternal dan internal, setelah itu menyususaikan diri terhadap situasi dan kondisi. Tahap selanjutnya adalah tahap keputusan yaitu dengan mempertimbangkan factor eksternal dan internal dan mengumpulkan informasi yang masuk, selain dari ketiga tahap itu harus mengembangkan tujuan, melihat peluang dan ancaman, kekuatan dan kelemahan, menetapkan suatu objektifitas dan mengahasilkan strategi alternative dan memilih srategi untuk digunakan. b. implementasi strategi, dalam mengimplementasikan strategi adalah dengan mengembangkan budaya Kantor kementrian agama kota Jakarta Selatan yaitu dengan membentuk kerjasama kepada majlis taklim dan mengadakan dokumen, setelah mengembangakan budaya, menciptakan struktur organisasi, mengubah arah dari strategi yang sudah ada menjadikan strategi yang baru yang inovatif dan kreatif, dan juga menyiapkan anggaran dan yang terakhir adalah memanfaatkan informasi yang masuk. c. Point ketiga dari formulasi strategi adalah evaluasi, dari evaluasi Kantor kementrian agama kota Jakarta Selatan meninjau faktr eksternal dan internal dan mengukur prestasi dan membandingkan hasil yang diharapkan denagan kenyataan serta mengambil tindakan korektif.

B. Saran- saran

1. Dari kesimpulan diatas maka penulis memeberikan saran untuk Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan yaitu agar selalu berupaya membenahi semua persoalan yang berkembang dalam ibadah haji haji, dalam pelatihan yang diberikan harus menggunakan waktu yang cukup dan metode harus lebih inovatif. 2. Strategi akan efektif bila dijalankan kepada seluruh staff seksi haji, maka untuk tahap implementasi strategi, butuh kesadaran dari seluruh anggota di dalamnya untuk menjalankan seluruh strategi yang telah di rumuskan. Seksi haji harus melihat semua kritikan dan informasi yang masuk dari semua kalangan.