yang berkaitan dengan pengadaan tanah dilaksanakan secara langsung
atau melalui perwakilan yang sah dan dipandu ketua panitia. 6. Menetapkan bentuk dan besarnya ganti kerugian atau santunan.
Ganti kerugian adalah penggantian atas nilai tanah berikut bangunan, tanman danatau benda-benda lain yang berkaitan sebagai akibat
penyerahan atau pelepasan hak atas tanah dalam bentuk uang, tanah pengganti, pemukiman kembali, gabungan antar dua atau lebih bentu ganti
kerugian tersebut atau betuk lain yang telah disepakati oleh pihak-pihak lain yang bersangkutan. Terhadap tanah wakafperibadatan lainnya ganti
kerugian diberikan dalam bentuk tanah, bangunan dan perlengkapan yang diperlukan.
Ganti kerugian dapat dalam bentuk uang, tanah pengganti, pemukiman kembali, gabungan antar dua atau lebih bentuk ganti kerugian tersebut atau
bentuk lain yang telah disepakati oleh pihak-pihak yang bersangkutan, kesepakatan para pihak dituangkan dalam keputusan panitia pengadaan
tanah. Apabila tidak terjadi atau tercapai kesepakatan mengenai bentuk dan besarnya ganti kerugian maka panitia menentukan bentuk dan
besarnya ganti kerugian didasarkan atas nilai nyata atau sebesar hasil musyawarah dengan memperhatikan NJOP dan faktor-faktor yang
mempengaruhi harga tanah.
7. Menaksir nilai tanah
Taksiran nilai tanah ditentukan oleh jenis hak dan status penguasaan, taksiran nilai bangunan, tanaman dan benda-benda lainnya ditentukan oleh
instansi pemerintah yang bertanggung jawab bidang terkait. 8. Pengajuan keberatan terhadap keputusan panitia.
1. Ganti rugi : pemegang hak, pemilik bangunan dan benda lain yang ada di atasnya yang tidak mengambil ganti kerugian setelah diberitahukan
secara tertulis oleh panitia sampai tiga kali dianggap menolak ganti kerugian tersebut, begi yang menolak dapat mengajukan keberatan atas
putusan panitia kepada BupatiWalikota atau Gubernur. Bupati, Walikota atau Gubernur untuk pengadaan tanah yang meliputi
dua wilayah kabupatenkota atau lebih dapat mengukuhkan atau merubah keputusan panitia pengadaan tanah mengenai bentuk dan
besarnya ganti kerugian. Apabila masih terdapat keberatan dari pemegang hak atas putusan
BupatiWalikota terhadap penyelesaian yang ditempuh maka instansi yang memerlukan tanah melaporkan kepada pimpinan instansi yang
bersangkutan, pimpinan instasnsi yang bersangkutan memberi tanggapan tertulis mengenai bentuk dan besarnya ganti kerugian
tersebut. Apabila permintaan pemegang hak disetujui maka BupatiWalikota atau
Gubernur mengeluarkan keputusan revisi bntuk dan besarnya ganti kerugian sesuai dengan kesediaan atau persetujuan instansi
pemerintah yang memerlukan tanah sekaligus memerintahkan kepada panitia untuk melaksanakan acara pemberian ganti rugi.
Apabila Pimpinan DepaartemenLembaga Non Departemen tidak menyetujui permintaan pemegang hak sedangkan lokasi pembangunan
itu tidak dapat dipindahkan atau sekurang-kurangnya 75 dari luas tanah yang diperlukan atau 75 dari jumlah pemengang hak telah
dibayar ganti rugi. 2. Santunan : keberatan atas besarnya diselesaikan menurut ketentuan
yang berlaku.
9. Melaksanakan ganti kerugian
Ganti kerugian diserahkan langsung kepada yang berhak dilokasi yang ditentukan oleh panitia. Untuk wakaf ganti kerugian diberikan dalam bentuk
tanah, bangunan dan perlengkapan yang diperlukan dan diserahkan kepada Nadzir yang bersangkutan.
10. Melaksanakan pelepasan dan penyerahan hak