Pembahasan Data

B. Pembahasan Data

1. Foto Spesimen Kampas Rem

Gambar 4.1 merupakan foto spesimen kampas rem dengan bahan serbuk tongkol jagung, serbuk kuningan, MgO dan resin yang sudah divariasikan. Adapun variasi komposisi bahan-bahan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5. Variasi Komposisi Bahan Kampas Rem

Spesimen

Serbuk Tongkol

Magnesium Oksida (MgO)

Resin Polyester

Selain dipengaruhi oleh variasi komposisi bahan, dipengaruhi juga oleh perbandingan berat serbuk tongkol jagung dan serbuk kuningan. Perbandingan berat serbuk tongkol jagung dan serbuk kuningan yaitu 6:1 (satu perenam lebih ringan dari kuningan). Jadi sesuai dengan variasi komposisi bahan seperti pada tabel 4.5, semakin besar persentase serbuk tongkol jagung dan semakin kecil persentase serbuk kuningan maka semakin besar ukuran spesimen yang telah jadi.

2. Pembahasan Foto Makro

Gambar 4.2 dan gambar 4.3 menunjukkan hasil foto makro dari kelima spesimen kampas rem dan kampas rem merk Indoparts. Berdasarkan gambar 4.2 terlihat bahwa campuran komposisi bahan kampas rem sebagian sudah tercampur rata dan kelihatan saling mengikat. Hasil foto makro kampas rem dipengaruhi oleh variasi komposisi bahan penyusunnya.

Spesimen 1 dengan komposisi 10% serbuk tongkol jagung, 50% serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin menunjukkan campuran bahan penyusun kampas rem yang sudah rata dan saling mengikat. Pada spesimen 1 terlihat serbuk kuningan yang paling banyak daripada spesimen yang lainnya. Meskipun besarnya persentase antara serbuk kuningan dan serbuk tongkol jagung berbeda tetapi kedua bahan tersebut terlihat saling mengisi dan tersebar rata pada semua bagian spesimen.

serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin menunjukkan campuran bahan penyusun yang cukup rata. Pada spesimen ini juga masih terlihat banyak serbuk kuningannya. Ini disebabkan komposisi serbuk kuningan sebesar 40% dari semua bahan, sehingga serbuk kuningan masih terlihat banyak dalam spesimen ini. Serbuk kuningan juga terlihat kurang tersebar rata pada semua bagian.

Spesimen 3 dengan komposisi 30% serbuk tongkol jagung, 30% serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin terlihat serbuk kuningan semakin sedikit, mesikipun besarnya persentase antara serbuk kuningan dan serbuk tongkol jagung sama yaitu 30% tetapi jumlah di antara keduanya berbeda. Di sebagian titik juga tidak terlihat adanya serbuk kuningan dan menyebabkan campuran ini kurang merata.

Spesimen 4 dengan komposisi 40% serbuk tongkol jagung, 20% serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin menunjukan serbuk kuningan semakin sedikit dan serbuk tongkol jagung semakin banyak dibandingkan dengan spesimen 3. Hal ini juga dipengaruhi oleh perbandingan komposisi bahan. Pada spesimen ini campuran juga kurang merata terlihat disebagian titik tidak adanya serbuk kuningan. Serbuk tongkol jagung terlihat terdapat pada semua bagian kampas rem.

Spesimen 5 dengan komposisi 50% serbuk tongkol jagung, 10% serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin terlihat banyaknya serbuk tongkol jagung pada semua bagian spesimen. Serbuk kuningan juga hanya terlihat sedikit di sebagian titik dan campuran bahan tersebut terlihat tidak merata. Ini disebabkan juga karena perbandingan komposisi bahan. Pada spesimen ini serbuk tongkol jagung yang paling mendominasi campuran. Ini sesuai dengan banyaknya komposisi serbuk tongkol jagung sebesar 50%.

Berdasarkan hasil foto makro dari kelima spesimen kampas rem, campuran kampas rem yang paling merata yaitu spesimen 1. Hal ini disebabkan banyaknya serbuk tongkol jagung dan serbuk kuningan hampir sama meskipun persentase komposisinya berbeda. Dari hasil foto makro juga Berdasarkan hasil foto makro dari kelima spesimen kampas rem, campuran kampas rem yang paling merata yaitu spesimen 1. Hal ini disebabkan banyaknya serbuk tongkol jagung dan serbuk kuningan hampir sama meskipun persentase komposisinya berbeda. Dari hasil foto makro juga

Dari gambar 4.3 dapat dilihat hasil foto makro kampas rem merk Indoparts. Hasil foto makro kampas rem merk Indoparts menunjukkan bahwa campuran bahan penyusunnya cukup merata dan saling mengikat. Dalam penelitian ini tidak dilakukan uji komposisi bahan kampas rem merk Indoparts. Kampas rem merk Indoparts hanya digunakan sebagai pembanding nilai kekerasan dan keausannya saja, sehingga hanya dilakukan uji kekerasan dan uji keausan.

3. Pembahasan Hasil Pengujian Kekerasan Brinell

Tabel 4.1 menunjukkan hasil pengujian kekerasan spesimen kampas rem yang berbeda-beda. Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa spesimen 1 dengan komposisi 10% serbuk tongkol jagung, 50% serbuk kuningan, 20% MgO, 20% resin nilai kekerasan Brinell (HB) adalah 24,6

kg/mm 2 . Spesimen 2 dengan komposisi 20% serbuk tongkol jagung, 40% serbuk kuningan, 20% MgO, 20% resin nilai kekerasan Brinell (HB) adalah 21,8 kg/mm 2 . Spesimen 3 dengan komposisi 30% serbuk tongkol jagung, 30% serbuk kuningan, 20% MgO, 20% resin nilai kekerasan Brinell (HB) adalah 17,1 kg/mm 2 . Spesimen 4 dengan komposisi 40% serbuk tongkol jagung, 20% serbuk kuningan, 20% MgO, 20% resin nilai kekerasan Brinell (HB) adalah 16,1 kg/mm 2 . Spesimen 5 dengan komposisi 50% serbuk tongkol jagung, 10% serbuk kuningan, 20% MgO, 20% resin nilai kekerasan Brinell (HB) adalah

14,4 kg/mm 2 . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.4, merupakan grafik pengaruh variasi komposisi bahan kampas rem terhadap kekerasannya.

Gambar 4.4. Grafik Pengaruh Variasi Komposisi Bahan Kampas Rem terhadap

Kekerasan

Berdasarkan gambar 4.4 dapat diketahui bahwa nilai kekerasan Brinell (HB) yang paling besar terdapat pada spesimen 1 (komposisi 10% serbuk tongkol jagung) yaitu 24,6 kg/mm 2 dan yang paling kecil terdapat pada spesimen 5 (komposisi 50% serbuk tongkol jagung) yaitu 14,4 kg/mm 2 . Akan tetapi, penelitian yang dilakukan hanya sebatas mengetahui kandungan/nilai optimal yang mendekati nilai kampas rem pembanding yaitu kampas rem merk Indoparts. Berdasarkan tabel 4.2 nilai kekerasan Brinell (HB) kampas rem

merk Indoparts adalah 18,5 kg/mm 2 . Spesimen yang optimal yang mendekati nilai kekerasan kampas rem pembanding (Indoparts) yaitu spesimen 3 (komposisi 30% serbuk tongkol jagung, 30 % serbuk kuningan, 20% MgO dan

20% resin polyester) dengan nilai kekerasan 17,1 kg/mm 2 .

Dari gambar 4.4 dapat dilihat bahwa semakin besar penambahan (persentase) serbuk tongkol jagung dan berkurangnya persentase serbuk kuningan, maka semakin kecil nilai kekerasannya. Hal ini dapat disimpulkan bahwa serbuk tongkol jagung mempunyai sifat yang lebih lunak daripada serbuk kuningan. Variasi komposisi bahan penyusun sangat mempengaruhi terhadap kekerasan.

Komposisi Serbuk Bonggol Jagung (%)

Hasil pengujian keausan terhadap spesimen kampas rem dengan bahan serbuk tongkol jagung, serbuk kuningan, MgO dan resin dapat dilihat pada tabel 4.2. Spesimen 1 dengan komposisi 10% serbuk tongkol jagung, 50% serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin nilai keausan spesifik (Ws) adalah

0,61 × 10 -8 mm 2 /kg. Spesimen 2 dengan komposisi 20% serbuk tongkol jagung, 40% serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin nilai keausan spesifik (Ws) adalah 0,72 × 10 -8 mm 2 /kg. Spesimen 3 dengan komposisi 30% serbuk tongkol jagung, 30% serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin nilai keausan spesifik (Ws) adalah 0,80 × 10 -8 mm 2 /kg. Spesimen 4 dengan komposisi 40% serbuk tongkol jagung, 20% serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin nilai keausan spesifik (Ws) adalah 0,95 × 10 -8 mm 2 /kg. Spesimen 5 dengan komposisi 50% serbuk tongkol jagung, 10% serbuk kuningan, 20% MgO dan 20% resin nilai keausan spesifik (Ws) adalah 1,03 × 10 -8 mm 2 /kg. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.5, merupakan grafik pengaruh variasi komposisi bahan kampas rem terhadap keausannya.

Gambar 4.5. Grafik Pengaruh Variasi Komposisi Bahan Kampas Rem terhadap

Keausan

Berdasarkan gambar 4.5 dapat diketahui bahwa nilai keausan spesifik (Ws) yang paling kecil terdapat pada spesimen 1 (komposisi 10% serbuk