Dasar-dasar pertumbuhan Fase normal pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar-dasar pertumbuhan

Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak saat konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. 15 Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh. Jadi bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan mempergunakan satuan panjang atau satuan berat. Tumbuh pada dasarnya merupakan akibat dari proses hiperplasia dan hipertropi sel. Proses hiperplasia terutama terjadi pada awal kehidupan atau semester I kehamilan, diikuti oleh proses hiperplasia dan hipertropi pada semester kedua dan akhirnya proses hipertropi pada semester ketiga kehamilan. 16 Proses tumbuh diatur oleh genotype , hormon, nutrisi dan lingkungan. 17 Tumbuh dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Pada saat lahir pengaruh faktor intrauterin atau faktor maternal lebih dominan dibandingkan faktor genetik terhadap ukuran fisik bayi berat maupun tinggi badan . Hal ini jelas terlihat pada panjang bayi baru lahir di seluruh dunia yang hampir sama. Pengaruh faktor genetik lebih nyata terlihat setelah anak melalui fase bayi. 16 Secara garis besar, terdapat 3 tingkatan pertumbuhan, di masa awal kehidupan terjadi pertumbuhan cepat pertama yang dilanjutkan dengan pertumbuhan yang menetap pada usia sekolah dan pertumbuhan cepat kedua pada masa remaja. 16,18 Indra Wahyudi Tanjung: Perbedaan Kecepatan Tumbuh Pada Anak 6-10 Tahun Di Daerah Endemik Dan Non Endemik Malaria, 2007. USU e-Repository © 2008

2.2 Fase normal pertumbuhan

Untuk mengetahui kecepatan tumbuh yang normal mulai di dalam kandungan sampai dewasa muda, penting dipahami beberapa fase pertumbuhan pada manusia. 19 Pertumbuhan tinggi badan anak yang sudah lahir dibagi ke dalam 3 fase yaitu: fase bayi, anak dan pubertas. 20 Perbedaan pola pertumbuhan pada masing-masing fase ini mempunyai implikasi pada evaluasi seorang anak dengan gangguan pertumbuhan. Pola pertumbuhan cenderung melambat dan memotong persentil kurva pertumbuhan akan dianggap seperti gagal tumbuh atau menderita infeksi kronik. 16 Tabel 2.1. kecepatan tumbuh pada keadaan yang berbeda 19 No Tahap Pertambahan tinggi cm 1 Prenatal 1,2 – 1,5 cm minggu 2. Bayi 23 – 28 cm tahun 3. Anak-anak 5 – 6,5 cm tahun 4. Pubertas 8,3 cm pr 9,5 cm lk tahun Pertumbuhan prenatal Pertumbuhan yang pasti mengenai pertumbuhan prenatal normal masih belum jelas, walaupun banyak faktor-faktor yang dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan prenatal telah diketahui. 13 Pertumbuhan pada masa ini merupakan pertumbuhan yang paling pesat dialami seseorang dalam hidupnya. Pertumbuhan selama masa prenatal rata-rata 1,2 – 1,5 cm minggu. Kecepatan tumbuh linear mencapai puncaknya pada masa gestasi 18 minggu dengan Indra Wahyudi Tanjung: Perbedaan Kecepatan Tumbuh Pada Anak 6-10 Tahun Di Daerah Endemik Dan Non Endemik Malaria, 2007. USU e-Repository © 2008 kecepatan tumbuh 2,5 cm minggu dan menurun menjadi 0,5 cm minggu sebelum janin lahir. Dijumpai perbedaan panjang badan antara janin laki-laki dan janin perempuan sebesar 0,8 cm pada masa kehamilan 30 minggu dan 1 cm pada masa kehamilan 40 minggu. Pertumbuhan janin selama beberapa minggu terakhir kehamilan mulai melambat karena dipengaruhi ukuran uterus ibu. 19 Pertumbuhan masa bayi Setelah lahir faktor genetik lebih berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan bayi. Konsekuensinya dua per tiga dari bayi normal pertumbuhan linear terjadi selama 12 sampai 18 bulan. Selama tahun pertama kehidupan kecepatan tumbuh terjadi dengan cepat, dimana pertambahan tinggi badan sangat bervariasi antara 23 sampai 28 cm tahun. 19,21 Selama masa ini kecepatan tumbuh tidak dipengaruhi hormon pertumbuhan. 19 Pertumbuhan pada tahap awal fase ini masih sangat dipengaruhi oleh faktor nutrisi dan maternal dan kemudian secara perlahan dipengaruhi oleh faktor genetik dan hormonal yang nyata. 16 Pertumbuhan masa anak Selama dua sampai tiga tahun kehidupan kecepatan tumbuh mengalami penurunan yang cepat, rata-rata 7,5 sampai 13 cm tahun. Penelitian longitudinal, setelah dua tahun kelahiran menunjukkan adanya perbedaan penurunan kecepatan tumbuh antara anak laki-laki dan perempuan selama tahun pertama kehidupan sampai tahun kedua dimana anak perempuan Indra Wahyudi Tanjung: Perbedaan Kecepatan Tumbuh Pada Anak 6-10 Tahun Di Daerah Endemik Dan Non Endemik Malaria, 2007. USU e-Repository © 2008 kecepatan tumbuhnya secara nyata lebih besar. 19 Pada fase ini pertumbuhan linear relatif konstan sebesar 5 – 7 cm pertahun sampai menjelang usia pubertas. Pada saat mendekati fase pubertas, seorang anak dapat mengalami perlambatan pertumbuhan yang cukup besar. Pada fase ini hormon utama yang mempengaruhi pertumbuhan adalah growth hormone . Pada fase ini hormon tiroid juga berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan. 22 Oleh karena itu pada fase ini kecepatan pertumbuhan konstan, maka secara konsisten akan terlihat selalu berada pada suatu lajur tertentu pada kurva pertumbuhan atau bergerak pararel sampai memasuki fase pubertas. 16 Pertumbuhan masa pubertas Pubertas berperan didalam pertumbuhan dan dianggap sebagai akhir dari proses penambahan tinggi badan. 19 Pada fase ini terjadi akselerasi pertumbuhan akibat kerja hormon steroid seks yang selain berfungsi normal memicu perkembangan tanda-tanda seks sekunder, juga memicu pertumbuhan tulang. 16 Kecepatan tinggi yang merupakan tanda dari laju kecepatan tumbuh tulang dan peningkatan maturasi tulang ditandai dengan penyatuan epifisis dari tulang panjang. 19,22 Proses henti tumbuh ini terjadi karena stimulasi estrogen terhadap lempeng pertumbuhan epifisis. Pada masa ini faktor hormonal ikut berperan dalam kecepatan pertumbuhan seperti hormon pertumbuhan , IGF-1 Insulin-like growth factor-1 , dan hormon steroid sex. Puncak kecepatan tumbuh terjadi sebelum menarche atau pada stadium pubertas 2-3 awal, sedangkan pada anak laki-laki stadium pubertas 3-4 . Selama masa pubertas seorang anak perempuan dapat bertambah 22 cm dan laki-laki 25 cm. 16 Indra Wahyudi Tanjung: Perbedaan Kecepatan Tumbuh Pada Anak 6-10 Tahun Di Daerah Endemik Dan Non Endemik Malaria, 2007. USU e-Repository © 2008

2.3 Parameter penilaian pertumbuhan