Leukemia Trofoblas Ganas
Limfoma Malignum. Salah satu pelayanan suportif yang berada di YKI adalah Indonesian
Ostomy Association InOA adalah suatu wadah bagi para penyandang stoma ostomate. Kegiatan InOA antara lain mendistribusikan kantong stoma
bantuan dari luar negeri dan memberi pelayanan luka dan stoma. Penelitian dilakukan kepada anggota InOA yang memenuhi karakteristik yang
diinginkan peneliti.
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Partisipan
Dalam penelitian ini partisipan dibagi menjadi dua yaitu partisipan kunci dan partisipan pendukung. Partisipan utama adalah klien dewasa
muda dengan kolostomi permanen yang terdaftar sebagai anggota InOA di YKI cabang Jakarta Pusat. Karakteristik dari partisipan utama yang
diperoleh antara lain klien berusia 20-40 tahun dan memiliki kolostomi permanen. sedangkan partisipan pendukung adalah salah satu anggota
keluarga dari partisipan kunci.
a. Partisipan kunci
Partisipan kunci dalam penelitian ini adalah anggota InOA yang berusia antara 20-40 tahun dan memiliki kolostomi permanen yang
berada YKI Jakarta Pusat.
Tabel 5.1 Karakteristik Partisipan Utama
No Variabel
Partisipan 1
2 1.
Nama Tn. S
Tn. E 2.
Umur thn 39
34 3.
Jenis kelamin Laki-laki
Laki-laki 4.
Agama Islam
Islam 5.
Status perkawinan Kawin
Belum kawin 6.
Pendidikan terakhir S1
D3 7.
Pekerjaan Karyawan
Karyawan 8.
Pendapatan Rp 4.000.000 Rp 2.000.000
9. Status dalam keluarga
Kepala rumah tangga
Anak
10. Jumlah anggota keluarga
7 orang 4 orang
11. Tahun pembuatan kolostomi
2004 2005
b. Partisipan pendukung
Partisipan pendukung adalah salah satu anggota keluarga dari partisipan kunci yang mengetahui perkembangan keadaan klien sejak
sebelum adanya kolostomi hingga setelah ada kolostomi.
Tabel 5.2 Partisipan Pendukung
No Variabel
Partisipan 1
2 1.
Nama Ny. I
Ny. M 2.
Umur thn 34
59 3.
Jenis kelamin Perempuan
Perempuan 4.
Agama Islam
Islam 5.
Pekerjaan IRT
IRT 6.
Hubungan dengan informan Istri Tn. S
Ibu Tn. E
2. Analisa Tema
Berdasarkan hasil analisa tema yang telah dilakukan dalam penelitian teridentikfikasi Sembilan belas tema. Proses pemunculan tema-
tema tersebut dapat dilihat pada lampiran. Tema-tema tersebut akan diuraikan berdasarkan tujuan penelitian.
a. Gambaran Citra tubuh Body Image
Gambaran citra tubuh pada klien dewasa muda dengan kolostomi permanen tergambar dalam enam tema, yaitu stresor, adaptasi transisi
sehat-sakit, perubahan fungsi eliminasi tubuh, keterbatasan aktivitas, penilaian kepuasan terhadap bentuk tubuh dan alasan penilaian bentuk
tubuh. Masing-masing tema tersebut akan diuraikan di bawah ini.
Tema I: Stresor
Stresor yang dialami oleh partisipan dalam penelitian ini berupa adanya perubahan bentuk tubuh dan penggunaan alat bantu.
Partisipan merasakan adanya perubahan bentuk tubuh yang menonjol dibagian perut, merasa tidak normal dan tidak sebagus
dahulu seperti ungkapan berikut : “…jadi ya saya harus pakai kolostomi sekarang ada
kantongnya agak nonjol dibagian perut..” P1 “Bentuk tubuh saya ya gak normal lagi… yang tadinya
bagus sekarang ada tonjolan diperut, otomatis tubuh kita berubahlah
gak sebagus tubuh kita yang normal…” P2
Penggunaan alat bantu berupa kantong juga merukakan stresor yang dirasakan oleh partisipan seperti ungkapan berikut :
“…ada kantong supaya gak bocor jadi harus hati-hati…” P1
“…ya pakai kantong kemana-mana harus pakai kantong kalo gak ada kantong gak bisa…” P2
Tema II : Adaptasi Transisi Sehat-Sakit
Adaptasi transisi sehat-sakit yang dialami oleh partisipan berupa reaksi syok psikologis, kecemasan, ketidaknyamanan dan
penerimaan secara bertahap. Seperti ungkapan partisipan yang menyatakan bahwa adnya perasaan syok psikologis saat awal
pertama memiliki kolostomi. “…mau gak mau saat pertama kali pasang kolostomi saja
merasa terbebani….Pada saat kita pakai kolostomi nih awal-
awalnya pertama sekali saya risih” P1
Kecemasan juga dirasakan oleh partisipan karena partisipan merasa resah dan takut terjadi sesuatu pada kantong kolostominya.
Seperti ungkapan berikut: “… misalnya lagi diperjalanan nh perjalanan jauh udah
gak tahan nah disitu kita udah gak tahan kita resah
banget takut bocor, takut tumpah karena pada saat itu lagi sama temen-
temen nah itu udah kacau pikiran sampe sekarang kalo itu,
saat kita berpergian aja yang buat saya khawatir banget…”
P1 “jadi takut kantongnya penuh mungkin karena banyak
gerak jadi takut bocor. ” P2
Ketidaknyamanan juga dirasakan partisipan karena merasa terganggu karena adanya kolostomi, seperti ungkapan berikut:
“ … terus gimana ya kayaknya ganggu deh orang buat gerak saki ... Cuma agak risih aja kalo udah penuh merasa
terganggu…” P1
Penerimaan yang dirasakan oleh partisipan terjadi secara bertahap, partisipan menerina adanya perubahan terhadap dirinya,
seperti ungkapan berikut : “…sampe kurang lebih 3 bulan baru merasa rileks , udah
merasa gak ada deh kolostomi dibadan udah terbiasa…” P1
“…Tapi saya terima aja kalo memang harus berubah kayak begini” P2