Perhitungan Struktur

IV.4 Perhitungan Struktur

IV.4.1 Partisipasi Massa

Pada SNI Gempa 1726-2012 Pasal 7.9.1, disebutkan bahwa jumlah ragam Pada SNI Gempa 1726-2012 Pasal 7.9.1, disebutkan bahwa jumlah ragam

OutputCase StepType

SumUX SumUY

Unitless Unitless MODAL

Text Text

MODAL Mode

IV.4.2 Faktor Skala

Sesuai SNI Gempa 1726-2012 pasal 7.9.4.1, bila Kombinasi respons untuk geser dasar ragam (Vt) lebih kecil 85 persen dari geser dasar yang dihitung (V1) Sesuai SNI Gempa 1726-2012 pasal 7.9.4.1, bila Kombinasi respons untuk geser dasar ragam (Vt) lebih kecil 85 persen dari geser dasar yang dihitung (V1)

DEAD LinStatic

PLAT LANTAI LinStatic

KERAMIK LinStatic

PLAFON LinStatic

M&E LinStatic

DINDING LinStatic

ORANG LinStatic

ORANG HELIPAD LinStatic

PLAT HELIPAD LinStatic

AIR HUJAN ATAP LinStatic

HELIKOPTER LinStatic

TANGGA LinStatic

Wt = W beban mati + 30% W beban hidup = (3563813.45 + 2432112.38 + 169285.24 + 140314.18 + 339969.28 +

3041750 + 57662.65) kg + 30%(1904808 + 34323 + 132000 + 53970 + 41495.96) kg

= 9744907.18 kg + 30%.2166596.96 kg = 10394886,27 kg V1 = Cs . Wt = 0,0523 . 10394886,27 kg = 543652.5518 kg

Dari hasil analisa program SAP 2000 V14, didapat Vt yang ditampilkan pada tabel

4.4. Tabel 4.4 Base Shear, Vt

OutputCase CaseType

Text Text

RSx LinRespSpec

RSy LinRespSpec

Max

Cek kebutuhan Faktor skala arah x : Vt < 0,85V1

81595,43 < 462104,67 Cek Skala gaya arah y : Vt < 0,85V1 97519.38 < 462104,67 Maka Faktor skala untuk arah x = 0,85V1/Vt = 462104,67 kg/81595,43 kg = 5,663

Faktor skala untuk arah y = 0,85V1/Vt = 462104,67 kg/97519.38 kg = 4,739

IV.4.3 Kinerja Batas Layan

Perhitungan kinerja batas layan akibat simpangan arah X dan Y yang hasilnya dapat dibaca dari output program SAP 2000 V14 dapat dihitung sebagai berikut:

• Perubahan simpangan, Δ S = simpangan lantai atas – simpangan lantai bawah. • Simpangan antar - tingkat yang diizinkan = 0,03/R x tinggi tingkat yang

bersangkutan atau 30 mm. Tabel 4.5 Kinerja Batas Layan Akibat Simpangan Gempa Arah X

Lantai Tinggi Tingkat

Δ s < izin

18.75 Δ s < izin

Δ s < izin

Δ s < izin

Δ s < izin

Δ s < izin

Δ s < izin

Δ s < izin

18.75 Δ s < izin

Ok

Tabel 4.6 Kinerja Batas Layan Akibat Simpangan Gempa Arah Y

Lantai Tinggi Tingkat

Diizinkan Keterangan Status (mm)

Δ s < izin

18.75 Δ s < izin

Δ s < izin

Δ s < izin

Δ s < izin

Δ s < izin

Δ s < izin

Δ s < izin

18.75 Δ s < izin

Ok

IV.4.4 Kinerja Batas Ultimit

Pada SNI Gempa 1726-2012 pasal 7.9.4.2, menyebutkan bahwa jika respons terkombinasi untuk geser dasar ragam (Vt) kurang dari 85 persen dari CsW, maka simpangan antar lantai harus dikalikan dengan 0,85(CsW/Vt). Perhitungan simpangan untuk kinerja batas ultimit ditunjukkan sebagai berikut : ▪ Faktor skala untuk arah x = 5,663 ▪ Faktor skala untuk arah y = 4,739

▪ Simpangan yang diizinkan, Δ max = 0,02 x H Tabel 4.7 Kinerja Batas Ultimit Akibat Simpangan Gempa Arah X

Lantai Tinggi Tingkat

Diizinkan Keterangan Status (mm)

Simpangan

Δ s x 5,663

70 Δ s < izin Ok 1 5000

Δ s < izin Ok 2 4500

90 Δ s < izin Ok 3 4500

90 Δ s < izin Ok 4 4500

90 Δ s < izin Ok 5 4500

90 Δ s < izin Ok 6 4500

90 Δ s < izin Ok 7 4500

90 Δ s < izin Ok 8 5000

Δ s < izin Ok

Tabel 4.8 Kinerja Batas Ultimit Akibat Simpangan Gempa Arah Y

Lantai Tinggi Tingkat

Diizinkan Keterangan Status (mm)

Simpangan

Δ s x 4,739

70 Δ s < izin Ok 1 5000

Δ s < izin Ok 2 4500

90 Δ s < izin Ok 3 4500

90 Δ s < izin Ok 4 4500

90 Δ s < izin Ok 5 4500

90 Δ s < izin Ok 6 4500

90 Δ s < izin Ok 7 4500

90 Δ s < izin Ok 8 5000

Δ s < izin Ok

IV.4.5 Plat Helipad

Dari hasil output program SAP 2000 V14 seperti yang terdapat pada lampiran, diambil nilai momen tumpuan dan lapangan terkritis sebagai acuan untuk Dari hasil output program SAP 2000 V14 seperti yang terdapat pada lampiran, diambil nilai momen tumpuan dan lapangan terkritis sebagai acuan untuk

Momen Arah X (kg.m)

Momen Arah Y (kg.m)

Tumpuan Lapangan

Tulangan Tumpuan Arah X

Momen max = 1492,84 kg m . 9,81m/s 2 . 1000 mm = 14644760,4 N mm Dengan pekiraan batang tulangan D10, selimut beton 30 mm dan tebal plat 140 mm

d = 140 – 30 - 5 = 105 mm Dengan fc’ bernilai 24,9 MPa ≤30 Mpa, maka = 0,85 =∅

= 1,6604 MPa Didapat ρ= 0,0044 < ρ maks = 0,0203, berdasarkan tabel A-28 Istimawan D

As 2 perlu = ρbd= 0,0044.1000.105 = 462 mm per 1 meter lebar plat Direncanakan tulangan D10 (A 2

s = 78,54 mm per tulangan )

Jarak (s) =

= 170 mm

Dengan demikian digunakan tulangan D10-170 per 1 meter.

Tulangan Lapangan Arah X

Momen max = 1439,42 kg m . 9,81m/s 2 . 1000 mm = 14120710,2 N mm Dengan pekiraan batang tulangan D10, selimut beton 30 mm dan tebal plat 140 mm

d = 140 – 30 - 5 = 105 mm Dengan fc’ bernilai 24,9 MPa ≤ 30 Mpa, maka = 0,85 =∅

= 1,601 MPa Didapat ρ= 0,0042 < ρ maks = 0,0203, berdasarkan tabel A-28 Istimawan D

As 2 perlu = ρbd= 0,0042.1000.105 = 441 mm per 1 meter lebar plat Direncanakan tulangan D10 (A 2

s = 78,54 mm per tulangan )

Jarak (s) =

= 178,1 mm ≈ 170 mm

Dengan demikian digunakan tulangan D10-170 per 1 meter.

Tulangan Tumpuan Arah Y

Momen max =1424,87 kg m . 9,81m/s 2 . 1000 mm = 13977974,7 N mm Dengan pekiraan batang tulangan D10, selimut beton 30 mm dan tebal plat 140 mm

d = 140 – 30 - 5 = 105 mm Dengan fc’ bernilai 24,9 MPa ≤ 30 Mpa, maka = 0,85 =∅

= 1,5848 MPa Didapat ρ= 0,00415 < ρ maks = 0,0203, berdasarkan tabel A-28 Istimawan D

perlu = ρbd= 0,00415.1000.105 = 435,75 mm per 1 meter lebar plat Direncanakan tulangan D10 (A 2

As 2

s = 78,54 mm per tulangan )

Jarak (s) =

= 180,24 mm ≈ 180 mm

Dengan demikian digunakan tulangan D10-180 per 1 meter.

Tulangan Lapangan Arah Y

Momen max = 1378,84 kg m . 9,81m/s 2 . 1000 mm = 13526420,4 N mm

Dengan pekiraan batang tulangan D10, selimut beton 30 mm dan tebal plat 140 mm

d = 140 – 30 - 5 = 105 mm Dengan fc’ bernilai 24,9 MPa ≤ 30 Mpa, maka = 0,85 =∅

= 1,5336 MPa Didapat ρ= 0,004 < ρ maks = 0,0203, berdasarkan tabel A-28 Istimawan D

As 2 perlu = ρbd= 0,004.1000.105 = 420 mm per 1 meter lebar plat Direncanakan tulangan D10 (A 2

s = 78,54 mm per tulangan )

Jarak (s) =

= 187 mm ≈ 180 mm

Dengan demikian digunakan tulangan D10-180 per 1 meter.

Gambar 4.20 Detail Penulangan Plat Helipad per 1 meter

IV.4.6 Plat Lantai 4000 x 8000 Pembebanan

1. Beban Mati (D)

3 Berat sendiri plat lantai 2 = 0,13 m x 2400 kg/m = 312 kg/m Berat keramik 2 = 24 kg/m

2 2 Plafond + penggantung 2 = 11 kg/m + 7 kg/m = 18 kg/m Mechanical 2 dan Electrical = 40 kg/m Total 2 = 394 kg/m

2. Beban Hidup (L)

2 Beban Hidup 2 = 250 kg/m = 250 kg/m

3. Beban Terfaktor Beban terfaktor (W U )

= 1,2 D + 1,6 L = (1,2 x 394) + (1,6 x 250) kg/m 2

= 872,8 kg/m 2

4. Beban Per Meter Lebar Beban Per Meter Lebar (W 2

U-1 ) = 872,8 kg/m x 1 m’

= 872,8 kg/m ’

Perhitungan Penulangan

Dalam SK SNI 03 – 2487 – 2002 diberlakukan pembatasan minimum dan maksimum penulangan untuk mencegah bahaya runtuh mendadak. Pembatasan tersebut dinyatakan dalam rasio sebagai berikut :

Direncanakan Plat Lantai : - Tebal selimut beton

= 15 mm

- Tebal plat lantai

= 130 mm

- Diameter tulangan, ∅

= 10 mm

- β = 0,85 ( fc’ ≤ 30 Mpa )

3) ρ maks = ρ b . 0,75 = 0,0402 . 0,75 = 0,03

4) Jarak spesi maksimum yang diijinkan = 3x h ( tebal plat lantai )

Plat 2 arah ( two-way slab )

Dari tabel 2.2 Momen yang menentukan per meter lebar dalam jalur tengah pada plat dua arah akibat beban terbagi rata ( SK SNI – 03 – 2487 – 2002) didapat dari ly/lx =

2 sehingga didapat : x Mlx = 58

Nilai momen lapangan dan momen tumpuan sebagai berikut : • 2 Mlx = + 0,001 Wu

-1 . Lx . x Mlx

= + 0,001 . 872,8 kg/m 2 . (4 m) . 58 = + 809,958 kg m

• 2 Mly = + 0,001 Wu

-1 . Lx . x Mly

2 = + 0,001 . 872,8 kg/m 2 . (4 m) . 15 = + 209,472 kg m

• 2 Mtx = - 0,001 Wu

-1 . Lx . x Mtx

2 = - 0,001 . 872,8 kg/m 2 . (4 m) . 82 = -1145,11 kg m

• 2 Mty = - 0,001 Wu-

1 . Lx . x Mty

2 = - 0,001 . 872,8 kg/m 2 . (4 m) . 53 = -740,13 kg m

a. Pembesian Arah X Pembesian Lapangan

Tebal plat lantai

= 130 mm

Diameter tulangan rencana

= 10 mm

Selimut beton (p)

= 15 mm

Tebal efektif ( dx )

Mlx = + 809,958 kg m Mu

= + 80995,8 kg cm Mn

= Mu / φ Mn

= 80995,8 kg cm / 0,8 = 100119,75 kg cm

Cb = 7,857 cm

2 As 2 = = 5,44567 cm = 544,567 mm

Dipakai tulangan 2 ∅ 10 - 120 per 1 meter lebar plat ( As = 628,32 mm )

Pembesian Tumpuan

Tebal plat lantai

= 130 mm

Diameter tulangan rencana

= 10 mm

Tebal efektif ( dx ) 1 = ( 130 – 15 – /

2 . 5 ) mm = 110 mm φ

Mtx = 1145,11kg m Mu

= 114511 kg cm Mn

= Mu / φ Mn

= 114511 kg cm / 0,8 = 143138,75 kg.cm

× dx = 2400 × fy 11

Cb =

2 As 2 = = 7,7855 cm = 778,55 mm

Dipakai tulangan 2 ∅ 10 - 100 per 1 meter lebar plat ( As = 785,4 mm )

b. Pembesian Arah Y Pembesian Lapangan

Tebal plat lantai

= 130 mm

Diameter tulangan rencana

= 10 mm

Tebal efektif ( dy ) = ( dx - ∅ ) mm = (110 - 10)= 100 mm φ

Mly = 209,472 kg m Mu

= 20947,2 kg cm Mn

= Mu / φ Mn

= 20947,2 kg cm / 0,8 = 26184 kg cm

2 As 2 = = 1,5665cm = 156,65 mm

Dipakai tulangan 2 ∅ 10 – 200 per 1 meter lebar plat ( As = 392,7 mm )

Pembesian Tumpuan

Tebal plat lantai

= 130 mm

Diameter tulangan rencana

= 10 mm

Tebal efektif ( dy ) = ( dx - ∅ ) mm = (110 - 10)= 100 mm φ

Mty = 740,13 kgm Mu

= 74013 kgcm Mn

= Mu / φ Mn

= 74013 kg cm / 0,8

= 92516,25 kg cm

2 As 2 = = 5,535 cm = 553,5 mm

Dipakai tulangan 2 ∅ 10 - 120 per 1 meter lebar plat ( As = 628,32 mm )

Gambar 4.21 Detail Penulangan Plat Lantai 4 x 8 per 1 meter

IV.4.7 Balok Helipad

Balok helipad dengan ukuran 350 x 700 harus memenuhi beberapa ketentuan definisi komponen struktur lentur sesuai Tata cara perhitungan struktur beton untuk Balok helipad dengan ukuran 350 x 700 harus memenuhi beberapa ketentuan definisi komponen struktur lentur sesuai Tata cara perhitungan struktur beton untuk

1. Gaya aksial tekan terfaktor pada komponen struktur lentur dibatasi maksimum 0,1 A g f c ’ = 0,1 x 350 mm x 700 mm x 24,9 MPa = 610050 N Berdasarkan hasil analisa struktur program SAP 2000 V14 yang terdapat pada lampiran, gaya aksial tekan terbesar akibat kombinasi gaya gempa dan gravitasi pada komponen struktur adalah 75021,975 N… Ok

2. Bentang bersih komponen struktur tidak boleh kurang dari 4 kali tinggi efektifnya

d e = d = 700 mm – (30 mm + 10 mm + 12,5 mm) = 647,5 mm 4d e = 2590 mm l n = 4000mm > 2590 mm … Ok

3. Perbandingan lebar terhadap tinggi tidak boleh kurang dari 0,3 b/h = 350mm/700mm = 0,5>0,3 … Ok

4. Lebar komponen tidak boleh :

a. Kurang dari 250 mm … Ok

b. Melebihi lebar struktur pendukung ditambah jarak pada tiap sisi komponen struktur pendukung yang tidak melebihi ¾ tinggi komponen struktur lentur Lebar balok, b = 350 mm< lebar kolom = 750 mm … Ok

Menghitung Tulangan As

Dari hasil analisa perhitungan program SAP 2000 V14 seperti yang terdapat pada lampiran, pembebanan maksimum pada helipad terjadi pada kombinasi 2. Berikut tabel 4.10 menampilkan data output gaya - gaya dalam maksimum :

Tabel 4.10 Nilai Momen dan Gaya Geser Maksimum Balok Helipad Tumpuan

Lapangan Momen (kg m)

Geser (kg) 58030,39

Geser (kg)

Momen (kg m)

Tulangan Tumpuan

Momen max = 58030,39 kg m . 9,81m/s 2 . 1000 mm = 569,2781 . 10 N mm Dengan pekiraan batang tulangan D25, selimut beton 30 mm, tulangan sengkang

D10 dan tinggi balok 700 mm

d = 700 mm – 30 mm – 10 mm – 12,5 mm = 647,5 mm

569,2781 . 10 N mm

Direncanakan tulangan D25, A 2 s = 490,874 mm per tulangan ℎ , = =

• Cek momen nominal aktual ∅ =∅

• Cek A s minimum ′

Tetapi tidak boleh kurang dari : 1,4

Syarat tulangan minimum terpenuhi … Ok • Cek rasio tulangan

= 0,027 0,75 = 0,75 . 0,027 = 0,0202 ρ < 0,75 ρ b dan ρ < 0,025 … Ok, syarat SNI 03-2847-2002 pasal 23.3.2.1

• Cek apakah penampang tension-controlled 185,541

a/d t <a wl /d t … Ok, Desain tulangan underreinforced Dengan demikian digunakan tulangan D25 sebanyak 7 buah pada daerah tumpuan balok.

Tulangan Lapangan

Momen max = 46570,09 kg m . 9,81m/s 2 . 1000 mm = 456,8526 . 10 N mm Dengan pekiraan batang tulangan D25, selimut beton 30 mm, tulangan sengkang

D10 dan tinggi balok 700 mm

d = 700 mm – 30 mm – 10 mm – 12,5 mm = 647,5 mm

456,8526 . 10 N mm

Direncanakan tulangan D25, A 2 s = 490,874 mm per tulangan ℎ , = =

• Cek momen nominal aktual ∅ =∅

> Mu… Ok

• Cek A s minimum

Tetapi tidak boleh kurang dari : 1,4

Syarat tulangan minimum terpenuhi … Ok • Cek rasio tulangan

= 0,027 0,75 = 0,75 . 0,027 = 0,0202 ρ < 0,75 ρ b dan ρ < 0,025 … Ok, syarat SNI 03-2847-2002 pasal 23.3.2.1

• Cek apakah penampang tension-controlled 159,036

a/d t <a wl /d t … Ok, Desain tulangan underreinforced Dengan demikian digunakan tulangan D25 sebanyak 6 buah pada daerah lapangan balok.

Merencanakan tulangan sengkang daerah sendi plastis :

V 2 u = 39788,54 kg, V u x 1,25 = 49735,675 kg . 9,81 m /s = 487906,972 N ′

Direncanakan menggunakan sengkang dengan D10, = 78,54 =16 ′

= 462066,55 , V s <V s_max … Ok Spasi sengkang dihitung dengan persamaan berikut :

= 44,024 Sehingga digunakan sengkang D10 - 40

Dalam SNI 03-2847-2002 pasal 23.3.3(1), diperlukan hoop (sengkang tertutup) di sepanjang jarak 2h dari sisi kolom terdekat.

2h = 2 x 700 mm = 1400 mm Jarak spasi sengkang untuk sendi plastis ditentukan nilai terkecil dari ketentuan-

ketentuan berikut ini :

1. Hoop pertama dipasang pada jarak 50 mm dari muka kolom terdekat.

2. d e /4 = 647,5 mm / 4 = 161,875 mm

3. 8 kali diameter tulangan longitudinal terkecil = 200 mm

4. 24 kali diameter tulangan hoop = 240 mm

5. 300 mm Dengan demikian, tulangan geser di daerah sendi plastis sepanjang 1400 mm dari muka kolom terdekat menggunakan sengkang tertutup D10 – 40 mm.

Spasi maksimum tulangan geser di sepanjang balok SRPMK adalah d e /2. S max =d e /2 = 647,5 mm / 2 = 323,75 mm Sehingga untuk bentang di luar zona sendi plastis menggunakan sengkang D10 -

300mm.

Tabel 4.11 Detail Penul enulangan Balok Helipad Daerah

Dimensi B x H (mm) m)

350 x 700

As perlu ( mm mm ) mm

2945,244 (6D25) 2945,244 2945,244 Sengkang

3436,118 3436,118 (7D25) 3436,118

D10 - 40

D10 -300

IV.4.8 Kolom Helipad ipad

Kolom helipad lipad dengan ukuran 750 x 750 harus me memenuhi beberapa persyaratan menurut S ut SNI 03-2847-2002 Pasal 23.4.1 yang didesain sain :

1. Gaya aksial t ksial terfaktor maksimum yang bekerja pada kolom kolom harus melebihi

A g f f c c ’/10 = 750 mm x 750 mm x 24,9 MPa/10 =1400625 ’ 1400625 N Gaya aksial t 2 ksial terfaktor maksimum = 113110,39 kg x 9,81 m 9,81 m/s

= 1109612,926 N… Ok … Ok

2. Sisi terpende ndek penampang kolom tidak kurang dari 300 m 300 mm

d = 750 mm m … Ok

3. Rasio dimensi ensi penampang tidak kurang dari 0,4 b/d= 750 mm mm/750 mm = 1 > 0,4 … Ok

Menghitung Tulangan angan

Dari hasil analisa per perhitungan program SAP 2000 V14 seperti y ti yang terdapat pada lampiran, pembebana nan maksimum pada helipad terjadi pada kom kombinasi 2. Berikut tabel 4.12 menampilka pilkan data output gaya - gaya dalam maksimum um : Tabel 4.12 Nilai Mom Momen dan Gaya Aksial Maksimum Kolom Heli elipad

Momen (kg kg m)

P tekan (kg)

P max =113110,39 kg M max = 4268,786kg m Faktor reduksi kekuatan dengan pengikat sengkang, φ = 0,65

113110,39 Termasuk eksentrisitas kecil, maka :

g = b.d = 750 mm x 750 mm = 562500 mm Diambil ρ g 0,01 berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 23.4.3.1

2 A 2 st =ρ g. Ag = 0,01 x 562500 mm = 5625 mm Direncanakan menggunakan tulangan longitudinal D22 dengan Luas = 380,133 mm 2 . Jumlah tulangan =

= , ≈ 16 buah

Menghitung kuat kolom maksimum

φ Pn (max) = 0 , 8 φ ( 0 , 85 fc ' ( Ag − Ast ) + fy . Ast )

= 0,8.0,65.(0,85.24,9MPa.(562500-6082,128) + 400 MPa. 6082,128 ) = 6250,332 KN = 637138,85 kg > P max =113110,39 kg …..…Ok

Dengan demikian digunakan tulangan D22 sebanyak 16 buah pada daerah kolom.

Merencanakan tulangan sengkang :

Direncanakan dengan menggunakan batang tulangan D10. ℎ=

Berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 23.4.4.2, spasi maksimum diambil yang terkecil diantara :

1. ¼ dimensi penampang kolom terkecil = 750 mm / 4 = 187,5 mm

2. 6 kali diameter tulangan longitudinal = 6 x 22 mm = 132 mm

Jadi, digunakan spasi 70 mm. SNI 03-2847-2002 pasal 23.4.4(1), total luas penampang hoops tidak kurang dari

salah satu yang terbesar antara : ℎ ′

Diambil nilai yang terbesar, yaitu 3,96 mm 2 /mm.

2 A 2 sh_1 = 3,96 mm /mm x 70 mm = 277,2 mm Jadi, digunakan 4 kaki D10 dengan luas penampang 314,16 mm 2 .

SNI 03-2847-2002 Pasal 23.4.4.4, tulangan hoop diperlukan sepanjang l 0 dari ujung- ujung kolom, dipilih yang terbesar antara :

1. Tinggi elemen struktur, d, di join

= 750 mm

2. 1/6 tinggi bersih kolom = 1/6 x 2000 mm = 333,333 mm

3. 500 mm Dengan demikian, tulangan geser di daerah sendi plastis sepanjang l 0, 750 mm dari muka kolom terdekat menggunakan sengkang tertutup 4 kaki D10 – 70.

Berdasarkan SNI 03-2847-2002 pasal 23.4.4.6, spasi maksimum tulangan geser sepanjang sisa tinggi kolom bersih adalah 6 x diameter tulangan longitudinal kolom.

S max =6xd b = 6 x 22 mm = 132 mm Sehingga untuk bentang di luar zona sendi plastis menggunakan sengkang D10–130.

Tabel 4.13 Detail Penul enulangan Kolom Helipad

Penampang ng

Dimensi B x H (mm) m)

750 x 750

As perlu ( mm ) mm mm

6082,128 (16D22)

Sengkang daerah pla h plastis

4 kaki D10 – 70

Sengkang di luar pla plastis

D10 – 130

Desain hubungan bal balok dan kolom

1. Dimensi Join SNI 03-2847- 2847-2002 Pasal 23.5.3.1, luas efektif hubung hubungan balok kolom,

dinyatakan dalam : A A j j = Lebar balok x Lebar kolom = 350 mm x 750 mm = 262500 mm 2

SNI 03-2847-2002 P Pasal 23.5.1.4, panjang join yang diukur ukur paralel terhadap tulangan lentur balok lok yang menyebabkan geser di join sedikit dikitnya 20 kali d balok longitudinal terbesar. ar.

Panjang join = 20 x d d b = 20 x25 mm = 500 mm

2. SNI 03-2847-2002 2002 Pasal 23.5.2.2, tulangan transversal yan ang dibutuhkan join setidaknya setengah tul h tulangan transversal yang dibutuhkan di ujung ung-ujung kolom. 0,5 0,5 0,5

Ketentuan pemasanga gan jarak hoop :

1. Spasi vertikal kal hoop diizinkan untuk diperbesar hingga 150 m 150 mm.

2. Hoop pertama ma dipasang pada jarak 70 mm di bawah tulanga ngan atas.

2 Luas tulangan hoop y 2 hoop yang dibutuhkan = 150 mm x 1,98 mm /mm = = 297 mm Sehingga digunakan ba n baja tulangan 4D10.

IV.4.9 Tangga

Dari hasil analisa perhitungan program SAP 2000 V14 seperti yang terdapat pada lampiran, pembebanan maksimum pada tangga dengan tebal 150 mm dan lebar 1600 mm terjadi pada kombinasi 2. Berikut tabel 4.14 menampilkan data output momen maksimum. Tabel 4.14 Nilai Momen Tumpuan dan Lapangan Tangga

Momen Tumpuan (kg m) Momen Lapangan (kg m) 3059,21

Tulangan Longitudinal Tumpuan

Momen max = 3059,21 kg m . 9,81m/s 2 . 1000 mm = 30,01 . 10 N mm Dengan pekiraan batang tulangan D10, selimut beton 15 mm, tulangan melintang

D10 dan tebal balok tangga 150 mm

d = 150 mm – 15 mm – 10 mm – 5 mm = 120 mm

30,01 . 10 N mm

Direncanakan tulangan D10, A 2

s = 78,54 mm per tulangan

• Cek momen nominal aktual ∅ =∅

• Cek A s minimum

Tetapi tidak boleh kurang dari :

400 Syarat tulangan minimum terpenuhi … Ok

• Cek rasio tulangan

= 0,027 0,75 = 0,75 . 0,027 = 0,0202 ρ < 0,75 ρ b dan ρ < 0,025 … Ok, syarat SNI 03-2847-2002 pasal 23.3.2.1

• Cek apakah penampang tension-controlled 11,13

= 0,375 = 0,375. 0,85 = 0,315 a/d t <a wl /d t … Ok, Desain tulangan underreinforced

Dengan demikian digunakan tulangan D10 sebanyak 12 buah dengan jarak 130 mm antar tulangan longitudinal pada daerah tumpuan balok tanggga.

Tulangan Longitudinal Lapangan

Momen max = 2891,51kg m . 9,81m/s 2 . 1000 mm = 28,366 . 10 N mm Dengan pekiraan batang tulangan D10, selimut beton 15 mm, tulangan melintang

D10 dan tebal balok tangga 150 mm

d = 150 mm – 15 mm – 10 mm – 5 mm = 120 mm

28,366 . 10 N mm

Direncanakan tulangan D10, A 2

s = 78,54 mm per tulangan

= 11,07 ≈ 12 buah

• Cek momen nominal aktual ∅ =∅

• Cek A s minimum

Tetapi tidak boleh kurang dari : 1,4

400 Syarat tulangan minimum terpenuhi … Ok • Cek rasio tulangan

= 0,027 0,75 = 0,75 . 0,027 = 0,0202 ρ < 0,75 ρ b dan ρ < 0,025 … Ok, syarat SNI 03-2847-2002 pasal 23.3.2.1

• Cek apakah penampang tension-controlled 11,13

= 0,375 = 0,375. 0,85 = 0,315 a/d t <a wl /d t … Ok, Desain tulangan underreinforced

Dengan demikian digunakan tulangan D10 sebanyak 12 buah dengan jarak 130 mm antar tulangan longitudinal pada daerah lapangan balok tangga.

Gambar 4.22 Detail Penulangan pada Tangga