Perencanaan Wirausaha Nasi Gurih Bu’ Upik Khas Perdagangan
TUGAS AKHIR
PERENCANAAN WIRAUSAHA NASI GURIH BU’ UPIK KHAS PERDAGANGAN
Oleh:
YOSSY AFRYANI 082102100
Program Studi Diploma III Akuntansi
Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(2)
LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
NAMA : YOSSY AFRYANI
NIM : 082102100
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI
JUDUL : PERENCANAAN WIRAUSAHA NASI GURIH BU’
UPIK KHAS PERDAGANGAN.
Tanggal :………2011 Dosen Pembimbing
Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak
NIP. 19670904 199403 1 004
Tanggal :………2011 Ketua Program Studi DIII Akuntansi
Drs. Rustam, M.Si, Ak NIP. 19511114 198203 1 002
Tanggal :………2011 Dekan
Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc NIP. 19550810 198303 1 004
(3)
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan HidayahNya untuk menyelesaikan studi dan menyusun Tugas Akhir yang berjudul “Perencanaan Bisnis Nasi Gurih Bu’ Upik Khas Perdagangan” ini dengan baik, guna melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari ada banyak kekurangan baik dalam penyampaian bahasa, kata maupun dalam hal penyajian. Untuk itu penulis dengan berbesar hati dan dengan tangan terbuka menerima saran maupun kritik sehat yang bersifat membangun dari para pembaca guna perbaikan dan penyempurnaan karya tulis ini.
Dengan setulus hati, Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada kedua orangtua penulis, Suprapto dan Suryani Tanjung yang tidak henti-hentinya mencurahkan kasih sayang, perhatian, bimbingan, dorongan dan doanya kepada penulis. Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada Ayah dan Ibu yang telah menjadi orang tua terhebat sedunia.
Penulis juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Adik penulis Topik Meifrizal dan semua keluarga yang sangat saya sayangi. Tanpa dukungan mereka semua, penulis pasti tidak dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan tepat waktu.
(4)
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan tulus dan ikhlas penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Chairul Nazwar, SE, M.Si, selaku Sekretaris Pengelola Jurusan Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen dan Staf pegawainya yang banyak membantu Penulis selama menjalankan pendidikan di FE USU.
6. Kepada semua teman – teman D3 Akuntansi Stambuk 2008 Khususnya Group C terima kasih atas semua motivasi dan dorongannya.
7. Kepada sahabatku Wanda sartika sari yang telah membantu dan menghibur penulis dan teman – teman Magang khususnya Kelompok 19 Putri, Didin, Mala, Yusuf dan Betty. Terima kasih untuk kebersamaannya selama magang.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, mengingat terbatasnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu penulis sangat berharap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
(5)
penyempurnaan Tugas Akhir ini. Akhirnya dari hasil penulisan dalam bentuk tugas akhir ini penulis berharap dapat bermanfaat bagi kita semua, semoga kita selalu dijalan yang di ridhoi oleh Allah SWT, Amin.
Medan, Juni 2011 Penulis,
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Data Perusahaan ... 6
B. Biodata Pemilik /Pengurus ... 7
C. Struktur Organisasi ... 10
Job Description... 10
D. Aspek Pasar dan Pemasaran ... 12
1. Produk yang Dihasilkan ... 12
2. Keunggulan Produk ... 13
3. Gambaran Pasar ... 14
4. Target atau Segmen Pasar ... 16
5. Trend Perkembangan Pasar ... 17
(7)
7. Analisis Pesaing ... 22
E. Aspek Produksi ... 24
1. Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 24
2. Proses Produksi ... 28
F. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) ... 28
G. Rencana Pengembangan Pasar ... 29
1. Strategi Produksi... 29
2. Strategi Organisasi dan SDM ... 29
3. Strategi Marketing ... 29
4. Strategi keuangan ... 29
H. Pemanfaatan Information Technology (IT) ... 29
I. Analisis Keuangan... 30
1. Rencana Arus Kas ... 34
2. Break Even Point... 36
3. Proyeksi Arus Kas ... 37
J. Analisis Resiko usaha ... 38
1. Analisis Resiko Usaha ... 38
2. Antisipasi Resiko Usaha ... 38
BAB III P E N U T U P A. Kesimpulan ... 39
B. Saran ... 39
(8)
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Tabel 1 Perkiraan Permintaan ... 15
Tabel 2 Perkiraan Penawaran ... 15
Tabel 3 Proyeksi Penjualan Per Bulan ... 19
Tabel 4 Perkiraan Penjualan ... 21
Tabel 5 Bahan Baku ... 25
Tabel 6 Peralatan ... 26
Tabel 7 Bahan Pembantu ... 27
Tabel 8 Sumber Pendanaan ... 32
Tabel 9 Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi ... 32
Tabel 10 Rencana Arus Kas Nasi Gurih Panas ... 34
(9)
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Gambar 1 Struktur Organisasi ... 10
Gambar 2 Nasi Gurih ... 12
Gambar 3 Grafik Proyeksi Penjualan Per Bulan ... 20
(10)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Sebelum kita memulai sebuah bisnis, ada satu tahap yang disebut dengan ataupun jenis bisnis yang akan kita jalani. Termasuk di era globalisasi saat ini dimana keberadaan dunia yang tanpa batas menuntut setiap individu untuk terus meningkatkan keterampilan (skill) mereka agar bisa terjun ke dunia kerja yang penuh persaingan.
Oleh karena itu, perguruan tinggi memprogramkan budaya wirausaha dikalangan mahasiswa agar setelah menyelesaikan studinya kelak tidak hanya menunggu dan menanti pekerjaan dari suatu perusahaan saja, namun dapat menciptakan suatu peluang usaha baru yang kompeten dan berdaya saing sehingga dapat membuka suatu lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas mengingat banyaknya pengangguran dan kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Indonesia saat ini.
Suatu bisnis diciptakan untuk menyediakan produk atau jasa kepada pelanggan. Jika bisnis tersebut dapat melakukan operasinya secara efektif, maka pemilik bisnis itu akan mencapai tujuannya yaitu memperoleh tingkat pengembalian (laba) yang wajar atas investasi bisnis mereka. Tujuan dan sasaran bisnis dapat ditetapkan melalui perencanaan bisnis. Perencanaan bisnis adalah dokumen yang menyatakan daya tarik dan harapan sebuah bisnis. Sebuah bisnis plan yang akan mengoperasikan sebuah usaha harus mencantumkan secara jelas
(11)
lokasi, proses, masalah bahan baku, masalah tempat, tanah dan lainnya.
Perencanaan bisnis adalah suatu cetak biru tertulis ( blue print ) yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian keuangan, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan pengelolaannya. Ada juga pengertian lain tentang perencanaan bisnis yaitu pembahasan tertulis yang menguraikan hal-hal yang mendasari pertimbangan pendirian bisnis tersebut, yang mempunyai tujuan dasar : kenapa bisnis ini dilakukan, bagaimana melakukannya, faktor-faktor apa yang menunjang bisnis ini berhasil, dll.
Ketika kita akan melangkah untuk terjun di dalam bisnis, yang terbentang dalam benak pikiran kita adalah betapa banyak keputusan kecil yang harus dibuat dan betapa banyak faktor yang harus dipertimbangkan untuk menjadi seorang pebisnis yang tangguh atau pengusaha yang sukses. Pola pikir semacam ini akan membebani gerak langkah kita sebelum kita memulai berbisnis. Hindarkan beban pikiran semacam ini, namun kita hendaknya langsung melakukannya selangkah demi selangkah, dengan demikian kita bisa cermat dalam menimbang seluruh pilihan yang jumlahnya begitu banyak untuk dipilah kemudian dituangkan ke dalam sebuah perencanaan bisnis.
Makan pagi atau biasa disebut sarapan diperlukan sebagai energi dalam memulai aktivitas sehari-hari. Seringkali, sarapan tidak dilakukan di rumah. Nah, hal seperti inilah yang penulis manfaatkan untuk usaha nasi gurih. Usaha nasi gurih memang kelihatannya remeh, tapi sebenarnya jika jeli dalam memandang usaha ini merupakan peluang besar, karena ini bisnis makanan yang semua orang
(12)
butuh dan pasti merasa lapar. Dan modal yang dibutuhkan pun tidak terlalu besar bahkan bisa dibilang usaha bermodal kecil namun memiliki keuntungan besar dapat mencapai 100%. Memang sudah banyak orang yang melakukan usaha ini menjual nasi gurih di warung-warung ataupun di kakilima. Tapi kita akan menjual nasi gurih yang bebeda dengan nasi gurih yang biasa di jual.
Penulis akan melakukan usaha penjualan nasi gurih yang akan memberikan ciri khas tersendiri yang berasal dari Kota Perdagangan. Ciri khasnya terletak pada rasa tauco keringnya yang pedas. Dan tentunya nasi gurihnya yang lebih nikmat dengan harga yang jauh lebih murah dari makanan siap saji karena target pembelinya adalah kalangan menengah kebawah. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan dipilihlah usaha berjualan makanan sarapan hari. Menu yang ditawarkan antara lain nasi gurih dengan aneka lauk seperti telur bulat sambal, telur mata sapi, pergedel serta beberapa gorengan seperti tempe, tahu, pisang goreng dan bakwan.
Dengan porsinya yang pas sehingga pembeli tidak terlalu kenyang, ini wajar saja karena harga yang murah sehingga dengan porsi yang tidak terlalu banyak pembeli benar-benar menikmatinya. Kecuali yang benar-benar ingin kenyang , maka akan membeli dua porsi. Kemudian penjualannya agar menjadi peraktis adalah dilakukan di daerah yang ramai dan banyak dilalui oleh kendaraan karena lokasi warungnya yang di pinggir jalan dan lingkungan anak kos, otomatis merupakan daerah yang banyak dilalui pada jam-jam pagi saat semua orang akan berangkat kerja dan kuliah.
(13)
Dengan memakan nasi gurih ini mereka (para pembeli) bisa tahan tidak makan sampai waktunya makan siang. Nantinya setelah mereka tau nasi gurih yang kita jual selalu ada di warung pinggir jalan, mereka sudah tidak perlu repot-repot menyiapkan sarapan atau sarapan di rumah masing-masing. Mereka akan sengaja sarapan dengan nasi gurih yang kita tawarkan karena lebih menghemat waktu mereka dan lebih praktis.
Agar lebih menarik, kali ini saya akan menambahkan kata bu’ upik dan perdagangan pada nama nasi gurihnya. Namun juga tidak melupakan rasa dan kualitas dari nasi gurih tersebut. Nasi gurih yang ditawarkan juga spesial, spesialnya adalah rasa tauco keringnya yang pedas dan rasanya yang khas.
Maka dengan ini penulis ingin membahas masalah tersebut dalam sebuah Tugas Akhir dengan judul “PERENCANAAN WIRAUSAHA NASI GURIH “BU’ UPIK” KHAS PERDAGANGAN”.
B.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka peneliti merumuskan permasalahan dalam penelitian adalah :
“Bagaimana menjadi wirausaha yang sukses dengan bisnis nasi gurih?”.
(14)
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang ingin di teliti oleh peneliti maka yang menjadi tujuan dari penelitian adalah :
“Untuk mengetahui langkah menjadi entrepreneur atau wirausahawan sukses dengan bisnis nasi gurih .”
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi penulis, diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang pastinya berguna diwaktu yang akan datang.
b. Bagi perusahaan yang bersangkutan, diharapkan perencanaan bisnis ini dapat dijadikan sebagai referensi atau masukan untuk kebijakan-kebijakan perusahaan pada periode-periode selanjutnya.
c. Bagi pihak-pihak lain, diharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan serta menjadi referensi atau bahan masukan dalam penelitian serupa pada penelitian yang akan datang.
(15)
BAB II
PERENCANAAN BISNIS NASI GURIH BU’ UPIK KHAS PERDAGANGAN
Suatu perusahaan memiliki data perusahaan (company profile) berisi riwayat ringkas perusahaan yang dimulai dari Nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, Telp,
Fax, Email, NPWP, dan perizinan perusahaan.
A. DATA PERUSAHAAN
1. Nama Perusahaan Nasi Gurih Bu’ Upik Khas Perdagangan
2. Bidang Usaha UD.Nasi Gurih
3. Jenis Produk / Jasa Sarapan sehat
4. Alamat Perusahaan Jl. Jamin Ginting gg. Kemboja no. 23 acd Padang Bulan-Medan
5. Nomor Telepon 0857 6264 7986
(16)
7. Mulai Berdiri 01 Januari 2012
B. BIODATA PEMILIK / PENGURUS
1. Nama Yossy Afryani
2. Jabatan Pimpinan
3. Tempat dan Tanggal Lahir
Perdagangan, 5 April 1991
4. Alamat Rumah Jl. Jamin Ginting gg. Kemboja no. 23 acd Padang Bulan-Medan
5. Nomor Telepon 0852 7077 4544
6. Alamat E-mail
7. NIM 082102100
(17)
Anggota
1. Nama Wanda Sartika Sari
2. Jabatan Staff Administrasi & Keuangan
3. Tempat dan Tanggal Lahir
Perdagangan, 1 Februari 1991
4. Alamat Rumah Jl. A.R Hakim gg. Padang Lawas No. 5D
5. Nomor Telepon 0857 6208 6454
6. Alamat E-mail
7. NIM 082102340
(18)
1. Nama Wina Erpiana
2. Jabatan Staff Produksi & Pemasaran
3. Tempat dan Tanggal Lahir
Medan, 2 Februari 1991
4. Alamat Rumah Jl. Cemara gg. Kuini no. 50 Medan
5. Nomor Telepon 085762906242
6. Alamat E-mail
7. NIM 082102142
(19)
C. STRUKTUR ORGANISASI
Gambar 1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang memfasilitasi orang untuk membuat kerjasama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang berbelit-belit. Sehingga perusahaan yang ada mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian/individu.
Job Description
1. Staff Administrasi dan Keuangan
a. Melakukan pengecekan harga-harga pada produk-produk yang telah diproduksi dan memeriksa laporan keuangan terhadap barang-barang produksi yang laku terjual.
YOSSY AFRYANI (Pemimpin)
WINA ERPIANA (Staff Produksi dan
Pemasaran)
Anggota
WANDA SARTIKA SARI
(Staff Adm. Dan Keuangan)
(20)
b. Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan.
c. Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta pembelajaran dan kekayaan perusahaan.
2. Staff Pemasaran
a. Mengendalikan pelaksanaan program pemasaran, meliputi : pembuatan dan stok usaha distribusi, penetapan, dan pengendalian harga, pemasaran, serta aspek lain yang berkaitan dengan pemasaran.
b. Menentukan pasar sasaran.
c. Memonitor kepuasan konsumen, mengevaluasi persaingan, serta mengidentifikasikan kecendrungan dan peluang pasar.
d. Memahami kebutuhan konsumen/calon konsumen serta memberikan jumlah keluar.
3. Staff Produksi
a. Memonitor pelaksanakan rencana produksi.
b. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi penggunaan tenaga kerja dan peralatan.
Organisasi yang efektif, sumber daya manusia, dan sumber-sumber daya material menyebabkan produktivitas. Hal tersebut dilaksanakan melalui apa yang dinamakan “sinergisme” (synergism) di mana anggota-anggota
(21)
suatu perusahaan mengkombinasikan upaya yang secara kolektif guna melaksanakan tugas-tugas yang akan melampaui jumlah dari upaya-upaya individual mereka (sinergi dapat dicapai melalui pengintegrasian tugas-tugas yang terspesialisasi).
Untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya masih 3 orang termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Kedepannya akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan yang besar.
D. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
1. Produk yang Dihasilkan
Produk yang dihasilkan adalah satu barang yaitu nasi gurih.
Gambar 2. Nasi Gurih
Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:
(22)
A.Dimensi Produk
Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku nasi disajikan bersama lauk pauk yang disediakan dengan berbagai varian lauk dan harga.
B.Nilai/Manfaat Produk
Produk nasi gurih yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi kesehatan konsumen. Inilah manfaat inti (core benefit) dari produk Nasi gurih. Produk Nasi gurih juga memiliki Potential Benefit (manfaat potensial) seperti menjaga lingkungan dan memperdulikan kesehatan pelanggan. Di dalam 1 porsi nasi gurih mengandung 438 kalori, protein 14,4 gram, lemak 16,6 gram, dan kolestrol 35 mgd.
C.Kegunaan/Fungsi Produk
Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir). Produk nasi gurih merupakan Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh konsumen berdasarkan kualitas, harga, dan rasa.
2. Keunggulan Produk
Keunggulan kompetitif produk kami antara lain
1. Makanan yang bercita rasa tinggi, menggugah selera dan pelayanan yang terbaik.
2. Makanan yang ditawarkan dikemas secara unik sehingga menggugah selera.
(23)
3. Harga yang ditawarkan sangat terjangkau dan sesuai kemampuan pasar. Selain keunggulan-keunggulan yang diatas ada beberapa pelayanan yang diberikan sebagai ciri khas dari nasi gurih antara lain :
a. Menerapkan pelayanan 5S (senyum, salam, sapa, sopan, dan santun). b. Memberikan potongan harga untuk pembelian dalam jumlah banyak. c. Dapat menerima pesanan dalam jumlah besar.
Semua pelayanan tersebut ditujukan dengan maksud menarik simpati pelanggan sehingga mereka tetap nyaman berlangganan.
3. Gambaran Pasar
Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
Proyeksi permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun mendatang dengan fungsi kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan jumlah penduduk. Laju pertumbuhan penduduk Medan periode tahun 2000-2004 cenderung mengalami peningkatan—tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah 0,09% dan menjadi 0,63% pada tahun 2004 (sumber Wikipedia). Dirata-ratakan pertumbuhan penduduk adalah 0,36% per tahun.
(24)
Tabel 1. Perkiraan Permintaan
Tahun
Perkiraan Permintaan ( dalam Bungkus )
2012 1490
2013 2000
2014 2620
2015 3145
2016 3750
Penawaran
Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang. Proyeksi penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan proyeksi permintaan.
Tabel 2. Perkiraan Penawaran
Tahun
Perkiraan Penawaran ( dalam Bungkus )
2012 1510
2013 2050
2014 2650
2015 3155
2016 3800
(25)
4. Target atau Segmen Pasar
Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang mambuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan ciri-ciri yang sama belumlah berarti mereka membentuk pasar sasaran. Hanya bila mereka mempunyai ciri-ciri yang sama sebagai pembeli, maka barulah berarti mereka membentuk suatu pasar sasaran.
Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar yang dituju untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh perusahaan. Target yang diinginkan nantinya jika sudah berjalan beberapa bulan adalah, terjualnya lima puluh bungkus nasi gurih telur, telur bulat sambal maupun telur mata sapi dan lima puluh bungkus nasi gurih pergedel per harinya.
Target ini bukan mustahil kalau dilihat dari lokasi penjualannya. jumlah kendaraan yang lewat setiap pagi hari jam berangkat kerja dan kuliah. Pada jam-jam tersebut, orang-orang harus lebih pagi berangkat bekerja untuk menghindari kemacetan dan karena itu tidak sempat untuk sarapan di rumah. Dan juga lokasinya yang berdekatan dengan lingkungan kos-kosan, kebanyakan mahasiswa jarang memasak untuk sarapan mereka.
Dalam segmentasi pasar, usaha ini tidak mengelompokkan siapa yang menjadi konsumen akan produk yang kami hasilkan ini. Kami yakin dengan target atau segmentasi pasar yang kami tuju ini akan membuat usaha ini menjadi lebih berkembang karena melihat dari usaha yang menjanjikan dan demografi yang sangat baik untuk usaha ini.
(26)
5. Trend Perkembangan Pasar
Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk yang baru.
Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend perkembangan pasar ini. Pertama, Dari segi pertumbuhan ekonomi atau perubahan dalam tingkat umum dari aktivitas ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena dengan tingkat pendapatan yang baik maka masyarakat akan tinggi pula untuk mengkonsumsi suatu produk. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk mengkonsumsi produk dari usaha penulis.
Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku penolong yang akan berimbas pada harga produk usaha penulis. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha penulis.
Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan perkembangan usaha ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga
(27)
mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan mendapat pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, modal untuk pendirian usaha ini merupakan usaha dari modal sendiri dan usaha ini tidak akan terpengaruh akan naik atau turunnya tingkat suku bunga.
Kedua, Lingkungan industri : selain dipengaruhi oleh kondisi makro bisnis juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi mikro yang berkaitan dengan kondisi mikro. Dalam lingkungan industri beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan terhadap tren perkembangan pasar adalah :
1. Persaingan industri. Setiap industri terdiri dari berbagai perusahaan yang bersaing satu sama lain. Tingkat persaingan nasi gurih adalah persaingan lokal. Agar dapat terus bersaing dan mengembangkan pasar perusahaan harus terus melakukan inovasi produk.
2. Peraturan industri. Agar terjadi persaingan yang sehat antar setiap industri, maka pemerintah mengeluarkan berbagai regulasi seperti pemerintah mengeluarkan UU No. 5 Tahun 1999 (Undang-Undang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat), walaupun berbagai regulasi yang ada kadangkala malah mendistorsi pasar.
Ketiga, faktor lain seperti selera konsumen dan perubahan prilaku selera konsumen akan sangat mempengaruhi tren perkembangan pasar. Dalam faktor ini perusahaan harus mampu menciptakan pasar agar tertarik menggunakan produk yang dihasilkan. Sedangkan perubahan perilaku
(28)
terjadi disebabkan perubahan pendapatan, faktor demografi dan pergeseran selera.
6. Proyeksi Penjualan
Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka 5 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.
Tabel 3. Proyeksi Penjualan Per Bulan
No Bulan Penjualan
(dalam bungkus)
1 Januari 100
2 Februari 110
3 Maret 105
4 April 120
5 Mei 134
6 Juni 125
(29)
8 Agustus 150
9 September 130
10 Oktober 145
11 November 150
12 Desember 130
Total 1524
(30)
Tabel 4.Perkiraan Penjualan
Dengan melihat data diatas, penulis juga memproyeksikan rencana penjualan seperti di bawah ini:
Tahun Permintaan
(A)
Penawaran (B)
Peluang (C = A-B)
Rencana Penjualan
2012 1490 1510 20 1524
2013 2000 2050 50 2140
2014 2620 2650 20 2690
2015 3145 3155 10 3176
2016 3750 3800 50 3977
Tahun
Perkiraan Penjualan ( dalam Bungkus )
2012 1524
2013 2140
2014 2690
2015 3176
(31)
7. Analisis Pesaing
Pesaing (competitor) merupakan faktor penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Porter (2002) mengemukakan bahwa ada lima kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli, kekuatan tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional di antara para pesaing yang ada-merefleksiksn kenyataan bahwa persaingan dalam suatu industri tidak hanya terbatas pada pemain konvensional yang ada.
Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan dengan alat analisis
Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT) yang terdiri atas :
1. Produk (Product)
Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan ataupun kebutuhan. Produk dapat mencakup benda fisik, jasa, prestise, tempat, organisasi, maupun ide. Produk yang berwujud biasa disebut sebagai barang sedangkan yang tidak berwujud disebut jasa.
Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk nasi gurih yang memiliki kualitas terbaik.
2. Harga (Price)
Harga adalah jumlah nilai konsumen pertukaran untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa (Kotler 2000).
(32)
Harga menurut Tjiptono adalah satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedang ketiga unsur lainnya menyebabkan pengeluaran (Situmorang, 2008).
Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah.
Harga nasi gurih yang ditawarkan adalah : a. Nasi gurih pakai telur Rp 5.000
b. Nasi gurih pakai pergedel Rp 4.000
3. Promosi (Promotion)
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.
4. Saluran Distribusi (Place)
Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen.
5. Orang (People)
Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.
(33)
6. Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Disini operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.
7. Physical Evidence
Harus ada nama untuk usaha ini agar mendapat kepercayaan dari pembeli dan tidak terkesan liar. Mungkin dengan menamainya nasi gurih bu’ upik khas perdagangan yang tertulis pada topi pekerja yang menjualnya. Memakaikan kaus
T shirt dan topi yang seragam pada pekerja. Penampilan fisik dari fasilitas
pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen.
Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari usaha nasi gurih ini bukan dari produk yang sejenis melainkan pesaing yang bersifat subtitusi yakni usaha roti dan usaha bubur.
E. ASPEK PRODUKSI
1. Bahan Baku dan Bahan Penolong
1.1Bahan Baku
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan.
(34)
Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per hari):
Tabel 5. Bahan Baku
No. Uraian Banyak @ JumlahHarga
1 Beras 10 kg 8.000 80.000
2 Kelapa 10 Butir 2.000 20.000
3 Bawang Merah 1 kg 20.000 20.000
4 Bawang Putih 0,2 kg 15.000 3.000
5 Cabe Merah 1 kg 20.000 20.000
6 Cabe Hijau 0,5 kg 20.000 10.000
7 Tomat 0,5 kg 5.000 2.500
8 Kerupuk 0,5 Kg 5.000 2.500
9 Minyak Goreng 1 Kg 10.000 10.000
10 Telur 50 butir 800 40.000
11 Kentang 4 Kg 6.000 24.000
12 Udang Kecil 0,5 Kg 5.000 2.500
13 Mie 1 Kg 5.000 5.000
14 Kol 0,5 Kg 4.000 2.000
15 Daun Sop 0,5 Kg 4.000 2.000
(35)
17 Tempe 5 Bungkus 1.000 5.000
18 Udang Besar 0,5 Kg 20.000 10.000
19 Daun Salam 1.000 1.000
20 Jahe 2.000 2.000
21 Ketumbar 1.000 1.000
22 Garam 1.000 1.000
TOTAL 265.000
1.2. Peralatan yang Dibutuhkan
Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.
Tabel 6.Peralatan
Nama Peralatan Merk
Jumlah Unit
Harga
Jumlah Harga
1. Kompor Gas Miyako 1 300.000 300.000
2. Tabung Gas LPG 3kg 1 100.000 100.000
3. Nampan Claris 1 15.000 15.000
4. Pisau Kiwi 2 20.000 40.000
5. Kuali Maxim 2 50.000 100.000
6. Baskom Kiramas 10 5.000 50.000
(36)
8. Toples Kiramas 1 12.000 12.000
9. Blender Nasional 1 160.000 160.000
10.Rice cooker Miyako 1 200.000 200.000
Total Pembelian Peralatan 987.000
1.3Bahan Pembantu
Tabel 7. Bahan Pembantu
Nama Bahan Pembantu Harga
1. Plastik 3.000
2. Daun 6.000
3. Karet 1.000
4. Gas 3 Kg (isi) 13.000
T O T A L 23.000
2 Memesan gerobak untuk berjualan yang didesign dengan kompor dan oven memakai gas untuk menjaga makanan tetap panas dengan harga gerobak Rp 3.000.000,- kalau bisa lebih murah untuk mengurangi beban modal.
3 Menyewa tempat berbentuk kos-kosan untuk dijadikan tempat memasak Rp2.500.000,- per tahunnya.
4 Menyiapkan dana cadangan untuk bahan baku sebanyak 100 bungkus lagi untuk persiapan jika habis terjual Rp350.000,-
(37)
Total jumlah dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini adalah Rp5.850.000,-
Proses Produksi
Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai dengan keterangan deskriptif.
Gambar 4. Proses Produksi
F. ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA ( SDM )
Sumber daya manusia merupakan hal yang krusial bagi berhasilnya suatu perusahaan. Pada aspek ini perusahaan harus mampu merencanakan kebutuhan SDM dan mengembangkan SDM yang ada. Karena sehebat apa pun seseorang, sebera banyak pun pengetahuan yang dimiliki, selalu saja ada kesempatan yang bisa dilakukan untuk mengembangkan diri karena dunia berubah dengan cepat, pengetahuan berkembang, teknologi cepat berubah. Jadi, perusahaan harus terus mendorong SDM nya untuk belajar dan mengembangkan diri.
G. RENCANA PENGEMBANGAN PASAR 1. Strategi Produksi
Masak beras, garam, santan, dan bumbu rahasia dalam rice cooker sampai matang.
Sambal telur dan pergedel : Haluskan semua bahan sambal dan pergedel, lalu masak satu per satu, aduk rata dan juga lauk pelengkap lainnya.
Sajikan dengan pelengkap dan bungkkus didalam daun.
(38)
Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.
2. Strategi Organisasi dan SDM
Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.
3. Strategi Pemasaran
Pemasaran juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang pemasaran yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan membuat brosur yang akan lebih dipasarkan kepada masyarakat umum.
4. Strategi Keuangan
Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan yang selama ini didapat.
H. PEMANFAATAN INFORMATION TECHNOLOGY (IT)
Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.
(39)
I. ANALISIS KEUANGAN
Aspek keuangan harus mampu menjelaskan mengapa bisnis ini layak dan harus juga menunjukkan bagaimana bisnis akan didanai ( berapa dana pemilik dan berapa dana dari kreditor ). Untuk itu sebelum mencari modal, tentu harus diketahui dulu berapa jumlah uang yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha.
Kebijakan dalam pengelolaan keuangan mutlak diperlukan bagi para wirausausahawan. Kesalahan dalam mengelolanya dapat menjatuhakan usahanya walaupun usahanya tersebut memperoleh laba yang besar tetapi wirausaha tersebut tidak mampu untuk membedakan yang mana dana untuk kepentingan pribadi, dan yang mana untuk kepentingan usahanya.
Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :
a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan
b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi
c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri
(40)
Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebe-umnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta ling-ungan masyarakat sekitarnya.
Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masyarakat golongan pengusaha kecil dan koperasi di beri kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja/pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN. Namun untuk bisnis Nasi Gurih ini, kami menggunakan dana dari kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh lebih mudah, adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara pendanaan yang tertera diatas bisa menjadi bahan pertimbangan kami.
(41)
Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:
A. Sumber Pendanaan
Tabel 8. Sumber Pendanaan
Uraian Persentase (%) Jumlah
(a) (Rp)
(b) (Rp)
(c) (Rp)
(c = a + b + c ) (Rp) 1. Modal
Sendiri
2.500.000 2.000.000 2.000.000 6.500.000
2. Pinjaman 0 0 0 0
Total Sumber Pendanaan 6.500.000
B. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi
Tabel 9. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi
Uraian Jumlah
a. Tanah 0
(42)
c. Peralatan 987.000
d. Peralatan Kantor 0
e. Alat angkut/gerobak 3.000.000
f. Infrastruktur 0
g. Biaya pra operasi 0
(43)
1.
Rencana Arus Kas
Rencana Arus Kas
Usaha Nasi Gurih Panas “Bu’Upik” Khas Perdagangan
Untuk Tahun 2012
URAIAN TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV SETAHUN
A. PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan Rp 45.800.000 Rp 50.500.000 Rp 58.500.000 Rp 65.850.000 Rp 220.650.000
Sub Total penerimaan Rp 45.800.000 Rp 50.500.000 Rp 58.500.000 Rp 65.850.000 Rp 220.650.000
B. PENGELUARAN
Pembelian Asset Rp 3.000.000 Rp - Rp - Rp - Rp 3.000.000 Pembelian Bahan Baku Rp 30.600.000 Rp 30.750.000 Rp 32.197.500 Rp 33.787.500 Rp 127.335.000 Pembelian Bahan Pembantu Rp 2.070.000 Rp 2.615.000 Rp 2.794.500 Rp 2.932.500 Rp 10.412.000 Gaji Pimpinan Rp 2.400.000 Rp 2.400.000 Rp 2.400.000 Rp 2.400.000 Rp 9.600.000 Gaji Staff Adm. Dan Umum Rp 1.350.000 Rp 1.350.000 Rp 1.350.000 Rp 1.350.000 Rp 5.400.000 Transport Rp 1.350.000 Rp 1.350.000 Rp 1.350.000 Rp 1.350.000 Rp 5.400.000 Listrik, Air, Telepon Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 151.000 Rp 150.000 Rp 601.000 Biaya Sewa Gedung Rp 2.500.000 Rp - Rp - Rp - Rp 2.500.000 Biaya Lain-lain Rp 100.000 Rp - Rp - Rp - Rp 100.000
Sub Total Pengeluaran Rp 43.520.000 Rp 38.615.000 Rp 41.893.000 Rp 43.620.000 Rp 167.648.000
(44)
URAIAN TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV SETAHUN D. SALDO KAS AWAL Rp 6.520.000 Rp 8.800.000 Rp 20.685.000 Rp 37.292.000 Rp 73.297.000
E. SALDO KAS AKHIR Rp 8.800.000 Rp 20.685.000 Rp 37.292.000 Rp 59.522.000 Rp 126.299.000 Tabel 10. Rencana Arus Kas Usaha Nasi Gurih Panas Untuk Tahun 2012
(45)
2. Break Even Point
Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah. Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh dengan kuantitas penjualan atas suatu produk.
Rumus :
Total Pendapatan = Total Pengeluaran
(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel) Estimasi dalam 1 bulan:
Qty = 100 bungkus x 30 hari = 3000 bungkus Harga = 3000 bungkus x Rp 4.500 = Rp 13.500.000 Biaya Variabel = Rp 987.000
Biaya Tetap = Rp 348.000 x 30 hari = Rp 10.440.000 Estimasi BEP
= Total Biaya Tetap / (Penjualan – Biaya Variabel) = Rp 10.440.000 / (Rp 13.500.000 – Rp 987.000) = 10 bulan
(46)
3. Proyeksi Arus Kas
PROYEKSI ARUS KAS 5 TAHUN KE DEPAN NASI GURIH PANAS “Bu’Upik” Khas Perdagangan
URAIAN TAHUN
1 2 3 4 5
a. Sumber Dana (In Flow) Rp 221.650.000 Rp 230.240.000 Rp 220.457.000 Rp 233.500.000 Rp 332.503.000 b. Penggunaan Dana (Out Flow) Rp 215.825.000 Rp 224.415.000 Rp 214.632.000 Rp 227.675.000 Rp 326.678.000 c. Arus Kas bersih (Net Flow = a - b ) Rp 5.825.000 Rp 5.825.000 Rp 5.825.000 Rp 5.825.000 Rp 5.825.000 d. Keadaan Kas Awal Rp 460.000 Rp 11.425.000 Rp 17.250.000 Rp 23.075.000 Rp 28.900.000 e. Keadaan Kas Akhir ( c + d ) Rp 6.285.000 Rp 17.250.000 Rp 23.075.000 Rp 28.900.000 Rp 34.725.000
(47)
J. ANALISIS RESIKO USAHA
1. Analisis Resiko Usaha
1. Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.
2. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.
3. Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu bencana alam seperti gempa dan banjir.
4. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi. 5. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.
2. Antisipasi Resiko usaha
1. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi ketika perekonomian tidak stabil.
2. Dengan antipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
3. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif.
4. Dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah, kita dapat mentaati peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.
(48)
BAB III P E N U T U P A. KESIMPULAN
Setelah menganalisa dan mengevaluasi uraian – uraian pada bab terdahulu, maka terdapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Di lihat dari laporan keuangan (arus kas, laporan laba rugi), dan Break Even Point (BEP) maka usaha nasi gurih ini layak untuk dijalankan dan dikembangakan pada tahun-tahun mendatang karena setiap tahunnya usaha nasi gurih mengalami kenaikan.
2. Target pasar nasi gurih “panas” adalah orang-orang yang berangkat kerja dan kuliah yang tidak sempat sarapan dirumah dan pemasarannya dilakukan dilingkungan anak kos dan yang banyak dilalui oleh kendaraan.
3. Total jumlah dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha nasi gurih ini adalah Rp 5.850.000,-
B. SARAN
Sebagai penutup tugas akhir ini penulis akan mencoba memberi saran yang kiranya bermanfaat bagi perencanaan bisnis yang sesuai dengan kebutuhan, diantaranya :
1. Untuk memulai bisnis makanan, pilihlah makanan yang biasa kita buat. Sehingga kita telah menguasai resep khusus atau cara pembuatannya.
(49)
2. Selalu menjaga kualitas produk. Pelajari lebih dalam tentang hal – hal detail yang berhubungan dengan menu makanan yang kita tawarkan, dari mulai cara pembuatan yang pas hingga memperhatikan takaran komposisi bahan dengan tepat. Hal ini sangat penting, karena kesan pertama konsumen tergantung dari rasa makanan yang disajikan
3. Berikan pelayanan terbaik bagi para konsumen, istilahnya pembeli adalah raja maka berikan pelayanan terbaik kepada mereka. Usahakan untuk selalu ramah dengan pembeli, memperhatikan permintaan konsumen, jaga kebersihan tempat usaha maupun produk makanan, dan yang paling penting adalah jangan membuat para konsumen terlalu lama menunggu pesanan mereka.
4. Mengingat pentingnya kewirausahaan, sebaiknya kewirausahaan ini dijadikan mata kuliah agar mahasiswa dapat mempelajari, memahami dengan jelas dan pada akhirnya dapat menciptakan sebuah bisnis.
(50)
DAFTAR PUSTAKA
Hutagalung, Raja Bongsu, dkk. 2010. Kewirausahaan. USU Press : Medan Kotler, Philip. 2000. Marketing Millenium. Prentice Hall : USA
Malahayati, dkk. 2010. 99 Bisnis Anak Muda Cetakan Kedua. Penebar Plus : Jakarta
Nafarin, M. 2009. Penganggaran Perusahaan Edisi Tiga. Salemba Empat : Jakarta
Situmorang, Syafrizal Helmi. 2008. Bisnis: Perencanaan dan Pengembangan. USU Press : Medan
(1)
2. Break Even Point
Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah. Biaya Tetap merupakan biaya yang tetap dan tidak terpengaruh dengan kuantitas penjualan atas suatu produk.
Rumus :
Total Pendapatan = Total Pengeluaran
(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel)
Estimasi dalam 1 bulan:
Qty = 100 bungkus x 30 hari = 3000 bungkus Harga = 3000 bungkus x Rp 4.500 = Rp 13.500.000
Biaya Variabel = Rp 987.000
Biaya Tetap = Rp 348.000 x 30 hari = Rp 10.440.000
Estimasi BEP
= Total Biaya Tetap / (Penjualan – Biaya Variabel) = Rp 10.440.000 / (Rp 13.500.000 – Rp 987.000)
(2)
3. Proyeksi Arus Kas
PROYEKSI ARUS KAS 5 TAHUN KE DEPAN NASI GURIH PANAS “Bu’Upik” Khas Perdagangan
URAIAN TAHUN
1 2 3 4 5
a. Sumber Dana (In Flow) Rp 221.650.000 Rp 230.240.000 Rp 220.457.000 Rp 233.500.000 Rp 332.503.000 b. Penggunaan Dana (Out Flow) Rp 215.825.000 Rp 224.415.000 Rp 214.632.000 Rp 227.675.000 Rp 326.678.000 c. Arus Kas bersih (Net Flow = a - b ) Rp 5.825.000 Rp 5.825.000 Rp 5.825.000 Rp 5.825.000 Rp 5.825.000 d. Keadaan Kas Awal Rp 460.000 Rp 11.425.000 Rp 17.250.000 Rp 23.075.000 Rp 28.900.000 e. Keadaan Kas Akhir ( c + d ) Rp 6.285.000 Rp 17.250.000 Rp 23.075.000 Rp 28.900.000 Rp 34.725.000 Tabel 11 Proyeksi Arus Kas 5 Tahun Ke Depan
(3)
J. ANALISIS RESIKO USAHA 1. Analisis Resiko Usaha
1. Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.
2. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.
3. Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu bencana alam seperti gempa dan banjir.
4. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi. 5. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.
2. Antisipasi Resiko usaha
1. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi ketika perekonomian tidak stabil.
2. Dengan antipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
3. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif.
4. Dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah, kita dapat mentaati peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.
(4)
BAB III P E N U T U P A. KESIMPULAN
Setelah menganalisa dan mengevaluasi uraian – uraian pada bab terdahulu, maka terdapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Di lihat dari laporan keuangan (arus kas, laporan laba rugi), dan Break Even Point (BEP) maka usaha nasi gurih ini layak untuk dijalankan dan dikembangakan pada tahun-tahun mendatang karena setiap tahunnya usaha nasi gurih mengalami kenaikan.
2. Target pasar nasi gurih “panas” adalah orang-orang yang berangkat kerja dan kuliah yang tidak sempat sarapan dirumah dan pemasarannya dilakukan dilingkungan anak kos dan yang banyak dilalui oleh kendaraan.
3. Total jumlah dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha nasi gurih ini adalah Rp 5.850.000,-
B. SARAN
Sebagai penutup tugas akhir ini penulis akan mencoba memberi saran yang kiranya bermanfaat bagi perencanaan bisnis yang sesuai dengan kebutuhan, diantaranya :
1. Untuk memulai bisnis makanan, pilihlah makanan yang biasa kita buat. Sehingga kita telah menguasai resep khusus atau cara pembuatannya.
(5)
2. Selalu menjaga kualitas produk. Pelajari lebih dalam tentang hal – hal detail yang berhubungan dengan menu makanan yang kita tawarkan, dari mulai cara pembuatan yang pas hingga memperhatikan takaran komposisi bahan dengan tepat. Hal ini sangat penting, karena kesan pertama konsumen tergantung dari rasa makanan yang disajikan
3. Berikan pelayanan terbaik bagi para konsumen, istilahnya pembeli adalah raja maka berikan pelayanan terbaik kepada mereka. Usahakan untuk selalu ramah dengan pembeli, memperhatikan permintaan konsumen, jaga kebersihan tempat usaha maupun produk makanan, dan yang paling penting adalah jangan membuat para konsumen terlalu lama menunggu pesanan mereka.
4. Mengingat pentingnya kewirausahaan, sebaiknya kewirausahaan ini dijadikan mata kuliah agar mahasiswa dapat mempelajari, memahami dengan jelas dan pada akhirnya dapat menciptakan sebuah bisnis.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Hutagalung, Raja Bongsu, dkk. 2010. Kewirausahaan. USU Press : Medan Kotler, Philip. 2000. Marketing Millenium. Prentice Hall : USA
Malahayati, dkk. 2010. 99 Bisnis Anak Muda Cetakan Kedua. Penebar Plus : Jakarta
Nafarin, M. 2009. Penganggaran Perusahaan Edisi Tiga. Salemba Empat : Jakarta
Situmorang, Syafrizal Helmi. 2008. Bisnis: Perencanaan dan Pengembangan. USU Press : Medan