BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Identifikasi
Peranan dokter forensik merupakan upaya yang dilakukan dengan tujuan membantu penyidik dalam memenuhi permintaan visum et repertum, untuk
menentukan identitas seseorang,Identifikasi terhadap orang yang tak dikenal yang masih hidup meliputi,
1. Penampilan umumgeneral appeearance yaitu tinggi badan, berat badan, jenis
kelamin, umur, warna kulit, rambut dan mata. 2.
Pakaian 3.
Sidik jari 4.
Jaringan parut 5.
Tatto 6.
Antropometri. Sedangkan identifikasi terhadap orang yang sudah meninggal,dapat dilakukan
terhadap jenazah yang masih baru dan utuh,jenazah yang sudah membusuk yang masih utuh,dan bagian-bagian dari tubuh jenazah itu.
Pada jenazah utuh yang sudah membusuk mungkin dapat di ketahui jenis kelamin, tinggi badan dan umur korban,tetapi jika tingkat pembusukannya sudah
sangat lanjut mungkin sisa pakaian,perhiasan jaringan parut, tatto,atau kecacatan fisik
Universitas Sumatera Utara
akan bermaafaat bagi kepentingan identifikasi.sedangkan identifikasi yang lebih akurat dapat memanfaatkan gigi geligi karna diketahui gigilah yang paling tahan
terhadap pembusukan,kebakaran dan reaksi kimia lainnya. DVI di indonesia mempunyai aturan-aturan Identifikasi Primary yaitu Sidik
jari Fingerprints,Gigi Dental Records dan DNA. Sedangkan Identifikasi Sekunder Data medisMedikal,KepemilikanPropertydan DokumentasiPhotography.dan
semakin banyak data yang dikumpulkan antara data ante mortem dengan post mortem semakin besar kecocokan yang terlihat.
9
10
2.2 Perkiraan Tinggi Badan.
Salah satu informasi yang penting yang dapat digunakan untuk melacak identitas seseorang adalah informasi tentang tinggi badan.Memang tidak mudah
mendapatkan tinggi badan yang tepat dari pemeriksaan yang dilakukan sesudah mati.Jika yang diperiksa jenazah yang tidak utuh lagi, maka penentuan tinggi badan
dapat dilakukan dengan mengunakan tulang-tulang panjang,tetapi hasil yang lebih akurat apabila tersedia atau diperoleh beberapa jenis dari tulang panjang.
Tinggi badan diukur pada saat berdiri secara tegak lurus dalam sikap anatomi. Kepala berada dalam posisi sejajar dengan dataran Frankfurt. Tinggi badan adalah
hasil pengukuran maksimum panjang tulang – tulang secara paralel yang membentuk poros tubuh The Body Axix, yaitu diukur dari titik tertinggi di kepala cranium
2
Universitas Sumatera Utara
yang disebut Vertex, ke titik terendah dari tulang kalkaneus the calcanear tuberosity yang disebut heel.
11
Gambar 1. Pengukuran tinggi badan dan pengukuran tinggi titik anatomis lainnya. Glinka J, Artaria MD, Koesbardiati T.
Untuk menentukan tinggi badan,tidak perlu melalui pengukuran badan secara utuh.pengukuran dari bagian tubuh masih dapat menentukan tinggi seseorang secara
kasar dengan: a.
Jarak kedua ujung jari tengah kiri dan kanan sama dengan tinggi badan. b.
Panjang lengan dikali 2,ditambah 34 cm =2 kali panjang klaviculaditambah lagi 4 cmlebar sternum.
c. Panjang dari puncak kepalavertexsampai symphisis pubis dikali 2.
d. Panjang dari lekuk di atas sternum sampai symphisis pubis dikali 3,3.
e. Panjang ujung jari tengah sampai ujung olecranon dikali 3,7.
f. Panjang femur dikali 4.
g. Panjang humerus dikali 6.
Angka diatas harus ditambah 2-4 cm bila pengukuran dilakukan pada tulang- tulang saja.yaitu sebagai tambahan jarak sambungan sendi.
8
Universitas Sumatera Utara
2.3 Anatomi Tulang Femur Tungkai Atas