Struktur Anatomi dan Histologi Arteri Koronaria

LDL dapat diproduksi langsung oleh hepar dan sebagian merupakan produk akhir dari metabolisme VLDL Very Low Density Lipoprotein di dalam hepar Mayes, 1996. Perubahan VLDL menjadi LDL dimulai dengan proses hidrolisis oleh enzim LPL Lipoprotein Lipase yang menempel pada dinding kapiler hepar dan pelepasan trigliserida dari VLDL, sehingga dapat membentuk VLDL remnant yang akan terus didegradasi sampai terbentuk LDL. LDL berfungsi membawa trigliserida, fosfolipid, dan dapat membawa 23 kolesterol dari hepar ke jaringan lain di dalam tubuh Murray, 1996. Sintesis kolesterol sebagian besar di dalam hepar, dan sebagian diabsorbsi dari usus halus Nilawati et al, 2008. Kolesterol yang diabsorbsi dari usus halus akan diangkut menuju hepar oleh lipoprotein kilomikron, kemudian akan bergabung dengan kolesterol dari hepar Tomkins and Daphne, 2012. Kolesterol merupakan komponen utama sel-sel otak dan jaringan syaraf, penyusun membran sel, produksi hormon seks, hormon kortexs adrenalin, vitamin D dan sintesis empedu Ganong, 1995.

2.2 Struktur Anatomi dan Histologi Arteri Koronaria

Arteri koronaria dan percabangan utamanya terdapat di permukaan jantung, pada lapisan subepicardial yang berfungsi mengangkut darah, nutrien, dan oksigen ke dalam jaringan jantung. Jantung mendapat vaskularisasi dari right artery coronary yang terletak diantara atrium kanan dan left artery coronary yang terletak diantara atrium kiri, yang berasal dari aorta ascendens. Right marginal branch adalah cabang yang terbesar dari right artery coronary dan berjalan sepanjang pinggir bawah untuk mencapai apex. Left artery coronary memiliki beberapa cabang antara lain circumflex branch, anterior interventricular, diagonal branch, dan left marginal branch. Left artery coronary merupakan cabang yang lebih besar dibandingkan dengan right artery coronary Raja et al., 2001. Anatomi arteri koronaria dapat dilihat pada Gambar 2.2. Gambar 2.2 Anatomi arteri koronaria Sumber: Anatomy Learning Resources, 2015 Secara umum, arteri terdiri atas 3 lapisan yaitu tunika intima, tunika media dan tunika adventisia. Tunika intima adalah lapisan paling dalam yang tersusun atas selapis sel endotel pipih dan dibawahnya terdapat selapis tipis subendotel jaringan ikat longgar. Endotel membentuk selapis sel yang continue dan dihubungkan oleh tight junction dan gap junction Junqueira and Carneiro, 2007. Sifat endotel antara lain selektif permeabel dan dapat membentuk zat vasoaktif yang bersifat vasodilatasi seperti prostasiklin dan endotelin Japardi, 2002. Pembatas antara tunika intima dan tunika media adalah lamina elastika interna, yang terdiri atas serat elastin, celah fenestra yang memungkinkan terjadinya difusi zat untuk menutrisi bagian sel di dalamnya. Tunika media adalah lapisan tengah arteri yang tersusun atas lapisan konsentris sel-sel otot polos secara berpilin, diantara sel-sel otot polos terdapat berbagai serat elastin, retikular kolagen tipe III, glikoprotein, proteoglikan, dan memiliki lamina elastika eksterna yang membatasi dengan tunika adventisia. Tunika adventisia yaitu lapisan luar jaringan yang terdiri atas serat kolagen tipe I dan serat elastin Junqueira and Carneiro, 2007. Penampang melintang arteri koronaria normal pada tikus dapat dilihat pada Gambar 2.3. Gambar 2.3 Penampang melintang arteri normal pada tikus, TI Tunika Intima, TM Tunika Media, dan TA Tunika Adventisia, perbesaran 1000x Sumber: Anderson, 2013

2.3 Peran Estrogen terhadap Kadar LDL dan Struktur Histologi Arteri Koronaria