39
4.2 Harapan Kepemimpinan dalam Kumpulan Puisi Memo Untuk Presiden
Karya Penyair-Penyair Indonesia
Kepemimpinan adalah sikap yang mewakili segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang berpotensi untuk mempengaruhi orang lain yang
dirasa sebagai sumber keberhasilan dalam memimpin, yang mengekspresikan adanya harapan keberanian, kejujuran, dan tangung jawab dalam bait-bait dalam
kumpulan puisi Memo Untuk Presiden karya Penyair-Penyair Indonesia. Karakter-karakter tersebut dapat ditemukan melalui harapan penyair yang
terkandung dalam bait-bait puisi tersebut. Di dalam puisi ditemukan tiga harapan kepemimpinan yang menjadi keinginan rakyat, yaitu: keberanian, kejujuran,dan
tanggung jawab yang akan diuraikan sebagai berikut.
4.2.1 Keberanian
Keberanian menunjuk pada suatu sikap untuk berbuat sesuatu dengan tidak terlalu
merisaukan kemungkinan-kemungkinan
buruk, terutama
dalam menjalankan tugas dan menyelesaikan masalah. Keberanian yang tercemin dalam
bait-bait kumpulan puisi Memo Untuk Presiden karya Penyair-Penyair Indonesia berupa, belajar mengerti terhadap ketakutan, tetap teratur dan tidak terpengaruhi
bahaya dan ancaman fisik, dan mempertahankan kebenaran yang diuraikan sebagai berikut.
1 Belajar mengerti terhadap ketakutan
Belajar mengerti terhadap ketakutan berarti memiliki pemahaman bahwa semua orang punya rasa takut, namun dalam menghadapi tantangan dan masalah
rasa takut harus dihindari dan dibuang jauh. Hal tersebut tercermin dalam baris- baris dalam kumpulan puisi Memo Untuk Presiden karya Penyair-Penyair
Indonesia. Bait yang berkenaaan dengan keberanian diungkapkan penyair sebagai
berikut :
40
Data 1
…. Pada nasib perjalanan bangsa ini
Kearifan, kebajikan, kekekalan yang merdeka
Tanpa harus ada lagi kata basa- basi
Sekalipun harus bersimbah darah
Sos, 2014. TP 1: 232 Digambarkan dalam bait puisi ini harapan rakyat kepada pemimpinnya
agar memperjuangkan kepentingan Negara dengan belajar mengerti terhadap ketakutan. Dalam bait tersebut diindikasikan memuat karakter keberanian yang
berupa rela berkorban dan gigih. Kata merdeka dalam baris kedua puisi ini bermakna denotasi yakni bebas
dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya. Kata merdeka digunakan penyair untuk memberi gambaran bahwa pemimpin harus berdiri sendiri dalam
membangun Negara, tidak lagi bergantung kepada Negara lain. Kata bersimbah bermakna denotasi yakni basah karena tersiram air dan sebagainya. Kata darah
yakni air yang keluar dari dalam tubuh manusia karena terluka. Kata-kata bersimbah darah digunakan penyair untuk memberi gambaran bahwa seorang
pemimpin mampu berjuang mati-matian dan rela berkorban untuk kepentingan bersama.
Berdasarkan paparan tersebut, dapat diketahui bahwa pada bait puisi tercermin adanya karakter keberanian yang berupa rela berkorban dan gigih. Rela
berkorban dan gigih merupakan kesiapan yang penuh keikhlasan dalam hati untuk membela kepentingan negara. Membela semua kepentingan negara adalah bukti
kesetiaan pemimpin pada bangsa. Bait yang berkenaaan dengan keberanian diungkapkan penyair sebagai
berikut :
Data 2
Tuan selamat datang di ujung gerbang
Mari kita kibarkan bendera jarit parang di antara bising terompet dan talu genderang
kulipat sederet propaganda beranyir perang damai kudamba dalam alun hidup tenang
Sos, 2014. BJP: 100
41
Digambarkan dalam bait puisi ini seseorang yang menyambut dan memberikan semangat kepada pemimpinnya. Semangat tersebut mengarah kepada
sikap untuk berani dan tidak takut membawa rakyat hidup damai dan sejahtera. Dalam bait tersebut diindikasikan memuat karakter keberanian berupa semangat
berjuang dan pantang menyerah. Kata mari kita dalam baris kedua puisi ini bermakna sosok aku mengajak
pemimpin barunya untuk maju bersama-sama. Kata kita digunakan penyair untuk memberi gambaran yang artinya pemimpin dan rakyat . Kata kibarkan
digunakan oleh penyair untuk memberi gambaran bahwa rakyat butuh pemimpin yang berani mengibarkan bendera kemenangan. Bendera tersebut diumpamakan
dengan kata bendera jarit parang secara konatasi berarti bendera keberanian yang tajamnya seperti parang. Kata bising terompet dan kata talu genderang
digunakan penyair sebagai gambaran kehidupan yang dekat dengan kebisingan dan kegaduhan. Kata kudamba dalam baris kelima puisi bermakna
menginginkan, dan kata-kata alun hidup tenang untuk member gambaran bahwa rakyat sangat butuh pemimpin yang membawa rakyat hidup tenang, damai, dan
sejahtera. Berdasarkan paparan tersebut, dapat diketahui bahwa pada bait puisi
tercermin adanya karakter keberanian semangat berjuang dan pantang menyerah. Berjuang dan pantang menyerah adalah sikap yang harus dimiliki oleh pemimpin.
Siap dalam melawan musuh, dan menghadapi segala kesukaran yang terjadi tanpa mengenal takut serta lelah.
2 Tetap teratur dan tidak terpengaruhi bahaya dan ancaman fisik.
Tetaplah teratur dan tidak terpengaruhi bahaya dan ancaman fisik berarti pemimpin harus tetap berdiri apapun yang terjadi. Tidak terpengaruh oleh bahaya
dan ancaman fisik juga berarti pemimpin tidak boleh goyah terhadap ancaman apapun. Hal tersebut tercermin dalam baris-baris dalam kumpulan puisi Memo
Untuk Presiden karya Penyair-Penyair Indonesia.
42
Bait yang berkenaaan dengan keberanian diungkapkan penyair sebagai berikut :
Data 3
…. Hari ini kita kibarkan bendera jarit bunda
dengan berani dan suci jiwa tak gentar melahirkan anak-anak bangsa
di antara kerikil tajam menghampar
Berkibarlah bendera jarit parang
Selama masih berlanjut denyut perang
Sos, 2014. BJP: 100 Digambarkan dalam bait puisi ini harapan rakyat kepada pemimpinnya
agar pantang menyerah dan terus berjuang. Dalam bait tersebut diindikasikan memuat karakter keberanian berupa semangat berjuang dan pantang menyerah.
Terus mengubah bangsa menjadi lebih baik. Perubahan tersebut dilakukan dengan mencetak generasi yang cemerlang dan memiliki kecintaan besar kepada bangsa.
Kata jiwa dalam baris kedua puisi ini bermakna seluruh kehidupan batin manusia yang terjadi dari perasaan, pikiran, angan-angan dan menjadi sumber
tenaga serta semangat. Kata tak gentar digunakan penyair untuk memberi gambaran yang bermakna denotasi yakni tidak takut. Kata- kata jiwa tak gentar
digunakan penyair untuk memberi gambaran bahwa rakyat berharap pemimpinnya kelak berani dan tidak takut menghadapi masalah dan kesulitan. Kata denyut
secara denotasi berarti debar atau gerakan turun naik yang ada di organ tubuh manusia yakni, pada denyut nadi dan denyut jantung. Kata perang digunakan
penyair untuk memberi gambaran permusuhan atau konflik. Kata-kata denyut perang digunakan oleh penyair untuk memberi gambaran bahwa seorang
pemimpin harus memiliki semangat yang tinggi dalam menyelesaikan masalah dan konflik yang ada demi terwujudnya kedamaian.
Berdasarkan paparan tersebut, dapat diketahui bahwa pada bait puisi tercermin adanya karakter keberanian semangat berjuang dan pantang menyerah.
Berjuang dan pantang menyerah adalah sikap yang harus dimiliki oleh pemimpin. Siap dalam melawan musuh, dan menghadapi segala kesukaran yang terjadi tanpa
mengenal takut serta lelah
43
Bait yang berkenaaan dengan keberanian diungkapkan penyair sebagai berikut :
Data 4
….
Aku rindu orang bijak
tanpa bernyayi menarik simpati
tapi berani menanggung lapar rakyatnya sendiri
Sos, 2014. ARP:25 Digambarkan dalam bait puisi ini harapan rakyat kepada pemimpinnya
agar berani dalam mengambil langkah dan mau mengambil resiko. Dalam bait tersebut diindikasikan memuat karakter keberanian berupa tetap berdiri tegap dan
tidak takut mengambil resiko. Pemimpin yang tidak banyak membuat janji, tetapi mewujudkan cita-cita dengan wujud yang pasti.
Kata rindu pada baris pertama puisi bermakna denotasi yakni memiliki keinginan yang kuat untuk bertemu. Kata rindu digunakan penyair untuk
memberi gambaran bahwa rakyat sudah lama menginginkan sosok pemimpin yang dicari. Kata berani digunakan oleh penyair yang bermakna mempunyai hati
yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya. Kata berani digunakan penyair untuk memberi
gambaran bahwa rakyat butuh sosok pemimpin yang mampu mengatasi setiap masalah dan juga menanggung lapar. Kata menanggung bermakna denotasi
yakni menyangga bahan yang berat atau memikul tugas, dan kata lapar untuk memberi gambaran kondisi perut yang meminta untuk diisi. Kata-kata
menanggung lapar rakyatnya sendiri diindikasikan bermakna pemimpin menjadi pahlawan yang berani dalam mengatasi setiap masalah dan saat rakyat mengalami
kesusahan. Berdasarkan paparan tersebut, dapat diketahui bahwa pada bait puisi
tercermin adanya karakter keberanian yang berupa karakter keberanian berupa tetap berdiri tegap dan tidak takut mengambil resiko. Pemimpin harus gagah dan
kuat dalam menghadapi semua tantangan. Tak hanya itu, pemimpin juga harus memiliki keteguhan dan kekuatan untuk memperjuangankan bangsa.
44
3 Mempertahankan kebenaran.
Mempertahankan kebenaran berarti melaksanakan sesuatu sesuai dengan nilai dan norma yang ada, tanpa melanggar hukum. Mempertahankan kebenaran
juga berarti pemimpin berupaya mencari kebenaran serta menghindari hal yang tidak baik. Hal tersebut tercermin dalam baris-baris dalam kumpulan puisi Memo
Untuk Presiden karya Penyair-Penyair Indonesia. Bait yang berkenaaan dengan keberanian diungkapkan penyair sebagai
berikut :
Data 5
…. Selamat bekerja di negeriku, tuan presiden
kau ingin menjelma apa agar selamat dalam waktu yang tersedia
ular, babi, atau singa atau tetap sebagai manusia
punya nyali dan nurani beriman dan beretika
siap
dijegal kapan saja
Sos, 2014. SBDNTP: 72 Digambarkan dalam bait puisi ini harapan rakyat kepada pemimpinnya
agar memiliki keberanian dan tekad yang kuat dalam mencari dan mempertahankan kebenaran. Dalam bait tersebut diindikasikan memuat karakter
keberanian berupa kekuatan yang siap diuji untuk mencari kebenaran dan kedamaian.
Kata nyali dalam baris puisi ini bermakna denotasi yakni keberanian yang besar. Kata punya nyali digunakan penyair untuk memberi gambaran yang
bermakna memiliki keberanian yang besar, sedangkan kata nurani yakni lubuk hati yang paling dalam. Kata-kata punya nyali dan nurani digunakan penyair
untuk memberi gambaran bahwa pemimpin harus memiliki keberanian yang kuat dan melakukannya dengan perasaan yang tulus untuk kepentigan rakyat. Kata
siap bermakna denotasi yakni bersedia-sedia dan berjaga-jaga, sedangkan kata dijegal yakni dihalang-halangi dan dijatuhkan. Kata-kata siap dijegal
digunakan penyair untuk memberi gambaran bahwa seorang pemimpin mampu
45
berdiri tegak, mengambil keputusan dengan tepat, dan harus sedia menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi.
Berdasarkan paparan tersebut, dapat diketahui bahwa pada bait puisi tercermin adanya karakter keberanian yang berupa karakter keberanian berupa
kekuatan yang siap diuji untuk mencari kebenaran dan kedamaian. Kebenaran dan kedamaian akan membawa negara menuju cita-cita yang diingkan bersama.
4.2.2 Kejujuran
Kejujuran menunjuk pada suatu sifat yang mulia dan mengarah pada ketulusan hati dan kelurusan. Kejujuran yang tercemin dalam bait-bait
Sekumpulan Puisi Penyair Indonesia Memo Untuk Presiden berupa praktek kejujuran yang mutlak dan keterusterangan setiap waktu, tempatkan kejujuran,
dan prinsip-prinsip moral di atas segalanya yang diuraikan sebagai berikut. 1
Praktek kejujuran yang mutlak dan keterusterangan setiap waktu. Praktek kejujuran yang mutlak dan keterusterangan setiap waktu berarti
melaksanakan segala sesuatu sesuai kebenaran, kapanpun dan dimanapun. Hal tersebut tercermin dalam baris-baris dalam kumpulan puisi Memo Untuk Presiden
karya Penyair-Penyair Indonesia. Bait yang berkenaaan dengan kejujuran diungkapkan penyair sebagai
berikut :
Data 6
…. Aku rindu orang bijak.
Tak menguras
kekayaan negeri.
Untuk membungkam anjing kurap berdasi.
Sos, 2014. ARP:25 Digambarkan dalam bait puisi ini harapan rakyat kepada pemimpinnya
agar agar mempraktekkan kejujuran dengan baik dan benar. Dalam bait tersebut diindikasikan memuat karakter kejujuran berupa bekerja dengan jujur tulus, tidak
merugikan masyarakat dan mau mengatasi masalah yang ada sebaik mungkin. Kata menguras dalam baris kedua puisi ini bermakna denotasi yakni
perbuatan menghabiskan isi sesuatu atau mengeksploitasi sampai habis. Kata Tak
46
menguras digunakan penyair untuk memberi gambaran bahwa pemimpin tidak boleh menghabiskan atau memeras kekayaan negeri. Rakyat berharap agar
pemimpinnya kelak menghindari perbuatan tidak jujur seperti mengeksploitasi kekayaan yang dimiliki Negara, dan sebagainya. Kata membungkam bermakna
denotasi yakni menutup mulut supaya diam. Kata membungkam digunakan penyair untuk memberi gambaran bahwa pemimpin tidak boleh tertutup dan tidak
bersuara akan suatu kebenaran. Berdasarkan paparan tersebut, dapat diketahui bahwa pada bait puisi
tercermin adanya karakter kejujuran berupa bekerja dengan jujur tulus, tidak merugikan masyarakat dan mau mengatasi masalah yang ada sebaik mungkin.
Jujur dan tulus berarti lurus hati, tidak berbohong, tidak curang, dan menghindari cacat terhadap aturan yang berlaku
Bait yang berkenaaan dengan kejujuran diungkapkan penyair sebagai berikut :
Data 7
…. Diberikan padamu
Karena hukum telah dimanipulasi Karena kebersamaaan telah diingkari
Mereka berjanji untuk mengadili Bukan main hakim sendiri
Karena yang hilang untuk diyakini ada untuk didustai
Sos, 2014. DL:42 Digambarkan dalam bait puisi ini harapan rakyat kepada pemimpinnya
agar menjaga amanah dan mempertahankan kebenaran yang ada. Dalam bait tersebut diindikasikan memuat karakter kejujuran bahwa dalam bertugas nantinya
pemimpin mampu mengatasi masalah dengan baik serta menjunjung tinggi kejujuran.
Kata dimanupulasi dalam baris ketiga puisi ini bermakna denotasi yakni dikerjakan dengan tangan atau alat-alat mekanis secara terampil sebagai upaya
kelompok atau perseorangan untuk memengaruhi tanpa ada yang menyadari. Kata telah dimanipulasi digunakan penyair untuk memberi gambaran bahwa banyak
proses atau upaya yang dilakukan dengan tidak benar. Rakyat berharap agar
47
pemimpinnya kelak harus menghindari perbuatan curang dan tidak jujur memalsu surat-surat, menggelapkan barang, dan sebagainya. Kata diingkari
bermakna denotasi yakni tidak mengaku; tidak membenarkan; menyangkal; memungkiri; menampik. Kata-kata telah diingkari digunakan penyair untuk
memberi gambaran bahwa banyak pengingkaran dalam kebersamaan. Rakyat berharap bahwa pemimpin melakukan tugas dengan cara dan proses yang jujur.
Kata didustai bermakna denotasi yakni dibohongi. Kata-kata untuk didustai digunakan penyair untuk memberi gambaran bahwa rakyat tidak ingin
pemimpinnya berbohong atau tidak berkata yang sebenarnya. Berdasarkan paparan tersebut, dapat diketahui bahwa pada bait puisi
tercermin adanya karakter kejujuran bahwa dalam bertugas nantinya pemimpin mampu mengatasi masalah. Menjunjung tinggi kejujuran adalah kunci sukses
pemimpin dalam menjalankan tugas. Tugas yang dilakukan dengan jujur membawa ketentraman dan kedamaian, tidak hanya untuk pemimpin tapi juga
untuk rakyat.
2 Tempatkan kejujuran, dan prinsip- prinsip moral di atas segalanya.
Menempatkan kejujuran, dan prinsip- prinsip moral di atas segalanya berarti melaksanakan amanah dengan dengan jujur serta memperhatikan prinsip moral
yang ada. Hal tersebut tercermin dalam baris-baris dalam kumpulan puisi Memo Untuk Presiden karya Penyair-Penyair Indonesia.
Data 8
…. Menanti esok dengan lagu-lagu lama
Sebenarnya ini salah siapa Siapa curang?
Siapa khianat? Ya, akhirnya kita akan terus bertanya
Kenapa kita biarkan luka itu membusuk
Sos, 2014. DLL:44 Digambarkan dalam bait puisi ini harapan rakyat kepada pemimpinnya
agar melakukan upaya yang tepat dan terus terang, baik dalam tugas maupun
48
tidak. Dalam bait tersebut diindikasikan memuat karakter kejujuran bahwa dalam bertugas nantinya pemimpin diharapkan tidak membiarkan kesalahan yang pernah
terjadi terulang terus-menerus serta menjunjung tinggi kejujuran. Kata curang dalam baris puisi ini bermakna denotasi yakni perbuatan
tidak jujur, tidak lurus hati, dan tidak adil. Kata curang digunakan penyair untuk memberi gambaran bahwa pemimpin harus sadar bahwa banyak masalah yang
berkaitan dengan ketidakjujuran dan ketidakadilan yang terjadi di masyarakat. Rakyat berharap agar pemimpinnya kelak mampu menghindari keculasan,
menipu, dan sebagainya. Kata khianat bermakna denotasi yakni perbuatan tidak setia; tipu daya; perbuatan yang bertentangan dengan janji. Kata khianat
digunakan penyair untuk memberi gambaran bahwa pemimpin kelak tidak boleh berbuat khianat kepada negara dan bangsa. Kata luka itu membusuk bermakna
konotasi yakni banyak kesalahan-kesalahan yang sengaja dibiarkan dan semakin merajalela. Kata-kata luka itu membusuk untuk menggambarkan situasi Negara
yang parah dengan ketidakjujuran dan kerusakan moral, sehingga rakyat berharap pemimpin tidak hanya diam menghadapi masalah tersebut.
Berdasarkan paparan tersebut, dapat diketahui bahwa pada bait puisi tercermin adanya karakter kejujuran bahwa dalam bertugas nantinya pemimpin
diharapkan tidak membiarkan kesalahan yang pernah terjadi terulang terus- menerus serta menjunjung tinggi kejujuran.
Bait yang berkenaaan dengan kejujuran diungkapkan penyair sebagai berikut :
Data 9 ….
Selamat datang tuan Presiden Selamat datang di istana barumu
Kubuatkan taman yang indah dari kata-kata para pembual, politisi busuk, senyuman koruptor, rayuan penjilat, para zalim, makelar
hukum, pembohong dan para munafik
Agar kau tetap dalam waspadamu
Selamat datang tuan Presiden Selamat datang istana merdeka, banyak kata tanpa makna
Sos, 2014. STKYTTP:60 Digambarkan dalam bait puisi ini harapan rakyat kepada pemimpinnya
agar melakukan upaya melakukan kejujuran setiap waktu dan bekerja dengan
49
penuh kewaspadaan. Dalam bait tersebut diindikasikan memuat karakter kejujuran bahwa dalam bertugas nantinya pemimpin diharapkan tidak membiarkan
kesalahan yang pernah terjadi terulang terus-menerus serta menjunjung tinggi kejujuran.
Kata-kata senyuman koruptor dalam baris puisi ini bermakna konotasi yakni senyum yang bermaksud jahat dari para koruptor. Kata koruptor bermakna
orang yang melakukan penggelapan atau menyelewengkan uang Negara. Kata rayuan penjilat bermakna konotasi yang bermakna bujukan atau janji yang
menarik. Kata penjilat bermakna denotasi yakni orang yang suka berbuat sesuatu untuk mencari muka demi mendapatkan pujian. Kata-kata tetap dalam
waspadamu bermakna denotasi berhati-hati dan bersiap siaga. Kata-kata tetap dalam waspadamu digunakan penyair untuk memberi gambaran bahwa
pemimpin harus berlaku waspada terhadap segala sesuatu yang ada di sekitarnya, seperti senyuman koruptor dan rayuan penjilat. Rakyat berharap agar
pemimpin menempatkan kejujuran dalam setiap tugas dan tidak terpengaruh oleh orang lain.
Berdasarkan paparan tersebut, dapat diketahui bahwa pada bait puisi tercermin adanya karakter kejujuran bahwa dalam bertugas nantinya pemimpin
diharapkan tidak membiarkan kesalahan yang pernah terjadi terulang terus- menerus serta menjunjung tinggi kejujuran.
Bait yang berkenaaan dengan kejujuran diungkapkan penyair sebagai berikut :
Data 10
…. Jika jadi langit jangan lupa
Di ketinggian itu selalu banyak pura-pura berlintasan Menampakkan diri seperti wajah fatamorgana
Yang menipu dan menipu
Sos, 2014. SPD:299 Digambarkan dalam bait puisi ini harapan rakyat kepada pemimpinnya
agar melakukan tugas sesuai dengan kebenaran dan prinsip kejujuran. Dalam bait tersebut diindikasikan memuat karakter kejujuran bahwa dalam bertugas nantinya
50
pemimpin diharapkan tidak membiarkan kesalahan yang pernah terjadi terulang terus-menerus serta menjunjung tinggi kejujuran.
Kata pura-pura dalam baris puisi ini bermakna konotasi yakni tidak sesungguhnya. Kata-kata banyak pura-pura bermakna seringkali berbuat
kemunafikan. Kata-kata banyak pura-pura digunakan penyair untuk memberi gambaran bahwa pemimpin ketika berada di atas berbuat tindakan tercela yakni
berpura-pura atau berbuat seolah-olah sedang mengelabui untuk tujuan tertentu. Kata fatamorgana bermakna denotasi yakni gejala optis yang tampak semu.
Kata-kata wajah fatamorgana bermakna konotasi yakni memperlihatkan sesuatu secara tidak transparan atau tidak terus terang. Kata-kata wajah fatamorgana
digunakan penyair untuk memberi gambaran bahwa pemimpin haruslah menjalankan tugas dengan kejujuran, tidak ada hal yang disembunyikan, atau
sengaja disimpan rapi untuk mewujudkan kepentingan pribadi. Berdasarkan paparan tersebut, dapat diketahui bahwa pada bait puisi
tercermin adanya karakter kejujuran bahwa dalam bertugas nantinya pemimpin diharapkan tidak membiarkan kesalahan yang pernah terjadi terulang terus-
menerus serta menjunjung tinggi kejujuran.
4.2.3 Tanggung Jawab
Tanggung jawab menunjuk pada suatu keadaan untuk wajib menanggung segala sesuatu. Tanggung jawab juga berarti sikap bertindak sebagai tulang
punggung. Tanggung jawab yang tercemin dalam bait-bait dalam kumpulan puisi Memo Untuk Presiden karya Penyair-Penyair Indonesia berupa mengerjakan
tugas-tugas dengan semestinya, dan mau memahami serta menerima resiko dari tindakan sendiri dan orang lain yang diuraikan sebagai berikut.
1 Mengerjakan tugas-tugas dengan semestinya
Mengerjakan tugas-tugas dengan semestinya berarti melaksanakan segala amanah dan kewajiban dengan sebaik mungkin. Hal tersebut tercermin dalam
baris-baris dalam kumpulan puisi Memo Untuk Presiden karya Penyair-Penyair Indonesia.
51
Bait yang berkenaaan dengan tanggung jawab diungkapkan penyair sebagai berikut :
Data 11
…. Pak
Kini amanah itu ada di pundakmu
…
Amanah yang sangat besar dan berat Menahkodai kapal
bernama Indonesia, yang telah enam puluh sembilan tahun merdeka.
Sos, 2014. SUB:315 Digambarkan dalam bait puisi ini harapan rakyat kepada pemimpinnya
agar mampu memimpin Negara dengan baik dan menjaga kemerdekaan bangsa. Dalam bait tersebut diindikasikan memuat karakter tanggung jawab bahwa
pemimpin harus bias menjalankan tugas dan amanah negara yang telah diberikan. Kata amanah dalam baris kedua puisi ini bermakna denotasi yakni
sesuatu yg dipercayakan. Kata amanah digunakan penyair untuk memberi
gambaran bahwa pemimpin haarus menjaga dan melaksanakan tugas yang telah dipercayakan oleh rakyat. Kata pundak bermakna denotasi yakni bahu manusia.
Kata pundakmu digunakan penyair untuk memberi gambaran pundak yang dimaksud adalah pundak pemimpin, amanah rakyat yang ada harus dijalankan
dengan baik. Kata- kata menahkodai kapal bermakna denotasi yakni orang yang menjalankan kapal. Kata-kata menahkodai kapal digunakan penyair untuk
memberi gambaran dalam bait puisi ini digunakan penyair untuk memberi gambaran bahwa pemimpin sebagai orang yang sangat berpengaruh terhadap
segala hal, yang akan membawa rakyat menuju cita-cita bersama dengan tanggung jawab yang besar.
Berdasarkan paparan tersebut, dapat diketahui bahwa pada bait puisi tercermin adanya karakter tanggung jawab bahwa pemimpin harus bisa
menjalankan tugas dan amanah negara yang telah diberikan. Bait yang berkenaaan dengan tanggung jawab diungkapkan penyair
sebagai berikut :
Data 12
…. Aku rindu orang bijak
52
Memimpin negeri tanpa mengeluh sana sini. Tanpa dikelilingi kambing congek menjilat kanan kiri
Sos, 2014. ARP:25 Digambarkan dalam bait puisi ini harapan rakyat kepada pemimpinnya
agar mampu memimpin Negara tanpa mengeluh dan terpengaruh orang lain. Dalam bait tersebut diindikasikan memuat karakter tanggung jawab bahwa
pemimpin harus peduli dan menyelesaikan masalah tanpa pernah menyerah. Kata aku dalam baris pertama puisi ini bermakna seseorang yang
mewakili rakyat. Kata aku rindu bermakna rakyat sangat ingin benar bertemu sosok pemimpin yang diharap-harapkan. Kata orang bijak bermakna seseorang
yang menggunakan kepandaiannya dan mahir mengatasi masalah dengan budi pekerti yang baik. Kata-kata aku rindu orang bijak digunakan penyair untuk
memberi gambaran bahwa selama ini rakyat ingin memiliki pemimpin yang banyak peduli dan memperhitungkan suara rakyat. Rakyat membutuhkan
pemimpin yang memiliki kebijaksanaan tinggi dala menyelesaikan berbagai masalah. Kata mengeluh bermakna denotasi yakni menyatakan suatu pekerjaan
susah dan sulit diselesaikan. Kata-kata tanpa mengeluh digunakan penyair untuk memberi gambaran bahwa pemimpin yang diinginkan rakyat adalah pemimpin
yang bertanggung jawab atas segala kewajiban dan melaksanakan tanpa pernah putus asa mencari jalan keluar.
Berdasarkan paparan tersebut, dapat diketahui bahwa pada bait puisi tercermin adanya karakter tanggung jawab bahwa pemimpin harus peduli dan
menyelesaikan masalah tanpa pernah menyerah.
2 Memahami dan menerima resiko dari tindakan sendiri serta orang lain.
Memahami dan menerima resiko dari tindakan sendiri dan orang lain berarti pemimpin berupaya mengerahkan kemampuannya untuk memahami rakyat
dan siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Hal tersebut tercermin dalam kumpulan puisi Memo Untuk Presiden karya Penyair-Penyair Indonesia
yang diuraikan sebagai berikut.
53
Bait yang berkenaaan dengan tanggung jawab diungkapkan penyair sebagai berikut :
Data 13
…. Aku titipkan
tangis bocah kelaparan di siang bolong
Aku titipkan teriakan perempuan belia
Diperanakan dukun tua Aku titipkan
pemuda penerus bangsa
Dalam genggam kekuasaanmu
Sos, 2014. MUP:83 Digambarkan dalam bait puisi ini harapan rakyat kepada pemimpinnya
agar menjadi pendengar yang baik untuk rakyat dan berusaha menjalankan tugas semaksimal mungkin. Dalam bait tersebut diindikasikan memuat karakter
tanggung jawab bahwa pemimpin harus bekerja keras membangun bangsa lebih baik lagi.
Kata aku dalam baris pertama puisi ini bermakna seseorang yang mewakili rakyat, sedangkan kata titipkan bermakna denotasi menaruh barang
dsb supaya disimpan dan dijaga dengan baik. Kata aku titipkan digunakan penyair untuk memberi gambaran bahwa rakyat ingin di dengar dan menaruh
harapan besar kepada pemimpin agar kesejahteraan terwujud. Kata genggam bermakna kepalan atau cengkeraman tangan pada waktu keadaan memegang.
Kata kekuasaanmu bermakna denotasi yakni kemampuan orang atau golongan untuk menguasai orang atau golongan lain berdasarkan kewibawaan, wewenang,
karisma, atau kekuatan fisik yang dimiliki. Kata-kata genggam kekuasaanmu digunakan penyair untuk memberi gambaran bahwa rakyat ingin pemimpin
menyadari keyakinan rakyat terhadap kemampuannya untuk menciptakan dan memantapkan kedamaian.
Berdasarkan paparan tersebut, dapat diketahui bahwa pada bait puisi tercermin adanya karakter tanggung jawab bahwa pemimpin harus bekerja keras
membangun bangsa lebih baik lagi. Bait yang berkenaaan dengan tanggung jawab diungkapkan penyair
sebagai berikut :
54
Data 14
…. Maka wahai presidenku yang baru
Sejatinya engkau adalah pelayanku Yang harus selalu siap memikul bebanku
Yang harus selalu mendengar keluh kesahku
Sos, 2014. KPYB:125 Digambarkan dalam bait puisi ini harapan rakyat kepada pemimpinnya
agar menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, menjadi pendengar yang baik termasuk hal-hal yang bersifat masukan, ide, dan teguran. Dalam bait tersebut
diindikasikan memuat karakter tanggung jawab bahwa pemimpin harus siap menjadi tulang punggung dalam bertindak dan menerima pendapat orang lain.
Kata pelayanku dalam baris kedua puisi ini bermakna sese
orang yg melayani
. Kata pelayanku digunakan penyair untuk memberi gambaran bahwa pemimpin bersedia mendengar permintaan rakyat dan mewujudkan tujuan
bersama. Kata memikul bermakna beban yang dibawa. Kata memikul digunakan penyair untuk memberi gambaran bahwa pemimpin membawa beban yakni tugas
Negara yang harus dijalankan dan mendengar keluh kesahku. Keluh kesah yang dimaksud adalah permintaan dan harapan rakyat.
Berdasarkan paparan tersebut, dapat diketahui bahwa pada bait puisi tercermin adanya karakter tanggung jawab bahwa pemimpin harus siap menjadi
tulang punggung dalam bertindak dan menerima pendapat orang lain. Bait yang berkenaaan dengan tanggung jawab diungkapkan penyair
sebagai berikut :
Data 15
…. Pak,
Kini kemudi ada ditanganmu
Kami rindu tanah surga itu… Akankah mewujud nyata dalam pengabdianmu
Sos, 2014. SUB:315 Digambarkan dalam bait puisi ini harapan rakyat kepada pemimpinnya
agar terus berjuang mewujudkan cita-cita dan memiliki jiwa melayani dengan sepenuh hati. Dalam bait tersebut diindikasikan memuat karakter tanggung jawab
55
bahwa pemimpin harus siap membawa rakyat pada kesejahteraan dan cita-cita bangsa.
Kata kemudi dalam baris kedua puisi ini bermakna alat yang digunakan untuk menjalankan sesuatu. Kata ditanganmu yang bermakna konotasi yakni
berada di bawah pengaruh seseorang. Kata-kata kemudi ada ditanganmu digunakan penyair untuk memberi gambaran bahwa semua tanggung jawab dan
kepentingan rakyat ada di bawah keberhasilan seorang pemimpin. Kata pengabdian bermakna
perbuatan mengabdi atau mengabdikan pada lembaga dan organisasi. Kata
pengabdianmu digunakan oleh penyair untuk pemimpin agar mampu menjalankan semua tugas dengan baik dan melayani dengan tulus.
Berdasarkan paparan tersebut, dapat diketahui bahwa pada bait puisi tercermin adanya karakter tanggung jawab bahwa pemimpin harus siap membawa
rakyat pada kesejahteraan dan cita-cita bangsa.
56
4.3 Pemanfaataan Kumpulan Puisi Memo Untuk Presiden sebagai Alternatif