2.2. Review Penelitian Terdahulu
Penelitian Jensen et.al 1992 yang berjudul simultineous determination of insider ownership, debt and devidend policies, menguji pengaruh insider
ownership, dan kebijakan deviden terhadap kebijakan utang debt to equity ratio pada perusahaan publik dari berbagai sektor di Amerika Serikat. Penelitian ini
menyatakan bahwa rasio utang merupakan fungsi dari insider ownership, deviden, resiko bisnis, profitabilitas, riset dan pengembangan dan aset tetap. Teknis analisis
adalah teknik regresi berganda. Hasil penelitian ini yaitu terdapat hubungan negatif antara insider ownership dengan kebijakan hutang. Hasil ini
mengindikasikan bahwa dengan peningkatan insider ownership, maka akan mensejajarkan kepentingan pemegang saham dan manajer, sehingga kepemilikan
manajerial bisa menggantikan peranan utang dalam mengurangi agency cost. Penelitian ini juga menemukan bahwa peningkatan insider ownership
menyebabkan penurunan dividend payout ratio
.
Setiawan 2008 meneliti pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional terhadap kebijakan utang perusahaan pada perusahaan non
manufaktur di bursa efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial kepemilikan manajerial dan institusional berpengaruh terhadap kebijakan
utang. Namun secara simultan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kebijakan utang. Arimoerti 2003 juga meneliti mengenai pengaruh struktur
kepemilikan terhadap kebijakan utang pada perusahaan manufaktur yang go public dibursa efek. Hasil penelitian menunjukkan insider ownership, institusional
Universitas Sumatera Utara
investor, firm size, berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang. Shareholder dispersion tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang.
Manan 2004 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan utang perusahaan pada industry keuangan yang go public di BEJ TH.1999-2002 sebuah
pendekatan agency theory. Hasil penelitian kepemilikan manajerial, dividen, stock volatility tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan utang sedangkan
kepemilikan institusi, penyebaran saham, ukuran perusahaan, pertumbuhan, struktur asset, earning volatility berpengaruh signifikan terhadap kebijakan
hutang. Moh’d, Perry, dan Rimbey 1998 menemukan bahwa kepemilikan saham
oleh institusional mempunyai hubungan yang signifikan dan negatif terhadap kebijakan utang. Adanya kepemilikan institusional akan mendorong peningkatan
pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja manajemen. Semakin tinggi kepemilikan institusional, maka diharapkan pengendalian internal terhadap
perusahaan akan semakin kuat sehingga dapat mengurangi agency cost pada perusahaan. Pengendalian ini akan membuat manajer menggunakan hutang pada
tingkat rendah untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya financial distress dan kebangkrutan perusahaan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Manan
2004 yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap kebijakan utang untuk perusahaan yang termasuk industri keuangan yang
go public di BEJ tahun 1999-2002.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Rangkuman Penelitian Terdahulu
No Nama Penelitian
Judul Penelitian Variabel
Kesimpulan 1
Setiawan 2008 Pengaruh kepemilikan institusional terhadap
kebijakan hutang perusahaan non
manufaktur di bursa efek indonesia
Kepemilikan institusional
Kebijakan hutang kepemilikan manajerial
dan institusional berpengaruh terhadap
kebijakan hutang. Namun secara simultan
kepemilikan manajerial tidak berpengaruh
terhadap kebijakan hutang.
2 Arimoerti
2003 Pengaruh struktur
kepemilikan terhadap kebijakan utang pada
perusahaan manufaktur yang go
public dibursa efek. Struktur
kepemilikan Kebijakan utang
Menunjukkan insider ownership, institusional
investor, firm size, berpengaruh signifikan
terhadap kebijakan hutang. Shareholder dispersion
tidak berpengaruh signifikan terhadap
kebijakan hutang.
3 Manan 2004
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
kebijakan hutang perusahaan pada
industri keuangan yang go public di BEJ
TH.1999-2002 Pendekatan
agency theory Hasil penelitian
kepemilikan manajerial, dividen, stock volatility
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kebijakan utang sedangkan kepemilikan institusi,
penyebaran saham, ukuran perusahaan, pertumbuhan,
struktur asset, earning volatility berpengaruh
signifikan terhadap kebijakan hutang.
4 Jensen, Solberg
1992 Simultaneous
determination of insider ownership,
debt, and dividend policies
Kepemilikan saham oleh pihak
internal Rasio long term debt
terhadap nilai buku total aktiva
Rasio dividen terhadap laba
operasi Hasil penelitian
mendukung pernyataan bahwa keputusan
keuangan dan tingkat kepemilikan internal
adalah saling tergantung satu sama lain
interdependent. Tingkat kepemilikan
Universitas Sumatera Utara
internal berpengaruh negatif terhadap
tingkat hutang dan dividen perusahaan
2.3. Kerangka Konseptual