Pembuatan Metil Ester Asam Lemak

4.2 Pembuatan Metil Ester Asam Lemak

Pembentukan metil ester asam lemak dengan reaksi transesterisfikasi secara alkoholisis dari 100 ml minyak kastor dengan 50 ml metanol menggunakan katalis H 2 SO 4 dalam pelarut benzena pada suhu 80 o C diperoleh metil ester asam lemak, dengan reaksi seperti pada Gambar 6. trigliserida metanol metil ester gliserol Gambar 6. Reaksi Pembentukan Metil Ester Asam Lemak. 4.2.1 Analisis Spektrskopi FT-IR Metil Ester Asam Lemak Untuk mengetahui apakah reaksi sesuai dengan yang diharapkan, metil ester asam lemak minyak kastor metil risinoleat yang diperoleh diidentifikasi dengan spektroskopi FT-IR menghasilkan spektrum seperti pada Gambar 7 halaman 25, memberikan puncak serapan pada daerah bilangan gelombang 3448,43 cm -1 yang merupakan serapan khas untuk gugus hidroksil -OH, pada bilangan gelombang lebih kurang 3009,01 cm -1 merupakan puncak serapan untuk C-H sp2 dari gugus -CH=CH- dan didukung dengan serapan pada bilangan gelombang 1655,81 cm -1 yang merupakan serapan khas dari ikatan C=C. Pada bilangan gelombang 1740,36 cm -1 merupakan serapan khas dari gugus karbonil Universitas Sumatera Utara C=O dari ester dan didukung dengan puncak serapan C-O-C pada daerah bilangan gelombang 1196,98 cm -1 sehingga dapat disimpulkan adanya gugus ester. Pada daerah bilangan gelombang 2856,67 cm -1 dan 2924,50 cm -1 menunjukkan adanya vibrasi sretching dari C-H sp 3 yang didukung vibrasi bending C-H sp 3 dari –CH 2 pada bilangan gelombang 1460 cm -1 dan dari –CH 3 pada bilangan gelombang 1376,79 Hart, dkk. 2003; Silverstein, et al. 1981. Gambar 7. Spektrum FT-IR dari Metil Ester Risinoleat. Metil ester asam lemak minyak kastor memiliki ikatan –C-H dan -C-C, =C-H dan C=C dari alkena, C=O dan C-O-C dari ester, -OH dari alkohol gugus OH O CH 3 -CH 2 5 -CH-CH 2 -CH=CH-CH 2 7 -C OCH 3 Universitas Sumatera Utara hidroksil. Ikatan dan gugus-gugus tersebut juga sama seperti pada minyak kastor. Puncak –OH dan C=O pada spektrum FT-IR metil ester gambar 7 menunjukkan adanya sedikit perbedaan dengan puncak –OH dan C=O pada spektrum FT-IR minyak kastor. Puncak –OH pada metil ester terdapat pada bilangan gelombang yang lebih besar dari minyak kastor. Puncak C=O pada metil ester lebih lebar dan terdapat pada bilangan gelombang yang lebih besar dari minyak kastor. Hal ini dapat disebabkan oleh pergeseran gugus-gugus yang terjadi akibat perubahan ikatan-ikatan pada minyak trigliserida dengan metil ester asam lemak minyak kastor. Menurut Hart, dkk 2003, dua senyawa yang memiliki ikatan dan gugus yang sama memiliki spektrum yang sama di daerah gugus fungsi 1500-4000 cm -1 tetapi spektrum kedua senyawa tersebut berbeda di daerah sidik jari atau finger print region 700-1500 cm -1 . Pita-pita di daerah sidik jari dihasilkan dari gabungan gerakan bengkok dan regangan dari atom-atom yang ada. Daerah sidik jari adalah khas untuk setiap senyawa.

4.3 Pembuatan Metil Ester Sulfonat MES dari Metil Ester Asam Lemak