PROFIL DAN KOMPETENSI
B. PROFIL DAN KOMPETENSI
1. Profil Dan Kompetensi Diploma 3 Keperawatan
Perawat Ahli Madya adalah perawat yang telah menyelesaikan Pendidikan Jenjang Diploma Tiga (D III) Keperawatan.
Perawat Ahli Madya mampu menguasai sain keperawatan dasar; melakukan asuhan keperawatan yang telah direncanakan secara terampil dalam upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk memenuhi kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual secara holistik dan berdasarkan pada standar asuhan keperawatan, standar prosedur operasional; memperhatikan keselamatan pasien, rasa aman dan nyaman; mampu bekerjasama dengan tim keperawatan.
Peran Perawat
Peran perawat secara umum adalah memberi pelayanan/asuhan (care provider), pemimpin kelompok (community leader), pendidik (educator), pengelola (manager) dan peneliti (researcher)
1. Pemberi asuhan (Care provider): Menerapkan keterampilan berfikir kritis dan pendekatan sistem untuk penyelesaian masalah serta pembuatan keputusan keperawatan dalam konteks pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif dan holistik berlandaskan etik profesi dan aspek legal.
2. Pemimpin Kelompok (Community leader): Menjalankan kepemimpinan di berbagai komunitas, baik komunitas profesi maupun komunitas sosial.
62 Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016
3. Pendidik (Educator): Mendidik Klien dan keluarga yang menjadi tanggung jawabnya
4. Pengelola (Manager): Mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen keperawatan dalam asuhan klien.
5. Peneliti (Researcher): Melakukan penelitian keperawatan dengan cara menumbuhkan keingintahuan dalam mencari jawaban terhadap fenomena keperawatan dan kesehatan yang terjadi dan menerapkan hasil kajian dalam upaya dalam mewujudkan praktik berbasis bukti (Evidence Based Nursing Practice).
Dalam rangka mewujudkan profil lulusan Diploma III Keperawatan, perlu ditetapkan capaian pembelajaran yang harus dikuasai. Dibawah ini dijabarkan capaian pembelajaran dan bahan kajian Pendidikan Diploma Tiga Keperawatan.
Pencapaian kompetensi pada mahasiswa Jurusan Keperawatan Poltekkes Surabaya direncanakan dalam beberapa tahap, sebagaimana diuraikan dibawah berikut ini:
Capaian Pembelajaran No
Bahan Kajian Pengetahuan
Ketrampilan khusus
1 Menguasai konsep 1. Anatomi dan fisiologi sistem tubuh: anatomi fisiologi tubuh
a. Sistem kardiovaskuler manusia , patologi
b. Sistem pernafasan dan patofisiologi
c. Sistem pencernaan kelainan struktur dan
d. Sistem perkemihan fungsi tubuh, gizi,
e. Sistem persarafan dan neurobehaviour mikrobiologi,
f. Sistem endokrin parasitologi, dan
g. Sistem reproduksi farmakologi.
h. Sistem hematologi dan imunologi i. Sistem sensoris (mata, telinga, hidung, pengecapan
Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016 63 Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016 63
2. Gizi
1. Konsep dasar nutrisi 2. Pengaturan nutrisi 3. Nutrisi pada Bayi dan anak 4. Kebutuhan nutrisi bagi Remaja 5. Kebutuha nutrisi bagi dewasa dan lanjut
usia 6. Nutrisi pada Ibu hamil dan menyusui 7. Nutrisi sebagai terapi 8. Pencegahan dan penanganan
kekurangan Vitamin, anemia dan cacingan, Kurang Kalori Protein (KKP)
9. Peran perawat dalam pelaksanaan diet pasien. 3. Patofisiologi
a. Mekanisme adaptasi sel (Proses cedera fisik, penyembuhan dan pemulihan dan kematian jaringan /nekrosis sel meliputi : atropi,hipertropi,iskemik, trombosis,embolism)
b. Kelainan dan interaksi genetik c. Proses keganasan d. Tahapan Perkembangan mental dan perubahan kesehatan ( Perkembangan reproduksi, perkembangan anak, dewasa, orang tua/lansia) e. Proses perubahan keseimbangan cairan, elektrolit dan Asam Basa, antara lain : Proses Odem, Hiper dan Hipo elektrolit, Asidosis dan Alkalosis) f. Proses Infeksi, g. Prosesperadangan h. Proses Imunitas i. Proses degenaratif j. Proses terjadinya shock
4. Mikrobiologi dan Parasitologi a. Siklus hidup mikrooganisme b. Kembang-biak mikroorganisme c. Cara penularan d. Jenis organisme parasit e. Siklus hidup organisme parasit f. Cara berkembang biak g. Cara penularan
5. Farmakologi
1. Konsep Farmakologi 1) Farmakokinetik 2) Farmakodinamik 3) Penggolongan obat 4) Prinsip pemberian obat 5) Bentuk kemasan obat
2. Peran perawat dalam pemberian obat 3. Cara pemberian obat
64 Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016
4. Konsep dan prinsip pemberian obat oral dan obat topikal, parenteral dan supositoria.
2 Menguasai prinsip
1. Fisika
a. Biomekanik fisika, biokimia, dan
b. Biolistrik psikologi.
c. Fluida d. Bio-optik e. Bio-akustik f. Termofisika g. Penerapan fisika dalam keperawatan h. Prinsip prinsip fisika dalam
pemeliharaan alat-alat keperawatan 2. Biokimia
a. Metabolisme tubuh b. Metabolisme karbohidrat, protein,
lemak, mineral, vitamin, dan air c. Keseimbangan asam-basa d. Mekanisme kerja hormon e. Mekanisme kerja enzim
3. Psikologi
a. Konsep bio-psikologi b. Perilaku manusia c. Perkembangan kepribadian d. Bio-psikologi dan proses sensori-
motorik e. Kesadaran diri f. Persepsi dan motivasi g. Emosi, stres dan adaptasi h. Proses berfikir dan pemecahan
masalah i. Konsep belajar j. Intelejensi dan kreatifitas k. Gangguan perilaku l. Pembentukan sikap
3 Menguasai 1. Konsep antropologi sosial pengetahuan faktual
2. Konsep antropologi kesehatan tentang antropologi
3. Proses sosial dan interaksi sosial sosial.
4. Berbagai kelompok sosial-masyarakat 5. Lapisan-lapisan sosial- masyarakat 6. Ciri-ciri kelompok sosial dan masyarakat 7. Aturan / norma-norma dalam kehidupan masyarakat 8. Implikasi antropologi dalam praktik keperawatan 9. Implikasi transkultural dalam praktik keperawatan
4 Menguasai konsep 1. Sejarah keperawatan keperawatan sebagai
2. Falsafah dan paradigma keperawatan landasan dalam
(manusia, sehat-sakit, lingkungan, memberikan asuhan
keperawatan)
Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016 65
Keperawatan sesuai 3. Keperawatan sebagai Profesi dengan standar
4. Pengenalan Teori keperawatan asuhan keperawatan.
5. Model Praktik Keperawatan 6. Tren keperawatan dimasa yang akan datang 7. Pengantar Sistem Pelayanan Kesehatan 8. Peran fungsi tugas Perawat dalam pelayanan kesehatan 9. Berfikir kritis dan pengambilan keputusan
10. Tahapan Proses Keperawatan 11. Pengkajian Keperawatan 12. Diagnosa Keperawatan 13. Perencanaan Keperawatan 14. Implementasi / Tindakan Keperawatan 15. Evaluasi Keperawatan
5 Menguasai konsep 1. Konsep dan prinsip “Patient safety” dan prinsip “Patient
a. Komponen pasien safety safety”
b. Sasaran pasien safety 2. Langkah langkah pelaksanaan “Patient safety” (RS Propinsi, Kab.,Puskesmas) 3. Standar Keselamatan Pasien 4. Kriteria monitoring dan evaluasi “Patient safety”
5. Komunikasi antar anggota team kesehatan 6. Peran perawat dalam “Patient safety” 7. Kebijakan yang mendukung keselamatan pasien 8. Monitoring dan evaluasi “Patient safety”
6 Menguasai konsep 1. Teori teori kebutuhan dasar manusia teoritis Kebutuhan
2. Teori kebutuhan dasar manusia menurut dasar manusia
Abraham Maslow 3. Konsep kebutuhan oksigen, 4. Konsep kebutuhan cairan 5. Konsep kebutuhan nutrisi 6. Konsep kebutuhan eliminasi 7. Konsep kebutuhan aktifitas 8. Konsep kebutuhan istirahat dan tidur 9. Konsep keseimbangan suhu tubuh
10. Konsep kebutuhan seksualitas 11. Konsep kebutuhan rasa aman dan nyaman:
a. kehilangan dan berduka b. penyakit kronis c. terminal d. kecemasan
12. Konsep kebutuhan memiliki dan dimiliki 13. Konsep kebutuhan harga diri : Konsep diri 14. Konsep kebutuhan aktualisasi diri 15. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemenuhan kebutuhan 16. Berbagai prosedural keperawatan dalam
memenuhi kebutuhan pasien berhubungan dengan:
a. Gangguankebutuhan oksigen:
66 Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016
1) Menghitung pernapasan 2) Memposisikan pasien fowler dan semifowler 3) Mengumpulkan sputum untuk pemeriksaaan 4) Memberikan oksigen nasal kanul 5) Melatih napas dalam 6) Melatih batuk efektif
b. Gangguan kebutuhan cairan: 1) Mengukur tekanan darah 2) Menghitung nadi 3) Pemeriksaan Rumple-lead 4) Memberi minum per oral 5) Mengumpulkan urin untuk pemeriksaan 6) Memasang kondom 7) Menghitung keseimbangan cairan 8) Merawat luka infus 9) Mengganti cairan infus
10) Melepas infus 11) Memonitor tetesan infus 12) Merawat kateter urin
c. Gangguan kebutuhan nutrisi: 1) Mengukur berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar paha 2) Menghitung Indeks Masa Tubuh 3) Memberikan makan per oral
d. Gangguan kebutuhan eliminasi: 1) Membantu pasien eliminasi bak/bab di atas tempat tidur 2) Memasang diapers/ popok
e. Gangguan kebutuhan aktivitas: a. Menerima pasien baru b. Memindahkan pasien dari Tempat Tidur ke kursi c. Memindahkan pasien dari Tempat Tidur ke Tempat Tidur lain d. Memposisikan pasien: Posisi Fowler; Semi Fowler; Lithotomi; Dorsal recumbent; SIM (miring kanan/kiri) ; Trendelenberg; Supinasi; Pronasi; e. Melatih berjalan f. Memandikan pasien di atas Tempat tidur g. Merawat gigi dan mulut: Menyikat gigi, merawat mulut dan gigi pada pasien yang tidak sadar. h. Mengganti pakaianpasien diatas tempat tidur. i. Mencuci rambut
Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016 67 Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016 67
rektal 2) Memberikan kompres hangat 3) Memberikan kompres dingin
g. Gangguan aman nyaman: 1) Manajemen stres (Relaksasi, relaksasi
otot progresif, Nafas dalam, Guide imagery, latihan fisik)
2) Membersihkan lingkungan pasien 3) Backrub 4) Mencuci tangan aseptic dan antiseptic 5) Menggunakan alat pelindung diri :
barak scort, sarung tangan, penutup kepala,dll
7 Menguasai teknik,
1. Konsep dan perspektif keperawatan medikal prinsip, dan prosedur
pelaksanaan asuhan/
2. Peran perawat medikal bedah dalam praktek keperawatan
askep kepada
Kebijakan pelayanan kesehatan (nasional dan yang dilakukan secara
individu, keluarga,
dan kelompok
internasional)
mandiri atau
3. Kajian penyakit tropis: Malaria, DHF, Thypoid, berkelompok.
baik sehat, sakit,
4. Kajian penyakit infeksi endemis: SARS, Flu
5. Kajian penyakit HIV/AIDS
aspek bio, psiko,
6. Gangguan kebutuhan oksigen akibat patologis
sosial kultural,
sistem pernafasan dan cardiovaskuler :
dan spiritual yang
a. Anamnesa gangguan sistem
menjamin
pernapasan dan cardiovaskuler
keselamatan klien
b. Perekaman EKG
(patient safety),
c. Pengambilan specimen darah : vena
sesuai standar
dan arteri
askep dan
d. Pemeriksaan fisik:kecukupan oksigen
berdasarkan
dan sirkulasi, perubahan irama napas
perencanaan
dan irama jantung; bunyi napas dan
keperawatan
bunyi jantung.
yang telah
e. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan
tersedia
echocardiographi, treadmel test f. Masalah perawatan pada ISPA, COPD, cor pulmonale, effusi pleura, TBC, gagal jantung dan penyakit jantung koroner, hipertensi, anemi, gangguan pembuluh darah perifer g. Tindakan keperawatan:
1) Memberikan posisi fowler dan semi fowler 2) Memberikan oksigen simple mask 3) Melakukan Postural drainage 4) Melakukan inhalasi (nebulizer) 5) Melakukan penghisapan lendir 6) Memasang dan memonitor
68 Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016 68 Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016
h. Melaksanakan evaluasi kebutuhan oksigen
1. Gangguan kebutuhan cairan akibat patologis sistem perkemihan dan metabolik endokrin
a. Anamesa gangguan sistem perkemihan dan endokrin
b. Persiapan pasien dengan BNO/IVP, USG ginjal
c. Pemeriksaan fisik: dehidrasi, overload cairan/edema, kurang mineral
d. Masalah perawatan pada pielonepritis, glomerulonepritis, sindroma neprotik, batu saluran kemih, gagal ginjal, diabetes mellitus
e. Tindakan keperawatan: 1) Merawat infus 2) Merawat kateter 3) Melaksanakan bladder training 4) Memberikan obat sesuai program terapi
f. Melaksanakan evaluasi kebutuhan cairan dan elektrolit
2. Gangguan kebutuhan nutrisi akibat patologis pencernaan dan metabolik endokrin
a. Anamesa gangguan sistem pencernaan dan metabolic endokrin
b. Persiapan pasien dengan barium meal/barium enema, USG abdomen dan endoskopi
c. Pemeriksaan fisik: kondisi saluran pencernaan, bentuk abdomen, kesulitan mengunyah dan menelan, bising usus
d. Masalah perawatan pada ulkus peptikum, gastroenteritis, thypus abdominalis, colitis, hemoroid, hepatitis, obstruksi intestinal, DM
e. Tindakan keperawatan:
1) Merawat NGT 2) Memberi makan melalui NGT 3) Memberikan obat sesuai program terapi
f. Melaksanakan evaluasi kebutuhan
nutrisi 3. Gangguan kebutuhan eliminasi akibat patologis sistem pencernaan dan persarafan
a. Anamesa gangguan sistem pencernaan dan persarafan
b. Masalah perawatan pada konstipasi, inkontinensia urin/alvi
c. Tindakan keperawatan pada gangguan
Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016 69 Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016 69
d. Melaksanakan evaluasi kebutuhan eliminasi
4. Gangguan kebutuhan aktifitas akibat patologis sistem muskuloskletal dan persarafan dan indera
a. Anamesa gangguan sistem muskuloskletal dan persarafandan indera
b. Persiapan pasien dengan CT scan otak dan MS, MRI, Angografi cerebral. Pungsi lumbal
c. Pemeriksaan fisik: bentuk dan postur tubuh, gaya berjalan, fungsi sensorik, motorik, keseimbangan, pemeriksaan reflex, visus
d. Masalah perawatan pada osteomielitis, osteoporosis, fraktur, amputasi, stroke, enchepalitis, meningitis, trauma kepala, trauma medulla spinalis, polio, tetanus, katarak, glaukoma
e. Tindakan keperawatan: 1) Melatih pasien menggunakan alat bantu jalan: kursi roda, kruck, tripot 2) Melatih ROM 3) Memberikan obat sesuai program terapi
f. Melaksanakan evaluasi kebutuhan aktifitas
5. Gangguan kebutuhan istirahat dan tidur akibat patologis sistem persarafan dan neurobehavior
a. Anamesa gangguan sistem persarafan b. Masalah perawatan : nyeri, ganggun
tidur c. Tindakan keperawatan pada gangguan
pemenuhan istirahat dan tidur 1) Membantu melaksanakan ritual tidur 2) Memberikan obat sesuai program terapi
d. Melaksanakan evaluasi kebutuhan istirahat dan tidur
6. Gangguan kebutuhan keseimbangan suhu tubuh akibat patologis berbagai sistem tubuh
a. Anamesa riwayat infeksi sistem tubuh b. Masalah perawatan pada pasien
dengan hipertermi dan hipotermi
70 Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016 70 Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016
4) Memberikan obat sesuai program terapi
d. Melaksanakan evaluasi kebutuhan keseimbangan suhu tubuh
7. Gangguan kebutuhan rasa aman dan nyaman akibat patologis sistem integumen dan sistem imunitas
a. Anamesa gangguan sistem integumen dan imunitas b. Anamesa tentang kondisi psikologik- sosial c. Pemeriksaan fisik:terhadap integritas kulit/jaringan, tanda infeksi/peradangan, tanda penurunan kesadaran d. Pemeriksaan tanda kecemasan e. Masalah perawatan pada luka bakar, dermatitis, reaksi obat dan alergi, SLE, HIV AIDS f. Tindakan keperawatan:
1) Merawat luka 2) Memberi kompres pada luka 3) Memasang restrain 4) Melakukan test alergi hasil kolaborasi 5) Prosedur isolasi pasien 6) Prosedur proteksi diri perawat 7) Memberikan obat sesuai program terapi
g. Melaksanakan evaluasi kebutuhan rasa aman dan nyaman
8. Keperawatan Periopratif a. Konsep perioperatif b. Aplikasi Asuhan Keperawatan pada periopratif c. Tindakan keperawatan pre operatif:
1) Membersihkan daerah operasi 2) Mencukur daerah operasi 3) Menyiapkan pelaksanaan Informed consent
d. Tindakan keperawatan post operatif 1) Menyiapkan TempatTidur aether bed 2) Anamesa dan observasi sirkulasi
(TD, nadi, pernapasan dan suhu tubuh) 3) Mengobservasi perdarahan 4) Pemeriksaan kesadaran 5) Mengobservasi bising usus
Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016 71
6) Membimbing latihan napas dalam 7) Membimbing batuk efektif 8) Melatih ambulasi
14. Evaluasi asuhan keperawatan periopratif 15. Konsep neonatal esensial 16. Konsep Keperawatan anak sehat 17. Konsep tumbuh kembang anak 18. Sistem perlindungan anak Indonesia 19. Konsep keperawatan anak sakit 20. Berbagai penyakit dan Masalah-masalah
kesehatan anak yang lazim 21. Konsep hospitalisasi 22. Konsep bermain 23. Pemeriksaan perkembangan anak
(Kuestioner Pre Skrening Perkembangan/KPSP dan Menejemen Terpadu Balita Sehat/MTBS)
24. Aplikasi Proses Keperawatan pada anak sehat, sakit
25. Tindakan keperawatan pada anak sehat: Imunisasi dasar; Bimbingan antisipasi (anticipatory guidance), memandikan bayi
26. Tindakan keperawatan pada anak sakit:Melakukan terapi bermain, Perawatan bayi dalam incubator, Perawatan bayi dengan fototerapi
27. Evaluasi asuhan keperawatan pada anak sehat dan anak sakit
28. Perspektif keperawatan maternitas, 29. Issue dan trend keperawatan maternitas 30. Peran dan fungsi perawat maternitas 31. Konsep keperawatan ibu hamil 32. Konsep keperawatan ibu intranatal dan bayi
baru lahir
33. Konsep Keperawatan ibu post partum 34. Konsep inisiasi menyusui dini 35. Konsep keperawatan ibu dengan masalah
reproduksi
36. Ragam gangguan sistem Reproduksi: PMS, infeksi, gangguan menstruasi, gangguan kehamilan.
37. Konsep perawatan ibu resiko HIV/AIDS 38. Aplikasi Asuhan keperawatan pada ibu hamil,
post partum dan gangguan reproduksi: 39. Tindakan keperawatan pada Ibu hamil:
a. ANC b. Pendidikan kesehatan pada ibu hamil c. Senam hamil
40. Tindakan keperawatan pada ibu post partum:
a. Pemantauan involusi
b. Perawatan vulva
72 Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016 72 Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016
d. Pendidikan kesehatan pada ibu post partum (teknik menyusui, ASI eksklusif, penkes KB, perawatan bayi)
41. Tindakan keperawatan pada ibu dengan gangguan reproduksi:
a. Pendidikan kesehatan tentang: kesehatan reproduksi, haid dan permasalahannya, penyakit organ reproduksi.
b. Persiapan pasien yang akan dilakukan tindakan papsmear
42. Evaluasi asuhan keperawatan pada ibu maternal
43. Perspektif keperawatan Jiwa 44. Trend dan isu keperawatan jiwa 45. Konsep Dasar kesehatan / keperawatan jiwa 46. Model konseptual keperawatan jiwa 47. Konsep penatalaksanaan terapi modalitas 48. Penggolongan gangguan jiwa (Pedoman
Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa/ PPDGJ dan Diagnostik and statistic manual of mental disorders IV/ DSM IV)
49. Aplikasi Asuhan Keperawatan pasien dengan
a. Kecemasan b. Kehilangan dan berduka c. Gangguan konsep diri d. HDR (Harga diri rendah) e. Isolasi sosial f. Halusinasi g. Resiko Perilaku kekerasan h. Defisit perawatan diri i. Regimen terapetik
50. Tindakan Terapi modalitas (TAK dan Psikofarmaka)
51. Evaluasi asuhan keperawatan pada gangguan jiwa
52. Konsep Kesehatan pada Kelompok Khusus gerontik
53. Aplikasi asuhan Keperawatan pada kelompok khusus gerontik
54. Tindakan pada keperawatan gerontik : a. Terapi kognitif b. Terapi aktifitas c. Bantuan aktifitas sehari-hari (activity
daily living – ADL) pada kelompok lansia
d. Senam lansia 55. Evaluasi asuhan keperawatan pada kelompok khusus gerontik
Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016 73
56. Konsep Pelayanan Kesehatan Primer 57. Konsep keluarga 58. Model konseptual keperawatan keluarga 59. Trend dan issue dalam keperawatan keluarga 60. Konsep asuhan keperawatan keluarga 61. Manajemen sumberdaya keluarga 62. Aplikasi asuhan keperawatan keluarga 63. Tindakan keperawatan keluarga :
a. Pendidikan kesehatan pada keluarga b. Merawat anggota keluarga yang sakit c. Pemberdayaan keluarga
64. Evaluasi asuhan keperawatan keluarga 8 Menguasai konsep
2. Mampu
1. Konsep pencegahan penularan infeksi
2. Tindakan pencegahan dan pengendalian teoritis dan prosedur
memberikan
(administering)
infeksi silang
pencegahan penularan
3. Konsep menejemen infeksi nosokomial infeksi dan promosi
dan mencatat
4. Prosedur perawatan pada tindakan kolaboratif kesehatan, pemberian
obat oral, topikal,
parenteral, dan supositoria
a. Memberikan obat oral
obat oral dan obat
sesuai standar
b. Memberikan obat parenteral (intrakutan,
topikal, parenteral dan
subkutan, intramuskuler, intravena), supositoria.
pemberian obat
dan kewenangan
c. Memberikan obat topical (Oles, tetes)
yang didelegasikan
d. Memberikan obat prarektal/supositoria
3. Mampu
5. Konsep Promosi kesehatan di Rumah sakit
melakukan
6. Implementasi promosi kesehatan di tatanan
pencegahan
rumah sakit
penularan infeksi dan promosi kesehatan sesuai dengan SOP.
9 Menguasai jenis,
4. Mampu memilih
1. Jenis, manfaat dan cara penggunaan alat
kesehatan yang kerap digunakan dalam manfaat, dan manual
dan mengunakan
pelaksanaan asuhan keperawatan. penggunaan alat
peralat dlm
a. Jenis & type alat kesehatan kesehatan.
memberikan
askep sesuai dg
b. Manfaat dan fungsi alat kesehatan
standar askep
c. Prinsip dan prosedur penggunaan alat d. Perawatan dan penyimpanan alat
e. Kalibrasi alat : prinsip dan cara pelaksanaan.
2. Penyimpanan dan pemeliharaan alat: a. Membersihkan dan menyimpan alat b. Prinsip aseptic dan antiseptic pada penggunaan alat kesehatan.
10 Menguasai konsep 1. Kosep sterilisasi 2. Konsep desinfeksi
dan prinsip sterilitas 3. Cara dan metoda sterilisasi dan desinfeksi alat.
4. Prinsip-prinsip yang mempengaruhi keberhasilan sterilisasi dan desinfeksi
11 Menguasai konsep
5. Mampu
1. Persepktif keperawatan gawat darurat
74 Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016 74 Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016
2. Konsep dan prinsip gawat darurat pelaksanaan Bantuan
melaksanakan
Hidup Dasar pada
prosedur bantuan
Konsep dan prinsip pelaksanaan Bantuan Hidup Dasar
situasi gawat darurat
4. Prinsip utama pertolongan korban dan atau bencana,
hidup dasar
(basic life
5. Langkah langkah penilaian korban/TRIAGE
support/BLS)
6. Konsep pengkajian pada pasien gawat darurat Circulation Airway Breathing (CAB)
pada situasi
7. Sistem pelayanan gawat darurat
gawat
8. Konsep, prinsip Bencana dan kejadian luar
darurat/bencana
biasa 9. Sistem Penanggulangan Bencana terpadu
dengan memilih
10. Prosedur bantuan hidup dasar:
dan menerapkan
a. Pemeriksaan tingkat kesadaran
metode yang
kuantitatif dan kualitatif b. Pemeriksaan nadi
tepat, sesuai
c. Pemeriksaan kepatenan jalan nafas
standar dan
d. Pemeriksaan pernafasan
kewenangannya.
e. Tindakan resusitasi jantung paru f. Membuka jalan nafas ;dengan alat (opa) dan tanpa alat ; g. Tindakan mengeluarkan benda asing h. Pemasangan neck collar i. Tindakan menghentikan perdarahan (positioning & tourniquet)
11. Prosedur tindakan Bencana a. Proses inisiasi awal pada Bencana b. Evakuasi dan transportasi korban
12 Menguasai teknik
5. Mampu
1. Konsep dokumentasi
2. Tehnik dokumentasi dan pelaporan pengumpulan,
mengumpulkan
3. Sistem Informasi Kesehatan klasifikasi,
data,
4. Model pendokumentasian asuhan dokumentasi, dan
menganalisa dan
merumuskan
keperawatan
analisis data serta
masalah
5. Teknik pendokumentasian asuhan
merencanakan,
keperawatan
6. Model dokumentasi NANDA (NIC dan NOC) keperawatan.
informasi asuhan
mendokumentasi
kan dan
7. Sistem dokumentasi (manual dan elektronik)
menyajikan
8. Aspek Legal Pendokumentasian
informasi asuhan keperawatan
13 Menguasai konsep,
6. Mampu
1. Konsep Dasar komunikasi 2. Komunikasi terapeutik
prinsip dan teknik
3. Prinsip komunikasi teraputik komunikasi terapeutik
melakukan
4. Teknik-teknik komunikasi teraputik serta hambatannya
komunikasi
5. Strategi pelaksanaan (tahap-tahap) yang sering ditemui
terapeutik dengan
klien dan
komunikasi terapeutik 6. Hambatan komunikasi
dalam pelaksanaan
7. Penerapan komunikasi berdasarkan tingkat asuhan keperawatan.
memberikan
informasi yang
usia
akurat kepada
8. Komunikasi pada setiap tahap proses keperawatan
Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016 75 Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016 75
9. Komunikasi pada bayi dan anak 10. keluarga Komunikasi pada remaja 11. Komunikasi pada orang dewasa
/pendamping/pen
12. Komunikasi pada lansia
asehat tentang
13. Komunikasi pada pasien dengan kebutuhan
rencana tindakan
khusus
14. Komunikasi pada keluarga, kelompok dan
keperawatan
masyarakat
yang menjadi
15. Komunikasi pada pasien dengan fisik dan
tanggung
gangguan jiwa
jawabnya
14 Menguasai konsep,
1. Konsep, prinsip, dan teknik pendidikan prinsip, dan teknik
7. Mampu
kesehatan dan promosi kesehatan bagi klien. penyuluhan kesehatan
memberikan
a. Konsep pendidikan kesehatan sebagai bagian dari
penyuluhan
b. Prinsip pendidikan kesehatan upaya pendidikan
kesehatan untuk
2. Konsep pemberdayaan klien kesehatan dan
meningkatkan
3. Upaya upaya kesehatan promosi kesehatan
pola hidup sehat
4. Rencana Penyuluhan kesehatan bagi klien.
klien dan
menurunkan
5. Media penyuluhan kesehatan
angka kesakitan
6. Penyuluhan kesehatan pada individu, keluarga, dan kelompok khusus
15 Menguasai Kode Etik 1. Nilai, norma dan etika Perawat Indonesia,
2. Prinsip-prinsip etik pengetahuan faktual
3. Konsep etik dan hukum kesehatan tentang hukum dalam
4. Peraturan, kebijakan dan perundang- bidang
undangan yang berkaitan dalam praktik keperawatan,prinsip
keperawatan
prinsip otonomi, 5. Kode etik keperawatan malpraktek, bioetik
6. Issue etik
yang terkait pelayanan
7. Masalah etik
keperawatan. 8. Dilema etik dalam keperawatan 9. Bio etik keperawatan
10. Hak dan kewajiban pasien 11. Aspek legal dalam praktik keperawatan 12. Keputusan etik
16 Menguasai konsep
1. Konsep dan proses manajemen keperawatan teoritis penjaminan
8. Mampu
2. Menejemen perencanaan asuhan mutu asuhan
menunjukkan
kinerja bermutu
Keperawatan
keperawatan , konsep
3. Konsep supervisi, teoritis Praktek
dan kuantitas
4. Timbang terima pasien, pendelegasian tugas Keperawatan Berbasis
yang terukur
5. Konsep Manajemen Konflik, Bukti (Evidence Based
terhadap hasil
6. Konsep Kolaborasi dan Negosiasi Practice).
kerja sendiri,
tenaga kerja
7. Konsep Model Praktik Keperawatan
pendukung
Profesional
(support workers)
8. Konsep Mutu Pelayanan Keperawatan
yang menjadi
9. Konsep teoritis penjaminan mutu asuhan
tanggung jawab
keperawatan , konsep teoritis Praktek
pengawasan di
Keperawatan Berbasis Bukti (Evidence Based
lingkup bidang
Practice)
76 Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016 76 Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016
10. Indikator Penilaian Mutu Asuhan Keperawatan 11. Kepuasan pelangggan
12. Membuat rencana kerja sebagai anggota tim 13. Membuat laporan kerja
4. Menyusun
1. Konsep karyatulis ilmiah (definisi, jenis, ciri
laporan
ciri)
2. tentang hasil Langkah langkah penulisan ilmiah
3. Pengumpulan data ilmiah
dap roses
4. Sistematika penulisan
kerja dengan
5. Laporan Karya tulis ilmiah secara sistematik
akurat dan sahih, mengomunika sikan secara efektif kpd pihak lain yg membutuhkan nya
8. Mampu mendokument asikan, menyimpan, mengamanka n, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.
Panduan Akademik Poltekkes Kemenkes Surabaya T.A. 2015/2016 77