dan sabtu. Ini disebabkan karena jumlah armada dan personil yang melayani san- gatlah terbatas. Kemudian menyangkut cakupan pelayanan persampahan hanyalah
terbatas pada perumahanpemukiman penduduk yang kebetulan berada pada ja- lan–jalan utama, sedangkan pemukiman penduduk yang berada pada daerah bela-
kang umumnya pengelolaan sampah hanyalah dikelola secara swadaya oleh para penduduk dengan cara dibuatkan lubang pada pekarangan untuk penampungan
sampah selain itu ada juga yang dimusnakan dengan cara dibakar. Dari data hasil wawancara, bahwa pelayanan persampahan bisa dikatakan hanyalah mencakup
sepertiga dari jumlah penduduk yang ada, selebihnya belum bisa terlayani.
C. Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Dinas Pasar dan Kebersihan guna melancarkan tugas pokok dan fungsinya boleh dikatakan masih belum
mencukupi kebutuhan. Baik armada pengangkutan, gerobak sampah TPS-TPS, ataupun bangunan TPA.
Prasarana jalan yang menuju TPA kondisinya juga belum beraspal. Prasarana ge- dung, baik gedung kantor maupun kantor TPA masih bersifat darurat. Padahal
kondisi sarana dan prasarana yang cukup baik dan terawat akan bisa menjadi fak- tor pendorong pengelolaan sampah.
3.2.2 Gambaran Pengelolaan Persampahan dari Aspek Kelembagaan
Berdasarkan aturan yang ada, lembaga tertinggi penanganan sampah se- luruh wilayah kabupaten adalah Dinas Pasar dan Kebersihan Kabupaten. Dari as-
pek kelembagaan maka pengelolaan persampahan sebagaimana diketahui ditan- gani oleh Dinas Pasar dan Kebersihan ini mempunyai pegawai sebagai berikut :
TABEL III.1 JUMLAH PERSONIL
PADA DINAS PASAR DAN KEBERSIHAN
NO URAIAN
JUMLAH PEGA- WAI
KETERANGAN 1 PNS Gol. IV
2 orang 2 PNS Gol. III
8 orang 3 PNS Gol II
15 Orang 4 Tenaga Tidak Tetap
6 Orang Jumlah
31 orang
Sumber : Kantor Arsip Daerah 2009
Sedangkan dari segi struktur organisasinya Dinas Pasar dan Kebersihan mempunyai struktur organisasi yang sama dengan dinas-dinas lain pada umum-
nya, namun tetap disesuaikan dengan lingkup wilayah dan lingkup tugas yang da- pat ditangani, struktur organisasi dinas pasar dan kebersihan ini dapat digambar-
kan sebagai berikut :
Sumber : Kantor Arsip Daerah 2009
GAMBAR 3.4. STRUKTUR ORGANISASI DINAS PASAR DAN KEBERSIHAN
KEPALA DINAS
KASUBDIN KEBERSIHAN
KASUBDIN PASAR
KEPALA BAGIAN KETATAUSAHAAN
KASIE LING. HDP
KASIE KEBERSIHAN
KASIE KOPERASI
KASIE PASAR
Dari gambaran struktur organisasi pada Dinas Pasar dan Kebersihan di- atas dapat dijelaskan bahwa penyelenggaraan kebersihan dan kelestarian lingkun-
gan hidup sesuai uraian tugas pokok dan fungsi tupoksi adalah menjadi tang- gung jawab Dinas Pasar dan Kebersihan melalui Subdin Kebersihan yakni seksi
kebersihan. Jadi secara operasional di lapangan, seksi kebersihanlah yang ber- tanggung jawab penuh untuk seluruh wilayah kabupaten Sangihe termasuk di kota
Tahuna. 3.2.3
Gambaran Pengelolaan dari Aspek Pembiayaan
Sumber pembiayaan pengelolaan persampahan sebagian besar masih be- rasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Kabupaten Sangihe
dari Dana Alokasi Umum DAU yang pengalokasiaannya sangat minim sekali, hal ini dapat dibuktikan dengan kurangnya sarana dan prasarana pendukung pen-
gelolaan persampahan yang tersedia dan terbangun, seperti Gerobak sampah, TPS, armada angkutan ataupun sarana penunjang di TPA. Kemudian belum ada aturan
atau ketentuan yang mengatur tentang pengenaan retribusi pengelolaan sampah.
3.2.4 Gambaran Pengelolaan dari Aspek Peraturan