PENGARUH STRUKTUR ASET, FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

(1)

PENGARUH STRUKTUR ASET, FREE CASH FLOW

DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP

KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

DI BEI TAHUN 2012-2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH

FITRI MARANTIKA

NIM. 7123220024

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

iii

ABSTRAK

Fitri Marantika, NIM 7123220024. Pengaruh Struktur Aset, Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Skripsi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi: Universitas Negeri Medan, 2016.

Persaingan yang semakin ketat menuntut para manajer perusahaan untuk dapat mengambil kebijakan yang tepat terutama kebijakan mengenai pendanaan. Keputusan mengenai pendanaan ini sering sekali menjadi konflik antara pemegang saham dengan manajer. Pemegang saham lebih menyukai pendanaan dengan hutang, karena dengan hutang hak mereka atas perusahaan tidak akan berkurang sedangkan manajer tidak menyukai pendanaan dengan hutang karena hutang mengandung resiko yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh struktur aset, free cash flow dan kepemilikan manajerial secara simultan terhadap kebijakan hutang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014 sebanyak 144 perusahaan. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 30 untuk data satu tahun. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa laporan tahunan yang diunduh dari www.idx.co.id. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda yang diuji secara simultan dengan menggunakan SPSS 19.

Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa secara simultan struktur aset, free cash flow dan kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kebijakan hutang dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05. Artinya semakin besar aktiva tetap dan free cash flow yang dimiliki perusahaan maka penggunaan hutang oleh perusahaan juga akan meningkat, dan semakin besar kepemilikan manajerial maka penggunaan hutang oleh perusahaan akan menurun. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa variabel struktur aset, free cash flow dan kepemilikan manajerial secara simultan berpengaruh terhadap Kebijakan Hutang.

Kata kunci : Struktur Aset, Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang


(6)

iv

ABSTRACT

Fitri Marantika, NIM 7123220024. The Effect of Assets Structures, Free Cash Flow and Managerial Ownership Against Debt Policy on Manufacturing Companies Listed on the Stock Exchange. Thesis Department of Accounting, Faculty of Economics : State University of Medan, 2016.

The increasingly fierce competition requires company managers to be able to take the right policy, especially policy on funding. The decision regarding this funding often a conflict between shareholders to the manager. Preferred shareholders with debt financing, because their right to company debt will not be reduced while the manager does not like funding with debt because debt is the risk is high. This study aims to determine whether there is influence asset structure, free cash flow and managerial ownership simultaneously on debt policy. The population in this study are all manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange 2012-2014 period as many as 144 companies. The sampling method used is purposive sampling method in order to obtain a sample of 30 for one year of data. The data used in this research is secondary data in the form of annual reports downloaded from www.idx.co.id. Technical analysis of the data used is multiple regression analysis were tested simultaneously by using SPSS 19.

These test results indicate that simultaneously of structure assets, free cash flow and managerial ownership affect the debt policy with a significant level of 0.000 < 0.05. This means that the larger the fixed assets and free cash flow of the company, the use of debt by the company will also increase, and greater managerial ownership, the use of debt by the company will decrease. Based on these results, it can be concluded that the variable structure of assets, free cash flow and managerial ownership simultaneously affect the Debt Policy .

Keywords : Structure Assets , Free Cash Flow , Managerial Ownership , Debt Policy


(7)

vi

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang teramat besar penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan kasih sayang, berkah, dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Struktur Aset, Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia”. Penulisan skripsi ini merupakan sebagian persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari tidak dapat berjalan sendiri tanpa bantuan secara materil dan moril serta do’a tulus dari berbagai pihak. Dengan penuh rasa hormat dan cinta yang mendalam penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada Ayahanda Tion Ginting, Ibunda Kartini, Kakak Riski Yulianda, Adik Agininta, Aldina, Hera Gita dan seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan yang begitu besar kepada penulis.

Pada kesempatan ini ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.


(8)

vii

3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si selaku wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Muhammad Ishak, SE, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Dr. Nasirwan, M.Si, Ak, CA selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Hermansyah sembiring SE, M.Si, Ak, CA selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta semangat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak Drs. La Ane, SE, M.Si, Bapak Dr. Nasirwan, M.Si, Ak, CA dan Bapak Azizul Kholis, SE, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun sebagai masukan dalam penyusunan skripsi ini. 8. Ibu Khairunnisa Harahap, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan bantuan, arahan, masukan, nasihat, dan motivasi selama penulis menjalankan perkuliahan.

9. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan khususnya Jurusan Akuntansi yang telah membimbing dan mendidik penulis selama masa perkuliahan.

10.Seluruh staff dan pegawai Universitas Negeri Medan, khususnya bang Ricky (Staff Jurusan Akuntansi) yang sudah membantu dalam pengurusan berkas-berkas yang diperlukan penulis.

11.Terkhusus buat Januari Tarigan yang telah banyak memberikan dukungan, semangat, dan motivasi kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.


(9)

viii

12.Terkhusus buat teman-teman seperjuangan Elmaria Pasaribu, Rita Handayani, Welianus Zega, dan Hariono Gultom yang telah banyak memberikan dukungan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

13.Kepada teman-teman seperjuangan satu dosen pembimbing Ester Sihite dan Lilis Atika yang telah banyak memberikan dukungan dan semangat satu sama lain untuk dapat segera menyelesaikan skripsi ini.

14.Dan juga kepada seluruh teman-teman penulis angkatan 2012, khususnya kelas ”B” yang turut serta dalam kelancaran penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.Terimakasih.

Medan, Maret 2016 Penulis,

Fitri Marantika NIM. 7123220024


(10)

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACK ... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ...xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 8

1.3Batasan Masalah ... 9

1.4Rumusan Masalah ... 9

1.5Tujuan Penelitian ... 10

1.6Manfaat Penelitian ... 10

BAB II. KAJIAN TEORI... 11

2.1Kerangka Teori ... 11

2.1.1 Teori Agensi ... 11

2.1.2 Packing Order Theory... 13


(11)

x

2.1.3 Kebijakan Hutang... 15

2.1.4 Struktur Aset ... 19

2.1.5 Free Cash Flow ... 21

2.1.6 Kepemilikan Manajerial ... 23

2.2 Penelitian Terdahulu... 25

2.3Kerangka Berfikir ... 29

2.4Perumusan Hipotesis ... 32

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 33

3.1Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

3.2Populasi dan Sampel ... 33

3.3Variabel Penelitian dan Definisi Operasi ... 34

3.3.1 Variabel Penelitian ... 34

3.3.2 Defenisi Operasional ... 34

3.4Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.5Teknik Analisis Data ... 37

3.5.1 Uji Asumsi Klasik... 37

3.5.1.1Uji Normalitas ... 37

3.5.1.2Uji Multikolinearitas ... 38

3.5.1.3Uji Heteroskedastisitas ... 38

3.5.1.4Uji Autokorelasi ... 39

3.5.2 Uji Hipotesis... 40

3.5.2.1Analisis Regresi Berganda ... 40


(12)

xi

3.5.2.3Uji F... 41

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1Hasil Penelitian... 42

4.1.1 Gambaran Umum Sampel... 42

4.1.2 Hasil Pengujian Data ... 44

4.1.2.1 Uji Asumsi Klasik... 44

4.1.2.1.1 Uji Normalitas ... 44

4.1.2.1.2 Uji Multikolinearitas ... 50

4.1.2.1.3 Uji Heteroskedastisitas ... 50

4.1.2.1.4 Uji Autokorelasi ... 52

4.1.3 Uji Hipotesis ... 54

4.1.3.1 Analisis Regresi Linear Berganda... 54

4.1.3.2 Analisis Koefisien Determinasi ... 56

4.1.3.3 Uji Statistik F ... 57

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 58

4.2.1 Pengaruh Struktur Aset, Free Cash flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang ... 59

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA ... 63 LAMPIRAN


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Total Hutang Beberapa Perusahaan Manufaktur di BEI... 3

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 25

Tabel 4.1 Penentuan Sampel ... 42

Tabel 4.2 Sampel Penelitian ... 43

Tabel 4.3 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ... 45

Tabel 4.4 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Setelah Outlier ... 48

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas ... 50

Tabel 4.6 Hasil Uji Gletser ... 52

Tabel 4.7 Hasil Uji Durbin-Watson ... 53

Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi ... 54

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi... 56

Tabel 4.10 Hasil Uji F ... 57


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Tabulasi Data LAMPIRAN B Hasil Output SPSS LAMPIRAN C Berkas Administrasi


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ... 31

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram ... 45

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Grafik P-Plot Residual ... 46

Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram Setelah Outlier... 48

Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas Grafik P-Plot Residual Setelah Outlier... 49

Gambar 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 51


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Tujuan perusahaan tersebut mendorong peningkatan kinerja perusahaan guna mencapai tujuan yang diinginkan. Pencapaian tujuan perusahaan dapat terwujud jika pengelolaan seluruh perusahaan dilakukan dengan baik. Konflik kepentingan antara pihak manajer perusahaan dengan pemilik modal seringkali terjadi dalam penyerahan pengelolaan perusahaan dari pemilik modal kepada manajer. Konflik ini terjadi disebabkan karena pihak manajemen sering kali memiliki tujuan berbeda dari pemegang saham. Konflik kepentingan ini menimbulkan agency cost yang dikeluarkan oleh pemegang saham untuk melakukan kontrol terhadap kegiatan manajemen. Untuk mengurangi agency cost tersebut dapat dilakukan dengan kebijakan hutang.

Kebijakan hutang merupakan kebijakan yang bersumber dari eksternal perusahaan. Kebijakan hutang adalah kebijakan yang diambil oleh pihak manajemen dalam rangka memperoleh sumber pembiayaan bagi perusahaan sehingga dapat digunakan untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan. (Pithaloka, 2009). Hutang akan mengurangi konflik agensi dan meningkatkan nilai perusahaan. Dengan adanya hutang, perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar pokok hutang beserta bunganya secara berkala. Hal ini akan memaksa


(17)

2

manajer untuk lebih bekerja keras dalam meningkatkan laba sehingga perusahaan dapat memenuhi kewajibannya. Karena jika perusahaan tidak mampu memenuhi semua kewajibannya maka perusahaan akan dihadapkan pada resiko keuangan dan kebangkrutan. Kekhawatiran akan kebangkrutan ini akan mendorong manajer agar efisien, sehingga memperbaiki biaya agensi (agency cost).

Mega (2010) menyatakan bahwa semakin tinggi proporsi hutang maka semakin tinggi nilai perusahaan karena adanya pengurangan pajak karena bunga yang dibayarkan akibat penggunaan hutang. Namun pada situasi tertentu peningkaan hutang akan akan menurunkan nilai perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan hutang lebih kecil daripada biaya yang ditimbulkan. Oleh karena itu, perusahaan harus berhati-hati dalam menentukan kebijakan hutang.

Dana eksternal dalam bentuk hutang merupakan alternatif yang paling diutamakan oleh para manajer dibandingkan penerbitan saham baru. Karena para manajer menganggap bahwa penggunaan hutang lebih aman dibanding menerbitkan saham baru. Menurut Husnan (2010:325) terdapat dua alasan mengapa perusahaan lebih menyukai hutang dari pada penerbitan saham baru. Pertama adalah pertimbangan biaya emisi, biaya emisi obligasi akan lebih murah dibanding biaya emisi penerbitan saham baru. Hal ini disebabkan karena penerbitan saham baru akan menurunkan harga saham lama. Kedua, manajer khawatir kalau penerbitan saham baru akan ditafsirkan sebagai kabar jelek oleh para pemodal dan membuat harga saham turun. Para manajer memiliki kecenderungan untuk menggunakan hutang lebih tinggi dikarenakan untuk


(18)

3

kepentingan opportunistik yang dapat menyebabkan biaya bunga yang tinggi dan beresiko kebangkrutan yang semakin tinggi. Oleh karena itu, hutang juga berfungsi untuk memonitoring tindakan para manajer dalam mengelola perusahaan.

Beberapa perusahaan yang termasuk dalam perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2012-2014 menggunakan hutang sebagai dana tambahan perusahaannya. Jumlah hutang yang digunakan setiap tahunnya berbeda-beda. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini.

Tabel 1.1

Total Hutang Beberapa Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2012-2014 (Dalam Jutaan Rupiah)

Kode Perusahaan

2012 2013 2014

Hutang Ekuitas Hutang Ekuitas Hutang Ekuitas

ADES 179.972 209.122 176.286 264.778 209.066 295.799 PRAS 297.056 280.293 389.182 406.448 601.006 685.821

ICBP 5.766.682 17.753.480 8.001.739 13.265.731 9.870.264 15.039.947 TRIS 123.691 242.556 166.702 282.306 214.390 309.510 VOKS 1.095.012 603.066 1.354.581 601.249 1.038.049 515.855 Sumber : www.idx.co.id (Data Diolah)

Berdasarkan tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa perusahaan ADES pada tahun 2012 menggunakan hutang sebanyak Rp 179.972 juta dan ekuitasnya berjumlah Rp. 209.122 juta. Pada tahun 2013 jumlah hutang menurun menjadi Rp 176.286 juta dan ekuitasnya meningkat menjadi Rp. 264.778 juta. Tahun 2014 peggunaan hutang meningkat menjadi Rp 209.066 juta dan ekuitasnya meningkat menjadi Rp 295.799 juta. Dapat disimpulkan bahwa jumlah hutang berfluktuasi dan pertumbuhan ekuitas perusahaan ini terus meningkat.

Perusahaan PRAS pada tahun 2012 menggunakan hutang sebanyak Rp 297.056 juta dan ekuitasnya berjumlah Rp. 280.293 juta. Pada tahun 2013 jumlah


(19)

4

hutang meningkat menjadi Rp 389.182 juta dan ekuitasnya juga meningkat menjadi Rp 406.448 juta. Tahun 2014 peggunaan hutang kembali meningkat menjadi Rp 601.006 juta dan ekuitasnya meningkat menjadi Rp 685.821 juta. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan ini lebih banyak menggunakan modal sendiri daripada hutang dapat dilihat dari pertumbuhan modal yang lebih besar jumlahnya daripada penggunaan hutang.

Perusahaan ICBP pada tahun 2012 menggunakan hutang sebanyak Rp 5.766.682 juta dan ekuitasnya berjumlah Rp 17.753.480 juta. Pada tahun 2013 jumlah hutang meningkat menjadi Rp 8.001.739 juta dan ekuitasnya menurun menjadi Rp 13.265.731 juta. Tahun 2014 penggunaan hutang kembali meningkat menjadi Rp 9.870.264 juta dan ekuitasnya meningkat menjadi Rp 15.039.947 juta. Dapat disimpulkan bahwa jumlah hutang terus meningkat sedangkan pertumbuhan ekuitas perusahaan ini berfluktuasi.

Perusahaan TRIS pada tahun 2012 menggunakan hutang sebanyak Rp 123.691 juta dan ekuitasnya berjumlah Rp 242.556 juta. Pada tahun 2013 jumlah hutang meningkat menjadi Rp 166.702 juta dan ekuitasnya meningkat menjadi Rp 282.306 juta. Tahun 2014 penggunaan hutang kembali meningkat menjadi Rp 214.390 juta dan ekuitasnya meningkat menjadi Rp 309.510 juta. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan ini lebih banyak menggunakan modal sendiri daripada hutang dapat dilihat dari pertumbuhan modal yang lebih besar jumlahnya daripada penggunaan hutang.

Perusahaan VOKS pada tahun 2012 menggunakan hutang sebanyak Rp 1.095.012 juta dan ekuitasnya berjumlah Rp 603.066 juta. Pada tahun 2013


(20)

5

jumlah hutang meningkat menjadi Rp 1.354.581 juta dan ekuitasnya menurun menjadi Rp 601.249 juta. Tahun 2014 penggunaan hutang menurun menjadi Rp 1.038.049 juta dan ekuitasnya juga menurun menjadi Rp 515.855 juta. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan ini lebih banyak menggunakan hutang daripada modal sendiri.

Beberapa penelitian mengenai kebijakan hutang telah dilakukan, dari penelitian tersebut mengungkapkan berbagai faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang. Faktor pertama yang mempengaruhi kebijakan hutang yaitu Struktur Aset. Struktur Aset adalah penentuan berapa besar alokasi untuk masing-masing komponen aktiva, baik dalam aktiva lancar maupun dalam aktiva tetap (Susilawati, dkk, 2012). Aset yang dimiliki oleh perusahaan akan mempunyai pengaruh terhadap hubungannya dengan pihak lain. Proporsi aktiva tetap yang cukup besar sebagai dasar pertimbangan perusahaan dalam menentukan kebijakan hutang. Struktur aset berhubungan dengan jumlah kekayaan (aset) yang dapat dijadikan jaminan. Perusahaan yang struktur asetnya lebih fleksibel akan cenderung menggunakan hutang lebih besar dari pada perusahaan yang struktur asetnya tidak fleksibel (Manan, 2004 dalam Susilawati, dkk, 2012). Penelitian Hardiningsih dan Oktaviani (2012) dan Susilawati, dkk (2012) menunjukkan bahwa struktur aset berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Sementara penelitian Yuniarti (2013) menunjukkan bahwa struktur aset tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang.

Faktor kedua yang mempengaruhi kebijakan hutang yaitu free cash flow. Free cash flow adalah kas perusahaan yang dapat didistribusikan kepada kreditor


(21)

6

atau pemegang saham yang tidak digunakan untuk modal kerja atau investasi pada aset Siswandi (2011). Keputusan penggunaan free cash flow ada dibawah kontrol para manajer, maka penggunaannya memiliki dua kemungkinan yaitu sesuai atau tidak sesuai dengan kepentingan para pemilik modal. Free cash flow yang tinggi menyebabkan para manajer bisa bertindak oportunistik atas dana tersebut sehingga dibentuklah hutang sebagai pengendali. Semakin tinggi tingkat hutang dibutuhkan dana free cash flow yang tinggi untuk membayar pokok dari hutang dan beban bunganya. Hutang akan mengurangi tindakan manajemen yang menggunakan free cash flow untuk kegiatan opportunistik manajer yang tidak optimal Siswandi (2011). Penelitian yang dilakukan oleh Indahningrum dan Handayani (2009) dan Sibagariang (2013) menunjukkan hasil bahwa free cash flow berpengaruh terhadap kebijaka hutang. Sementara penelitian yang dilakukan Siswandi (2011) menunjukkan bahwa free cash flow tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang.

Faktor lain yang diperkirakan memiliki pengaruh terhadap kebijakan hutang adalah kepemilikan manajerial. Kepemilikan manajerial adalah situasi dimana manajer memiliki saham perusahaan atau dengan kata lain manajer tersebut sekaligus sebagai pemegang saham perusahaan (Christiawan dan Tarigan, 2007). Dimana disini manajer berperan ganda yaitu sebagai seorang manajer dan sebagai pemilik modal. Keputusan dan tindakan sebagai manajer sekaligus pemilik modal akan berbeda dengan manajer yang tidak sebagai pemilik saham. Dimana manajer yang merangkap sebagai pemilik modal akan lebih berhati-hati dalam memutuskan keputusan yang akan diambil karena jika keputusan yang


(22)

7

diambil benar maupun salah akan berdampak kepadanya. Sementara manajer yang tidak sebagai pemilik modal kemungkinan akan mementingkan kepentingan sendiri. Semakin besar proporsi kepemilikan manajerial pada perusahaan, maka manajemen cenderung lebih giat untuk kepentingan pemegang saham dimana pemegang saham adalah dirinya sendiri (Pithaloka, 2009). Penelitian Siswandi (2011) menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Sedangkan penelitian Pithaloka (2009), Indahningrum dan Handayani (2012), Hardiningsih dan Oktaviani (2012), Susilawati, dkk (2012) dan Sibagariang (2013) menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang.

Dikarenakan adanya ketidakkonsistenan dari hasil penelitian terdahulu tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kebijakan hutang. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Siswandi (2011). Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu penelitian ini menambahkan variabel struktur aset sebagai alasan variabel struktur aset ikut menentukan para kreditur dalam keputusannya untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan, dimana pihak ketiga akan memberikan pinjaman jika perusahaan tersebut memiliki struktur aset yang fleksibel. Peneliti menggunakan tahun penelitian 2012-2014 dan perusahaan manufaktur sebagai lokasi penelitian dikarenakan perusahaan manufaktur skala produksinya cukup besar dan membutuhkan modal yang besar pula untuk mengembangkan produk dan ekspansi pasarnya sehingga cenderung mempunyai hutang yang cukup tinggi. Perusahaan manufaktur terdiri dari berbagai sektor yaitu sektor industri dan kimia, sektor aneka industri dan sektor industri barang konsumsi. Dan dilihat dari jumlah


(23)

8

perusahaannya, perusahaan manufaktur lebih banyak dibandingkan jumlah perusahaan lainnya sehingga dapat memenuhi kriteria dalam penentuan sampel.

Berdasarkan Uraian yang telah dijelaskan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Struktur Aset, Free Cash

Flow, Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang Pada

Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang ada dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Apakah struktur aset mempengaruhi para kreditor dalam pemberian dana bagi perusahaan?

2. Apakah kebijakan hutang dapat mananggulangi tindakan manajemen yang menggunakan free cash flow untuk investasi yang tidak optimal bagi perusahaan?

3. Apakah kepemilikan manajerial dapat mengurangi kepentingan pribadi manajer yang menyebabkan hutang semakin meningkat?

4. Apakah struktur Aset, free cash flow dan kepemilikan manajerial memiliki pengaruh secara simultan terhadap kebijakan hutang?


(24)

9

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka penelitian ini dibatasi pada :

1. Kebijakan hutang diukur dengan proksi debt to equity ratio (DER).

2. Struktur aset diukur dengan membandingkan antara aktiva tetap dengan total aktiva.

3. Free cash flow diukur dengan aliran kas operasi perusahaan dikurang pengeluaran modal dikurang modal kerja bersih.

4. Kepemilikan manajerial diukur dengan membandingkan jumlah kepemilikan saham manajerial dengan jumlah saham beredar dipersentasekan.

5. Tahun penelitian 2012-2014.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah struktur aset, free cash flow dan kepemilikan manajerial berpengaruh secara simultan terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014?”


(25)

10

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris bahwa struktur aset, free cash flow dan kepemilikan manajerial secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat kepada :

1. Bagi Peneliti : Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai kebijakan hutang dan faktor yang mempengaruhinya.

2. Bagi Akademis dan Peneliti Selanjutnya: Diharapkan dapat memberikan bukti empiris dan tambahan literatur yang membantu dalam mengembangkan kajian mengenai struktur aset, free cash flow dan kepemilikan manajerial dalam keterkaitannya dengan kebijakan hutang.

3. Bagi Manajemen dan Investor : Diharapkan dapat dijadikan rujukan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan investasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.


(26)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

4.2.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam Bab IV, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel Independen yaitu struktur aset, free cash flow, dan kepemilikan manajerial secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kebijakan hutang. Hal ini dapat dilihat dari signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan Fhitung (18,975) > Ftabel (2,73). Artinya ketiga variabel ini secara bersama-sama mampu mempengaruhi keputusan manajemen dalam menentukan kebijakan hutang yang akan diambil dalam menjalankan perusahaan.

2. Dari hasil pengujian data, diketahui bahwa perusahaan manufaktur di Indonesia pada tahun 2012-2014 masih menggunakan hutang yang cukup besar dalam melakukan aktivitas pendanaan perusahaannya. Hal ini sejalan dengan pecking order teory yang menyatakan bahwa perusahaan lebih menyukai pendanaan secara internal daripada pendanaan secara eksternal dan jika pendanaan internal tidak cukup untuk mendanai perusahaan maka perusahaan akan menggunakan pendanaan eksternal yaitu dalam bentuk hutang dibandingkan dengan modal sendiri (penerbitan saham baru).


(27)

62

5.2 Saran

Dengan segala keterbatasan yang telah diungkapkan sebelumnya, maka peneliti memberikan beberapa saran untuk kedepannya sebagai berikut :

1. Untuk kalangan akademis dan peneliti selanjutnya agar sampelnya tidak terbatas dan menjadi sedikit jangan menggunakan kepemilikan manajerial sebagai variabel independennya serta menambahkan periode pengamatan tahun (lebih dari tiga tahun).

2. Untuk kalangan akademis dan peneliti selanjutnya agar menambah variabel lain yang diduga dapat mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan seperti kebijakan deviden, kepemilikan institusional, pertumbuhan penjualan, profitabilitas, investment opportunity set, earning volatility, ukuran perusahaan, umur perusahaan dll.

3. Untuk kalangan akademis dan peneliti selanjutnya adalah lebih disarankan untuk meneliti pada jenis perusahaan lain seperti properti dan real estate atau non keuangan maupun meneliti semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(28)

63

DAFTAR PUSTAKA

Adrianto, Byan. 2013. Pengaruh Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Kebijkan Hutang pada Perusahaan Basic Industry and Chemical di BEI Tahun 2009-2011. Skripsi. Universitas Diponogoro.

Aziza, Reza. 2010. Pengaruh Free Cash Flow, Srtuktur Kepemilikan, Size, dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan yang Masuk di Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2003-2008. Sripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Brigham, Eugene dan Joel F Houston, 2001. Manajemen Keuangan II. Jakarta: Salemba Empat

Christiawan, Yulius Jogi Dan Josua Tarigan. 2007. Kepemilikan Manajeral: Kebijakan Hutang, Kinerja Dan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol. 9, No. 1, Mei 2007: 1-8

Endang. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan manufaktur. Fenomena. Vol. 7 : 1 : 39-47

Faisal, Muhammad. 2004. Analisis pengaruh Free cash flow, Set Kesempatan Investasi, kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang (Studi Empiris Pada Perusahaan-perusahaan Sektor Industri Manufaktur di Bursa Efek Jakarta). Tesis, Universitas Diponogoro Semarang.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hardiningsih, Pancawati dan Rachmawati Meita Oktaviani. 2012. Determinan Kebijakan Hutang (Dalam Agency Theory Dan Pecking Order Theory). Jurnal Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan. Vol. 1, No. 1. Mei 2012, Hal: 11 – 24. ISSN :1979-4878

Husnan, Suad. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang).Edisi Empat. Buku Satu. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta Husnan, Suad. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan

Jangka Panjang).Edisi Empat. Buku Dua. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta Ikhsan, Arfan. dkk. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan

Manajemen. Medan: Citapustaka Media


(29)

64

Ikhsan, Arfan. dkk. 2015. Teori Akuntansi. Medan: Citapustaka Media

Indahningrum, Rizki Putri dan Ratih Handayani. 2009. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Deviden, Pertumbuhan Perusahaan, Free Cash Flow dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 11, No. 3, Desember, 2009. Hlm. 189-207

Imanta, Dea dan Rutji S. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepemilikan manajerial. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 12 : 1 : 67-80

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen keuangan. Jakarta : Kencana

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Manurung, Yessi N. 2014. Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Universitas Negeri Medan

Mega, Fitri. 2010. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hutang dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan. Tesis. Universitas Diponogoro Murni, Sri dan Andriana, 2007. Pengaruh Insider Ownership, Institutional

Investor, Devidend Payment, Dan Firm Growth Terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta). Jurnal akuntansi dan bisnis, Vol. 7 No.1, Februari, Hal. 15-24

Pithaloka, Nina Diah. 2009. Pengaruh Faktor-Faktor Intern Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang: Dengan Pendekatan Pecking Order Theory. Skripsi, Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Putri, Imanda Firmantyas dan Mohammad Nasir. 2006. Analisis Persamaan Simultan Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan Hutang Dan Kebijakan Dividen Dalam Perspektif Teori Keagenan. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang

Setiawan, Cecep Jalu. 2008. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Non Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, Skripsi Universitas Muhammadiyah, Surakarta.


(30)

65

Sibagariang, Reffina. 2013. Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI. Skripsi, Universitas Negeri Medan

Sihombing, Desnalia. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI. Skripsi, Universitas Negeri Medan

Siswandi, Afri. 2011. Analisis Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Skousen, Stice Stice. 2011. Akuntansi Keuangan Intermediate Accounting. Buku 2. Edisi 16. Jakarta: Salemba Empat

Suharyadi dan Purwanto. 2011. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat

Susilawati, Christine Dwi Karya, Lidya Agustina dan Se Tin, 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankkan, Vol.16, No. 2 Mei 2012, Hlm. 178-187

Unimed. 2015. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan

Yuniarti, Ahadiyah Muslida Dewi. 2013. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Dividen, Profitabilitas, dan Struktur Aser Terhadap Kebijakan Hutang. Accounting Analysis Journal 2 (4) (2013). ISSN 2252-6765

www.idx.co.id www.sahamok.com


(1)

10

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris bahwa struktur aset, free cash flow dan kepemilikan manajerial secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat kepada :

1. Bagi Peneliti : Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai kebijakan hutang dan faktor yang mempengaruhinya.

2. Bagi Akademis dan Peneliti Selanjutnya: Diharapkan dapat memberikan bukti empiris dan tambahan literatur yang membantu dalam mengembangkan kajian mengenai struktur aset, free cash flow dan kepemilikan manajerial dalam keterkaitannya dengan kebijakan hutang.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

4.2.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam Bab IV, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel Independen yaitu struktur aset, free cash flow, dan kepemilikan manajerial secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kebijakan hutang. Hal ini dapat dilihat dari signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan Fhitung (18,975) > Ftabel (2,73). Artinya ketiga variabel ini secara bersama-sama mampu mempengaruhi keputusan manajemen dalam menentukan kebijakan hutang yang akan diambil dalam menjalankan perusahaan.

2. Dari hasil pengujian data, diketahui bahwa perusahaan manufaktur di Indonesia pada tahun 2012-2014 masih menggunakan hutang yang cukup besar dalam melakukan aktivitas pendanaan perusahaannya. Hal ini sejalan dengan pecking order teory yang menyatakan bahwa perusahaan lebih menyukai pendanaan secara internal daripada pendanaan secara eksternal dan jika pendanaan internal tidak cukup untuk mendanai perusahaan maka perusahaan akan menggunakan pendanaan eksternal yaitu dalam bentuk hutang dibandingkan dengan modal sendiri (penerbitan saham baru).


(3)

5.2 Saran

Dengan segala keterbatasan yang telah diungkapkan sebelumnya, maka peneliti memberikan beberapa saran untuk kedepannya sebagai berikut :

1. Untuk kalangan akademis dan peneliti selanjutnya agar sampelnya tidak terbatas dan menjadi sedikit jangan menggunakan kepemilikan manajerial sebagai variabel independennya serta menambahkan periode pengamatan tahun (lebih dari tiga tahun).

2. Untuk kalangan akademis dan peneliti selanjutnya agar menambah variabel lain yang diduga dapat mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan seperti kebijakan deviden, kepemilikan institusional, pertumbuhan penjualan, profitabilitas, investment opportunity set, earning volatility, ukuran perusahaan, umur perusahaan dll.

3. Untuk kalangan akademis dan peneliti selanjutnya adalah lebih disarankan untuk meneliti pada jenis perusahaan lain seperti properti dan real estate atau non keuangan maupun meneliti semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(4)

63

DAFTAR PUSTAKA

Adrianto, Byan. 2013. Pengaruh Kepemilikan Institusional, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Kebijkan Hutang pada Perusahaan Basic Industry and Chemical di BEI Tahun 2009-2011. Skripsi. Universitas Diponogoro.

Aziza, Reza. 2010. Pengaruh Free Cash Flow, Srtuktur Kepemilikan, Size, dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan yang Masuk di Jakarta Islamic Index (JII) Periode 2003-2008. Sripsi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Brigham, Eugene dan Joel F Houston, 2001. Manajemen Keuangan II. Jakarta: Salemba Empat

Christiawan, Yulius Jogi Dan Josua Tarigan. 2007. Kepemilikan Manajeral: Kebijakan Hutang, Kinerja Dan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol. 9, No. 1, Mei 2007: 1-8

Endang. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan manufaktur. Fenomena. Vol. 7 : 1 : 39-47

Faisal, Muhammad. 2004. Analisis pengaruh Free cash flow, Set Kesempatan Investasi, kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang (Studi Empiris Pada Perusahaan-perusahaan Sektor Industri Manufaktur di Bursa Efek Jakarta). Tesis, Universitas Diponogoro Semarang.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hardiningsih, Pancawati dan Rachmawati Meita Oktaviani. 2012. Determinan Kebijakan Hutang (Dalam Agency Theory Dan Pecking Order Theory). Jurnal Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan. Vol. 1, No. 1. Mei 2012, Hal: 11 – 24. ISSN :1979-4878

Husnan, Suad. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang).Edisi Empat. Buku Satu. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta Husnan, Suad. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan

Jangka Panjang).Edisi Empat. Buku Dua. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta Ikhsan, Arfan. dkk. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan

Manajemen. Medan: Citapustaka Media


(5)

64

Ikhsan, Arfan. dkk. 2015. Teori Akuntansi. Medan: Citapustaka Media

Indahningrum, Rizki Putri dan Ratih Handayani. 2009. Pengaruh Kepemilikan

Manajerial, Kepemilikan Institusional, Deviden, Pertumbuhan

Perusahaan, Free Cash Flow dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 11, No. 3, Desember, 2009. Hlm. 189-207

Imanta, Dea dan Rutji S. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepemilikan manajerial. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 12 : 1 : 67-80

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen keuangan. Jakarta : Kencana

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Manurung, Yessi N. 2014. Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi, Universitas Negeri Medan

Mega, Fitri. 2010. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hutang dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan. Tesis. Universitas Diponogoro Murni, Sri dan Andriana, 2007. Pengaruh Insider Ownership, Institutional

Investor, Devidend Payment, Dan Firm Growth Terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta). Jurnal akuntansi dan bisnis, Vol. 7 No.1, Februari, Hal. 15-24

Pithaloka, Nina Diah. 2009. Pengaruh Faktor-Faktor Intern Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang: Dengan Pendekatan Pecking Order Theory. Skripsi, Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Putri, Imanda Firmantyas dan Mohammad Nasir. 2006. Analisis Persamaan Simultan Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Risiko, Kebijakan Hutang Dan Kebijakan Dividen Dalam Perspektif Teori Keagenan. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang

Setiawan, Cecep Jalu. 2008. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Non


(6)

65

Sibagariang, Reffina. 2013. Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI. Skripsi, Universitas Negeri Medan

Sihombing, Desnalia. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI. Skripsi, Universitas Negeri Medan

Siswandi, Afri. 2011. Analisis Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Skousen, Stice Stice. 2011. Akuntansi Keuangan Intermediate Accounting. Buku 2. Edisi 16. Jakarta: Salemba Empat

Suharyadi dan Purwanto. 2011. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat

Susilawati, Christine Dwi Karya, Lidya Agustina dan Se Tin, 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankkan, Vol.16, No. 2 Mei 2012, Hlm. 178-187

Unimed. 2015. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan

Yuniarti, Ahadiyah Muslida Dewi. 2013. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Dividen, Profitabilitas, dan Struktur Aser Terhadap Kebijakan Hutang. Accounting Analysis Journal 2 (4) (2013). ISSN 2252-6765

www.idx.co.id www.sahamok.com


Dokumen yang terkait

Analsis Pengaruh Free Cash flow Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 40 90

Analisis Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 42 93

ANALISIS PENGARUH FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN PERBANKAN SYARIAH YANG TERDAFTAR DI BEI

2 33 67

PENGARUH FREE CASH FLOW, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSAEFEK INDONESIA BEI.

0 2 30

PENGARUH FREE CASH FLOW, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, STRUKTUR AKTIVA DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 3 27

PENGARUH FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 6 24

PENGARUH FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAA MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 15 22

Hubungan Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial dan Free Cash Flow dengan Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur Terdaftar di BEI.

0 1 18

PENGARUH FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 88

Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Free Cash Flow, dan Investment Opportunity Set terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI - Unika Repository

0 0 14