perjanjian tertulis antara pemberi waralaba dengan penerima waralaba dengan memerhatikan hukum Indonesia.
Selanjutnya yang menjadi subjek hukum dalam perjanjian franchise, yaitu:
41
a. Franchisorpemberi waralaba, adalah orang perseorangan atau badan usaha yang memberikan hak untuk memanfaatkan danatau
menggunakan waralaba yang dimilikinya kepada penerima waralaba. Dengan kata lain, perusahaan yang memberikan lisensi, berupa paten,
merek perdagangan, merek jasa, maupun lainnya kepada franchisee.
b. Franchiseepenerima waralaba, adalah orang perseorangan atau badan usaha yang diberikan hak oleh pemberi waralaba untuk
memanfaatkan danatau menggunakan waralaba yang dimiliki pemberi waralaba. Dengan kata lain, perusahaan yang menerima lisensi dari
Franchisor.
c. Pihak-pihak yang kena dampaknya dari perjanjian franchise: 1 Franchisee lain dalam system franchise franchising system yang
sama. 2 Konsumen atau klien dari franchisee maupun masyarakat pada
umumnya.
6. Kriteria Sebuah Waralaba Franchise
Berdasarkan Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2007 tentang Waralaba, sebuah waralaba harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Memiliki ciri khas usaha; b. Terbukti sudah memberikan keuntungan. Maksudnya, menunjuk pada
pengalaman pemberi waralaba yang telah dimiliki kurang lebih 5 tahun dan telah mempunyai kiatkiat bisnis untuk mengatasi masalah-masalah
41
Loc. It.
dalam perjalanan usahanya, dan ini terbukti dengan masih bertahan dan berkembangnya usaha tersebut dengan menguntungkan;
c. Memiliki standar atas pelayanan dan barang danatau jasa yang ditawarkan yang dibuat secara tertulis. Artinya, standar secara tertulis
supaya penerima waralaba dapat melaksanakan usaha dalam kerangka kerja yang jelas dan sama standard operational procedure;
d. Mudah diajarkan dan diaplikasikan. Artinya, mudah dilaksanakan sehingga penerima waralaba yang belum memiliki pengalaman atau
pengetahuan mengenai usaha sejenis dapat melaksanakannya dengan baik sesuai dengan bimbingan operasional dan manajemen yang
berkesinambungan yang diberikan oleh pemberi waralaba; e. Adanya dukungan yang berkesinambungan. Artinya, adanya dukungan
dari pemberi waralaba kepada penerima waralaba secara terus- menerus seperti bimbingan operasional, pelatihan, dan promosi.
f. Hak kekayaan intelektual yang telah terdaftar. Artinya, adanya hak kekayaan intelektual yang terkait dengan usaha, seperti merek, hak
cipta, paten, dan rahasia dagang, yang sudah didaftarkan dan mempunyai sertifikat atau sedang dalam proses pendaftaran di instansi
yang berwenang.
7. Hak dan Kewajiban Para Pihak Franchisor dengan franchisee Dalam Perjanjian Waralaba Franchise
Kewajiban dari pihak Franchisor adalah menyerahkan lisensi ke- pada franchisee. Sedangkan yang menjadi haknya adalah sebagai
berikut
42
:
a. Logo merek dagang trade mark, nama dagang trade name, dan nama baikreputasi goodwill yang terkait dengan merek atau nama
tersebut. b. Formatpola usaha, yaitu suatu sistem usaha yang terekam dalam
bentuk buku pegangan manual, yang sebagian isinya dalam rahasia usaha.
c. Dalam kasus tertentu berupa rumus, resep, desain, dan program khusus.
d. Hak cipta atas sebagian dari hal di atas bisa dalam bentuk tertulis dan terlindungi dalam Undang-Undang Hak Cipta. Hak frenchisee
adalah menerima lisensi, sedangkan kewajibannya adalah membayar royalti kepada Franchisor dan menjaga kualitas barang dan jasa
yang di franchisee.
8. Jangka Waktu Berlakunnya Perjanjian Franchise