Pembahasan Hasil Penelitian

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

4.2.1 Desain Implementasi Program SDSN

Tahap desain program SDSN diperoleh dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SD Negeri 1 Ngadirejo serta studi dokumentasi terkait dengan Tahap desain program SDSN diperoleh dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah SD Negeri 1 Ngadirejo serta studi dokumentasi terkait dengan

buku panduan penyelenggaraan sekolah standar nasional untuk sekolah dasar tahun 2007 yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan TK dan SD.

Tujuan disusunnya disain program SDSN ini adalah untuk mengukur sejauh mana proses pelaksanaan SDSN apakah sudah sesuai dengan standar yang diterapkan oleh sekolah atau belum. Disain dari program SDSN yang diterapkan oleh SD Negeri 1 Ngadirejo adalah seperti yang terdapat pada tabel 4.1.

4.2.2 Instalasi Implementasi Program SDSN

RPS dan RAPBS yang digunakan untuk acuan kegiatan sekolah telah disusun oleh sekolah sesuai dengan pasal 53 Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu Rencana Kerja Tahunan hendaknya memuat rencana anggaran pendapatan dan belanja satuan pendidikan untuk masa kerja satu tahun yang disusun dengan melakukan koordinasi dengan beberapa pihak stakeholder sekolah.

Pembiayaan dalam pelaksanaan program SDSN di bantu oleh pemerintah pusat (APBD I) dan pemerintah daerah (APBD II). Hal ini sesuai dengan yang tertera pada buku panduan penyelenggaraan sekolah standar nasional untuk sekolah dasar dari Direktorat Pembinaan TK dan SD yang berbunyi biaya penyelenggaraan SDSN ditanggung oleh pemerintah pusat dan daerah secara proporsional, sedangkan untuk SDSN swawta ditanggung oleh masyarakat dan pengelola sekolah dan dibantu oleh pemerintah pusat maupun daerah atas dasar persyaratan tertentu.

Dukungan pemerintah pusat terhadap SDSN hanya

namum pada kenyataannya bantuan dari pemerintah daerah tidak disalurkan sesuai dengan peraturan yang ada. Bantuan dari pemerintah daerah yang tidak disalurkan ini tidak sesuai dengan standar terdapat dalam buku panduan penyelenggaraan sekolah standar nasional untuk sekolah dasar dari Direktorat Pembinaan TK dan SD yang berbunyi dukungan pemerintah pusat terhadap SDSN hanya sebagai perintis dan selanjutnya biaya operasional menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Ketidak konsistenan dari pemerintah daerah ini yang menimbulkan ketidak terlaksanaannya program SDSN sesuai dengan yang telah direncanakan.

Sarana dan prasarana pembelajaran yang dimiliki oleh SD Negeri 1 Ngadirejo telah lengkap, namun untuk kepemilikan ruang kelas, ruang ibadah, laboratorium UKS dan ruang kesenian/olah raga masih belum ada. Hal ini belum sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan untuk SDSN yang tertera pada buku panduan penyelenggaraan sekolah standar nasional untuk sekolah dasar dari Direktorat Pembinaan TK dan SD yang berbunyi Standar prasarana dan sarana pendidikan adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan persyaratan minimal tentang lahan, ruang kelas, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja,tempat bermain, tempat berkreasi, perabot, alat dan media pendidikan, buku, dan sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

Pendidik dan tenaga kependidikan di SD Negeri 1 Ngadirejo masih belum memenuhi standar yaitu baru terdapat 40.9% guru yang memiliki bersertifikasi kompetensi. Seharusnya sesuai dengan ketentuan di buku panduan penyelenggaraan sekolah standar nasional untuk sekolah dasar tahun 2007, sekolah dasar standar nasional harus memiliki tenaga pendidik 50% bersertifikat kompetensi.

4.2.3 Proses Implementasi Program SDSN

Pada uraian hasil penelitian telah dipaparkan berbagai temuan yang diperoleh dari SD Negeri 1 Ngadirejo, agar data tersebut dapat dikategorikan sebagai temuan yang baik maka peneliti menguraikan pembahasan dengan mengaitkan teori yang telah ada.

A. Standar Kompetensi Lulusan SD Negeri 1 Ngadirejo menggunakan sistem belajar

tuntas yang ketentuan batas tuntas dari masing- masing mata pelajaran ditentukan oleh sekolah sendiri dengan nama Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kenaikan kelas dan kelulusan siswa dilaksanakan berdasarkan berdasarkan Permendiknas No. 5 Tahun 2008.

Dalam pemenuhan standar kompetensi lulusan SD Negeri 1 Ngadirejo mengikuti peraturan Depdiknas, 2006 bahwa Standar kompetensi lulusan pendidikan mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Standar kompetensi lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran, termasuk kompetensi membaca dan menulis. Kompetensi lulusan mencakup pengetahuan, ketrampilan, dan sikap sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.

SD Negeri 1 Ngadirejo dalam pelaksanaan standar kompetensi lulusan ini masih terdapat kesenjangan. Sekolah juga belum dapat meraih prestasi non akademik di tingkat Kabupaten atau yang lebih tinggi sehingga walaupun standar kompetensi lulusan sudah disusun dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan namun hasilnya masih belum maksimal.

Untuk memenuhi standar kompetensi lulusan diperlukan

keterkaitan antara terpenuhinya

adanya

saling

dan tenaga kependidikan serta standar sarana dan prasarana pendidikan.

standar

pendidik

B. Standar Isi Berdasarkan data yang telah dipaparkan dapat

disimpulkan bahwa belum semua pelaksanaan standar isi di SD Negeri 1 Ngadirejo sesuai dengan ketentuan. Sekolah telah membuat dan memiliki dokumen Kurikulum,

pelaksanaan pembelajaran (RPP), kriteria ketuntasan minimum (KKM), program tahunan, program semester, kalender pendidikan, pembagian tugas mengajar guru, dan pedoman penilaian untuk semua guru. Hanya saja kepemilikan dokumen kurikulum sekolah baru sebanyak 80% dan penyusunan dokumen kurikulum dilakukan oleh sekolah bukan oleh masing-masing guru sehingga tingkat kelengkapan dokumen masih kurang.

silabus,

rencana

Dari paparan di atas dapat dikatakan bahwa standar isi di SD Negeri 1 Ngadirejo masih terdapat kesenjangan dan belum sesuai dengan ketentuan standar isi pendidikan yang mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi memuat krangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan/akademik (Depdiknas, 2006).

C. Standar Proses Standar proses pendidikan berkaitan dengan

satu satuan pendidikan untuk mencapai standar komptensi lulusan. Dalam proses pembelajaran diselenggarakan secara

pelaksanaan pembelajaran

pada

memotivasi, menyenangkan, menantang, mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang

interaktif,

inspiratif,

kreativitas, dan kemandirian peserta didik sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologinya (Depdiknas, 2007)

Dalam standar proses masih terdapat kesenjangan dikarenakan belum semua guru yang melakukan proses pembelajaran berbasis ICT, namun hal tersebut Dalam standar proses masih terdapat kesenjangan dikarenakan belum semua guru yang melakukan proses pembelajaran berbasis ICT, namun hal tersebut

D. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan

kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai

ketentuan perundangan yang berlaku. Kompetensi adalah tingkat kemampuan minimal yang harus dipenuhi seorang pendidik untuk dapat berperan sebagai agen pembelajaran. Kompetensi pendidik sebagai agen pembelajaran pada SDSN meliputi kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial sesuai Standar Nasional Pendidikan, yang dibuktikan dengan sertifikat profesi pendidik, yang diperoleh melalui pendidikan profesi guru sesuai ketentuan perundang- undangan yang berlaku (Depdiknas, 2007)

Tenaga kependidikan pada SD Negeri 1 Ngadirejo masih belum memenuhi standar pendidik dan ketenaga kependidikan SDSN karena sekurang-kurangnya pendidik dan tenaga kependidikan SDSN terdiri atas kepala

administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, dan tenaga kebersihan sekolah. Persyaratan untuk menjadi kepala SDSN meliputi: berstatus guru SD; memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku; memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di SD; dan memiliki kemampuan

sekolah,

tenaga tenaga

kewirausahaan di bidang pendidikan (Depdiknas, 2007) Kondisi pendidik dan tenaga kependidikan di SD Negeri 1 Ngadirejo masih banyak tenaga wiyata bakti, dengan demikian kompetensi professional mengajar belum dapat dibuktikan.

dan

dan tenaga kependidikan atau SDM mengakibatkan kurang maksimalnya hasil dari implementasi sebuah program seperti halnya dikemukakan Edward III (dalam Winarno, 2012), bahwa Sumber daya mempunyai peranan penting dalam implementasi kebijakan, karena bagaimanapun jelas dan konsistennya ketentuan- ketentuan atau aturan-aturan suatu kebijakan, jika para

bertanggung jawab mengimplementasikan kebijakan kurang mempunyai sumber daya untuk melakukan pekerjaan secara efektif, maka implementasi kebijakan tersebut tidak akan bisa efektif.

personil

yang

E. Standar Sarana dan Prasarana Standar prasarana dan sarana pendidikan

berdasarkan Permendiknas Republik Indonesia Nomor

24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA berkaitan dengan persyaratan minimal tentang lahan, ruang kelas,

tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja,tempat bermain, tempat berkreasi, perabot, alat dan media pendidikan, buku, dan sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

SD Negeri 1 Ngadirejo hanya memiliki luas lahan 2.494 m 2 sedangkan standar sarana dan prasarana yang harus dimiliki SDSN luas lahan minimum adalah 10.000 m 2 (Depdiknas,2007). Kelengkapan sarana dan prasarana meliputi ruang kelas sebanyak 11 ruang sedangkan seharusnya 12 ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang guru, kamar mandi dan WC, SD Negeri 1 Ngadirejo hanya memiliki luas lahan 2.494 m 2 sedangkan standar sarana dan prasarana yang harus dimiliki SDSN luas lahan minimum adalah 10.000 m 2 (Depdiknas,2007). Kelengkapan sarana dan prasarana meliputi ruang kelas sebanyak 11 ruang sedangkan seharusnya 12 ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang guru, kamar mandi dan WC,

F. Standar Pengelolaan Standar Pengelolaan pendidikan adalah standar

nasional pendidikan

berkaitan dengan perencanaan, pelaksanan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.

yang

Setiap SDSN harus memiliki pedoman atau aturan yang

sekurang-kurangnya mengatur tentang: Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan silabus; kalender pendidikan selama satu tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan, dan mingguan; Struktur organisasi satuan pendidikan; peraturan akademik; pembagian tugas diantara tenaga pendidik dan kependidikan dan peserta didik, serta penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana; kode etik hubungan antara sesama warga di antara lingkungan satuan pendidikan dan hubungan antara warga satuan pendidikan dengan masyarakat. SDSN dikelola atas dasar rencana pengembangan sekolah (RPS) dan rencana kerja tahunan. Rencana kerja tahunan merupakan penjabaran rinci dari RPS yang merupakan rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun. Pengawasan SDSN meliputi pemantauan supervisi, evaluasi, pelaporan, pemeriksaan dan tindak lanjut hasil pengawasan (Depdiknas, 2007).

Pelaksanaan kegiatan sekolah dilakukan sesuai dengan RKS yang telah disusun. Implementasi RKS di SD Negeri 1 Ngadirejo saat ini baru mencapai 70-89 % terlaksana, keterlibatan atau peran serta warga sekolah dalam pengambilan keputusan kebijakan dan program sekolah sebesar 70-89% dikarenakan pelibatan disesuaikan dengan porsinya masing-masing.

Pengawasan yang dilakukan di SD Negeri 1 Ngadirejo meliputi

pemantauan proses belajar mengajar, supervise oleh kepala sekolah, evaluasi hasil belajar, pelaporan hasil belajar, dan tindak lanjut dari hasil pengawasan. Supervisi dilakukan secara teratur oleh kepala sekolah dan pengawas pendidikan.

SD Negeri 1 Ngadirejo juga melaksanakan dan memberikan laporan hasil belajar yang diberikan kepada orang tua/wali siswa, berisi hasil ulangan setiap tengah dan akhir semester serta setiap nilai ulangan harian siswa.

G. Standar Pembiayaan Standar pembiayaan mengatur komponen dan

besarnya biaya operasional satuan pendidikan. Pembiayaan SDSN mencakup biaya investasi, biaya operasi dan biaya personal satuan pendidikan. (Depdiknas, 2009)

Biaya investasi SDSN mencakup pembiayaan penyediaan sarana prasarana, pengembangan SDM, dan modal kerja tetap. Biaya operasi satuan pendidikan adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasional satuan pendidikan agar dapat berlangsungnya kegiatan pendidikan yang sesuai standar nasional pendidikan secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi satuan pendidikan meliputi: gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan biaya operasi pendidikan tak langsung seperti daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembut, tranportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. Biaya personal SDSN meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

SD Negeri 1 Ngadirejo memiliki dukungan sumber dana yang cukup baik yang berasal dari pemerintah pusat yaitu block grant SDSN, pemerintah daerah serta dari orang tua wali murid melalui komite.

H. Standar Penilaian Standar penilaian pendidikan berkaitan dengan

mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaan prestasi belajar peserta didik. Penilaan hasil belajar peserta didik dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri No. 20 Tahun 2007.

SDSN melakukan penilaian akhir untuk semua mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kelulusan peserta didik dari penilaan akhir mempertimbangkan hasil penilaian akhir satuan pendidikan. Penilaian akhir mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik sejak awal hingga akhir masa studi. Ujian sekolah dilakukan untuk semua mata pelajaran kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan secara nasional untuk menentukan kelulusan peserta didik.

Dari data yang diperoleh tentang alat, ruang lingkup dan jenis peniliaian yang dilakukan oleh SD Negeri 1 Ngadirejo dikatakan sudah mengacu pada standar penilaian pendidikan. Alat yang digunakan untuk penilaian di SD Negeri 1 Ngadirejo meliputi pengamatan keaktifan siswa, penugasan, unjuk kerja dan tes hasil belajar.

Demikian juga dalam hal pengelolaan hasil, dalam Permendiknas Nomor 20 tahun 2007 tentang standar penilaian pendidikan disebutkan bahwa hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam bentuk satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan deskripsi kemajuan belajar.

4.2.4 Produk Implementasi Program SDSN

Tahap produk program SDSN ini berkaitan dengan standar ketuntasan belajar minimal 95 %, Nilai UN di atas rata-rata regional, memiliki prestasi di tingkat regional, nasional dan internasional dan 90% lulusan melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi.

Berdasarkan hasil evaluasi pada komponen ketuntasan belajar minimal 95 % dapat dijelaskan bahwa untuk standar kelulusan SD Negeri 1 Ngadirejo telah memenuhi standar karena siswa SD Negeri 1 Ngadirejo setiap tahunnya lulus 100%. Untuk standar kenaikan kelas sebagian besar siswa sudah mencapai batas ketuntasan minimal yang ditentukan pada KKM walaupun masih terdapat beberapa siswa yang belum tuntas.

Pada komponen nilai UN menujukkan bahwa SD Negeri 1 Ngadirejo belum dapat memenuhi standar memiliki nilai UN di atas rata-rata regional. Nilai rata- rata UN tertinggi justru diperoleh sekolah yang bukan merupakan SDSN. Hal ini tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh Depdiknas tahun 2008 yang berbunyi Sekolah Standar Nasional (SSN) diharapkan menjadi acuan atau rujukan sekolah lain dalam pengembangan sekolah, sesuai dengan standar nasional. Selain itu SSN diharapkan dapat memacu untuk terus mengembangkan diri dan mencapai prestasi dalam berbagai bidang yang sesuai denganpotensi yang dimiliki oleh masing-masing sekolah. SSN diharapkan juga berfungsi sebagai patok duga (bench mark) bagi sekolah dalam mengembangkan diri menuju layanan pendidikan yang baik dan komprehensif.

Prestasi di SD Negeri 1 Ngadirejo dapat dilihat dari dua aspek yaitu prestasi akademik dan prestasi non akademik. Hasil evaluasi pada komponen ini menjelaskan bahwa SD Negeri 1 Ngadirejo belum dapat memenuhi standar, yaitu belum dapat memiliki prestasi di tingkat regional baik prestasi akademik maupun non akademik. Hal ini menunjukkan masih terdapat kesenjangan dalam tahap produk pelaksanaan program SDSN karena indikator keberhasilan SDSN belum dalam bidang out put masih belum dapat terpenuhi.

Produk yang selanjutnya diukur dengan tingkat melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi dari lulusan sebesar 90%. Hasil analisis mengenai tingkat melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi dari lulusan

SDN 1 Ngadirejo tidak terdapat kesenjangan, hal ini dibuktikan dengan 100% lulusan SDN 1 Ngadirejo melanjutkan ke berbagai SMP di Kabupaten Temanggung. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi kesenjanjangan dengan indikator keberhasilan SDSN yang tercantum dalam panduan penyelenggaraan sekolah standar nasional untuk sekolah dasar tahun 2007.

dalam

komponen

ini

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kabupaten Semarang (Studi Tentang Pembelajaran PAKEM)

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas V SDN Sidorejo Kidul 03 Semester I Tahun Pelajaran 2016/

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas V SDN Sidorejo Kidul 03 Semester I Tahun Pelajaran 2016/ 2017

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas V SDN Sidorejo Kidul 03 Semester I Tahun Pelajaran 2016/ 2017

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas V SDN Sidorejo Kidul 03 Semester I Tahun Pelajaran 2016/ 2017

0 0 26

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOREJO KIDUL 03 SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2016 2017

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas V SDN Sidorejo Kidul 03 Semester I Tahun Pelajaran 2016/ 2017

0 0 64

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Pendidikan Dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia Unggul Di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan Kabupaten Semarang

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Program Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN) Di Sekolah Dasar Negeri 1 Ngadirejo Kabupaten Temanggung

0 0 8

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Program Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN) Di Sekolah Dasar Negeri 1 Ngadirejo Kabupaten Temanggung

0 0 36