Sifat Hakekat Kontrakperjanjian lisensi

93

a. Sifat Hakekat Kontrakperjanjian lisensi

Metode yang paling lazim untuk memperoleh software adalah dengan melalui lisensi yang diberikan oleh penerbit perangkat lunak kepada orang atau perusahaan yang membutuhkan perangkat lunak terkait. Lisensi dimaksudkan untuk memberikan izin menggunakan software sebagai penukar atas pembayaran lisensi, yaitu harga lisensi. Lisensi bisa dibuat untuk jangka waktu tertentu, atau dapat pula diperpanjang, atau bahkan tidak disebutkan batas akhir masa berlakunya. Artinya bahwa selama software itu melekat pada hardware maka selama itu pula terlindungi dan tunduk pad aturan dalam Hukum Hak Cipta. Lisensi yang paling lazim adalah lisensi yang tidak ekslusif, artinya lisesi dapat diberikan kepada siapa saja yang memenuhi kualifikasi Microsoft sebagai perusahaan pemilik dan pencipta software. Sifat Hakekat dari software dan adanya fakta bahwa software tersebut diperoleh dengan cara lisensi akan mempunyai beberapa implikasi hukum. 47 Syarat-syarat yang termuat dalam kontrak untuk diterima oleh pemegang lisensi terkadang adalah apakah pihak sellerdealer masih mau memberikan pelayanan yang berhubungan dengan penerimaan lisensi oleh pelanggan tersebut. Menurut hasil penelitian hal ini terkadang menimbulkan permasalahan dalam 47 Pada awalnya Sale Good Act 1979 tidak berlaku pada software, padahal Undang-undang ini sangat penting di dunia perdagangan. Di samping itu secara umum merupakan suatu pengatur kontrak-kontrak penjualan yang sangat komperejensif. 94 prakteknya. Pihak dealer sulit untuk memberikan pelayanan seperti yang telah tertuliskan dalam kontrak lisensi yang telah ditandatangani. Karena itu hendaknya pihak dealer dapat memahami segala kehandalan dan kelemahan dari software berlisensi yang dijualnya agar tidak terjadi kesalahan dan kealpaan dalam pelaksanaan lisensinya. Kealpaan atau negligence dalam lisensi adalah bagian dari bidang hukum yang disebut sebagai perbuatan melawan hukum tort. Kealpaan membebankan tanggung jawab hukum terhadap seseorang yang telah bertindak secara tidak hati-hati. Berdasarkan keadaan- keadaan tertentu seseorang akan bertanggung jawab terhadap orang lain karena kelalaian dalam melaksanakan suatu tugas yang perlu kehati-hatian. Apabila salah satu pihak berkontrak melanggar satu syarat atau lebih, maka pemulihan hak bergantung pada status syarat atau syarat tertentu yang telah dilanggar. Pihak yang dirugikan dapat membatalkan kontrak dan memperoleh kembali setiap uang yang telah dibayarkannya untuk memperoleh lisensi tersebut. Namun pada kenyataannya pihak yang dirugikan biasanya tidak mempunyai pilihan bebas terhadap pelanggaran lisensi. Secara tradisional ada dua tipe syarat-syarat kontrak, yaitu syarat wajib conditions dan jaminan-jaminan warranties. Pembedaan itu penting untuk pelanggaran suatu syarat wajib 95 memberikan kepada pihak lain hak untuk meniadakan kontrak dan menuntut ganti kerugian. Dalam praktek banyak syarat yang dikatakan innominate. Misalnya ketentuan-ketentuan mengenai daya guna system komputer, bagaimana cepatnya program itu dalam praktek, tingkat kesesuaian dengan perangkat lain dapat disebut dengan perjanjian innominate. Pada dasarnya apa yang diberikan kepada pelanggan atas software bukanlah pengalihan kepemilikan. Melainkan lisensi adalah suatu izin untuk melakukan sesuatu , dalam pengertian perangkat lunak komputer. Hal –hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan implikasi software adalah berpijak pada dua landasan, yaitu; • Lisensi tidak harus untuk jangka waktu tertentu atau harus ada ketentuan mengenai berakhirnya lisensi, namun demikian kemungkinan besar dalam hal tidak adanya penyebutan mengenai jangka waktu dapat diartikan bahwa software yang digunakan dapat terus digunakan sampai hak ciptanya berakhir; • Hal yang paling penting dalam lisensi adalah menyebutkan apakah lisensi tersebut dapat dialihkan kepada pihak ketiga atau tidak. Dalam hal tidak ada suatu ketentuan yang memuat aspek ini, maka akan tampak bahwa lisensi dapat dialihkan, yang bergantung pada keadaan keadaan. 96 Sebenarnya ada kesalahan masyarakat mengenai penyebutan nilaiharga. Pada dasarnya harga yang kita bayarkan untuk mendapatkan software, bukanlah harga software, melainkan royalty yang harus kita bayarkan atas sebuah karya cipta. Dalam hal ini program komputer. Tindakan kita melakukan pembayaran bukan diartikan sebagai pembelian, ataupun penyewaan. Karena jika kita artikan demikian maka pengertiannya akan berbeda. Secara teori bila kita telah membeli sebuah barang, maka kita berhak atas barang tersebut, mulai dari pemilikannya sampai penguasaannya, namun dalam hal penggunaan software tidaklah demikian. Penerima lisensi bukanlah pemilik software, sehingga terdapat batasan-batasan yang harus diperhatikan untuk tidak melanggar perjanjian.

b. Pelanggaran kontrak dan tanggung jawab atas software