Prosedur Penyelenggaraan Uang Elektronik

B. Prosedur Penyelenggaraan Uang Elektronik

1. Prosedur Penerbitan Uang Elektronik Proses penerbitan dan pengisian ulang uang elektronik dilakukan baik melalui penerbit secara langsung maupun melalui agen penerbit dengan cara menyetorkan uang baik secara tunai cash maupun melalui transfer rekening dengan menggunakan satuan mata uang Rupiah. 11 Jumlah uang elektronik yang diterbitkan harus sesuai dengan jumlah nilai uang yang disetorkan berdasarkan ketentuan dan batas maksimal penerbitan uang elektronik dan batas maksimal total nilai transaksi uang elektronik dalam periode tertentu 12 . 2. Redeem Refund adalah penukaran kembali nilai uang elektronik kepada penerbit baik yang dilakukan oleh pemegang pada saat nilai uang elekronik tidak terpakai atau masih tersisa pada saat pemegang mengakhiri penggunaan uang elektronik dan atau masa berlaku media uang elektronik telah berakhir 13 , maupun yang dilakukan oleh pedagang pada saat penukaran nilai uang elektronik yang diterima oleh pedagang dari pemegang kepada penerbit. 14 11 Ibid, Pasal 20 ayat 1 dan 2 12 Ibid, Pasal 14 ayat 1 13 Siti Hidayati, dkk, Operasional E-Money, Jakarta: BI, 2006, hal. 11. Lihat juga Penjelasan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 1112PBI2009, tentang Uang Elektronik, Pasal 17 ayat 3 huruf b 14 Ibid, hal. 11 Redeemability merupakan kewajiban penerbit yang dimaksudkan sebagai bentuk jaminan atau kepastian bagi pemilik nilai uang elektronik, baik pemegang maupun pedagang bahwa mereka setiap saat dapat menukarkan redeem nilai uang elektronik tersebut ke dalam bentuk nilai uang baik berupa uang tunai cash maupun melalui transfer ke rekening yang bersangkutan. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat atas instrumen pembayaran uang elektronik. Kepastian ini juga merupakan salah satu aspek perlindungan kepada konsumen. 15 1 Mekanisme Pencairan bagi Pemegang Pemenuhan hak tagih oleh penerbit atas redeem yang dilakukan oleh pemegang dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan mentransfer sisa nilai uang elektronik tersebut ke rekening pemegang atau memindahkannya ke dalam media uang elektronik yang baru. 2 Mekanisme Pencairan bagi Pedagang Hasil transaksi pedagang dengan pemegang hanya dapat ditarik oleh pedagang melalui rekening pedagang yang tercatat pada bank. Rekening yang tercatat pada bank milik pedagang digunakan sebagai sarana untuk menampung pembayaran dari penerbit atau acquirer setelah dilakukannya transaksi antara pemegang dan pedagang. 16 15 Ibid, hal. 33 16 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1111DASP, Perihal Uang Elektronik, tertanggal 13 April 2009, hal. 28 3. Ketentuan Nilai Uang Elektronik Nilai uang elektronik adalah nilai uang yang disimpan secara elektronik pada suatu media yang dapat dipindahkan untuk kepentingan transaksi pembayaran danatau transfer dana. 17 Nilai uang yang disetorkan terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang tentang Perbankan dan Undang-Undang tentang Perbankan Syariah. Dengan demikian, karena tidak termasuk simpanan maka uang elektronik yang dimiliki oleh pemegang tidak termasuk yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan LPS sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Lembaga Penjamin Simpanan. 18 4. Batasan Nilai Uang Batas paling banyak nilai uang elektronik yang disimpan pada media elektronik adalah sebesar Rp 1.000.000,00 satu juta Rupiah untuk yang berjenis unregistered dan sebesar Rp. 5.000.000,00 lima juta Rupiah untuk yang berjenis registered, serta batas paling banyak total nilai transaksi uang elektronik dalam periode tertentu adalah sebesar Rp. 20.000.000,00 dua puluh juta Rupiah. Pembatasan nilai uang elektronik dan total nilai transaksi dimaksudkan juga karena uang elektronik pada prinsipnya digunakan untuk pembayaran 17 Peraturan Bank Indonesia Nomor 1112PBI2009, tentang Uang Elektronik, Pasal 1 ayat 4 18 Penjelasan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 1112PBI2009, tentang Uang Elektronik, hal. 3 yang bersifat ritail dan untuk mencegah penyalahgunaan uang elektronik seperti untuk tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme. 19 5. Pengelolaan Dana Float Dana float adalah seluruh nilai uang elektronik yang diterima penerbit atas hasil penerbitan uang elektronik danatau pengisian ulang yang masih merupakan kewajiban penerbit kepada pemegang dan pedagang 20 . Kewajiban kepada pemegang antara lain berupa pengembalian seluruh nilai uang elektronik yang tersisa pada media uang elektronik pada saat pemegang mengakhiri penggunaan uang elektronik dan kewajiban kepada pedagang adalah pemenuhan hak tagih pedagang pada saat pedagang menukarkan nilai uang elektronik kepada penerbit atas transaksi pembayaran dari pemegang kepada pedagang redeem. 21 Penerbit harus menempatkan dana float dalam bentuk aset yang aman dan likuid serta menggunakannya hanya untuk memenuhi kewajiban kepada pedagang dan pemegang secara tepat waktu 22 , dan dana float tidak dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasional penerbit dan kegiatan di luar kewajiban kepada pemegang dan pedagang 23 . Apabila penerbit adalah Lembaga Selain Bank, maka sebesar 100 dari dana float yang diperoleh dari 19 Peraturan Bank Indonesia No. 1112PBI2009, tentang Uang Elektronik, Pasal 14 ayat 1 20 Ibid, Pasal 1 ayat 6 21 Penjelasan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 1112PBI2009, tentang Uang Elektronik, hal. 13 22 Peraturan Bank Indonesia Nomor 1112PBI2009, tentang Uang Elektronik, Pasal 17 ayat 3 huruf a,b, dan c 23 Penjelasan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 1112PBI2009, tentang Uang Elektronik, hal. 32 hasil penjualan uang elektronik yang masih merupakan kewajiban penerbit kepada pemegang dan pedagang wajib ditempatkan pada Bank Umum dalam bentuk rekening simpanan berupa tabungan, giro, danatau deposito. 24 6. Masa Berlaku Media Uang Elektronik Penerbit dapat menetapkan masa berlaku media uang elektronik untuk jangka waktu tertentu antara lain dengan pertimbangan adanya batas usia teknis dari media uang elektronik yang digunakan, sehingga harus diperbaharui dengan penggantian media penyimpan uang elektronik yang baru. Mengingat dalam penggantian media penyimpan tersebut terdapat kemungkinan masih tersimpan nilai uang elektronik dari pemegang, maka penerbit dilarang untuk menghapus atau menghilangkan nilai uang elektronik yang masih tersisa dan merupakan kewajiban penerbit atau masih merupakan milik pemegang. 25 Dengan demikian pemegang masih memiliki hak tagih atas sisa nilai uang elektronik yang terdapat dalam media tersebut sampai dengan jangka waktu sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, sepanjang masih terdapat sisa nilai uang elektronik pada media tersebut. 26 24 Surat Edaran Bank Indonesia No. 1111DASP, Perihal Uang Elektronik, tertanggal 13 April 2009, hal. 32 25 Peraturan Bank Indonesia Nomor 1112PBI2009, tentang Uang Elektronik, Pasal 15. Lihat juga penjelasannya 26 Surat Edaran Bank Indonesia No. 1111DASP, Perihal Uang Elektronik, tertanggal 13 April 2009, hal. 35 – 36

C. Mekanisme dan Alur Transaksi pada Uang Elektronik