khusus escrow account dan penggunaannya harus dengan persetujuan Bank Indonesia.
d Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap tidak dapat dikapitalisir ke dalam modal
disetor dan dibagikan sebagai saham bonus dan atau deviden. e
Kekurangan pembentukan penyisihan aktiva produktif oleh bank merupakan komponen biaya pada laba tahun berjalan.
f Yang dimasukkan ke dalam komponen laba tahun lalu dan tahun berjalan
adalah jumlah setelah diperhitungkan taksiran pajak kecuali apabila bank diperkenankan mengkompensasi kerugian sesuai ketentuan perpajakan
yang berlaku. g
Peningkatan atau penurunan harga saham pada portofolio yang tersedia untuk dijual merupakan selisih antara harga pasar dengan nilai perolehan
atas penyertaan bank pada perusahaan yang sahamnya tercatat di pasar modal.
Sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No. 623DPNP tanggal 31 Mei 2004 rasio CAR dirumuskan sebagai berikut:
2.5
2.2 Penelitian Sebelumnya
Di dalam jurnal ekonomi
Hayat 2008
yang berjudul
Analisis Faktor- Faktor yang Berpengaruh terhadap Rentabilitas Perusahaan Perbankan yang Go
Public di Pasar Modal Indonesia
menyatakan bahwa Semakin kecil rasio BOPO maka semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank, yang berarti
kinerja keuangan bank semakin meningkat. Sebaliknya semakin besar rasio
BOPO maka bank kurang mampu menekan biaya operasional yang menimbulkan bank kurang efisien mengelola sumber daya yang ada di perusahaan. Sedangkan
dalam penelitian Mabruroh 2004 yang bejudul
Manfaat dan Pengaruh Rasio Keuangan dalam Analisis Kinerja Keuangan Perbankan
menunjukkan BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.
Pada penelitian Nugraheni dan Hapsoro 2007 yang berjudul
Pengaruh Rasio Keuangan CAMEL, Tingkat Inflasi, dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Jakarta
NPL menunjukkan bahwa NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja keuangan bank.
Sedangkan dalam penelitian Mabruroh 2004 menunjukkan NPL berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.
Penelitian mengenai pengaruh NIM terhadap ROA yang dilakukan Mawardi 2005 yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia Studi Kasus Pada Bank Umum dengan Total Asset Kurang dari 1Triliun. Hasil penelitian menunjukkan keempat
variabel CAR, NPL, BOPO serta NIM secara bersama-sama mempengaruhi kinerja bank umum. Untuk variabel CAR dan NIM mempunyai pengaruh positif
terhadap ROA, sedangkan variabel BOPO dan NPL, mempunyai pengaruh negatif terhadap ROA. Dari keempat variabel, yang paling berpengaruh terhadap ROA
adalah variabel NIM. Sedangkan pada penelitian tesis Suyono 2005 yang bejudul
Rasio-Rasio Bank yang Berpengaruh terhadap Return on Asset Studi Empiris: pada Bank Umum di Indonesia Periode 2001-2003
menunjukkan NIM tidak berpengaruh terhadap ROA.
Werdaningtyas 2002 dalam jurnalnya yang berjudul
Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take Over Pramerger di Indonesia
menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Sedangkan
penelitian Mawardi 2005 menunjukkan CAR tidak berpengaruh terhadap ROA. Dan pada penelitian Purwana 2009 tentang profitabilitas ROA
perbankan dengan studi perbandingan pada bank asing periode Januari 2003- Desember 2007 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh perubahan
CAR, LDR, size, dan BOPO terhadap ROA bank asing. Hal ini menunjukkan bahwa rasio ROA dipengaruhi oleh perubahan rasio-rasio bank lainnya dimana
perubahan rasio-rasio tersebut terhadap ROA memberikan pengaruh yang berbeda pada bank asing.
Perbedaan kepemilikan antara bank asing sangat berpengaruh karena pemilik memiliki kewenangan besar untuk memilih siapa yang akan duduk dalam
manajemen dan selanjutnya menentukan arah kebijakan bank. Purwana 2009 meneliti profitabilitas ROA perbankan dengan studi perbandingan pada bank
asing periode Januari 2003-Desember 2007. Uji Chow Test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh perubahan CAR, LDR, size, dan BOPO terhadap
ROA bank asing. Hal ini menunjukkan bahwa rasio ROA dipengaruhi oleh perubahan rasio-rasio bank lainnya dimana perubahan rasio-rasio tersebut
terhadap ROA memberikan pengaruh yang berbeda pada bank asing.
2.3 Kerangka Pemikiran