Pola Pemberian Makanan Pada Bayi Usia 0-4 Bulan Dan Pengaruhnya Terhadapstatus Gizi Bayi Di Kelurahan Baranangsiang Dan Desa Katulampa, Kecamatan Kota Bogor Timur, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat


I

POLA PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI USIA 0-4 BULAN DAN
PENGARUHNYA TERHADAPSTATUS GUIBAYIDIKELURAHAN
BARANANGSIANG DAN DESA KATULAMPA, KECAMATAN
KOTA BOGOR TIMUR, KOTA BOGOR, PROPINSI JAWA BARA T

Oleh:
LELYDEFNT
AOS49600S

'e--

.

...

JURUSAN GUI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTASPERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2001

RINGKASAN
LELY DEFNI. Pola Pemberian Makanan pada Bayi Usia 0-4 Bnlan dan
Pengal"Uhnya terhadap Statns Gizi Bayi di Kelurahan Baranangsiang dan Desa
Katulampa, Kecamatan Kota Bogor Timur. (Di bawah bimbingan AMINI
NASOETION dan M.D. DJAMALUDlN)
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui pola pemberian
makanan pada bayi yang berusia 0-4 bulan dan pengaruhnya terhadap status gizi bayi.
Tujuan khususnya adalah : (I). Mengetahui riwayat kelahiran, kesehatan, status gizi
bayi dan kondisi fisiologis ibu, (2). Mengetahui pola pemberian makanan bayi dan
berbagai kombinasi makanan bayi yang diberikan pada bayi usia. 0-4 bulan serta
alasan ibu memberikan kombinasi makanan bayi tersebut, (3). Mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi ibu dalam memilih pola makanan bayi berusia 0-4 bulan
dan (4). Mengetahui pola pemberian makanan bayi yang berusia 0-4 bulan dan
pengaruhnya terhadap status gizi bayi. /
Lokasi penelitian adalah di Kelurahan Baranangsiang dan Desa Katulampa,
Kecamatan Kota Bogor Timur, Kota Bogor, sedangkan waktu penelitian adalah
selama dua bulan dari bulan Oktober hingga Desember 2000. Contoh adalah ibu
yang mempunyai bayi berusia 4-6 bulan, seluruhnya berjumlah 60 orang.
Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer

terdiri dari identitas keluarga (nama, umur, jenis kelamin, pendidikan terabir,
pekerjaan dan pendapatan keluarga), karakteristik anak, kondisi fisiologis ibu, pola
pen,ut:llall lli,,;";;nan bayi pada usia 0-4 bulan dan pengetahuan gizi ibu dikumpulkan
dengan cara wawancara menggunakan kuesioner. Data sekunder dikumpulkan dari
Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor, Puskesmas Kecamatan Kota Bogor
Timur dan Dinas Kesehatan Kota Bogor.
Pertanyaan mengenai pola pemberian makanan bayi usia 0-4 bulan diberi skor
dengan angka 0 jika jawaban tidak tepat dan 1 dan 2 jika jawaban tepat. Basil skor
dijumlahkan kemudian dikategorikan menjadi : baik (skor lebih dari 9), kurang baW
(skor 5-9) dan tidak baik (skor kurang dari 5). Tingkat pengetahuan gizi ibu
dikategorikan menjadi : pengetahuan gizi tinggi (lebih dari 70% jawaban benar).
pengetahuan gizi sedang (60-70% jawaban benar) dan pengetahuan gizi rendah
(kurang dari 60% jawaban benar). Status gizi bayi diukur dengan indeks BBIU, dan
berdasarkan baku WHO-NCBS status gizi bayi dibagi menjadi : gizi buruk (indeks
BBIU < -3,0 SD), gizi kurang (indeks BBIU < -2,0 SD), gizi baik (indeks BBIU ··2,0
SD sid +2,0 SD) dan gizi lebih (indeks BBIU > 2,0 SD).
Pengaruh variabel karakteristik ibu, riwayat kelahiran bayi, riwayat kesehatan
bayi dan kondisi fisiologis ibu terhadap variabel pola pemberian makanan bayi
dianalisa dengan uji regresi linear berganda. Pengaruh variabel pola pemberian
makanan terhadap variabel status gizi bayi dianalisa dengan uji regresi linear

sederhana.
Berdasarkan riwayat kelahiran bayi yang meliputi kelahiran cukup bulan,
permasalahan pada saat kehamilan dan kelahiran serta letak kelahiran bayi, maka
sebagian besar (86,7%) bayi lahir pada bulan yang cukup (sembilan bulan) dan

sebesar 96,7% bayi lahir dengan letak kelahiran normal. Pada saat keiahiran,
sebagian besar (81,7%) bayi kelahirannya tidak bermasalah. Sebesar 90,0% bay.!
diharapkan kelahirannya oleh contoh dengan alasan terbanyak adalah mengharapY:an
jenis kelamin tertentu sebesar 50,0%.
kesehatan bayi berdasarkan pernah menderita sakit maka sebesar
;,,; NL[Zセエ@
83,3% bayi pernah menderita sakit. Jenis penyakit yang umumnya diderita bayi
adalah batuk flu (28,3%), flu (23,3%), demamJpanas (21,7%), batuk (16,7%) dan
mencret (10,0%). Sebagian besar (60,0%) bayi belum mendapatkan imunisasi secara
lengkap.
Rata-rata berat badan bayi pada usia empat bulan adalah 6,6 kg. Berdasarkan
indeks BBIU, secara umum bayi (95,0%) pada usia empat bulan tergolong dalam
kategori gizi baik dan sisanya sebanyak 5,0% tergolong dalam kategori gizi lebih.
Berdasarkan kondisi kesehatan sebulan terakhir, lebih dari tiga per lima
contoh tidak pernah sakit. Dalam rangka peningkatan produksi ASI, lebih dari

setengah (56,7%) contoh mengupayakan mengkonsumsi lebih banyakmakanan
bergizi seperti sayuran hijau dan kacang-kacangan pada saat hamil dan menyusui.
Pola pemberian makanan bayi pada usia 0-4 bulan yang dilakukan contoh
termasuk dalam kategori kurang baik (75,0%). Sebagian besar (95,0%) contoh tidak
memberikan ASI secara eksklusif karena bayi telah diperkenalkan dengan makanan
prelakteal, susu botol/formula dan MP-ASI sebelum usia bayi tujuh hari. Pemberian
maKanan prelakteal dilakukan lebih dari setengah (70,0%) contoh dan bentuk
makanan prelakteal yang banyak diberikan adalah madu. Usia pemberian dan jenis
susu botol dan MP-ASI sangat beragam. Pisang merupakan jenis MP-ASI yang
paling sering diberikan contoh kepada bayinya. Ada lima jenis yang merupakan
kombinasi makanan bayi yang diberikan contoh kepada bayinya pada usia 0-4 bulan
yaitu ASI eksklusif (5,0%), ASI + makanan prelakteal (13,3%), ASI + susu botol
(16,7%), ASI + MP-ASI (43,3%) dan ASI + MP-ASI + susu botol (21,7%). Produksi
ASI sedikit dan anggapan bayi masih lapar merupakan alasan terbanyak yang dijawab
contoh dalam hal pemberian susu botol/formula dan MP-ASI sebelum bayi berusia
empat bulan. Hampir seluruh contoh masih menyusui bayinya setelah bayi berusia
empat bulan.
Analisis secara statistik dengan uji regresi linear berganda menu.'ljukkan
bahwasanya variabel-variabel bebas yaitu karakteristik ibu (pengetahu2.:1 gizi,
pendidikan terakhir, pekerjaan dan pendapatan keluarga), riwayat kesehatm dall

kelahiran bayi serta kondisi fisiologis ibu tidak berpengaruh secara nyata terhadap
pola pemberian makanan bayi. Demikan pula pola pemberian makanan bayi ti.dak
berpengaruh secara nyata terhadap status gizi bayi berdasarkan hasil uj i regresi linear
sederhana.

POLA PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI USIA 0-4 BULAN DAN
PENGARUHNY A TERHADAP STATUS GIZI BAYI DI KELURAHAN
BARANANGSIANG DAN DESA KATULAMPA, KECAMATAN
KOTA BOGOR TIMUR, KOTA BOGOR, PROPINSI JAWA BARA T

Skripsi
Sebagai salah satu syarat uutuk dapat memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada Fakultas Pel"ianian
Institut Pertanian Bogor

Oleh:

LELY DEFNI
A05496005


JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTASPERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2001

: POLA PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI
USIA 0-4 BULAN DAN PENGARUHNYA
TERHADAP
STATUS
GIZI
BAYI
DI
KELURAHAN BARANANGSIANG DAN DESA
KATULAMPA

JUDUL

NAMA MAHASISW A

LELYDEFNI


NOMORPOKOK

A05496005

Menyetujui :

Dosen Pembimbing T

[ァセZ@

Avw

:.-----

Ir. Amini Nasoetion, M.S.

Ir. M.D Djamaludin, M.Sc.

l'rIP. 130234811


NIP. 131622683

セAm。イエゥョッL@

M.S.
NIP. 131861464

Tanggal Lulus : 30 Agustus 2001

RIWAYATHIDUP

Penulis dilahirkan di Langsa, Aceh Timur, pada tanggaI 8 Mei 1978, sebagai
anak kedua dari 4 bersaudara.

Penulis adalah anak dari Bapak Muhammad Saad

_Mahmud dan Ibu Suharni Yu;uf.
Pendidikan Dasar ditempuh dari tahun 1984 sampai tahun 1990 di SDN Upah
Bendahara, Karang Baru. Pada tahun yang sarna penulis melanjutkan ke SMP YKPP

Rantau Pauh dan Iulus tahun 1993.

Kemudian penulis melanjutkan ke SMAN I

Langsa dan lulus pada tahun 1996.
Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1996 sebagai
mahasiswa Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga melalui Undangan
Seleksi Masuk IPB (USMI).