Perencanaan Bisnis Kue Lepat Durian ”Lepat Durian Khas Medan” Langkah Awal Menuju Wirausaha (Entrepreneur) Sukses
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III MEDAN
PERENCANAAN BISNIS KUE LEPAT DURIAN ”LEPAT DURIAN KHAS MEDAN” LANGKAH AWAL MENUJU WIRAUSAHA
(ENTREPRENEUR) SUKSES
OLEH
SYILVIA NOVIANI NASUTION 082101182
KEUANGAN
GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM DIPLOMA III
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : SYILVIA NOVIANI NASUTION
NIM : 082101182
PROGRAM STUDI : KEUANGAN
JUDUL : PERENCANAAN BISNIS KUE LEPAT DURIAN “LEPAT DURIAN KHAS MEDAN” LANGKAH AWAL MENUJU WIRAUSAHA (ENTERPRENUER) SUKSES.
Tanggal :……….2011 Dosen Pembimbing
( Dra. Marhaini , M.Si ) NIP. 19510506 198002 1 001
Tanggal :……….2011 Ketua Program Studi
(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si) NIP. 19591229 198903 1 002
Tanggal :……….2011 Dekan
( Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec )
(3)
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Penulis mengucapkan puji syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Berkat pertolongan-Nya, tugas akhir yang berjudul “Perencanaan Bisnis Kue Lepat Durian Khas Medan “Langkah Awal Menuju Wirausaha (Enterprenuer) Sukses”’, dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat berangkaikan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Nabi Besar Muhammad SAW, keluarganya serta para sahabatnya dan orang-orang yang mengikuti sunnahnya hingga akhir zaman.
Dengan setulus hati, tugas akhir ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua tercinta, Ayahanda Ir. A. Fuad Nasution dan Ibunda Elfida Yohani B.A. Tetes keringat beliau berdua bekerja adalah untaian mutiara dan do’a yang mengalir tiada henti dalam mengiringi setiap langkah ananda dengan perjuangan tanpa kenal lelah. Hanya Allah SWT yang dapat membalasnya.
Penulisan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan guna memperoleh gelar Diploma. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan yang berguna demi kesempurnaan tugas akhir ini.
Penulis dapat menjalankan segala aktivitas perkuliahan sampai menyelesaikan tugas akhir ini karena do’a, motivasi, bimbingan, dan bantuan baik moril maupun
(4)
materil dari banyak pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Program Studi
Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan dan Bapak Syafrizal Helmi, SE, M.Si selaku Sekertaris Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Marhaini, M.Si selaku Dosen Pembimbing penulis yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan dan koreksi dalam proses penyelesaian tugas akhir, sehingga penulisan tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Ibu Maghdalena Leonita selaku Penasehat Akademik penulis.
5. Bapak dan Ibu dosen, seluruh staf serta para pegawai Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
6. Kepada para saudara tercinta, Rizki Lembang AlM Nst, Amkom dan Ita
Khairani S.Pd, terima kasih atas bantuan dan motivasinya dalam membantu penyelesaian tugas akhir ini.
7. Kepada yang teristimewa, Bahrul Ulum Siregar , terima kasih ya atas
pemberian motivasi dan semangat kepada saya dalam mengerjakan tugas akhir ini.
(5)
8. For my best friend’s, Maya, Inna, Icha, terima kasih ya sudah memberi saya
semangat dan membantu saya dalam penyelesaian tugas akhir ini. Buat Vina dan Ika, indah sekali kebersamaan dengan kalian.. SEMANGAT yaa woii..! buat teman-teman magang seperjuangan : Wirda , Tiwi, Ika, Vina , Ria yang beberapa bulan ini ikut merasakan kelelahan yang sama, tapi senang bisa bekerja sama dengan kalian.. “I LOVE U ALL GUYS” , makasi buat motivasinya ya.
Akhirnya, semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dibalas oleh Allah SWT dengan sebaik- baiknya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Medan, 23 Maret 2011 Penulis,
(6)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………...i
DAFTAR ISI ……….. ....iv
DAFTAR TABEL...vi
DAFTAR GAMBAR...vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang . .………....1
1.2Tujuan dan Manfaat………8
BAB II ISI 2.1Profil Perusahaan ……….9
2.2Biodata Pemilik / Pengurus .………11
2.3Struktur Organisasi....………...14
2.4Aspek Pasar dan Pemasaran... 17
2.4.1 Keunggulan Produk... 17
2.4.2 Produk Bermutu dan Harga Kompetitif...18
2.4.3Gambaran Pasar...19
2.4.4Target Pasar atau Segmentasi Pasar...19
2.4.5Trend Perkembangan Pasar………. 20
2.4.6Proyeksi Penjualan………21
2.4.7Strategi Pemasaran………23
2.4.8Analisis Pesaing………23
2.5Aspek Produksi ………26
2.5.1 Bahan Baku danPenggunaannya………..27
2.5.2 Peralatan yang dibutuhkan………...29
2.5.3 Sarana Penunjang……….30
2.6Analisis SDM………...31
(7)
2.8PemanfaatanIT………..33
2.9 Analisis Keuangan……….34
2.9.1 Laporan Keuangan Bulanan………...34
2.9.2 Laporan Keuangan Tahunan………..42
2.10 Analisis Resiko………..49
2.11 Analisis SWOT……….50
BAB III PENUTUP 3.1Kesimpulan ...43
3.2Saran ...43
(8)
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1 Kandungan Gizi ... 4
Tabel 2.1 Proyeksi Permintaan Kue Lepat ... 22
Tabel 2.2 Proyeksi Rencana Penjualan ... 22
Tabel 2.3 Perincian Harga Bahan Baku………. 27
Tabel 2.4 Perincian Biaya Peralatan……….. 29
Tabel 2.5 Perincian Biaya Penunjang……… 30
Tabel 2.6 Harga Kue Lepat Durian………... . 34
Tabel 2.7 Permintaan Produk Kue Selama Tiga Bulan………. 34
Tabel 2.8 Pendapatan (Penjualan) Kue Lepat Durian……….... 35
Tabel 2.9 Estimasi Biaya Perangkat……….. 35
Tabel 2.10 Estimasi Biaya Operasional………... 36
Tabel 2.11 Inisialisasi & Riset Awal………... 36
Tabel 2.12 Total Biaya Proyek (Total Project Cost)per bulan... 37
Tabel 2.13 Laba Rugi………... 37
Tabel 2.14 Perhitungan Cash Flow……… 38
Tabel 2.15 Neraca………. 39
Tabel 2.16 NPV Kumulatif……….. 40
Tabel 2.17 Permintaan Produk Kue Selama Tiga Tahun………. 42
Tabel 2.18 Pendapatan (Penjualan) Kue Lepat Durian……… 42
Tabel 2.19 Estimasi Biaya Perangkat……….. 43
Tabel 2.20 Estimasi Biaya Operasional……… ... 44
Tabel 2.21 Inisialisasi & Riset Awal……… 44
Tabel 2.22 Total Biaya Proyek (Total Project Cost)……… 45
Tabel 2.23 Laba Rugi………... 45
Tabel 2.24 Perhitungan Cash Flow……….. 46
Tabel 2.25 Neraca……… 47
(9)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Usaha Perusahaan Rumah Durian ... 15
Gambar 2.2 Produk Kue Lepat Durian ... 18
Gambar 2.3 Pembungkusan Kue Lepat Durian………... 18
(10)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan faktor yang paling penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar. Rencana manajemen merupakan hal yang sangat penting dalam merencanakan sebuah bisnis. Bisnis akan gagal jika tidak didukung oeh manajemen yang baik.
Perencanaan Bisnis adalah suatu cetak – biru tertulis (blue print) yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian financial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan pengelolaannya (Syafrizal, 2009, halaman 20). Perencanaan bisnis mempunyai dua fungsi yaitu : sebagai pedoman untuk keberhasilan manajemen usaha, dan sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar. Perencanaan usaha memerlukan investasi modal, sumber daya manusia (SDM), manajemen, target pasar, dan manfaat usaha bagi pendiri, masyarakat dan Negara.
Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
(11)
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut:
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus
Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah)
3. Milik Warga Negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar
5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan
hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih. Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, di masing-masing Provinsi atau Kabupaten/Kota (Wikipedia.com, 10 Maret 2011).
Menurut Scarborough dan Zimmerer, wirausaha (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan (Suryana, 2006, halaman 15). Dengan demikian wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi tercipta suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup.
(12)
Wirausaha yang bergerak dalam bisnis durian mempunyai prospek yang sangat menjanjikan, karena durian banyak diminati oleh masyarakat. Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit), dan durian adalah buah yang Kontroversial (Wikipedia.com, 10 Maret 2011).
Durian bukanlah spesies tunggal tetapi sekelompok tumbuhan dari marga Durio. Durian juga memiliki beberapa jenis diantaranya adalah durian lai (Durio kutejensis), kerantungan (Durio oxleyanus), durian kura-kura atau kekura (Durio graveolens), serta lahung (Dulcis dulcis). Durian memiliki beberapa kandungan gizi. Kandungan gizi dalam buah durian tersebut dapat dilihat dalam tabel 1.
Ketersediaan bahan baku dan kandungan gizi didalamnya membuat prospek pengolahan durian mendapat respon yang baik dari masyarakat. Usaha lepat durian mempunyai prospek cukup baik dan pangsa pasar penerima hasil produksi juga terbuka lebar. Hal ini didukung juga pola konsumsi masyarakat yang mulai memperhatikan keanekaragaman makanan yang memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri maka dilakukan diversifikasi sehingga memunculkan makanan yang erat dengan perilaku masyarakat sekitar (Medan) yang khas dengan durian.
(13)
Tabel 1.Kandungan Gizi Durian(Durio zibethinus)
Nilai khasiat per 100 g Tenaga 150 kkal 620 Kj
Karbohidrat 27.09 g
- Serat pangan 3,8 g
Lemak 5.33 g
Protein 1.47 g
Air 65 g
Vitamin C 19.7mg 33%
Kalium 436 mg 9%
Hanya bagian yang dapat dimakan mentah atau beku.
Brangkasan: 68% (Shell and seeds) Sumber: USDA Nutrient database
Bedasarkan minat dan ketersediaan bahan baku maka wirausaha menciptakan makanan khas durian “ kue lepat durian “. Kue lepat ini jelas berbeda dari kue lepat pada umumnya. Hal ini dapat dilihat dari bahan baku dalam pembuatan produk ini. Bahan baku dari pembuatan produk ini diantaranya tepung jagung, durian, pisang raja, santan, gula dan susu. Produk kue lepat durian ini dikemas secara unik, karena dikemas dengan balutan daun pisang yang memiliki aroma dan ciri yang berbeda dari kue lainnya. Disinilah letak keistimewaan produk kue lepat durian ini.
(14)
Segmentasi pasar dari kue ini adalah konsumen yang menyukai rasa dan aroma dari buah durian yang terkandung di dalam kue lepat ini. Target pasar yang dituju adalah seluruh kalangan masyarakat baik orangtua, remaja maupun anak-anak.
Prospek dari pengembangan usaha kue lepat durian ini di Indonesia khususnya Sumatera Utara (Medan) cukup menjanjikan. Medan sebagai wilayah yang paling tinggi mengkomsumsi durian, karena buah durian di Medan selalu tersedia sepanjang waktu. Beberapa masyarakat di Medan mengkomsumsi durian sebagai makanan atau minuman khasnya. Sehingga durian banyak dijadikan sebagai oleh – oleh khas Medan bagi pengunjung atau wisatawan.
Bisnis ini merupakan bisnis yang hampir tidak sama sekali memiliki pesaing. Pesaing dari bisnis ini memang ada, tetapi memiliki perbedaan dalam produknya. Oleh karena itu, saya yakin produk yang akan ditawarkan ke konsumen ini akan memiliki pangsa pasar yang besar. Penjualan dalam produk ”kue lepat durian khas Medan” ini adalah setiap hari. Pemasaran penjualan produk kue ini dilakukan tidak hanya di kampus Universitas Sumatera Utara melainkan akan didistribusi ke toko – toko kue yang ada disekitar wilayah Medan. Selain dipasarkan di kampus dan di toko- toko kue, penjualan produk ini pun dapat dilakukan di rumah. Karena proses produksi untuk kue ini yang tidak memakan waktu yang lama dalam proses produksinya.
Kebutuhan investasi yang dibutuhkan pada produk ”kue lepat durian khas Medan” sekitar Rp. 160.000,00- untuk mendapatkan 380 kue lepat durian. Modal atau investasi senilai Rp.160.000,00- ini sudah termasuk biaya- biaya untuk pembelian bahan baku dalam pembuatan kue lepat ini. Modal untuk usaha kue lepat durian ini relatif
(15)
minim. Laba yang didapatkan pun relatif sedang dikarenakan produksi yang relatif masih sedikit. Modal senilai Rp.160.000,00- ini ini menghasilkan 380 kue lepat dan masing- masing kue dihargai sekitar Rp.1.000,00- untuk pembelian satu kue. Sehingga akan didapatkan keuntungan dari produksi kue ini senilai Rp.220.000,00- Keuntungan ini memang belum merupakan keuntungan bersih, karena keuntungan ini belum termasuk biaya yang dikeluakan untuk gaji pegawai, biaya pendistribusian produk, dan biaya- biaya lainnya. Dalam setiap harinya produksi kue ini akan memproduksi sekitar 380 kue.
Sumber modal produksi kue lepat durian ini adalah saya sendiri selaku pemilik usaha. Dalam menjalankan usaha ini saya dibantu oleh empat pegawai yang bekerja sesuai bidangnya masing-masing. Akan tetapi, dengan majunya usaha bisnis ini maka akan terjadi pertambahan pegawai.
Untuk mengembangkan bisnis kue lepat durian ini maka pemilik beserta pegawai harus memperhatikan manajemen dari perusahaan atau bisnis usaha ini. Selain itu, pengusaha harus dapat mengelola resiko bisnis dan melakukan analisis SWOT. Pengelolaan resiko bisnis ini dilakukan agar resiko dari bisnis yang dijalankan dapat diminimalisir resikonya. Analisis SWOT dilakukan untuk meninjau faktor internal(identifikasi kekuatan dan kelemahan bisnis) dan faktor eksternal(identifikasi peluang dan tantangan bisnis) dari bisnis atau usaha yang diciptakan.
Harapan saya selaku pemilik usaha atau bisnis ini adalah agar bisnis usaha ini dapat berkembang di pasar dan memiliki konsumen yang besar.
(16)
Dengan melihat pospek pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai dari perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini, maka dengan ini penulis ingin membahas masalah tersebut dalam sebuah Tugas Akhir dengan judul “Perencanaan Bisnis Kue Lepat Durian “Lepat Durian Khas Medan“ Langkah Awal Menjadi Wirausaha (Enterprenuer) Sukses.”
(17)
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari perencanaan bisnis “ kue lepat durian khas Medan “ ini adalah :
1. Untuk membuat perencanaan usaha kue lepat durian.
2. Untuk mengetahui langkah menjadi wirausaha (entrepreneur).
Manfaat dari perencanaan bisnis “ kue lepat durian khas Medan “ ini adalah : 1. Agar bisnis yang direncanakan dapat berjalan dengan baik.
2. Sebagai referensi dan pengetahuan yang dapat menjadi bahan
(18)
BAB II
ISI
2.1 Profil Perusahaan
Rumah durian terletak di Jalan Haji Abdul Manaf Lubis dan didirikan pada tanggal 21 Februari 2011. Rumah durian ini merupakan usaha rumah tangga yang bergerak dalam bidang produk kue atau jajanan tradisional. Bagi para peminat dan pembeli yang ingin mencicipi kue lepat durian dapat mengunjungi toko kue yang beralamat di Jalan Haji Abdul Manaf Lubis Gg. Rukun No.64 Medan.
Rumah durian menyediakan jasa pemesanan kue yang dapat langsung diantar ke konsumen. Pemesanan kue lepat hanya dapat dilakukan apabila pembeli dan peminat menetap di wilayah Medan. Pemesanan kue dapat dipesan satu hari sebelum acara. Bagi pembeli dan peminat yang ingin melakukan pemesanan dapat menghubungi toko kue rumah durian atau dapat mengunjungi email rumah durian yang tertera pada data perusahaan.
(19)
Data perusahaan
Nama Perusahaan : Rumah Durian
Bidang Usaha : Kue Lepat Durian
Jenis Produk / Jasa : Produk Kue
Alamat Perusahaaa : Jl.H.A.Manaf Lubis Gg.Rukun No.64Medan
Nomor Telepon : 061- 8456574
Alamat Email : [email protected]
Situs web : [email protected]
Bank Perusahaan : Bank Mandiri
Bentuk Badan Hukum : Badan Usaha Milik Pribadi /Usaha Dagang
(20)
2.2 Biodata Pemilik / Pengurus Biodata Pemilik Perusahaan
Nama : Syilvia Noviani Nasution
Jabatan : Pemilik Usaha
Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 28 November 1988
Alamat Rumah : Jl.H.A.Manaf Lubis Gg Rukun No.64 D
Nomor Telepon : 061- 8456574
Alamat Email : [email protected]
Pendidikan Terakhir : SMA
Pengalaman Kerja : 1 tahun berkerja di PT. Ultradisc
Biodata Pengurus atau Karyawan
Nama : Ristia Murni
Jabatan : Karyawan pada bagian produksi
Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 15 Juli 1988
Alamat Rumah : Jl.Gaperta Gg Intim No.5
Nomor Telepon : 08567891324
Alamat Email : [email protected]
Pendidikan Terakhir : SMA
Pengalaman Kerja : 2 tahun bekerja sebagai pegawai pada bagian produksi kue
(21)
Biodata Pengurus atau Karyawan
Nama : Dewi Sari
Jabatan : Karyawan pada bagian produksi
Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 12 Agustus 1987
Alamat Rumah : Jl. Karya Gg Ampera No.9
Nomor Telepon : 081375123123
Alamat Email : [email protected]
Pendidikan Terakhir : SMA
Pengalaman Kerja : 1 tahun bekerja sebagai pegawai pada bagian produksi kue.
Biodata Pengurus atau Karyawan
Nama : Rizki Alamsyah
Jabatan : Karyawan pada bagian keuangan
Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 21 Mei 1985
Alamat Rumah : Jl. Karya rakyat No.5
Nomor Telepon : 08527641323
Alamat Email : [email protected]
Pendidikan Terakhir : SMA
Pengalaman Kerja : 6 bulan bekerja sebagai pegawai pada bagian keuangan.
(22)
Nama : Taufik
Jabatan : Karyawan pada bagian pemasaran
Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 13 Mei 1987
Alamat Rumah : Jl. Gaperta Gg.Akur No.10
Nomor Telepon : 08527641788
Pendidikan Terakhir : SMA
Pengalaman Kerja : 3 bulan bekerja sebagai pegawai pada bagian pemasaran.
(23)
2.3Struktur Organisasi
Pengorganisasian adalah pengaturan setelah adanya sebuah rencana (plan). Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan akan memiliki struktur yang berbeda dalam suatu organisasinya, tergantung pada skala perusahaan dan jenisnya. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat kerjasama tanpa terjebak dalam menciptakan birokrasi yang berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian/individu.
Dalam melaksanakan pengorganisasian, ada dua kegiatan penting yang harus dilakukan yaitu :
a) Menentukan bentuk/struktur organisasi perusahaan
b) Menentukan wewenang, tugas, dan tanggung jawab pada setiap orang yang
bekerja di perusahaan, terutama para manajernya.
Organisasi yang efektif, sumber-sumber daya manusia, dan sumber-sumber daya material menyebabkan meningkatnya produktivitas. Hal tersebut dilaksanakan dengan sinergisme, dimana anggota-anggota suatu perusahaan mengkombinasikan upaya mereka secara kolektif guna melaksanakan tugas-tugas yang akan melampaui jumlah dari upaya-upaya individual mereka, maka sinergi dapat dicapai melalui pengintegrasian tugas-tugas yang terspesialisasi.
(24)
Struktur oganisasi pada bisnis “Kue Lepat Durian Khas Medan” ini adalah adanya seorang pemilik usaha dan empat orang pegawai pada bagian dan bidangnya masing-masing. Empat pegawai itu diantaranya adalah dua pegawai ditempatkan pada bagian produksi, satu orang pegawai lainnya ditempatkan pada bagian keuangan (penyusunan laporan keuangan),dan satu orang lainnya ditempatkan pada bagian pemasaran (marketing).
Di bawah ini terdapat bagan/struktur oganisasi pada Perusahaan Rumah Durian.
Bagan 2.1. Struktur Oganisasi Perusahaan Rumah Durian
Pada tahap awal usaha, hanya ada empat orang pegawai yang memiliki tanggung jawab dan peranannya masing-masing pada suatu organisasi bisnis ini. Akan tetapi, dengan majunya usaha bisnis ini maka akan terjadi pertambahan pegawai sesuai dengan kualifikasi, tanggung jawab dan peranannya masing-masing.
Job Description :
a) Peranan Pimpinan adalah mengayomi para pegawai untuk melakukan
pekerjaan dengan teliti, baik, dan benar.
PEMILIK USAHA SYILVIA NOVIANI NASUTION
KEUANGAN 1 ORANG PEGAWAI PRODUKSI
2 ORANG PEGAWAI
PEMASARAN 1 ORANG PEGAWAI
(25)
b) Peranan bagian produksi adalah melakukan kegiatan memproduksi barang-barang yang akan dipasarkan ke publik.
c) Peranan bagian keuangan adalah melakukan pengecekan harga-harga pada
produk-produk yang telah diproduksi dan memeriksa laporan keuangan terhadap barang-barang produksi yang telah laku terjual.
d) Peranan bagian pemasaran adalah melakukan pemasaran atau memasarkan
produk – produk yang telah diproduksi untuk sampai ke konsumen atau distributor (agen).
(26)
2.4. Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek pasar dan pemasaran mencakup deskripsi barang atau jasa dan pasar yang dituju yang masing-masing aspek memiliki peranan yang luas pada perencanaan bisnis ini.
Pemasaran dari produk kue lepat durian dimulai dari lingkungan tempat produksi kue lepat tersebut dan di lingkungan kampus Universitas Sumatera Utara serta beberapa toko kue.
2.4.1 Keunggulan Produk
Produk yang direncanakan merupakan poduk yang unik,memiliki ciri khas tersendiri dan yang akan memunculkan citra (image) yang berbeda di pikiran konsumen. Produk yang ditawarkan relatif berbeda dari produk para pesaing. Produk yang direncanakan ini memiliki nilai tambah (plus). Produk yang ditawarkan ini adalah “ kue lepat durian “ .
Produk ini memiliki karaktestik yang berbeda dari produk-produk makanan (kue) lainnya. Hal ini dapat dilihat dari bahan baku dalam pembuatan produk ini. Bahan baku dari pembuatan produk ini diantaranya tepung jagung, durian, pisang raja, santan, gula dan susu. Produk kue lepat durian ini dikemas secara unik, karena dikemas dengan balutan daun pisang yang memiliki aroma dan ciri yang berbeda dari kue lainnya. Disinilah letak keistimewaan produk kue lepat durian ini. Kue lepat durian dapat dilihat dalam gambar 2.2 dan pembungkusan unik dari kue ini dapat dilihat dalam gambar 2.3.
(27)
Gambar 2.2 Produk Kue Lepat Durian
Gambar 2.3 Pembungkusan Kue Lepat Durian
2.4.2. Produk Bermutu dan Haga Kompetitif
Kue Lepat Durian yang ditawarkan memiliki kualitas yang baik dari segi rasa maupun kegunaannya. Produk kue ini sangat baik jika dijadikan cemilan karena kue ini mengandung susu. Kue ini diproduksi dengan sistem yang higienis. Kue ini dibuat oleh industri rumah tangga yang sangat memperhatikan kebersihan dari produk kue ini.
Harga yang ditawarkan pun relatif terjangkau oleh seluruh kalangan masyarakat. Harga dari 1 kue berkisar Rp 1.000,00-. Harga ini relatif murah, karena kandungan / komposisi dari produk kue lepat durian ini cukup baik.
(28)
2.4.3. Gambaran Pasar
Produk kue yang yang ditawarkan oleh Perusahaan Rumah Durian masih minim di kota Medan. Hal ini dikarenakan produk kue lepat durian ini berbeda dari produk kue lepat lainnya. Seperti diketahui kota Medan dikenal sebagai kota yang memiliki potensi pengahasil durian yang cukup besar. Banyak para wisatawan atau pengunjung yang datang ke Medan yang ingin mencoba produk durian Medan. Durian Medan memiliki wangi yang harum dan rasa yang manis, serta memiliki daging buah yang tebal dengan biji yang kecil. Sehingga jika dijadikan sebuah kue, produk kue ini akan diminati konsumen.
Kue Lepat Durian ini bisa dijadikan sebagai oleh-oleh dari kota Medan. Buah durian Medan memiliki wangi yang harum dan rasa yang manis. Sehingga jika dijadikan oleh-oleh dari Medan buah ini sangat dicari. Oleh karena itu, buah durian dapat dijadikan sebagai olahan produk makanan ringan atau kue yang dapat dijadikan sebagai oleh-oleh pengganti buah durian.
2.4.4. Target Pasar atau Segmentasi Pasar
Target pasar yang dituju adalah seluruh kalangan masyarakat, baik orang tua maupun remaja dan anak-anak. Hal ini dikarenakan produk kue ini memiliki rasa yang manis dan kandungan gizinya yang cukup besar.
Segmentasi pasar adalah proses di mana pasar dibagi menjadi para pelanggan yang terdiri atas orang-orang dengan berbagai kebutuhan dan karakteristik yang sama yang mengarahkan mereka untuk merespons tawaran produk atau jasa dan program
(29)
pemasaran strategis tertentu dalam cara yang sama. Dalam menentukan segmentasi akan ditemukan peluang yang tumbuh di pasar.
Ada beberapa hal yang menjadi manfaat jika dilakukannya segmentasi pasar adalah:
a) Mengidentifikasi pengembangan produk baru
Analisis tentang berbagai segmen pelanggan potensial menunjukkan satu atau lebih kelompok yang memiliki kebutuhan dan minat-minat spesifik tidak dipuaskan dengan baik oleh tawaran – tawaran pesaing.
b) Membantu dalam mendesain program – program pemasaran yang paling
efektif.
Untuk mencapai kelompok – kelompok pelanggan yang homogeny dengan memusatkan perhatian pada suatu golongan tertentu, maka akan mempermudah dalam menetapkan harga yang sesuai dengan kondisi ekonomi.
c) Memperbaiki alokasi strategi sumber daya pemasaran.
2.4.5. Trend Perkembangan Pasar
Pengembangan pangsa pasar berkaitan erat dengan efektivitas upaya suatu perusahaan dengan menghitung rasio pangsa pasar aktual terhadap pangsa pasar potensial. Trend perkembangan pasar pada bisnis kue lepat durian ini dipengaruhi oleh faktor selera konsumen dan perubahan perilaku.
(30)
Selera konsumen akan sangat mempengaruhi tren perkembangan pasar. Dalam faktor ini perusahaan harus mampu menciptakan pasar (mengedukasi konsumen) agar tertarik menggunakan produk yang di ciptakan. Sedangkan perubahan perilaku terjadi disebabkan perubahan pendapatan, faktor demografi dan pergeseran selera.
2.4.6 Proyeksi Penjualan
Dalam penjualan produknya, Perusahaan Rumah Durian berharap produk yang dihasilkan akan laku dijual dipasaran dan menarik banyak peminat di seluruh kalangan masyarakat baik orangtua, remaja maupun anak-anak. Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua bahan dan peralatan yang telah tersedia, sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan oleh bisnis kue lepat durian ini. Kapasitas produksi dinyatakan dalam unit per periode waktu. Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana jumlah produksinya.
Proyeksi permintaan kue lepat durian selama 5 tahun mendatang dapat dilihat dalam tabel 2.1 .
(31)
Tabel 2.1 Proyeksi Permintaan Kue Lepat Durian
Dengan melihat data tersebut, penulis juga memproyeksikan rencana penjualan. Proyeksi rencana penjualann dapat dilihat dalam tabel 2.2
Tabel 2.2. Proyeksi Rencana Penjualan
Tahun Permintaan
(A)
Penawaran (B)
Peluang (C = A-B)
Rencana Penjualan
Pangsa Pasar
2011 136800 139680 2880 144080 50 %
2012 144400 147380 2980 164800 55,3 %
2013 168980 171980 3000 172450 57,48 %
2014 174460 177480 3020 179880 59,56 %
2015 180402 183480 3078 185440 60,24 %
Tahun
Proyeksi Permintaan ( dalam Unit )
2011 136800
2012 144400
2013 168980
2014 174460
(32)
2.4.7 Strategi Pemasaran
Strategi Pemasaran yang dilakukan oleh Perusahaan Rumah Durian dalam memasarkan produk-produk yang telah dihasilkan adalah melalui bazar di acara- acara kampus atau dengan melakukan promosi langsung ke konsumen.
Dalam mengenalkan produknya Perusahaan Rumah Durian juga melakukan pemasaran melalui para sanak saudara, kerabat terdekat, serta para kolega. Dengan melakukan cara pemasaran seperti itu maka, diharapkan para konsumen akan tertarik dengan produk – produk kue yang ditawarkan oleh Rumah Durian.
2.4.8 Analisis Pesaing
Analisis pesaing dari usaha kue lepat durian ini diantaranya yaitu ancaman masuknya pendatang baru, tingkat rivalitas diantara para pesaing yang ada, tekanan dari produk pengganti, kekuatan tawar menawar pembeli dan kekuatan tawar menawar pemasok.
Ancaman masuknya pendatang baru : Pendatang baru dalam industri biasanya dapat mengancam para pesaing yang ada. Karena pendatang baru sering kali membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut pangsa pasar, serta seringkali pula memiliki sumberdaya yang besar. Beberapa hambatan untuk memasuki industri adalah :
a) Skala Ekonomi (Economies of Scale)
b) Difrensiasi Produk (Product Diffrentiation)
(33)
d) Biaya Peralihan Pemasok (Switching Cost) e) Akses ke Saluran Distribusi
f) Kebijakan Pemerintah
Tingkat rivalitas diantara Para Pesaing yang ada : Rivalitas (rivaly) di kalangan pesaing yang ada berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan taktik-taktik seperti persaingan harga, perang iklan, introduksi produk, dan meningkatkan pelayanan atau jaminan kepada pelanggan. Intensitas persaingan antar-perusahaan merupakan fungsi dari beberapa faktor seperti :
a) Adanya beberapa pesaing yang seimbang
b) Pertumbuhan industri yang lambat
c) Kurangnya diferensiasi atau switching cost d) Pertambahan kapasitas yang tinggi
e) Pesaing yang berbeda-beda
f) Hambatan pengunduran diri yang tinggi
Tekanan dari produk pengganti : produk pengganti/barang substitusi merupakan salah satu persaingan dari perusahaan-perusahaan. Ancaman dari produk substitusi ini kuat jika konsumen dihadapkan pada sedikitnya switching cost dan jika produk substitusi tersebut mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya sama bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri.
Kekuatan tawar menawar pembeli : para pembeli biasanya membeli barang dengan harga yang termurah dan meminta kualitas yang tinggi serta pelayanan yang bagus. Hal
(34)
ini membuat persaingan antara perusahaan dalam industri yang sama. Biasanya kekuatan tawar menawar pembeli akan meningkat jika situasi berikut terjadi :
a) Para pembeli membeli dalam jumlah besar
b) Produk yang dibeli adalah produk standard dan tidak terdiferensiasi.
c) Pembeli memperoleh keuntungan yang rendah.
d) Produk industri tidak penting untuk produk atau jasa pembeli.
e) Pembeli menempatkan suatu ancaman melakukan intgrasi kehulu untuk
membuat produk industri.
Kekuatan tawar-menawar pemasok : pemasok dapat menekan perusahaan yang ada dalam suatu industri dengan cara menaikkan harga serta menurunkan kualitas barang yang dijualnya. Pemasok memiliki tawar-menawar jika :
a) Didominasi oleh sedikit perusahaan. b) Produknya adalah unik dan istimewa.
c) Industri tersebut bukanlah pelanggan yang penting dari pemasok.
d) Pemasok memperlihatkan ancaman untuk melakukan integrasi hilir.
Dalam mengatasi masalah-masalah tersebut, Perusahaan dapat menghindari beberapa persaingan melalui strategi penetapan harga yaitu dengan melakukan At Market
Pricing. At Market Pricing yaitu penetapan harga yang dilakukan oleh Usaha / bisnis
Kue Lepat Durian dengan maksud untk menghindari terjadinya perang harga serta menghindari tidak terjualnya barang yang dapat merugikan perusahaan.
(35)
2.5 Aspek Produksi
Perusahaan Rumah Durian menyediakan suatu produk kue yang unik dan enak sehingga dapat membuat para konsumen tertarik dan berminat untuk membelinya. Perusahaan Rumah Durian menyediakan kue lepat durian yang menjadi produk utamanya. Kue lepat durian yang di jual sangat berbeda dari kue lepat lainnya.
Bahan baku dari pembuatan produk ini diantaranya tepung jagung, durian, pisang raja, santan, gula dan susu. Produk kue lepat durian ini dikemas secara unik, karena dikemas dengan balutan daun pisang yang memiliki rasa dan ciri yang berbeda dari kue lainnya. Disinilah letak keistimewaan produk kue lepat durian ini.
Proses produksinya dilakukan dengan cara yang sangat sederhana, yaitu tepung jagung dicampur dengan santan kelapa,dan daging durian,garam,gula dan susu disatukan setelah itu dimasak di dalam panci selama ±15 menit,sampai tanak/mengental,setelah masak diambil satu sendok makan ditaruh di atas daun pisang,kemudian pisang raja di taruh di atas adonan yang telah jadi kemudian di bungkus,setelah itu dimasukkan ke kulkas. Proses produksi dari kue lepat durian ini sangat memperhatikan kebersihan ( higienis) dari produknya. Proses produksi dari kue lepat durian ini dapat dilihat pada gambar 2.4.
(36)
2.5.1 Bahan Baku dan penggunaanya
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan.
Daftar perincinan bahan-bahan baku yang diperlukan dapat dilihat pada tabel 2.3. Tabel 2.3. Perincian Harga Bahan Baku Kue
No. Bahan Baku Banyak @ Jumlah Harga
1. Tepung Maizena 5 Kotak 9.000 45.000
2. Susu 4 Kaleng 8.000 36.000
3. Durian 2 Buah 9.000 18.000
4. Pisang Raja 3 Buah 6.000 18.000
5. Santan Kelapa 4 buah 4.000 18.000
6. Gula 2 Kg 10.500 21.000
7. Garam ¼ Kg 2.000 2.000
8. Daun Pisang 5 Lembar 1.000 5.000
(37)
Proses produksinya yaitu :
Gambar 2.4. Proses Produksi Kue
2
- tepung jagung
- durian
- susu
- pisang raja
- dan lain-lain
Pembelian bahan baku
Proses memasak bahan pembuatan
kue lepat durian Pembungkusan
kue lepat durian dan pendinginan Penjualan ke
(38)
2.5.2 Peralatan yang dibutuhkan
Peralatan yang dibutuhkan di dalam Bisnis / Usaha Kue Lepat Durian ini adalah kompor, lemari es (kulkas), panci, saringan kelapa dan sebagainya. Perincian biaya peralatan dapat dilihat pada tabel 2.4.
Tabel 2.4. Perincian Biaya Peralatan
No. Peralatan Banyak @ Jumlah Harga
1. Kompor 3 Buah 80.000 240.000
2. Kulkas / Lemari Es 1 Pintu 1.300.000 1.300.000
3. Panci 5 Buah 25.000 125.000
4. Sutil 3 Buah 5.000 15.000
5. Saringan Kelapa 5 Buah 7.500 37.500
6. Nampan 5 Buah 10.000 50.000
7. Sendok 1 Lusin 20.000 20.000
8. Gelas Pengukur 2 Buah 15.000 30.000
(39)
2.5.3 Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, internet, dan lain-lain. Perincian biaya sarana penunjang dapat dilihat dalam tabel 2.5.
Tabel 2.5. Perincian Biaya Penunjang
No. Jenis Biaya Jumlah Biaya (per bulan)
1. Listrik Rp. 80.000
2. Air Rp. 30.000
3. Internet Rp. 50.000
4. Uang Transportasi Rp. 240.000
5. Minyak Lampu Rp. 210.000
(40)
2.6 Analisis SDM
Usaha Kue Lepat Durian ini membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki ketrampilan / skill yang berkualitas. Perusahaan Rumah Durian hanya merekrut karyawan/staf untuk dipekerjakan sebagai karyawan di bidang produksi dengan standar tamat pendidikan SD, SMP, SMA yang jujur dan rajin bekerja.
Dalam penerapan strategi organisasi, SDM juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi serta jujur dan rajin bekerja.
Jika produk kue ini mengalami peningkatan dalam produksi dan penjualannya, maka perusahaan akan memberikan bonus kepada para pegawai. Bonus tersebut diberikan sebagai tanda terima kasih dari perusahaan terhadap kinerja pegawainya. Selain itu, para pegawai akan mendapatkan bantuan berupa jaminan kesehatan. Para pegawai juga akan diberikan tunjangan hari raya (THR) yang akan diberikan perusahaan setiap tahunnya. Jam kerja yang diberlakukan untuk para pegawai adalah delapan jam untuk setiap harinya. Jika para pegawai lembur, maka perusahaan akan memberikan tambahan gaji kepada pegawai. Dengan adanya fasilitas-fasilitas yang diberikan perusahaan, diharapkan dapat menjadi motivasi kepada para pegawai untuk memajukan usaha ini.
(41)
2.7 Rencana Pengembangan Usaha
Dalam strategi produksi, perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, perusahaan akan tetap berusaha untuk menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini diharapkan agar usaha ini lebih berkembang.
Strategi pemasaran juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi pemasaran yang akan dilakukan adalah dengan cara lebih memasarkan usaha ini ke dalam internet dengan membuka situs Web www.rumah_durian.com dan situs jejaring sosial seperti facebook, twitter, forsquare yang selanjutnya akan dipasarkan kepada masyarakat umum. Dengan adanya situs web ini, diharapkan peminat dan pembeli dari kue lepat durian dapat memesan kue tersebut. Pemesanan kue ini hanya dapat dilakukan dalam wilayah Medan.
Strategi keuangan dalam mengembangkan usaha dengan cara pemilik akan menambah modal untuk mengembangkan usahanya. Penambahan modal dilakukan jika permintaan pasar akan produk kue ini mengalami peningkatan.
(42)
2.8 Pemanfaatan I T
Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT menjadi peranan yang sangat penting dalam melakuka n pengembangan bisnis. Kecanggihan teknologi kini semakin marak diperbincangkan karena diyakini dapat memberikan
keuntungan dalam melakukan keunggulan persaingan bisnis. Perusahaan
memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengembangkan usahanya.
Perusahaan Rumah Durian memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mengembangkan usahanya. Pemanfaatan teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan adalah dengan membuka situs website. Situs web dari rumah durian diharapkan agar para konsumen dapat dengan mudah mengakses pemesanan kue lepat durian ini. Pemesanan kue hanya dapat dilakukan apabila konsumen berada dalam wilayah Medan.
(43)
2.9 Analisis Keuangan
Aspek keuangan (financial) dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Di bawah ini merupakan perhitungan untuk kelayakan usaha yang akan mulai dihitung perkiraan produksinya, harga produk, permintaan produk, penjualan produk, laba rugi, neraca dan cash flow.
2.91. Laporan Keuangan Bulanan.
Harga dari produk kue ini dapat dilihat dalam tabel 2.6. Permintaan produk kue lepat durian per bulan dapat dilihat pada tabel 2.7.
Tabel. 2.6 Harga Kue Lepat Durian
Tabel.2.7 Permintaan Produk kue Selama Tiga Bulan
N a m a p r o d u k B u l a n 1 B u l a n 2 B u l a n 3
Kue lepat durian 11400 11780 13680
N a m a P r o d u k H a r g a
(44)
Pendapatan (penjualan) dari produk kue lepat durian dapat dilihat dalam tabel 2.8 dan estimasi perkiraan biaya perangkat perusahaan dapat dilihat pada tabel 2.9.
Tabel 2.8 Pendapatan (Penjualan) Kue Lepat Durian
Tabel 2.9 Estimasi Biaya Perangkat
Item Harga/item Unit Jumlah Bulan 1
Kompor Rp 80.000,00- Buah 3 Rp 240.000,00-
Kulkas Rp 1.300.000,00- Pintu 1 Rp 1.300.000,00-
Panci Rp 25.000,00- Buah 5 Rp 125.000,00-
Sutil Rp 5.000,00- Buah 3 Rp 15.000,00-
Saringan kelapa
Rp 7.500,00- Buah 5 Rp 37.500,00-
Nampan Rp 10.000,00- Buah 5 Rp 50.000,00-
Sendok Rp 20.000,00- Lusin 1 Rp 20.000,00-
Gelas ukur Rp 15.000,00- Buah 2 Rp 30.000,00-
Total Rp 1.737.500,00-
N a m a p r o d u k B u l a n 1 B u l a n 2 B u l a n 3
Kue Lepat Durian Rp 11.400.000 Rp 11.780.000 Rp 13.680.000
(45)
Perkiraan biaya operasional usaha kue lepat durian dapat dilihat pada tabel 2.10 Tabel.2.10. Estimasi Biaya Operasional
Item Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3
Biaya sewa Rp. 167.000.00, Rp. 167.000,00 Rp. 167.000,00
Biaya listrik Rp. 80.000,00 Rp. 80.000,00 Rp. 80.000,00 Biaya telepon Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,00 Rp. 50.000,00 Biaya air Rp. 30.000,00 Rp. 30.000,00 Rp. 30.000,00 Gaji pegawai ( x4) Rp. 2.800.000,00 Rp. 2.800.000,00 Rp. 2.800 .000,00 Biaya pembelian
bahan baku
Rp. 4.800.000,00 Rp. 4.960.000,00 Rp. 5.760.000,00 Bahan bakar Rp. 210.000,00 Rp. 210.000,00 Rp 210.000,00 Plastik Rp. 80.000,00 Rp. 80.000,00 Rp. 80.000,00 Biaya transportasi Rp. 240.000,00 Rp. 240.000,00 Rp. 240.000,00 TOTAL Rp. 8.457.000,00 Rp. 8.473.000,00 Rp. 9.273.000,00 Di bawah ini merupakan tabel biaya inisialisasi dan riset awal dari usaha kue lepat
durian.
Tabel 2.11. Inisialisasi & Riset Awal
No Aktivitas 1 2 3
1 Biaya Inisialisasi & Riset Awal Rp. 100.000,00 - -
(46)
Total biaya proyek (Total Project Cost) merupakan total biaya proyek dari seluruh biaya-biaya baik biaya operasional, biaya peralatan (perangkat) dan biaya inisiasi atau riset awal. Total biaya proyek (total project cost) perusahaan rumah durian dapat dilihat pada tabel 2.12.
Tabel 2.12. Total Biaya Proyek (Total Project Cost) per bulan.
Total Project Cost (TPC) Total
Biaya Perangkat Rp. 1.737.500,00
Working capital (biaya operasional) Rp. 8.457.000,00
Biaya Inisiasi & Riset Awal Rp. 100.000,00
TOTAL Rp. 10.294.500,00
Di bawah ini adalah tabel perhitungan dari laba rugi perusahaan. Tabel 2.13 Laba Rugi.
Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Pendapatan
Penjualan produk Rp. 11.400.000,00 Rp. 11.780.000,00 Rp. 13.680.000,00
Total Pendapatan Rp. 11.400.000,00 Rp. 11.780.000,00 Rp. 13.680.000,00
Biaya Operasi Rp. 8.457.000,00 Rp. 8.473.000,00 Rp. 9.273.000,00
Total Biaya Operasi Rp. 8.457.000,00 Rp. 8.473.000,00 Rp. 9.273.000,00
Depresiasi Rp - Rp- Rp-
(47)
Cash flow pada usaha kue lepat durian ini dapat dilihat pada tabel 2.14.
Tabel 2.14 Perhitungan Cash Flow
0 Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3
Cash Inflow
Investasi Rp 10.294.500,00
Penjualan Rp 11.400.000,00 Rp 11.780.000,00 Rp 13.680.000,00
Total Estimasi Cash Inflow
Rp 10.294.500,00 Rp 11.400.000,00 Rp 11.780.000,00 Rp 13.680.000,00
Cash Outflow
perangkat Rp 1.737.500,00
operasional Rp 8.457.000,00 Rp 8.473.000,00 Rp 9.273.000,00
Inisialisasi & Riset Awal
Rp 100.000,00
Total Cash Outflow
Rp 1.837.500,00 Rp, 8.457.000,00 Rp 8.473.000,00 Rp 9.273.000,00
Net Inflow (defisit)
Rp 8.457.000,00 Rp 2.943.000,00 Rp 3.307.000,00 Rp 4.407.000,00
Saldo Kas Awal Rp 8.457.000,00 Rp.11.400.000,00 Rp 14.707.000,00
Saldo Kas Akhir Rp 8.457.000,00 Rp 11.400.000,00 Rp.14.707.000,00 Rp 19.114.000,00
(48)
Perhitungan Neraca dari perusahaan rumah durian dapat dilihat dalam tabel 2.15. Tabel.2.15 Neraca
0 Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3
Assets (aktiva) Currents Asset
Cash Rp 8.457.000,00 Rp.11.400.000,00 Rp.14.707.000,00 Rp 19.114.000,00
Total Currents Asset Rp 8.457.000,00 Rp.11.400.000,00 Rp.14.707.000,00 Rp 19.114.000,00
Fixed Asset (didapat dr total project cost)
Rp 1.737.500,00 Rp 1.737.500,00 Rp 1.737.500,00 Rp 1.737.500,00
Biaya Riset Awal Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00
(-) Akumulasi Depresiasi
Total Fixed Assets Rp 1.837.500,00 Rp 1.837.500,00 Rp 1.837.500,00 Rp 1.837.500,00
Total Assets Rp 10.294.500,00 Rp 13.237.500,00 Rp 16.544.500,00 Rp 20.951.500,00
Liabilities & Capital (passiva)
(49)
Capital
Modal Awal (total project cost)
Rp.10.294.500,00 Rp 10.294.500,00 Rp 10.294.500,00 Rp 10.294.500,00
Laba ditahan Rp 2.943.000,00 Rp 3.307.000,00 Rp 4.407.000,00
Akumulasi laba ditahan
Rp 2.943.000,00 Rp 6.250.000,00 Rp 10.657.000,00
Total Capital Rp 10.294.500,00 Rp 13.237.500,00 Rp 16.554.500,00 Rp 20.951.500,00
Total Capital & Liabilities
Rp 10.244.500,00 Rp 13.427.500,00 Rp 16.554.500,00 Rp 20.951.500,00
Maka aspek kelayakan dari usaha kue lepat durian ini dapat di lihat dari tabel 2.16. Tabel 2.16 NPV Kumulatif
Periode Cash Out Cash In Net Cash NPV NPV Kumulatif
0 Rp10.294.500,00 Rp - -Rp10.294.500,00 -Rp10.294.500,00 -Rp10.294.500,00
1 Rp 2.943.000,00 Rp 2.943.000,00 Rp 2.943.000,00 -Rp 7.351.500,00
2 Rp 3.307.000,00 Rp.3.307.000,00 Rp 3.307.000,00 Rp10.658.500,00
(50)
BEP (Break Event Point)
Penjualan (bulan 1) = Rp. 11.400.000,00
Total biaya tetap (bulan1 ) = Rp. 3.657.000,00
Total biaya variabel (bulan1 ) = Rp. 6.537.500,00
Estimasi BEP ( Break Event Point) dari usaha kue lepat durian adalah ;
BEP = Total biaya tetap / (Penjualan – Biaya variabel)
= Rp. 3.657.000,00 / ( Rp. 11.400.000,00 – Rp. 6.537.500 ) = Rp. 3.657.000 / Rp. 4.862.500
= 0,75 = 22 hari
(51)
2.92 Laporan Keuangan Tahunan
Analisis keuangan per tahun dapat dilihat pada tabel – tabel di bawah ini ; Tabel.2.17 Permintaan Produk Kue Selama Tiga Tahun
N a m a p r o d u k T a h u n 1 T a h u n 2 T a h u n 3
Kue lepat durian 136800 137560 137940
Di bawah ini merupakan tabel pendapatan (penjualan) dari produk kue lepat durian dan tabel estimasi perkiraan biaya perangkat perusahaan.
Tabel 2.18 Pendapatan (Penjualan) Kue Lepat Durian. N a m a
p r o d u k
T a h u n 1 T a h u n 2 T a h u n 3
Kue Lepat Durian Rp 136.800.000,00 Rp 137.560.000,00 Rp 137.940.000,00
(52)
Tabel 2.19 Estimasi Biaya Perangkat
Item
Harga/item Unit Jumlah Bulan 1
Kompor Rp 80.000,00- Buah 3 Rp 240.000,00-
Kulkas Rp 1.300.000,00- Pintu 1 Rp 1.300.000,00-
Panci Rp 25.000,00- Buah 5 Rp 125.000,00-
Sutil Rp 5.000,00- Buah 3 Rp 15.000,00-
Saringan kelapa
Rp 7.500,00- Buah 5 Rp 37.500,00-
Nampan Rp 10.000,00- Buah 5 Rp 50.000,00-
Sendok Rp 20.000,00- Lusin 1 Rp 20.000,00-
Gelas ukur Rp 15.000,00- Buah 2 Rp 30.000,00-
(53)
Perkiraan biaya operasional usaha kue lepat durian dapat di lihat pada tabel 2.20. Tabel.2.20. Estimasi Biaya Operasional
Item Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Biaya sewa Rp. 2.000.000,00 Rp. 2.000.000,00 Rp. 2.000.000,00
Biaya listrik Rp. 1.080.000,00 Rp. 1.080.000,00 Rp. 1.080.000,00
Biaya telepon Rp. 600.000,00 Rp. 600.000,00 Rp. 600.000,00
Biaya air Rp. 360.000,00 Rp. 360.000,00 Rp. 360.000,00
Gaji pegawai ( x4) Rp. 2.800.000,00 Rp. 2.800.000,00 Rp. 2.800 .000,00 Biaya pembelian
bahan baku
Rp. 57.600.000,00 Rp. 57.920.000,00 Rp 58.080.000,00
Bahan bakar Rp. 2.520.000,00 Rp. 2.520.000,00 Rp 2.520.000,00
Plastik Rp. 960.000,00 Rp. 960.000,00 Rp. 950.000,00
Biaya transportasi Rp. 2.880.000,00 Rp. 2.880.000,00 Rp. 2.880.000,00 TOTAL Rp. 70.800.000,00 Rp. 71.120.000,00 Rp. 71.270.000,00
Di bawah ini merupakan tabel biaya inisialisasi dan riset awal dari usaha kue lepat durian.
Tabel 2.21. Inisialisasi & Riset Awal
No Aktivitas 1 2 3
1 Biaya Inisialisasi & Riset Awal Rp. 100.000,00 - -
(54)
Total biaya proyek (total project cost) perusahaan rumah durian dapat di lihat pada tabel 2.22.
Tabel 2.22. Total Biaya Proyek (Total Project Cost)
Total Project Cost (TPC) Total
Biaya Perangkat Rp. 1.737.500,00
Working capital (biaya operasional) Rp. 70.800.000,00
Biaya Inisiasi & Riset Awal Rp. 100.000,00
TOTAL Rp. 72.637.500,00
Di bawah ini adalah tabel perhitungan dari laba rugi perusahaan. Tabel 2.23 Tabel Laba Rugi
Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahun ke 3 Pendapatan
Penjualan produk Rp. 136.800.000,00 Rp. 137.560.000,00 Rp. 137.940.000,00
Total Pendapatan Rp. 136.800.000,00 Rp. 137.560.000,00 Rp. 137.940.000,00
Biaya Operasi Rp. 70.800.000,00 Rp. 71.120.000,00 Rp. 71.270.000,00
Total Biaya Operasi Rp. 70.800.000,00 Rp. 71.120.000,00 Rp. 71.270.000,00
Depresiasi Rp - Rp- Rp-
(55)
Tabel 2.24 Perhitungan Cash Flow
0 Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahun ke 3
Cash Inflow
Investasi Rp 72.637.500,00
Penjualan Rp 136.800.000,00 Rp137.560.000,00 Rp 137.940.000,00
Total Estimasi Cash Inflow
Rp 72.637.500,00 Rp 136.800.000,00 Rp 137.560.000,00 Rp 137.940.000,00
Cash Outflow
perangkat Rp 1.737.500,00
operasional Rp 70.800.000,00 Rp 71.120.000,00 Rp 71.270.000,00
Inisialisasi & Riset Awal
Rp 100.000,00
Total Cash Outflow
Rp 1.837.500,00 Rp 70.800.000,00 Rp 71.120.000,00 Rp 71.270.000,00
Net Inflow (defisit)
Rp70.800.000,00 Rp 66.000.000,00 Rp 66.440.000,00 Rp 66.670.000,00
Saldo Kas Awal
Rp 70.800.000,00 Rp 136.800.000,00 Rp 203.240.000,00
Saldo Kas Akhir
(56)
Perhitungan Neraca dari perusahaan rumah durian dapat di lihat dalam tabel 2.15. Tabel.2.25 Neraca
0 Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahun ke 3
Assets (aktiva) Currents Asset
Cash Rp.70.800.000,00 Rp.136.800.000,00 Rp.203.240.000,00 Rp 269.910.000,00
Total Currents Asset Rp 70.800.000,00 Rp.136.800.000,00 Rp.203.240.000,00 Rp 269.910.000,00 Fixed Asset
(didapat dr total project cost)
Rp 1.737.500,00 Rp 1.737.500,00 Rp 1.737.500,00 Rp 1.737.500,00
Biaya Riset Awal Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 100.000,00
(-) Akumulasi Depresiasi
Total Fixed Assets Rp 1.837.500,00 Rp 1.837.500,00 Rp 1.837.500,00 Rp 1.837.500,00
Total Assets Rp 72.637.500,00 Rp 138.637.500,00 Rp 205.077.500,00 Rp 271.747.500,00
Liabilities & Capital (passiva)
(57)
Liabilities Rp- Rp- Rp- Rp- Capital
Modal Awal (total project cost)
Rp.72.637.500,00 Rp 72.637.500,00 Rp 72.637.500,00 Rp 72.637.500,00
Laba ditahan Rp 66.000.000,00 Rp 66.440.000,00 Rp 66.670.000,00
Akumulasi laba ditahan
Rp 66.000.000,00 Rp 139.077.000,00 Rp 199.110.000,00
Total Capital Rp72.637.500,00 Rp 138.637.500,00 Rp 211.714.500,00 Rp265.780.500,00
Total Capital & Liabilities
Rp72.637.500,00 Rp 138.637.500,00 Rp 211.714.500,00 Rp 265.780.500,00
Maka aspek kelayakan dari usaha kue lepat durian ini dapat di lihat dalam tabel 2.26 di bawah ini.
Tabel 2.26 NPV Kumulatif
Periode Cash Out Cash In Net Cash NPV NPV Kumulatif
0 Rp 72.637.500,00 Rp - -Rp 72.637.500,00 -Rp72.637.500,00 -Rp72.637.500,00
1 Rp 66.000.000,00 Rp 66.000.000,00 Rp 66.000.000,00 -Rp 6.637.500,00
2 Rp 66.440.000,00 Rp 66.440.000,00 Rp 66.440.000,00 Rp 73.077.500,00
(58)
2.10. Analisis Risiko
Resiko dalam suatu usaha perencanaan bisnis timbul karena adanya ketidakpastian yang diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan seseorang/suatu usaha dalam memprediksi masa depan usahanya. Ketidakpastian dalam prospek usaha dapat diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu:
1. Ketidakpastian ekonomi yaitu ketidakpastian yang deisebabkan oleh
kejadian-kejadisn yang timbul akibat gejolak ekonomi disuatu negara, misalnya krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti kenaikan harga BBM, dan perubahan perilaku konsumen.
2. Ketidakpastian politik yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh
kejadian-kejadian politik yang timbul disuatu negara yang menyebabkan kerusuhan, perang atau kudeta militer.
3. Ketidakpastian alam yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh
kejadian-kejadian alam seperti bencana alam.
Cara mengantisipasi resiko ini, perusahaan melakukan alternatif–alternatif strategi untuk mengantisipasi resiko usahanya. Alternatif itu dapat berupa pembatasan jumah produksi dan penetapan strategi harga.
(59)
2.11. Analisis SWOT
Analisis SWOT digunakan para wirausaha dan perusahaan untuk meninjau kekuatan, kelemahan, kesempatan dan tantangan yang dimiliki perusahaan atau usahanya. Perusahaan rumah durian juga menggunakan analisis SWOT untuk menganalisa kondisi perusahaan atau usahanya.
Kekuatan (Strenghts) Kelemahan (Weaknesses)
Menggunakan bahan-bahan yang 'fresh' dan berkualitas
Perusahaan belum mempunyai brand image yang kuat
Produk yang kompetitif dengan produk lainnya Peralatan yang kurang canggih
Harga murah dengan bahan berkualitas dan baik Anggaran terbatas Promosi melalui brosur, dan mouth to mouth
secara intensif dan update
Pembentukan manajemen hanya berdasarkan SDM yang tersedia saja
(60)
Kesempatan (Opportunities) Tantangan (Threats) Dapat melakukan pengembangan dan
inovasi terhadap produk dan pemasarannya
Perkembangan lingkungan sekitar (pertumbuhan ekonomi)
Calon pembeli yang tertarik akan menu yang jarang ada
(61)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan penjualan, biaya modal usaha yang dikeluarkan, serta perincian biaya lainnya dan produk-produk yang dihasilkan maka perencanaan bisnis usaha kue lepat durian layak untuk didirikan.
3.2 Saran
Dalam merencanakan bisnis usaha kue lepat durian ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
1. Perlunya penangan biaya operasional sekecil mungkin, terutama yang
berkaitan dengan biaya pembuatan produk-produknya
2. Penanganan biaya asset sekecil mungkin
3. Peningkatan kualitas dari produk yang dihasilkan
(62)
DAFTAR PUSTAKA
Helmi, Syafrizal, 2009,Bisnis: Perencanaan dan Pengembangan, Mitra Wacana Media,Jakarta.
Hutagalung, Raja Bongsu, Situmorang, Syafrizal Helmi, dan Ramadini, Frida, 2010, Kewirausahaan, Cetakan Pertama, USU Press, Medan.
Kasmir, 2008, Kewirausahaan, PT Rajagrafindo, Jakarta.
Kotler, Philip dan Susanto, 2001, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.
Suryana, 2006, Kewirausahaan, Selemba Empat, Jakarta.
Zimmer, W. Thomas, Norman M. Scarboroug. 1996. Enterprenuership and The New Formation. New Jersey: Prentice Hall International Inc.
(1)
Liabilities Rp- Rp- Rp- Rp- Capital
Modal Awal (total project cost)
Rp.72.637.500,00 Rp 72.637.500,00 Rp 72.637.500,00 Rp 72.637.500,00
Laba ditahan Rp 66.000.000,00 Rp 66.440.000,00 Rp 66.670.000,00 Akumulasi laba
ditahan
Rp 66.000.000,00 Rp 139.077.000,00 Rp 199.110.000,00
Total Capital Rp72.637.500,00 Rp 138.637.500,00 Rp 211.714.500,00 Rp265.780.500,00
Total Capital & Liabilities
Rp72.637.500,00 Rp 138.637.500,00 Rp 211.714.500,00 Rp 265.780.500,00
Maka aspek kelayakan dari usaha kue lepat durian ini dapat di lihat dalam tabel 2.26 di bawah ini.
Tabel 2.26 NPV Kumulatif
Periode Cash Out Cash In Net Cash NPV NPV Kumulatif
0 Rp 72.637.500,00 Rp - -Rp 72.637.500,00 -Rp72.637.500,00 -Rp72.637.500,00
(2)
2.10. Analisis Risiko
Resiko dalam suatu usaha perencanaan bisnis timbul karena adanya ketidakpastian yang diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan seseorang/suatu usaha dalam memprediksi masa depan usahanya. Ketidakpastian dalam prospek usaha dapat diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu:
1. Ketidakpastian ekonomi yaitu ketidakpastian yang deisebabkan oleh kejadian-kejadisn yang timbul akibat gejolak ekonomi disuatu negara, misalnya krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti kenaikan harga BBM, dan perubahan perilaku konsumen.
2. Ketidakpastian politik yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian politik yang timbul disuatu negara yang menyebabkan kerusuhan, perang atau kudeta militer.
3. Ketidakpastian alam yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian alam seperti bencana alam.
Cara mengantisipasi resiko ini, perusahaan melakukan alternatif–alternatif strategi untuk mengantisipasi resiko usahanya. Alternatif itu dapat berupa pembatasan jumah produksi dan penetapan strategi harga.
(3)
2.11. Analisis SWOT
Analisis SWOT digunakan para wirausaha dan perusahaan untuk meninjau kekuatan, kelemahan, kesempatan dan tantangan yang dimiliki perusahaan atau usahanya. Perusahaan rumah durian juga menggunakan analisis SWOT untuk menganalisa kondisi perusahaan atau usahanya.
Kekuatan (Strenghts) Kelemahan (Weaknesses)
Menggunakan bahan-bahan yang 'fresh' dan berkualitas
Perusahaan belum mempunyai brand image yang kuat
Produk yang kompetitif dengan produk lainnya Peralatan yang kurang canggih Harga murah dengan bahan berkualitas dan baik Anggaran terbatas
(4)
Kesempatan (Opportunities) Tantangan (Threats) Dapat melakukan pengembangan dan
inovasi terhadap produk dan pemasarannya
Perkembangan lingkungan sekitar (pertumbuhan ekonomi)
Calon pembeli yang tertarik akan menu yang jarang ada
(5)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan penjualan, biaya modal usaha yang dikeluarkan, serta perincian biaya lainnya dan produk-produk yang dihasilkan maka perencanaan bisnis usaha kue lepat durian layak untuk didirikan.
3.2 Saran
Dalam merencanakan bisnis usaha kue lepat durian ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
1. Perlunya penangan biaya operasional sekecil mungkin, terutama yang berkaitan dengan biaya pembuatan produk-produknya
2. Penanganan biaya asset sekecil mungkin
3. Peningkatan kualitas dari produk yang dihasilkan 4. Peningkatan pelayanan untuk konsumen
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Helmi, Syafrizal, 2009,Bisnis: Perencanaan dan Pengembangan, Mitra Wacana Media,Jakarta.
Hutagalung, Raja Bongsu, Situmorang, Syafrizal Helmi, dan Ramadini, Frida, 2010, Kewirausahaan, Cetakan Pertama, USU Press, Medan.
Kasmir, 2008, Kewirausahaan, PT Rajagrafindo, Jakarta.
Kotler, Philip dan Susanto, 2001, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.
Suryana, 2006, Kewirausahaan, Selemba Empat, Jakarta.
Zimmer, W. Thomas, Norman M. Scarboroug. 1996. Enterprenuership and The New Formation. New Jersey: Prentice Hall International Inc.