21
Indonesia, seperti ketersediaan penghasil sinyal atau function generator yang memiliki daya tinggi, telah dilakukan banyak percobaan dalam menentukan
frekuensi yang optimal dengan peralatan dan komponen seadanya yang beredar di pasaran. Serangkain percobaan ini telah dilakukan lakukan di laboratorium
dengan menggunakan rangkaian proto-board serta melihat bentuk gelombangdan frekuensinya dengan bantuan osiloskop analog.
Setelah diperoleh frekuensi resonansi pada rangkaian pemancar yang telah dianggap cukup dan sistem sudah mulai berjalan, mulai dibuat masing-masing
rangkaian dengan bantuan software eagle versi 5.6.0 dan membuat beberapa alat pengiriman daya listrik tanpa kabel yang berfungsi dengan lebih baik.
2.13 Perancangan Transmiter
Pada perancangan Helmy Kautsar transmiter pemancarpengirim merupakan bagian yang paling penting dalam sistem ini, jika tidak ada rangkaian
pemancar maka
sebuah tegangan
dari supply
diatas tidak
dapat ditransmisihantarkan tanpa menggunakan kabel.pada sistem ini untuk
memancarkan gelombang digunakanlah sebuah rangkaian osilasi yaitu rangkaian royer oscillator. Pemilihan rangkaian osilasi ini karena kebutuhan untuk
pengunaan daya yang besar, serta dengan menggunakan rangkaian ini tidak membutuhkan rangkaian penguat Radio Frequency RF .
Berbeda halnya bila mengunakan osilator yang lain dimana osilator yang pada dasarnya memiliki daya yang kecil harus dihubungkan dengan rangkaian
penguat lagi sehingga sistem penghantaran dapat terjadi. Namun terlepas dari itu
22
semua masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan akan diterangkan pada bab berikutnya. Bagian LC merupakan bagian terpenting dari royer oscillator.
Perubahan yang dilakukan di LC membuat frekuensi berubah, hal ini yang menjadi percobaan. Sedangkan untuk design LOOP yang merupakan sebuah
induktor namun tidak berupa lilitan tapi berupa selubung tembaga yang dibengkokan sedemikian rupa.Sebenarnya pengunaan kawat pejal juga dapat
dipergunakan namun jika dibuat dengan diameter yang sama dan nilai induktasinya sama, maka menghasilkan diameter yang cukup kecil. Namun jika
menggunakan kawat pejal tersebut akan terjadi panas yang berlebih dibandungkan dengan menggunakan selubung tembaga. Dengan melakukan perubahan yang
mengacu kepada pengamatan penulis dengan antena televisi yang ada dimana, jugabanyak menggunakan selubung-selubung aluminium. Loop tembaga
berselubung menjadi milihan yang baik untuk merancang loop pada pemancar tra nsmitter dan penerima. Dimana dengan induktansi yang di inginkan akan didapat
kan diameter yang lebih besar dan panas yang berkurang. Berikut ini akan di tampilkan diagram dari rangkaian royer yang di gunakan.
Gambar 2.4 Rangkaian royer oscillator
23
Gambar 2.5 transmiter dengan kawat tembaga 2 turn
Gambar 2.6 Transmiter dengan copper tube Dalam suatu system yang di gunakan dari Michael Octora, pengiriman daya
listrik tanpa kabel rangkaian pemancar merupakan rangkaian yang sangat penting dalam proses timbulnya resonansi magnetik. Seperti yang dijelaskan sebelumnya,
bahwa rangkaian pemancar terdiri dari suatu rangkaian penghasil arus bolak balik frekuensi tinggi dan suatu rangkaian LC yang berfungsi sebagai penghasil
frekuensi resonansi.Perancangan rangkaian pemancar ini dilakukan dengan bantuan software eagle versi 5.6.0.Pada rangkaian pemancar, semua komponen
dirancang untuk mencapai frekuensi resonansi tertentu, agar dapat mengirimkan daya listrik dengan baik.Pada gambar 2.7 berikut ini adalah gambar rangkaian
pemancar yang sudah dirancang dan dapat berjalan dengan baik.
24
Gambar 2.7. Sistem WPT Pada gambar 2.7, terlihat bahwa rangkaian pemancar awal sudah dapat berfungsi
dengan baik, akan tetapi dengan perancangan yang lebih optimal, seperti perbaikan pada loop atau antena pemancar, rangkaian yang telah disolder, seperti
yang ditunjukkan pada gambar 2.7, terlihat pada sistem bahwa daya listrik yang dapat diterima menjadi lebih jauh dan lebih baik.
2.14 Perancangan Receiver