Rumusan Masalah Tujuan Penulisan Manfaat Penulisan Tinjauan Pustaka

ternyata banyak sekali membawa dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat di desa ini. Pertanian karet mampumenaikkan pendapatan Masyarakat Desa Rumah Sumbul. Dengan semakin meningkatnya pendapatan masyarakat Desa Rumah Sumbul dan meningkatnya taraf hidup masyarakat sehingga muncul keinginan untuk meningkatkan pendidikan bagi anak anak mereka, dantingginya kesadaran mereka dalam sarana sosial, seperti perbaikan rumah, perbaikan tempat ibadah, bergotong royong membangun jalan, dan dibukanya sekolah sekolah. Terjadinya perubahan pada bidang pendidikan, pola hidup, dan terhadap lingkungan dan pembangunan desa.Oleh sebabitu penelitian yang berjudul “Pertanian Karet Rakyat di Desa Rumah Sumbul Kecamatan STM Hulu Kabupaten Deli Serdang1953-1995”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat di ungkapkan permasalahan dalam penelitian ini. Adapun perumusan masalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mengapa masyarakat Desa Rumah Sumbul bertani karet? 2. Bagaimana perkembangan pertanian karet rakyat di Desa Rumah Sumbul selama 1953-1995? 3. Bagaimana pengaruh pertanian karet rakyat terhadap kehidupan petani di Desa Rumah Sumbul 1953-1995? 4. Mengapa sejak awal tahun 1990-anpertanian masyarakat Desa Rumah Sumbul beralih dari karet ke kelapa sawit?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah : 1. Menjelaskan alasan masyarakat Desa Rumah Sumbul bertani karet. 2. Menjelaskan perkembangan pertanian karet rakyat di Desa Rumah Sumbul selama 1953-1995 3. Menjelaskan pengaruh pertanian karet rakyat terhadap petani di Desa Rumah Sumbul 4. Menjelaskan peralihan pertanian masyarakat Desa Rumah Sumbul dari karet ke kelapa sawit sejak awal 1990-an.

1.4 Manfaat Penulisan

Penulisan ini setidaknya dapat memberikan manfaat secara praktis dan akademis bagi pembaca untuk beberapa hal antara lain: 1. Menambah pengetahuan tentang perekonomian petani karet di Desa Rumah Sumbul sebagai sumber penghasil karet di Sumatra Utara. 2. Sebagai perbandingan dan masukan bagi penulisan yang berkaitan dengan kehidupan petani karet di masa yang akan datang. 3. Sebagai pengembangan ilmu dan pembaca untuk mengembangkan ilmu selanjutnya dan dapat memberikan perbendaharaan penulisan sejarah pertanian Indonesia, khususnya pertanian daerah.

1.5 Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka atau kajian teori mempunyai arti: peninjauan kembali pustaka-pustaka yang terkait review of related literature.Sesuai dengan arti tersebut, suatu tinjauan pustaka berfungsi sebagai peninjauan kembali review pustaka laporan penelitian, dan sebagainya tentang masalah yang berkaitan tidak selalu harus tepat identik dengan bidang permasalahan yang dihadapi tetapi termasuk pula yang seiring dan berkaitan collateral.Adapun tinjauan pustaka yang penulis kumpulkan dalam hal membentuk kerangka pemikiran tentang perkaretan karet rakyat yakni: Dalam buku yang ditulis oleh Tim Penulis Penebar Swadaya 1993 , “ Karet:Strategi Pemasaran Tahun 2000 Budidaya dan Pengolahan yang ditulis”, menjelaskan tentang sejarah karet Indonesia, budi daya dan pengolahan karet, dan pemasaran karet alam di Indonesia dan dunia. Buku ini membantu penulis untuk menjelaskan sejarah karet Indonesia, manfaat karet, pemasaran karet di Indonesia, dan cara membudidayakan karet. Tesis S-2,PertanianKaret Rakyat di Sumatra Timur1865-1942 yang ditulis oleh Edi Sumarno menjelaskan tentang keberadaan karet di Sumatera Timur tempo dulu dan perkembanganya. Tesis ini membantu penulis sebagai acuan dan pedoman dalam hal memahami perkembangan karet Ficus dan karet Hevea Brasiliensis di Sumatera Timur dimana karet Ficus sudah terlebih dahulu berada di Sumatera Timur lewat hutan yang terdapat di Wilayah Simalungun, namun setelah keberadaan karet Hevea Brasiliensis pada tahun 1902 di Sumatera Timur lewat perkebunan swasta investor asing mengakibatkan karet Ficus kalah bersaing dan hilang dari peredaran tanaman komersial pertanian karet, Karet Hevea Brasiliensis yang sampai sekarang dipertahankan sebagai pertanian komersial di Sumatra Utara. Tesis ini juga membantu penulis memahami letak penyebaran perkebunan karet di Sumatera Timur yakni dibagi menjadi dua Cultuurgebied dan Bengkalis.Dimana Penyebaran perkebunan karet lebih di konsentrasikan di wilayah Cultuurgebied yang merupakan wilayah dengan tanah subur dan cocok dengan suhu tanaman karet. Salah satu wilayah cultuurgebied yakni Deli Serdang, letak wilayah ini menjadi area penelitian penulis yakni Desa Rumah Sumbul. Tesis ini juga membantu penulis dalam hal mengetahui peran Deli Spoorweg Matschappij sebagai kereta api yang membantu pengangkutan dan pemasaran produksi karet di area wilayah Bangun Purba dimana Bangun Purba adalah salah satu pusat pasar yang memiliki peran sebagai jual beli hasil pertanian masyarakat desa terkusus Petani Desa Rumah Sumbul. Buku pendukung lainya seperti Prosiding Konperensi Nasional karet 1986 Medan, Indonesia 25-27 November 1986 volume I,II,III yang ditulis oleh Balai Penelitian Perkebunan Sungai Putih Pusat Nasional Penelitian Perkaretan. Buku ini menerangkan masalah yang dihadapi industri industri karet Indonesia dan perkebunan karet Negara, Swasta begitu juga dengan karet rakyat sebelum tahun 1986 khususnya di Sumatra Utara . Buku ini membantu penulis dalam hal memahami keterpurukan ekonomi petani karet dikarenakan harga karet rakyat sangat rendah dibandingkan perkaretan yang di kelola oleh pihak perkebunan, karena sistem pembudidayaan karet rakyat jauh diambang standar, pengelolahan budidaya dan produksi karet rakyat di bawah kelayakan, hal ini terlihat dengan tidak adanya pemupukan karet yang teratur, lebih ditelantarkan pemupukanya begitu saja, tidak adanya peremajaan tanaman melalui klon unggulan berupa karet okulasi, sistem penanaman karet lebih cenderung asal asalan tidak memakai dan menggunakan jarak yang sesuai dalam pembudidayaan karet yang menyebabkan harga karet rakyat rendah, mutu tidak berkualitas, dan produksi karet yang minim. Buku pendukung lainya seperti Karet : Kajian Sosial Ekonomi, yang ditulis Mubyarto. Buku ini menjelaskan tentang dampak karet terhadap sosial dan ekonomi bagi masyarakat yang menghidupi karet maupun mereka yang berada di sekitar keberadaan karet tersebut. Buku ini membantu penulis dalam menjelaskan konsep konsep dan teori teori yang diperoleh penulis lewat buku ini, dimana petani karet rakyat mempertahankan karet dengan prilaku yang sangat minim dalam pembudidayaan yang baik dan terdapat nilai nilai sosial masyarakat lewat pertanian karet rakyat terkhusus. Buku Kelapa Sawit Budi Daya Pemanfaatan Hasil dan Limbah Analisis Usaha dan Pemasaran yang ditulis oleh Yan Fauzi, Yustina Erna Widyastuti, Imaan Satyawibawa, Rudi Hartono menjelaskan tentang bagaimana budi daya sawit dan analisis usaha dan pemasaran. Buku ini membantu penulis dalam mengetahui Budi daya dan produksi kelapa sawit. Tesis S-2,Faktor Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Mengkonversi Lahan Karet Menjadi Lahan Kelapa Sawit Di Kabupaten Asahan, yang ditulis oleh Asrul Wahid menjelaskan tentang beralihnya masyarakat Kabupaten Asahan yang semula bertani karet menjadi bertani kelapa sawit. Tesis ini membantu penulis sebagai pedoman dalam mengerjakan penelitian ini, dimana ada kesamaan faktor peralihan pertanian karet ke kelapa sawit, seperti yang dimuat dalam tesis ini yakni adanya empat faktor suatu masyarakat beralih dari pertanian satu ke pertanian yang lainnya yakni: pendidikan petani, minat petani, pendapatan petani, dan kemampuan menabung petani.

1.6 Metode Penelitian