Risiko Pasar Defenisi Bank

Sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No. 623DPNP tanggal 31 Mei 2004 rasio NPL dirumuskan sebagai berikut : 2.3 NPL menunjukkan kemampuan bank dalam mengelola kredit bermasalah, sehingga semakin tinggi rasio NPL maka semakin buruk kualitas kredit bank atau mengindikasikan bahwa tingkat risiko atas pemberian kredit pada bank tersebut cukup tinggi.

2.1.5 Risiko Pasar

Risiko pasar menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 1125PBI2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 58PBI2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option. Risiko pasar meliputi antara lain risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko komoditas, serta risiko ekuitas. Net Interest Margin NIM merupakan perbandingan antara pendapatan bunga bersih terhadap rata-rata aktiva produktif. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Aktiva produktif yang diperhitungkan adalah aktiva produktif yang menghasilkan bunga interest bearing assets. Menurut Peraturan Bank Indonesia nomor 72PBI2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang dimaksud dengan aktiva produktif adalah penyediaan dana bank untuk memperoleh penghasilan, dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, tagihan akseptasi, tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali, reverse repurchase agreement, tagihan derivatif, penyertaan, transaksi rekening administratif serta bentuk penyediaan dana lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Oleh karennya bank wajib menjaga selalu kualitas aktiva produktifnya dan melaporkan perkembangannya ke Bank Indonesia secara berkala. Sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No. 623DPNP tanggal 31 Mei 2004 rasio NIM dirumuskan sebagai berikut : 2.4 Pendapatan bunga bersih merupakan selisih pendapatan bunga bank yang diperoleh interest income dan biaya bunga bank yang menjadi beban interest expenses. Aktiva produktif adalah aktiva yang dimiliki oleh bank yang secara langsung digunakan untuk mendapatkan penghasilan Susilo, Sri, Triandaru, dan Santoso , 2000. Menurut Dendawijaya 2001 komponen aktiva produktif terdiri dari: 1. Kredit yang diberikan 2. Penempatan dana pada bank lain, berupa : a. Deposito berjangka pada bank lain b. Call money c. Pinjaman uang biasa berjangka menengah dan panjang d. Surat berharga dalam pasar uang 3. Surat-surat berharga, meliputi : a. Surat-surat berharga jangka pendek yang digunakan sebagai cadangan sekunder b. Surat-surat berharga jangka panjang yang dimaksudkan untuk mempertinggi profitabilitas bank 4. Penyertaan modal adalah penanaman dana bank dalam bentuk saham secara langsung pada bank lain atau lembaga keuangan lain yang berkedudukan di dalam negeri dan di luar negeri. Dapat juga berbentuk penyertaan saham dalam suatu perusahaan nasabah asalkan dalam rangka penyelamatan kredit. Selain menjaga kualitas aktiva produktifnya, untuk menjaga posisi NIM perlu memperhatikan perubahan suku bunga. Dalam mencapai keuntungan yang maksimal selalu ada risiko yang sepadan, semakin tinggi keuntungannya semakin besar risiko yang dihadapi. Dalam perbankan sangat dipengaruhi oleh besarnya suku bunga interest rate. Peningkatan keuntungan dalam kaitannya dengan perubahan suku bunga sering disebut NIM Net Interest Margin, yaitu selisih pendapatan bunga dengan biaya bunga Januarti, 2002.

2.1.6 Modal