lxxi
J. Tingkat Pengetahuan
1. Pengetahuan
29
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap sesuatu obyek tertentu.
Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Manusia adalah makhluk sosial, demikian pandangan dasar para
penganut teori kognitif. Tingkah laku manusia semata-mata ditentukan oleh kemampuan berfikirnya. Makin intelegent dan pendidikan,
otomatis seseorang akan semakin baik perbuatan-perbuatannya untuk memenuhi keinginan kebutuhan.
2. Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan :
a. Tahu know
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.Yang termasuk tingkat pengetahuan ini
adalah mengingat kembali recall
suatu yang spesifik dari seluruh badan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,
mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya. Pengetahuan itu bisa berupa pengetahuan tentang istilah,
tentang fakta-fakta khusus, pengetahuan tentang cara atau sarana yang lain.
Tahu know
merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
lxxii b. Memahami
Comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk
menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat menginterprestasi materi tersebut secara benar .
Comprehension adalah pemahaman penalaran yang paling
rendah. Kegiatan bisa berupa : menterjemahkan, menafsirkan, ekstrapalasi
30
. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus
dapat menjelaskan, menyebutkan. Contoh, menyimpulkan, meramalkan
30
. c. Aplikasi
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real
sebelumnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dsb dalam
konteks atau situasi yang lain. Aplikasi dikatakan sebagai penggunaan abstraksi dalam situasi khusus dan konkrit
29
d. Analisis Analyzis
Perincian penguraian suatu komunikasi kedalam unsur- unsur atau bagian-bagian yang membentuk hirarki dan atau
hubungan antara ide menjadi lebih jelas. Analisis itu bisa berupa analisis unsur-unsur, analisis hubungan-hubungan, analisis prinsip-
prinsip yang terorganisir
29
. Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu
sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan
lxxiii kata kerja, seperti dapat menggambarkan membuat bagan,
membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya
29
. e. Sintesis
Synthesis Sintesis itu berupa menyusun sejumlah unsur-unsur demikian
rupa sehingga membentuk satu kesatuan sehingga menghasilkan komunikasi yang unik, menghasilkan suatu rencana atau
sperangkat pelaksanaan yang berencana. Analisis melanjutkan kepada suatu kemampuan untuk
meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam bentuk keseluruhan yang baru Dengan kata lain, sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun fomulasi baru dari formulasi- formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, dapat
merencanakan, dapat meringkaskan dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.
f. Evaluasi Evaluasi merupakan kegiatan menimbang tentang nilai atau
metode untuk satu tujuan
29
. Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian ini didasarkan pada satu kriteria yang ditentukan sendiri,
atau menggunakan kriteria-kriteria yang sudah ada. Pengetahuan dapat diukur dengan wawancara atau angket
yang menyenangkan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden
29
.
K. SIKAP